Vous êtes sur la page 1sur 19

Askep Persalinan lama

BY DIAH EM
Persalinan lama

Definisi :
Merupakan persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam
pada ibu primi para dan lebih dari 18 jam pada ibu
multi para
Etiologi

1. Kelainan letak janin


2. Kelainan panggul  CPD
3. Kelainan kekauatan his dan mengejan
4. Pimpinan persalinan yang salah
5. Primi tua
Diagnosis persalinan lama
Tanda dan gejala Diagnosis
Servik tidak membuka Belum inpartu
Tidak ada his / his tidak teratur
Pembukaan servik tidak melewati 4 cm sesudah 8 Fase laten memanjang
jam inpartu dengan his tidak teratur
Pembukaan servik melalui garis kanan waspada pada Fase aktif memanjang
partograf :
• Frekuensi his < 3 his/10mnt dan lamanya < 40 • inersia uteri
detik
• Pembukaan servik dan turunnya bagian janin • CPD
yang dipresentasikan tidak maju padahal his
baik
• Pembukaan servik daan turunnya bgian janin • obstruksi kepala
yg dipresentasikan tidak maju dengan kaput,
terddapat moulase hebat, edema servik, tanda
ruptur uteri dan gawat janin
• Kelainan preseentasi •malpresentasi/malp
osisi
Pembukaan servik lengkap, ibu ingin mengedan, Kala II lama
tetapi tidak ada kemajuan atu penurunan
Tanda da Gejala

1. Dehidrasi 4. pemeriksaan lokal


vagina
2. Tanda – tanda infeksi  Edema vulva
 Temperatur tinggi  Cairan ketubab berbau
 Nadi dan pernafasan cepat  Cairan ketuban bercampur
mekonium
3. Pemeriksaan abdomen 5. Pemeriksaan dalam
 Meteorismus  Edema servik
 Lingkaran bandle tinggi  Bagian terenda sulit
 Nyeri segmen bawah didorong keatas
rahim  Terdapat kaput pada bagian
terendah
Lanjutan…

6. Keadaan janin dalam rahim  asfiksia


7. Akhir dari persalinan kasep :
a. Ruptur uteri
b. Kematian karena perdarahan dan infeksi
Penanganan

1. Penanganan umum :
a. Nilai segera keadaan umum ibu dan janin ( termasuk tanda
vital dan nilai hidrasinya )
b. Kaji kembali partograf apakah pasien masih dalam
persalinan ( nilai frekwensi dan lamanya his)
c. Perbaiki keadaan umum dengan :
Dukungan emosi dan perbaikan posisi
Periksa keton dalam urin dan berikan cairan baik oral maupun
parenteral, upayakan pasien buang air kecil
Berikan analgesik
2. Penanganan khusus

a. Persalinan palsu / belum inpartu (false labor)


 Periksa apakan ada infeksi saluran kemih atau ketuban
pecah
 Jika didapatkan adanya infeksi  obati secara adekuat
 Pasien berobat jalan
Lanjutan …

b. Fase laten memanjang


Jika fase laten > 8 jam dan tidak ada tanda-tanda
kemajuan persalinan  lakukan penlaian ulang
terhadap servik
 jika tidak aada perubahan pada pendataran atau pembukaan
servik serta tidak ada tanda-tanda ggawat janin  mungkin
pasien belum inpartu
 Jika ada kemajuan pendataran atau pembukaan servik,
lakukan amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin
 lakukan penilaian ulang
 Jika pasien tidak masuk fase aktif setelah 8 jam pemberian
oksitosin  maka di lakukan SC segera
Lanjutan…

c. Jika didapatkan tanda-tanda infeksi


 Lakukan accelerasi persalinan dengan oksitosin
 Bkolaborasi antibiotika kombinasi (amoksillin 2g Iv/6 jam +
gentamicin 5 mg/kg/bb/24 jam IV
 Jika dilanjutkan SC,kolaborasi antibiotik dengan metronidazole
500mg/8jam IV sampai ibu bebas demam selama 48 jam
d. Fasen aktif memanjang
 Jika tidak ada tanda-tanda CPD atau obstruksi dan ketuban masih
utuh  pecahkan ketuban
 Nilai his :
 Jika his tidak adekuat (<3 his/10 mnt, <40 detik)  pertimbangkan
inersia uteri
 Jika his adekuat  pertimbangkan adanya CPD,
malposisi/presentasi/obstruksi)
 Lakukan penanganan umum
Pengkajian

