Agus Tami (1303181042) Definisi • Artian dalam Bahasa : Berasal dari kata KHULUQ, yang berarti WATAK, TABIAT, PERANGAI • Pengertian 1. Sifat yang tertanam dlm jiwa yg mendorong lahirnya perbuatan dg mudah & ringan, tanpa pertimbangan dan pemikiranmendalam ( Imam al-Ghazali) 2. Keadaan gerak jiwa yg mendorong seseorang melakukan perbuatan tanpa pertimbangan dan pemikiran (Ibn Maskawaih) Macam Macam Sifat Akhlakul Karimah 1) TAWADHU Tawadhu berarti rendah hati. Kata tawadhu lawan kata takabur. Sikap tawadhu disukai dalam pergaulan sehingga menimbulkan rasa simpatik dan senang. Sikap takabur tidak disukai dalam pergaulan. Orang yang rendah hati tidak akan menurunkan martabatnya, justru mengangkat derajat orang tersebut. Orang yang sombong menginginkan agar dirinya tampak lebih tinggi dan dihormati orang lain. Namun justru sebaliknya, sikap sombong menghidangkan rasa simpati dan dijauhi dalam pergaulan. 2) TAAT Taat adalah sifat atau laku yang mampu untuk menjalankan semua perintah terutama perintah yang didasarkan atas perintah Allah SWT serta Rasulullah SAW serta menjaga harga diri, nama baik, serta kredibilitas bagi pelakunya. Baik di hadapan Allah maupun sesama manusia. Orang memiliki sifat taat tidak akan dipandang nista di hadapan Allah dan juga dalam pergaulan di masyarakat. 3) QANA’AH Qana'ah adalah rela menerima apa adanya. Rela menerima apa adanya dalam hal ini, adalah menerima atas hasil usaha. Jika seseorang sudah berusaha dengan sebaik-baiknya, namun hasilnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan, maka dengan rela hati ia menerima hasil tersebut dengan syukur dan lapang dada atau bersabar dan bermanfaat. 4) SABAR • a. pengertian sabar Sabar artinya tahan terhadap setiap penderitaan atau sesuatu yang tidak disenang dengansikap ridha dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT Ada juga yang mengartikan sabar adalah keteguhan hati dalam menghadapi berbagai kesulitan dan bahaya.. Kata sabar memang kedengarannya sangat sederhana, akan tetapi pada prakteknya tidak semua orang mampu melakukannya, dan sudah tidak menjadi rahasia lagi di lingkungan kita banyak orang sering kehilangan kesabaran. • b. Macam-macam Sabar Secara garis besar Sabar itu dikelompokan menjadi dua yaitu : - Jasmani, seperti menderita kesukaran dalam beramal dan beribadah. - Rohani, ialah sabar menahan hawa nafsu dan keinginan tabi'at manusiawi dan ajakan hawa nafsu. Misalnya : • Sabar menahan syahwat (nafsu) perut dan kemaluan namanya "iffah" (perwira) • Tahan menerima musibah dan penderitaan, nama istilahnya adalah "sabar" (tabah). • Sabar menahan diri dari hidup berlebih-lebihan, namanya “Zuhud" (sederhana). • Sabar menahan diri ketika mendapat kekayaan yaitu Dhabtum nafsi. • Sabar menerima bagian atau pemberian yang sedikit, dikenal denyan istilah "Qona'ah" (rela dengan yang telah ada). • Sabar dalam menghadapi peperangan yaitu : "syaja'ah" (berani). • Sabar dalam menahan amarah, disebut : "hilmi" (lapang dada). Hikmah Sabar • Manusia akan memperoleh kesuksesan dalam meraih cita-cita. • Dapat mendorong manusia untuk menunaikan kewajiban beribadah kepada Allah SWT. • Dapat mengendalikan diri untuk tidak berbuat maksiat kepada Allah SWT • Manusia akan selalu teguh menerima cobaan yang manimpanya Yang diajarkan oleh Rasulullah SAW 1.Sifat yang wajib bagi rasul seperti siddiq, amanah, tabligh, dan fahtanah: jujur, dapat dipercaya, menyampaikan apa adanya, dan cerdas. Keempat sifat ini m 2.Integritas. Integritas juga menjadi bagian penting dari kepribadian Rasul Saw. yang telah membuatnya berhasil dalam mencapai tujuan risalahnya. Integritas personalnya sedemikian kuat sehingga tak ada yang bisa mengalihkannya dari apapun yang menjadi tujuannya. 3.kesamaan di depan hukum. Prinsip kesetaraan di depan hukum merupakan salah satu dasar terpenting membentuk dasar keyakinan umat Islam tentang kepribadian Rasul saw. 4.Penerapan pola hubungan egaliter dan akrab. Salah satu fakta menarik tentang nilai- nilai manajerial kepemimpinan Rasul saw. adalah penggunaan konsep sahabat (bukan murid, staff, pembantu, anak buah, anggota, rakyat, atau hamba) untuk menggambarkan pola hubungan antara beliau sebagai pemimpin dengan orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya. Sahabat dengan jelas mengandung makna kedekatan dan keakraban serta kesetaraan. 5.kecakapan membaca kondisi dan merancang strategi. Keberhasilan Muhammad saw. sebagai seorang pemimpin tak lepas dari kecakapannya membaca situasi dan kondisi yang dihadapinya, serta merancang strategi yang sesuai untuk diterapkan. 