Vous êtes sur la page 1sur 55

“ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA

MASA KLIMAKTERIUM”

Dosen Pengampu : Ns. Grace Carol Sipasulta,M.Kep.,Sp.Kep.Mat


Klimakterium merupakan suatu proses
fisiologis dalam siklus kehidupan
wanita. Klimakterium bukan
merupakan suatu keadaaan patologis
dimana merupakan masa wanita
menyesuaikan diri dengan
menurunnya produksi hormon-
hormon ovarium yang membuat
wanita tidak dapat memproduksi
ovum, biasanya terjadi selama 7-10
tahun.
Klimakterium adalah masa yang
bermula dari akhir masa reproduksi
sampai awal masa senium dan terjadi Pengertian
pada wanita berumur 40-65 tahun. Klimakterium
Pramenopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause,
keluhan klimakterik sudah mulai timbul, hormon estrogen
masih dibentuk. Bila kadar estrogen menurun maka akan
terjadi perdarahan tak teratur.

Menopause adalah henti haid yang terakhir yang terjadi


Masa – Masa dalam masa klimakterium dan hormon estrogen tidak
dibentuk lagi, jadi merupakan satu titik waktu dalam masa
Klimakterium tersebut. Umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun.

Pascamenopause adalah masa 3-5 tahun setelah


menopause, dijumpai hiper-gonadotropin (FSH dan LH), dan
kadang-kadang hipertiroid.
Etiologi Klimakterium
Perkembangan dan fungsi seksual wanita secara normal dipengaruhi oleh sistem poros

hipotalamus-hipofisis-gonad yang merangsang dan mengatur produksi hormon-hormon seks

yang dibutuhkan.

Hipotalamus menghasilkan hormon gonadotropin releasing hormone (GnRH) yang akan

merangsang kelenjar hipofisis untuk menghasilkan follicle stimulating hormone (FSH) dan

luteinizing hormone (LH).

Kedua hormon FSH dan LH ini yang akan mempersiapkan sel telur pada wanita. FSH dan LH

akan meningkat secara bertahap setelah masa haid dan merangsang ovarium untuk

menghasilkan beberapa follicle (kantong telur). Dari beberapa kantong telur tersebut hanya

satu yang matang dan menghasilkan sel telur yang siap dibuahi. Sel telur dikeluarkan dari

ovarium (disebut ovulasi) dan ditangkap oleh fimbria (organ berbentuk seperti jari-jari tangan

di ujung saluran telur) yang memasukkan sel telur ke tuba fallopii (saluran telur).
Beratnya gangguan tersebut pada setiap
wanita berbeda-beda bergantung pada :
1. Penurunan aktivitas ovarium yang mengurangi jumlah
hormon steroid seks ovarium.
2. Sosio-budaya menentukan dan memberikan penampilan
yang berbeda dari keluhan klimakterik.
3. Psikologik yang mendasari kepribadian wanita klimakterik
itu, juga akan membe-rikan penampilan yang berbeda dalam
keluhan klimakterik.
Tanda awal dari Klimakterium
1. Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan
endokrinologis dan vegetatif, yaitu :
2. Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh
darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis
steroid seks lalu berhenti haid.
3. Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan
meningkatnya pengeluaran gonadotropin.
Perubahan Masa
Klimakterium
1. Perubahan Kulit
Perubahan kulit yang terjadi pada masa klimakterium dan
menopause yaitu :
a. Kulit mudah rusak akibat photo aging (terbakar matahari),
sehingga timbul pigmentasi dan bintik hitam.
b. Lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit mengendor.
c. Fungsi kelenjar bawah kulit berkurang sehingga kulit
berkeriput, kasar dan kering. Kulit kering disertai pruritus
merupakan maslaha yang mungkin terjadi.
d. Perubahan pada rambut antara lain uban dan kebotakan.
e. Kuku mengalami kerapuhan sebagai akibat dari
penggembungan longitudinal, pemisahan lapisan kuku, dan
menurunnya kandungan air dalam lapisan kuku.
2. Perubahan pada Fungsi Alat Reproduksi
Perubahan yang terjadi pada alat genetalia wanita masa
klimakterium dan menopause adalah :
a. Lemak vulva menurun sehingga vulva atropi.
b. Vagina mengering, sehingga menimbulkan keluhan
dispareuni (sakit saat berhubungan seksual).
c. Lapisan sel liang senggama menipis. Kondisi ini bisa
meningkatkan infeksi kandung kmih dan liang
senggama.
d. Waktu yang dibutuhkan untuk merangsang daerah
sensitive lebih lama seiring dengan proses penuaan.
3. Perubahan pada Tulang
Perubahan yang terjadi pada tulang wanita
masa klimakterium dan menopause adalah :