Keluhan pasien : ibu mengatakan sangat nyeri


Pemeriksaan fisik :
 Tidak ada kontraksi / kontraksi jarang disertai dengan tidak
adanya peningkatan dilatasi servik ( <3 kontraksi/10 mnt)
 Terdapat penurunan tonus miometrial
 Uterus over distended, lingkaran bandle
 Distensi bladder or bowel
 Kekakuan servik
 Dilatasi < 1.2 cm pada primi para atau < 1.5 cm pada multi
para pada fase aktif
 Tidak ada kemajuan persalinan kala II (penurunan kepala) 1
jam / lebih pada nulipara dan 30 menit paada multi para
Diagnosa keperawatan

1. Cemas berhubungan dgn ancaman yg dirasakan /


aktual dari kesejahteraan maternal

Intervensi
a. Kaji respon psikologis pd kejadian & ketersediaan
sistem pendukung
b. Tetap bersama klien & tetap tenang berbicara
perlahan tunjukkan empati
c. Berikaan penguatan aspek positif dari ibu & kondisi
janin
d. Anjurkan klien/ pasangan mengungkapkan & atau
mengekspresikan perasaan / menangis
e. Dukung/ arahkan kembali mekanisme koping yang
diekpresikan
f. Diskusikan pengalaman/ hrpan kelahiran anak pd
masa lu bila waktunya tepat
g. Berikan waktu privasi kurangi rangsangan
lingkungan seperti jmlh org yg ada sesuai
keinginan klien
2. Resti cedera trhdp maternal berhubungan dgn
perubahan tonus otot/ pd kontraksi

Intervensi
a. Tinjau ulang riwayat persalinan, awitan dan durasi
b. Catat, waktu,, jenis obat, hindari pemberian narkotik/
anastesi block epidural sampai cervik dilatasi 4 cm
c. Evaluasi tingkat keletihan yg menyertai, serta aktifitas
& istirahat sebelum witan persalinan
d. Kaji pola kontraksi uterus secara manual/ elektronik
e. Catat kondisi cervik, panta tandaa-2 amnionitis, catat
peningkatan suhu atau jumlah sel darah putih, catat
bau dan warna darah vagina
f. Catat peninjolan presentasi dan posisi janin
g. Palpasi abdomen pd klien kurus terhadap adanya cincin
retraksi patologis diantara segmen uterus
h. Anjurkan klien berkemih setiap 1-2 jam, kaji kepenuhan
kandung kemih diatas simpisis pubis
i. Kkaji derajat dehidrasi, catat jumlah dan jenis masukan
j. Tinjau ulang kebiasaan defekasi dan keteraturan evakuasi
k. Tetap bersama klien, berikan lingkungan yg tenang sesuai
indikasi
l. Sediakan kotak peralatan kedaruratan
Kolaborasi
m. / memulai infus oksitoksi eksogen/ prostaglandin
3. Resiko tinggi ceder terhdp janin berhubungan
dgn persalinan yg lama

Intervensi
a. Kaji DJJ, perhatikan variabilitas, perubahan
periodik, & frekwensi dasar
b. Perhatikan tekanan uterus selama istirahat dan
fase kontraksi melalui kateter tekanan intra uterus
bila tersedia
c. Identifikasi faktor-2 internal sprti dehidrasi,
asidosis, ansietas/ sindroma vena cava
d. Perhatikan kontraksi uterus, beritahu dokter jika
frekuensi mencapai 2 menit atau kurang
e. Kaji malposisi dengan menggunakan manuver
leopold dan temuan pemeriksaan internal (lokasi
fontanela dan sutura sagitalis), tinjau ulang USG
f. Pantau penurunan kepala janin
g. Berikan antibiotik sesuai indikasi
h. Siapkan kelairan dengan menggunakan ganda
forcep

Vous aimerez peut-être aussi