6.tidak mengambil kesempatan dari kedudukan. Rasul Saw. wafat tanpa meninggalkan warisan material. Sebuah riwayat malah menyatakan bahwa beliau berdoa untuk mati dan berbangkit di akhirat bersama dengan orang-orang miskin. • 7.visioner futuristic. Sejumlah hadits menunjukkan bahwa Rasul SAW. adalah seorang pemimpin yang visioner, berfikir demi masa depan (sustainable). • 8.menjadi prototipe bagi seluruh prinsip dan ajarannya. Pribadi Rasul Saw. benar-benar mengandung cita-cita dan sekaligus proses panjang upaya pencapaian cita-cita tersebut. Beliau adalah personifikasi dari misinya. Terkadang kita lupa bahwa kegagalan sangat mudah terjadi manakala kehidupan seorang pemimpin tidak mencerminkan cita-cita yang diikrarkannya. Faktor – faktor yang memengaruhi Akhlak 1. Genetik / turunan • Akhlak: jati diri/karakter yang menyertai manusia di manapun ia berada, oleh karenanya keteladanan orang tua (rumah tangga) sangatlah mempengaruhi terhadap perkembangan akhlak anak-anaknya. Di sadari atau tidak bahwa apa yang dilakukan oleh orang tua (ayah, ibu, dan lainnya) telah menuntun kepada sikap dan perilaku anak-anaknya. Dan ketahuilah bahwa proses pendidikan lebih banyak dinikmati oleh anak melalui mata, yakni mencapai 83%, dan hanya 11% melalui telinga atau nasehat, sedangkan 6% lainnya melalui keterampilan. Dengan demikian orang sering mengatakan buah tidak akan jauh jatuh dari pohonnya. 2. Sisi psikologis : Al-nafsiyah / kejiwaan • Secara psikologis bahwa yang turut mempengaruhi pembentkan akhlak adalah berasal dari dalam diri anak itu sendiri. Hal ini terbentuk oleh faktor pengalaman dan kesadaran anak dalam kehidupan rumah tangga. Semakin baik kebiasaan rmah tangganya dalam pergaulan keseharian, maka semakin baik pula akhlak anak- anaknya, sebaliknya semakin rusak akhlak dalam rumah tangganya, maka semakin banyak kecenderungan memiliki akhlak yang buruk pula. 3. Faktor social / lingkungan : Syariah Ijmaiyah • Faktor lingkungan tidak kalah pentingnya dalam pembentukan akhlak, semakin baik lingkungan hidup anak, maka semakin baik pula kemungkinan akhlaknya. Pepatah klasik mengatakan “bahwa dekat pandai besi maka akan kepercikan apinya, dan dekat orang menjual minyak wangi maka akan keciupan baunya. 4. Nilai Islami yang tertanam dalam dirinya • Gaya hidup seorang manusia / muslim yang dilandaskan dengan al-qur’an dan as-sunnah, akan terbentuk akhlak yang islami. Karena hal yang demikian itu akan menunjukkan apa yang baik di mata Allah dan rasulnya, Baik dimata Allah adalah; Takwa dan sabar kepada Allah - mengabdi, selalu tunduk dan patuh kepada perintah-Nya, Berserah diri dan tawakkal kepada Allah, pandai bersyukur, Ikhlas dalam semua peristiwa yang terjadi dalam dirinya, serta khouf / takut dan Radja atau penuh harap. • Sedangkan Akhlak baik untuk Rasullullah : Ikhlas dalam melakukan sesatu yang disunnahkan, beriman kepada Rasul, selalu mengucapkan shalawat dan salam serta taat dan cinta kepada Rasul, mempercayai kepada semua berita yang disampaikan Rasul serta menghidupkan sunnahnya. • .Faktor yang memengaruhi seseorang berakhlak mulia: 1. Perintah Allah dan Rasulnya 2. Mengikuti sunahnya, karena tujuan diutusnya Rasulullah saw. (QS. Al-Ahzab:21) 3. Sebagai bukti eksistensi keimanan 4. Sebagai kunci dakwah 5. Takut atas ancaman Allah (QS. as-Shaaf:2-3) 6. Sebagai kunci komunikasi untuk mendapatkan kepercayaan
• . Faktor-Faktor Yang Membuat Orang Enggan Berakhlak Mulia
1. Tidak ada keinginan mempertebal iman 2. Sudah menjadi kebiasaannya di waktu kecil 3. Tertutupnya hati Akhlak Menjadi Seorang Teknisi Untuk menjadi seorang teknisi memerlukan beberapa persyaratan yang memang harus kita persiapkan. Selain peralatan sarana dan prasana memadai, menjadi seorang teknisi harus mempunyai jiwa dan mental yang cukup handal dan kuat. Tidak gampang menyerah dan berputus asa, terus berjuang dan berusaha, mencari solusi dan pemecahannya apa yang sedang ditangani atau dialaminya. Seorang teknisi juga harus pandai memahami, menganalisa, dan menyelesaikan pekerjaannya dengan sesempurna mungkin dengan keahlian apa yang dimilikinya sehingga pekerjaan yang ditanganinya tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Adapun beberapa akhlak yang harus dimiliki sebagai seorang teknisi : • Mengutamakan Kejujuran • Kreatif • Bertanggung Jawab • Professional • Sabar • Pantang Menyerah • Mempunyai Jiwa penolong • Mempunyai Iman yang kuat • Sopan Santun • Pintar membagi waktu • Selalu Belajar akan kesalahan Terima Kasih!