Vous êtes sur la page 1sur 11

Akhlak Bergaul dengan Non

Muslim
Aldila Dinanti Santoso Putri 1800015078
Safira Puspitasari 1800015080
Winda Maulidda 1800015081
Pengertian
Akhlak
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat,
perangai, tingkahlaku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah
sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bias mengeluarkan
sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan
paksaan.
Non Muslim (Kafir)
Sesungguhnya istilah kafir artinya sangat jelas, yaitu orang yang takberagama
Islam, atau dengan kata lain orang yang tidak beriman dengan agama Islam
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, baikdia kafir asli, seperti orang
Yahudi atau Nashrani, maupun kafir murtad, yaitu asalnya muslim tapi
mengingkari salah satu ajaran pokok yang dipastikan sebagai ajaran Islam,
seperti wajibnya shalat. (Sa’di Abu Jaib, Mausu’ah Al Ijma’, hlm. 963).
Jadi akhlak kepada non muslim adalah tabiat,
tingkah laku atau perlakuan kita kepada orang yang
tidakseiman baik itu orang non muslim asli atau murtad
sesuai dengan syaria’at islam.
hak dan kewajiban yang hanya dapat
dilakukan oleh sesama muslim
1. Saling mendoakan
2. Menjadi saksi
3. Mengurus jenazah
4. Menikah
5. Saling memberi salam khususnya terhadap yang seiman dan
sesama muslim
Toleransi terhadap selain pemeluk agama
islam
Toleransi merupkan sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai
macam perbedaan, baik dari sisi suku bangsa, warna kulit, bahasa,
adat istiadat, budaya, bahasa serta agama.
islam telah menentukan hubungan antara muslim dan non muslim
melalui dua ayat yang memaparkan hukumnya secara tegas dalam Al
Qur'an. Dua ayat tersebut dianggap sebagai aturan main dalam
masalah hubungan muslim dan non muslim.
Seperti firman Allah dalam Surat Mumtahanah : 8-9.[3]
Yang artinya :
"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan
tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya
melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang
memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan
membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barang siapa
menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang
yang dzalim."
Akhlak Nabi Dalam Bergaul Dengan Non
Muslim
• Nabi menjenguk anak Yahudi yang sakit
Dari Anas radhiyallahuanhu :
‫أ َ ْس ِل ْم فَأ َ ْسلَ َم‬: ‫سلَّ َم يَعُو ُدهُ فَقَا َل‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُّ ‫ض فَأَتَاهُ النَّ ِب‬
َ ‫ي‬ َ ‫سلَّ َم فَ َم ِر‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫• أ َ َّن‬
َّ ‫غ ََل ًما ِليَ ُهو َد َكانَ يَ ْخ ُد ُم النَّ ِب‬
َ ‫ي‬
“Seorang anak muda Yahudi yang menjadi pembantu Nabi sakit, lalu Nabi menjenguknya,
kemudian beliau bersabda : Masuk Islamlah!” anak muda itupun masuk Islam.(Shahih al-
Bukhari 6757)
Hadits di atas menunjukkan :
1. Diperbolehkannya menjadikan orang musyrik sebagai pembantu/pegawai
2. Menjenguknya saat dia sakit
3. Bermuamalah baik dengan non muslim yang terikat perjanjian dengan muslim
4. Diperbolehkannya memperkerjakan anak muda belia
5. Mengajak anak yang muda belia masuk Islam
•· Mendoakan orang kafir agar mendapatkan petunjuk
Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahuanhu, ia berkata :
َ ‫سلَّ َم يَ ْر ُج‬
‫ون أ َ ْن يَقُو َل لَ ُه ْم يَ ْر َح ُم ُك ْم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ِِّ ‫ون ِع ْن َد النَّ ِب‬
َ ‫س‬ َ ‫ان ْاليَ ُهو ُد يَتَعَا‬
ُ ‫ط‬ َ ‫• َك‬
‫ص ِل ُح بَالَ ُك ْم‬ َّ ‫َّللاُ فَيَقُو ُل يَ ْه ِدي ُك ُم‬
ْ ُ‫َّللاُ َوي‬ َّ
Orang-orang Yahudi bersin di sisi Nabi dengan keinginan agar Nabi
mendoakan kebaikan bagi mereka : yarhamukallah (Semoga rahmat
Allah tercurah atasmu), maka Nabi mendoakan : yahdikumullah
wayuslihu baalakum (semoga Allah memberi petunjuk dan
memperbaiki keadaan kalian). (Sunan Abu Daud 5152)
•· Bertetangga dengan baik
Perintah untuk memperhatikan keadaan tetangga dan berbuat baik
kepada mereka adalah perintah secara umum, baik mereka muslim,
yahudi atau nasrani.
•· Mendoakan dan Tidak Melaknat Orang Kafir
Jika kita mengamati akhlak Nabi, beliau tidak pernah melaknat non
muslim yang tidak memerangi Islam dan muslimin, adapun terhadap
non muslim yang memerangi Islam dan muslimin beliau pernah
mendoakan laknat atas mereka.
Kesimpulan
• Seperti sabda Nabi Muhammad Saw, “Innama Bu’istu
liutammima makarimal ahklaq”. Islam sangat menjunjung tinggi
akhlak, tidak hanya sesama muslim akhlak itu diterapkan juga
terhadap non muslim, namun dalam hal ini islam menetapkan
batasan-batasan agar tidak tergelincir masuk tanpa batas.

Vous aimerez peut-être aussi