Vous êtes sur la page 1sur 17

Pendekatan pada Anak dengan

Perdarahan saluran cerna

Disusun oleh :
Glorya Nathasia Ahab
112017109
Defenisi
 Perdarahan saluran cerna adalah Hilangnya darah dalam
jumlah yang tidak normal pada saluran cerna mulai dari
rongga mulut sampai ke anus.
 Normalnya, volume darah yang hilang dari saluran cerna
sekitar 0,5-1,5 ml/hari.

 Hematemesis : muntah darah dengan material muntahan


berwarna merah terang atau merah gelap seperti bubuk
kopi)

 Melena : tinja berwarna hitam atau seperti ter akibat


perdarahan saluran cerna atas

 Hematochezia : keluarnya darah segar per rektum


berwarna merah cerah atau sedikit gelap karena
perdarahan saluran cerna bawah atau perdarahan masif
saluran cerna atas
Epidemiologi
 Pada kasus pediatri lebih sering ditemukan
perdarahan saluran cerna bawah, sebagian
besar ringan dan dapat sembuh sendiri.
Insidensnya sebesar 0,3% dari seluruh kasus di
instalasi gawat darurat anak.

 Perdarahan saluran cerna atas lebih jarang


dengan insidens 1 – 2 kasus per 10.000 anak
tiap tahun
Faktor Risiko
 Faktor risiko perdarahan saluran cerna
pada anak :
1. Infeksi Helicobacter pylori
2. Penyakit berat atau kritis
3. Penggunaan obat non steroidal anti
inflammatory drugs (NSAID)
4. Penyakit hati kronik
5. Malformasi pembuluh darah
6. Tumor saluran cerna
Patofisiologi perdarahan
saluran cerna
Infeksi H.pylori, NSAID, alkohol, stress emosional

Jalur COX, memicu


produksi prostanoid

↓ barrier asam lambung, pepsin

↓ proteksi mukosa

Ulkus mukosa 
perdarahan
Etiologi
Keadaan umum buruk Keadaan umum baik

Frekuensi sering Frekuensi jarang


Bayi Saluran cerna atas Saluran cerna atas
• Gastritis hemoragik • Esofagitis refluks
• Stress ulcer • Gastritis reaktif
Saluran cerna bawah • Defisiensi vitamin K
• Kolitis infeksi Saluran cerna bawah
• Necrotizing entercolitis • Fisura anal
• Hirschcprung enterkolitis • Proktokolitis eosinofilik
• Volvulus • Hiperplasia limfoid nodular
Usia 2-5 tahun Saluran cerna atas Saluran cerna atas Saluran cerna atas
• Varises esofagus • Varises esofagus • Sindrom Mallory Weiss
• Gastritis hemoragik • Ulkus gaster/duodenum • Gastritis
• Stress ulcer • Esofagitis refluks
Saluran cerna bawah Saluran cerna bawah Saluran cerna bawah
• Intususepsi • Divertikulum Meckel • Kolitis infeksi
• Volvulus • Slough Juvenile polyp • Juvenile polyp
• Henoch Schonlein purpura • Kolitis ulseratif • Hiperplasia limfoid nodular
• Sindrom uremik hemolitik • Kolitis ulseratif/penyakit
crohn
• Selulitis perianal
streptokokal
• Prolaps rekti/ulkus rekti
Usia >5 tahun Saluran cerna atas Saluran cerna atas Saluran cerna atas
• Varises esofagus • Varises esofagus • Sindrom Mallory Welss
• Gastritis hemoragik • Ulkus perdarahan • Esofagus refluks
Saluran cerna bawah • Dieulafoy lesion • Gastritis reaktif
• Kolitis infeksi • hemobilia Saluran cerna bawah
• Kolitis ulseratif Saluran cerna bawah • Kolitis infeksi
• Henoch schonlein purpura • Kolitis ulsratif ulseratif • Koktikis ulseratif/penyakit
• Iskemia usus • Divertikulum Meckel crohn
• Juvenile polyp
• Hemoroid
ANAMNESIS
 Perdarahan Akut atau kronik
 Warna dan kuantitas perdarahan pada
tinja atau muntah
 Gejala-gejala penyerta lain
 Riwayat konsumsi makanan dan obat-
obatan
 Riwayat trauma abdomen
 Riwayat penyakit sebelumnya
Pemeriksaan Fisis
 Tanda-tanda syok
 Tanda-tanda vital, termasuk orthostatik
 Kulit : pucat, ikterus, ekimosis, pembuluh darah
abnormal, CRT
 Epistaksis, polip hidung, injeksi nasofariengal
 Abdomen :
-organomegali
-nyeri tekan dengan atau tanpa massa
 Perineum : fisura, fistula, hemoroid eksterna
 Rectum : polip, darah.
Pemeriksaan Laboratorium
 Darah lengkap
 LED
 BUN (blood urea nitrogen)
 PT, APTT

