Vous êtes sur la page 1sur 23

1

KELOMPOK 1

1. Rahma Suhesti Tri Syah Putri


2. Sarisa Dwina
3. Muhammad Habibi
4. Cut Manna
2

ASKEP LANSIA DENGAN MASALAH


GANGGUAN NUTRISI
3

Lanjut usia adalah seseorang


yang mencapai usia diatas 60
tahun (uu nomor 13 tahun
1998).
4

Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam


tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan
dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas
penting dalam tubuhnya sendiri.
Gangguan nutrisi pada lansia terjadi jika diet
mengandung satu atau lebih nutrient dalam
jumlah yang tidak tepat.
5

Faktor Penyebab Masalah Gangguan


Nutrisi Pada Lansia

 Tinggal sendiri  Pendapatan yang


rendah
 Kelemahan fisik  Penyakit saluran
pencernaan
 Kehilangan
 Penyalahgunaan
 Depresi alkohol
 Obat
6

Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia


1. Energi :
 Bervariasi, tergantung aktivitas dan
keadaan kesehatan/gizi masing-masing
individu.
 Pada keadaan gizi baik  kebutuhan
energi sedikit lebih rendah dibanding
orang dewasa.
 Pada keadaan gizi kurang diberikan diit
TKTP.
 Pada keadaan gizi lebih diberikan diit
rendah kalori.
7

2. Karbohidrat :
 55 – 65%/hari  Dianjurkn karbohidrat
komplek (biji-bijian, kacang-kacangan
dan sayuran).
 Vitamin : Yang perlu perhatian Vit.A, Vit.C
dan Vit.B12  yang biasanya sering
dijumpai kurang dalam makanan lansia.
8

3. Mineral : Yang perlu perhatian kalsium


dan besi, karena pada lansia produksi
asam lambung berkurang mengakibatkan
absorpsi kalsium dan besi menurun.
4. Air dan Serat :
o Kebutuhan air meningkat dengan
bertambahnya umur, dengan
berkurangnya kemampuan ginjal, maka
air mempunyai peranan penting sebagai
pengangkut sisa metabolisme tubuh,
dianjurkan minum 6-8 gelas/hari.
o Air dan serat mempunyai peranan
pendorong peristaltik usus sehingga
dapat mencegah konstipasi.
9

Tanda dan Gejala

 Berkurangnya kemampuan
mencerna makanan akibat
kerusakan gizi (ompong).
 Berkurangnya indera
pengecapan  penurunan
cita rasa.
 Kerongkongan mengalami
pelebaran.
 Gerakan usus / gerakan
peristaltik lemah dan
biasanya menimbulkan
konstipasi.
 Penyerapan makanan di
usus menurun.
10

STATUS GIZI LANSIA

Aktivitas/kegiatanfisik berkurang,
kalori yang dipakai sedikit, akibatnya
cenderung kegemukan/obesitas.
Fungsi pengecap/penciuman
menurun/hilang, makan menjadi
tidak enak dan nafsu makan
menurun, akibatnya lansia menjadi
kurang gizi.
11

Mobilitas usus menurun,


mengakibatkan susah bab, sehingga
lansia menderita wasir yang bisa
menimbulkan perdarahan dan
memicu terjadinya anemia.
Dimensia (pikun), akibatnya sering
jadi lupa makan yang dapat
menyebabkan kurang gizi.
12

Masalah Gizi :
Masalah gizi yang sering ditemukan pada
lansia adalah: GIZI KURANG DAN GIZI LEBIH.
13

Dampak Gangguan Nutrisi

Kelemahan otot dan kelelahan karena energi


yang menurun. Lansia dengan gangguan nutrisi
beresiko tinggi untuk terjatuh atau mengalami
ketidakmampuan dalam mobilisasi yang
menyebabkan luka tekan atau cedera. Tulang
akan mudah rusak dan proses penyembuhan
luka tekan akan berjalan lama serta kondisinya
akan memburuk.
14

Komplikasi pada lansia dengan


masalah gangguan nutrisi

 Diabetes mellitus

 Hipertensi

 Penyakit jantung

 Gastritis

 Ulkus peptikum
15

Pemeriksaan Penunjang

 Laboratorium

 Radiografi dengan kontras barrem


16

Penatalaksanaan
 Minum satu gelas sari buah yang murni
(jangan dicampuri air ataupun gula).
 Sarapan dengan biji-bijian utuh (misalnya
havermout, beras merah) dan telur setiap
pagi.
 Mengusahakan makan daging atau ikan
paling tidak sekali dalam sehari.
 Minum segelas susu pada waktu akan tidur.
 Paling sedikit makan satu porsi sayuran setiap
hari.
17

Pengkajian

 Berat badan

 Perubahan berat badan

 Pertumbuhan gigi

 Kebiasaan makan

 Kemampuan untuk makan

 Farmakologi
18

Diagnosa keperawatan

 Ketidaseimbangan nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh

 Kurang perawatan diri makan

 Konstipasi
19

Intervensi
Dx 1
 Tingkatkan intake makanan melalui
mengurangi gangguan dari lingkungan.
 Sajikan makanan yang mudah dicerna
dalam keadaan hangat, tertutup dan
berkan sedikit-sedikit tapi sering.
 Hindari makanan yang banyak
mengandung gas.
 Berikan penkes tentang program diet
yang benar.
20

Dx 2
- Kurangi gangguan dari lingkungan pada
saat makan.
- Kaji kebutuhan bantuan yang akan
diberikan.
- Bantu dalam pemilihan makanan yang
tepat dari menu
- Bantu pasien dalam intake makanan.
21

Dx 3
- Catat dan kaji warna, konsistensi, jumlah
dan waktu BAB.
- Kaji dan catat pergerakan usus.
- Berikan cairan adekuat dan makanan tinggi
serat.
- Berikan penkes : kebiasaan diet, aktivitas
cairan dan makanan yang
mengandung gas serta kebiasaan BAB.
22

Kesimpulan
Lansia mengalami persoalan khusus tentang
nutrisi. Mereka beresiko tinggi menderita
malnutrisi dan lebih rentan terkena dampak
malnutrisi. Salah satu indikator yang sangat
penting pada status nutrisi adalah berat
badan. Perawat berperan sangat penting
dalam pemenuhan nutrisi lansia terutama di
Rumah Sakit.
23

Sekian

Vous aimerez peut-être aussi