a. Hormone partatiroid berkurang.


b. Tulang mengalami pengapuran, zat kalsium menurun, sehingga
tulang keropos. Tulang mudah patah terutama pada persendian
paha dan osteoporosis.
Patofisiologi Klimakterium
• Seiring dengan pertambahan usia, sistem neurohormonal
tidak mampu untuk berstimulasi periodik pada sistem
endokrin yang menyebabkan ovarium tidak memproduksi
progesterone dalam jumlah yang bermakna. Estrogen hanya
dibentuk dalam jumlah kecil melalui aromatisasi
androsteredion dalam sirkulasi. penurunan fungsi ovarium
menyebabkan ovarium mengecil dan akhirnya folikel juga
menghilang.
Manifestasi klinis Klimakterium
• Sekitar 40-85% dari semua wanita dalam usia klimakterik
mempunyai keluhan. Gejala yang tetap dan tersering adalah
gejolak panas dan keringat banyak. Gejolak panas merupakan
sensasi seperti gelombang panas yang meliputi bagian atas
dada, leher, dan muka.
• Keluhan ini biasanya diikuti oleh gejala-gejala psikologik
berupa rasa takut, tegang, depresi, lekas marah, mudah
tersinggung, gugup dan jiwa yang kurang mantap.
• Keluhan lain dapat berupa sakit kepala, sukar tidur, berdebar-
debar, rasa kesemutan di tangan dan kaki, serta nyeri tulang
dan otot. Keringat malam hari merupakan keluhan yang sangat
mengganggu, sehingga menimbulkan lelah dan kesukaran
bangun pagi.
Lanjutan …

• Atrofi epitel genital dapat mengakibatkan vaginitis senilis.


Gejala-gejalanya mencakup: iritasi, rasa terbakar, pruritus,
leukorea, dispareunia, perdarahan vaginal, penurunan sekresi
vaginal, penipisan epitel dan mudah kena trauma,
pemendekan dan pengurangan kelenturan vagina.
• Gangguan psikogenik, ini mencakup : peningkatan rasa gelisah,
depresi, mudah cemas, insomnia, dan sakit kepala
Gangguan pada Klimakterium

1. Gangguan neurovegetatif/ gangguan vasomotorik


Muncul berupa gejolk panas (hot flush), keringat banyak, rasa
kedinginan, sakit kepala, dada berdebar-debar, susah
bernapas, jari-jari atrofi, dan gangguan usus atau
pencernaan.
2. Gangguan Psikis
Berupa depresi, kelelahan, mudah tersinggung, gairah
berkurang, dan susah tidur.
3. Gangguan Somatik
Selain berupa gangguan haid atau amenorea, mencakup pula
gangguan kolpitis atrofikans, ektropium ekstropion,
osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis coroner, dan
adipositas.
Penatalaksanaan
1. Mengubah gaya/pola hidup
a. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium.
b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti
buah-buahan dan sayuran.
c. Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman soda, dan alkohol.
d. Menghindari merokok.