 AST, ALT, GGT


 Kreatinin, albumin, protein total
 Uji Apt-Downey tertelan darah ibu
 Uji Guaiac mengetahui adanya
perdarahan tersembunyi
Pemeriksaan Endoskopi

 Tujuan pemeriksaan endoskopi menemukan penyebab


serta asal perdarahan.


-EGD : dapat menentukan sumber perdarahan
GI atas pada 90% anak-anak.
-Colonoskopi : dapat menentukan sumber perdarahan
GI bawah pada 80% anak-anak.
 Foto polos abdomen (tanda2 enterokolitis
nekrotikans : dilatasi, penebalan dinding
usus).
 Barium enema (IBD,polip, intususepsi).
 USG Abdomen ( hipertensi portal dan
penyakit hati kronis).
 Angiografi (untuk lesi perdarahan aktif atau
perdarahan kronik rekuren yang tidak
tampak dengan pemeriksaan lain).
 Technetium99m-pertechnetate scan
(Meckel’s scan) : Untuk mendeteksi adanya
divertikulum Meckel
Perdarahan saluran cerna atas
1. Rongga mulut  biasanya dikarenakan
trauma
2. Esofagus
 Esophagitis : penyebab perdarahan tersering pada anak 1 bulan
sampai 1 tahun. kondisi ini disebabkan oleh gastroesophageal reflux,
pada bayi dengan regurgitasi, dysphasia, dynophagia dan gagal
berkembang.

3. Lambung
 Gastritis  berhubungan dengan infeksi Helicobakter pylori dan
merupakan penyebab yg umum pada anak-anak. Penyebab lain dari
gastritis ialah penggunaan NSAID.
 Ulkus ;infeksi H.pylori
4. Duaodenum
- Ulkus : manifestasi mirip dengan ulkus gaster
Perdarahan saluran cerna bawah
1. Usus halus
- NEC : terutama pd bayi prematur, terjadi karena immaturitas
imun dan sytem digestive.Gejala : distensi abdomen,
vomitus,diare,
- Intususepsi
- Polip

2. Kolon
-Hirschspung disease
-Polip

3. Rektum dan anus


-Alergi susu sapi
-Fisura ani : terjadi setelah konstipasi atau diare akut
-Hemoroid : akibat fisura ani berulang dan proktitis
Tatalaksana
 Perdarahan saluran cerna berat
1. Stabilisasi jalan nafas, oksigenasi dan sirkulasi
2. Pemantauan hematokrit
3. Pasang NGT
4. Koreksi gangguan trombosit, koagulasi dan
elektrolit
5. Pemberian laktulosa, dekontaminasi usus dan
farmakoterapi mengontrol perdarahan
6. Supresi asam lambung dan antibiotika
7. Pemeriksaan endoskopi  lokasi perdarahan
Tatalaksana
Indikasi Obat Dosis
PERDARAHAN AKTIF
• inhibisi sekresi
asam lambung IV
• Ranitidin Antagonis H-2 Infus kontinyu 1 mg/kgBB
Bolus 3-5 mg/kgBB/hari
• Omeprazole PPI 1 mg/kgBB/hari

• agen vasoaktif IV
• octreotide Analog Bolus 1 mcg/kgBB
somatostatin dilanjutkan 1
mcg/kgBB/jam dapat
ditingkatkan sampai 4
mcg/kgBB/jam
• vasopresin
Hormon 0.002 – 0.005
antidiuretik unit/kgBB/menit
Indikasi Obat Dosis
PENCEGAHAN
REBLEEDING
• inhibisi sekresi
asam lambung oral
• Ranitidin Antagonis H-2 2-3 mg/kgBB/dosis (2-
3x/hari)
• Omeprazole PPI
1-1,5 mg/kgBB/hari (1-
2x/hari)
• Sukralfat Local adhesive 40-80 mg/kgBB/hari (4
paste dosis)
• Pencegahan
rebleeding varises
oral Penurunan aliran 1 mg/kgBB/hari dalam 2-4
• propranolol darah dosis
mesenterika
(beta bloker)
Kesimpulan

Vous aimerez peut-être aussi