Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KLIEN DG ANSIETAS
Pengertian Ansietas
 Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk
jelas dan berhubungan dengan perasaan
tidak menentu dan tak berdaya
(helplessness).
 Perasaan isolasi, terasing, dan terancam
mungkin dialami.
 Individu mempersepsikan kepribadiannya
terancam.
 Manusia mulai merasakan sejak bayi
 Berhenti kalau mati.
TINGKAT CEMAS
1. RINGAN
Berhubungan dengan peristiwa sehari hari Meningkatkan
kewaspadaan/presepsi melebar, meningkatkan pembelajaran yang
menghasilkanpertumbuhan & kreatif
Respon Fisiologis : Respom Kognitif: Respon prilaku &
- Sesekali nafas -Lapang prespesi Emosional:
pendek meluas, mampu me- - Tidak dapat duduk
- Nadi dan TD naik, nerima rangsangan dgn tenang
- Gejala ringan pada yang kompleks - Tremor pada tangan
lambung - konsentrasi pada - suara kadang-
- Muka berkerut masalah kadang meninggi
- bibir bergetar - Menyelesaikan
masalah secara
efektif
2.
Cemas Sedang
Kemapuan berfokus pada masalah utama, kesulitan untuk tetap
perhatian dan mampu belajar

Respon Fisiologi Respon Kognitif Respon Prilaku dan


Emosi
- Sering nafas pen- -Lapang prespsi - Gerakanserentak
dek, nadi dan teka menyempit, luar (meremas tangan)
nan darah naik tidak mampu - Bicara banyak dan
- Mulut kering menerima dan lebih cepat
- Anoreksia berfokus pada apa - Susah tidur
- Diare/kontifasi yang menjadi - Perasaan tidak
Perhatiannya aman
3. Cemas Berat
Ketidakmampuan berfokus atau menyelesaikan masalah,
aktivitas sistem saraf simpatik, lahan prespsi menyempit,
individu tidak mampu berfikir berat lagi

Respon fisiologi Respon Kognitif Respon Prilaku


- Nafas pendek, nadi - Lapang persepsi dan emosi
dan tekanan darah sangat sempit -Perasaan
naik acaman
dan tidak
- Berkeringat dan
mampu meningkat
sakit kepala
- Penglihatan kabur menyelesaikan - Verbalisasi
dan ketengangan masalah cepat blocking
4. PANIK
Ketidakmampuan total untuk berfokus,
disintegrasi kemampuan koping, lahan
Respon Prilaku dan
Respon fisiologik Respon Kognitif
emosi
- Napas pendek, - Lapangan prespsi
- Agitasi
rasa tercekik sangat menyempit
- Mengamuk dan
dan palpitasi - Tidak dapat
marah, ketakutan
- Sakit dada berfikir logis
- Berteriak- teriak
- Pucat
- Blokng
- Hipotensi
- Kehilangan
- Koordinasi
kendali/kontrol diri
motorik rendah
- Presepsi kacau
Rentang Respon Ansietas

Adaptif Maladap
tif

Antisi Ringan Sedang Berat Panik


pasi
Pengkajian
 Faktor Predisposisi
 Faktor Presipitasi
 Mekanisme Koping
 Perilaku
Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik
elemen kepribadian id dan super ego
(dorongan insting dan hati nurani). Ansietas
mengingatkan ego akan adanya bahaya yg
perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah
mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi
 Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat
frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg
mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk
dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa
sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada
konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)
 Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara
nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas
dan depresi.
Faktor Predisposisi
 Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan
mempengaruhi ansietas. Ansietas
terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt
memperburuk penyakit (hipertensi,
jantung, peptic ulcers). Kelelahan
mengakibatkan idv mudah terangsang
dan merasa ansietas.
Faktor Presipitasi
 Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan
fisiologis dan menurunnya kemampuan
melaksanakan ADL.
 Ancaman thd sistem “diri”; mengancam
identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk,
kesulitan peran baru.
 Gabungan: penyebab timbulnya ansietas
gabungan dr genetik, perkembangan, stresor
fisik, stresor psikososial.
Pohon Masalah
Resiko mencederai diri sendiri

Ansietas

Koping individu tidak efektif


Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
 Ansietas
 Koping individu tidak efektif
 Takut
Contoh dx lengkap:
 Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci
tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg
sering timbul.
 Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk
dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.
 Koping individu tak efektif b.d. kematian anak,
dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali
peristiwa kecelakaan.
Tujuan
 Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
 Mendukung dan
melindungi klien
Tujuan Asuhan Keperawatan Ansietas
 Pasien mampu mengenal
ansietas
 Pasien mampu mengatasi
ansietas melalui :
* Tehnik relaksasi
* Distraksi
* Hipnotik lima Jari
* Kegiatan Ibadah
Tindakan Keperawatan untuk
Pasien
Sp 1
* Assesmen ansietas
* Latihan relaksasi dan distraksi
SP 2
* Evaluasi ansietas, manfaat relaksasi &
distraksi
* Latihan hipnotis lima jari & Kegiatan
ibadah
Tindakan Keperawatan untuk
Keluarga
 Sp 1
* Penjelasan kondisi pasien
* Latihan membimbing pasien relaksasi dan
distraksi
SP 2
* Evaluasi peran keluarga
* Membimbing relaksasi dan distraksi
* Latihan membimbing hipnotis lima jari,
kegiatan ibadah dan follow up
Hal-hal yang harus di perhatikan oleh
perawat Implementasi prainteraksi yaitu :
1. Ansietas pd perawat dapat menular pada
klien
2. Perasaan negatif perawat terhadap klien
akan menghambat perkembangan hub
therapeutik
Supaya hidup tidak cemas :
• Selalu berfikiran positif pada diri sendiri dan orang
lain
• Senyumam memberikan kegembiraan untuk jiwamu,

keindahan untuk wajahmu dan kebahagian untuk


orang lain
• Senyuman memebrikan kesenagan. Senyuman
mendukungmu dan membuatmu merasa “ya aku
bisa”
• Nikmati hidupmu dengan senyuman maka hidupmu
akan seindah senyummu.

Vous aimerez peut-être aussi