2. Olahraga
Olahraga akan meningkatkan kebugaran dan kesehatan seseorang,
biasanya ini juga membawa dampak positif, seperti :
a. Menguatkan tulang
b. Meningkatkan kebugaran
c. Menstabilkan berat badan
d. Mengurangi keluhan menopause
e. Mengurangi stress akibat menopause
3. Terapi penggantian hormon (HRT)
• Penggantian estrogen tunggal bisa dikombinasikan. HRT dapat
menurunkan atau menghilangkan rasa panas, dapat membantu
pencegahan osteoporosis.
4. Terapi komplementer : arklimakteriumterapi, yoga, homeopati.
5. Terapi sulih hormon (TSH)
• tujuan pemberian TSH adalah sebagai suatu usaha untuk
mengganti hormon yang ada pada keadaan normal untuk
mempertahankan kesehatan wanita yang bertambah tua.
(Kasdu, 2002).
Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah /mengatasi
kejengkelan fisik :
a. Untuk mengatasi gatal-gatal dan ras terbakar pada vulva : bicarakan
dengan pemberi perawatan kesehatan untuk menyingkirkan
abnormalitas dermatologis untuk mendapatkan resep krim
pelumas/hormonal

b. Untuk mencegah dispareunia (rasa sakit ketika berhubungan seksual)


: gunakan lubrikan yang larut dalam air, seperti jelly K-Y, krim hromon
atau foam kontrasepsi

c. Memperbaiki otot tonus perineal dan kontrol kandung kemih dengan


mempraktikkan latihan Kegel’s setiap hari : mengkontraksikan otot-
otot perineal seperti ketika mnghentikan ketika berkemih, tahan 5-10
detik dan bebaskan.

d. Untuk mencegah kekeringan kulit : gunakan krim dan lotion kulit


e. Untuk mencegah osteoporosis : amati asupan kalsium dengan
meminum suplemen kalsium dan susu yang dapt membantu untuk
memperlambat proses osteoporosis
f. Untuk mencegah infeksi saluran kemih : minum 6-8 gelas air setiap
hari dan vitamin C(500 mg) sebagai cara untuk mengurangi infeksi
saluran kemih yang berhubungan dengan atrofi uretra
g. Aktivitas seksual yang sering dapat membantuuntuk
mempertahankan elastisitas vagina ( Brunner & Suddarth, 2001)
Konsep Dasar Asuhan
Keperawatan
Klimakterium
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilaksanakan pada pasien dengan gangguan
masa klimakterium selain pengkajian secara umum juga
dilakukan pengkajian khusus yang ada hubungannya dengan
gangguan masa klimakterium yang meliputi :
a. Haid :
• Menarche
• Lamanya
• Banyaknya
• Siklus
• Dismenore
b. Riwayat penyakit keluarga
c. Riwayat obstetri
• Kehamilan
• Abortus
• Pemakaian obat kontrasepsi
d. Riwayat perkawinan
e. Kebiasaan hidup sehari-hari
• Istirahat (tidur)
• Pola kegiatan
• Diet
f. Penyakit yang pernah diderita
g. Pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah yang
sedang dialami
h. Keluhan-keluhan yang sedang dialami
2. Diagnosa Keperawatan

a. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan


struktur/fungsi seksual.
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hot
flash.
c. Kecemasan berhubungan dengan stres psikologis,
perjalanan proses penyakit.
d. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi.
3. Intervensi

1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi seksual.


Tujuan : Klien mengungkapkan disfungsi seksual teratasi setelah diberi tindakan
keperawatan
Dengan kriteria hasil : Nyeri berkurang/hilang saat berhubungan

Intervensi Rasional

Ciptakan lingkungan saling percaya kebanyakan klien kesulitan untuk


dan beri kesempatan kepada klien berbicara tentang subjek sensitive, tapi
untuk menggambarkan masalahnya dengan terciptanya rasa saling percaya
dalam kata-kata sendiri. dapat menentukan/mengetahui apa yang
dirasakan pasien yang menjadi
kebutuhannya.

