Vous êtes sur la page 1sur 18

AKAD MURABAHAH

Oleh: Kelompok 1
Anggota Kelompok:
1. Lailatul Rofiah (160210301013) 4. M.Yuhdi (160210301074)
2. Marta Dwi Lestari (160210301043) 5. Kartika Nugraheni (160210301084)
3. Nita Audina Wardani (160210301044)

Matakuliah Akuntansi Syariah

Pengampu: Dr. Sri Kantun, M.Ed.


Pengertian

ar-ribhu (ُ‫)الر ْبح‬


ِ
Murabahah =
Kelebihan dan tambahan

Menurut istilah Murabahah adalah salah satu bentuk jual beli barang pada harga asal dengan
tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam pengertian lain Murabahah adalah transaksi penjualan
barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual
dan pembeli.
Apa bedanya Murabahah dengan Jual beli
yang biasa kita kenal?

Yang membedakan murabahah dengan penjualan yang


biasa kita kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu
kepada pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan
berapa besar keuntungan yang diinginkannya.
Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal
awal (harga perolehan/pembelian)

Adanya keharusan menjelaskan keuntungan (ribh) yang


ambil penjual karena keuntungan merupakan bagian dari
harga (tsaman)

Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang


telah dimiliki/hak kepemilikan telah berada di tangan
penjual

Transaksi pertama (antara penjual dan pembeli pertama)


haruslah sah, jika tidak sah maka tidak boleh jual beli secara
murabahah

Hendaknya akad yang dilakukan terhindar dari praktik riba


Landasan Syariah Murabahah

Al-Quran Al-Hadits

 Hadist Nabi SAW :


 Firman Allah QS. An-Nissa’ : 29
Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah bersabda, "Sesungguhnya jual beli itu harus
kamu saling memakan hartasesamamu dilakukan suka sama suka." (HR. al-Baihaqi dan
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu.”[6]
 Hadist Nabi Riwayat Ibnu Majah :

 Firman Allah QS. Al-Baqarah : 275 “Tiga hal yang didalamnya terdapat
keberkahan: jual beli secara tangguh,
“Allah telah menghalalkan jual beli dan muqaradhah (mudharabah), dan mencampur
mengharamkan riba.”[7] gandum dengan tepung untuk keperluan
rumah, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah)
Fatwa DSN – MUI Tentang Murabahah

Pertama : Ketentuan Umum Murabahah Kedua : Ketentuan Murabahah kepada


dalam Bank Syari’ah: Nasabah:

Ketiga : Jaminan dalam Murabahah Keempat : Utang dalam Murabahah

Kelima : Penundaan Pembayaran dalam Keenam : Bangkrut dalam Murabahah


Murabahah
Rukun dan Syarat Murabahah

Rukun Transaktor (pihak yang bertransaksi)


Murabaha Obyek murabahah
h
Ijab dan kabul

Penjual memberitahu biaya modal kepada nasabah

Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan

Kontrak harus bebas riba Rukun


Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang Murabahah
sesudah pembelian

Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya:
jika pembelian dilakukan secara utang
Aplikasi Murabahah dalam Lembaga
Keuangan Syariah

Murabahah dengan Murabahah tanpa


pesanan pesanan
Skema
Pengembangan
Murabahah
Contoh Soal
1. Pembayaran Uang Muka Kepada Dealer

Bank Syariah Amanah Ummat menerima pesanan barang Sulaiman seorang pengusaha beras
di Kerawang, berupa mesin penggilingan gabah merk Kubota 70 PK. Atas pesanan tersebut
Bank Syariah Amanah Ummat pada tanggal 05 April 2008 membeli barang kebutuhan
Sulaiman dari dealer Kubota Permai seharga Rp. 120.000.000 dan membayar uang muka Rp.
20.000.000

Jurnalnya:

Piutang uang muka Rp. 20.000.000


Kas Rp. 20.000.000
Contoh Soal
2. Penerimaan mesin giling dari dealer dan pembayaran ongkos angkut barang sampai kantor

Diterima mesin penggilingan gabah merk Kubota 70 PK dari dealer Kubota Permai
untuk murabahah, dan Bank Syariah Amanah Ummat melunasi mesin tersebut dengan
memperoleh diskon 5% serta dikenai Biaya ongkos angkut barang sebesar Rp.
5.000.000

Jurnalnya:
Persediaan Rp. 114.000.000
Piutang Uang Muka Rp. 20.000.000
kas Rp. 84.000.000
Persediaan Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000
Contoh Soal
3. Penerimaan uang muka dari Sualiman (nasabah/ Pemesan)

Diterima uang muka murabahah dari Sulaiman sebesar Rp. 19.000.000

Jurnalnya:
Kas Rp. 19.000.000
Hutang Uang Muka Rp. 19.000.000
Contoh Soal
4. Persetujuan akad dan penyerahan barang ke Sualiman

Bank Syariah Amanah Ummat menyetujui permohonan Sualiman dengan kesepakatan Keuntungan :
setara dengan 20% pa (sesuai keputusan ALCO) , Uang muka :Rp. 19.000.000 (sembilan belas juta
rupiah) , Pembayaran : diangsur secara merata selama 5 kali angsuran , Biaya administrasi :Rp.
10.000.000 (sepuluh juta) , Biaya notaris :Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) , Denda keterlambatan : Rp.
100.000 (seratus ribu) setiap hari keterlambatan

Jurnal Penyerahan barang (akad murabahah) Jurnal uang muka dari nasabah
Piutang Murabahah Rp.139 jt Hutang uang muka Rp.19 jt
Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 20 jt Piutang murabahah Rp.19jt
Persediaan
Rp.119 jt
Contoh Soal
5. Penerimaan fee administrasi dan biaya notaris

1) Penerimaan fee administrasi murabahah

Kas/ Rekening nasabah Rp. 10.000.000


Pendapatan fee admin murabahah Rp. 10.000.000

2) Biaya notaris

Kas / Rekening nasabah Rp. 5.000.000


Rekening notaris Rp. 5.000.000
Contoh Soal
6. Penerimaan pembayaran angsuran sampai dengan angsuran ke tiga

Kas Rp. 24.000.000


Piutang Murabahah Rp. 24.000.000
Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 4.000.000
Pendapatan Margin Murabahah Rp. 4.000.000
Contoh Soal
7. Penerimaan angusuran ke empat yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar dan dibayar bersama dengan
angsuran kelima (saat pelunasan kewajibannnya)

Jurnalnya:

1) Tunggakan angsuran ke4 (jatuh tempo tetapi belum dibayar)


Piutang Mruabahah JT Rp. 24.000.000
Piutang Murabahah Rp. 24.000.000
Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 4.000.000
Pendapatan Margin Murabahah Rp. 4.000.000

2) Penerimaan denda
Kas/Rekening nasabah Rp. 3.000.000
Rek Dana Kebajikan Rp.3.000.000
Contoh Soal
8. Penerimaan pelunasan angsuran yang tertunggak dan bank memberikan potongan sebesar 50% dari
margin yang belum jatuh tempo dan belum diterima.

1) Pembayaran anguran ke empat


Kas Rp. 24.000.000 Perhitungan:
Piutang Murabahah Rp. 24.000.000 50% dari margin
yang belum diterima
2) Pembayaran angsuran ke lima =
a. Kas Rp. 24.000.000 50% x Rp.4jt-Rp.2 jt
Piutang Murabahah Rp. 24.000.000
b. Margin Murabahah Ditangguhkan Rp. 4.000.000
Pendapatan Margin Murabahah Rp. 4.000.000
c. Beban Potongan (Muqasah) Rp. 2.000.000
Kas / Rekening nasabah Rp. 2.000.000
Terimakasih

Vous aimerez peut-être aussi