Beri informasi tentang kondisi informasi akan membantu klien


individu memahami situasinya sendiri
Lanjutan …

Anjurkan klien untuk berbagi komunikasi terbuka dapat


pikiran/masalah dengan mengidentifikasi area penyesuaian atau
pasangan/orang dekat. masalah dan meningkatkan diskusi dan
resolusi.

Diskusikan dengan klien tentang mengurangi kekeringan vagina yang dapat


penggunaan cara/teknik khusus saat menimbulkan rasa sakit dan iritasi,
berhubungan (misalnya: penggunaan sehingga meningkatkan kenyamanan
minyak vagina) dalam berhubungan.

Kolaborasi dengan dokter. memulihkan atrofi genetalia, kekeringan


Beri obat sesuai indikasi vagina, uretra
Estrogen pengganti
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hot flash
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, pola tidur klien normal.
Kriteria hasil :
a. Klien tidak sering terbangun saat tidur
b. Palpebra tidak hitam

Intervensi Rasional

Mandiri : Intervensi Rasional


Mandiri :
Anjurkan klien untuk memakai pakaian Pakaian yang menyerap keringat
Anjurkan klien untuk memakai Pakaian yang menyerap keringat
yang menyerap keringat
pakaian yang menyerap keringat mengurangi
mengurangi ketidaknyamanan
ketidaknyamanan akibat
akibat keringat berlebih
keringat berlebih
Anjurkan klien untuk menghindari Mengurangi rasa tidak nyaman
makanan berbumbu, pedas, dan
goreng-gorengan, alkohol
Anjurkan klien untuk menghindari Mengurangi rasa tidak nyaman
makanan berbumbu, pedas, dan goreng-
gorengan, alkohol
Lanjutan …

Anjurkan klien untuk Menghindari trigger yang


menghindari beraktivitas di mencetuskan hot flash
cuaca yang panas

Anjurkan klien untuk mencuci Mengurangi rasa panas dan


muka saat hot flashes terjadi keringat berlebih

Kolaborasi :
Pemberian estrogen Penambahan kadar hormon
3. Kecemasan berhubungan dengan stres psikologis, perjalanan proses
penyakit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien, cemas
berkurang atau hilang
kriteria hasil :
Klien merasa rileks
Klien dapat menerima dirinya apa adanya

Intervensi Rasional

Kaji tingkat ketakutan dengan cara Hubungan saling percaya mempermudah klien
pendekatan dan bina hubungan dalam megungkapkan perasaannya
saling percaya

Pertahankan lingkungan yang Lingkungan yang nyaman dan aman dapat


tenang dan aman serta mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
menjauhkan benda-benda
berbahaya
Lanjutan …

Libatkan klien dan keluarga dalam Klien dan keluarga harus dijadikan sebagai
prosedur pelaksanaan dan
perawatan subjek, jangan dijadikan sebagi objek

Ajarkan penggunaan relaksasi Teknik relaksasi dapat menurunkan tingkat


kecemasan

Beritahu tentang penyakit klien dan Membantu klien dalam kegiatan mandiri
tindakan yang akan dilakukan
secara sederhana.
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi
Tujuan: klien mengungkapkan pengetahuannya bertambah
kriteria hasil :
Klien tahu penyebab keadaan saat ini
Klien dapat menyesuaikan diri dengan keadaannya
Klien tidak bertanya-tanya tentang keadaannya
Klien tampak ceria

Intervensi Rasional

Kaji tingkat pengetahuan klien menentukan sampai di mana tentang


tentang keadaannya pengetahuan klien tentang
keadaannya/proses menopause

Beri penjelasan tentang proses memberi pengetahuan pada klien


menopause, penyebab, gejala tentang menopause
menopause.
Lanjutan …

Beri penjelasan pada klien terapi pengganti estrogen tidak


tentang proses pengobatan. mengembalikan siklus haid normal tapi
dapat menurunkan/ menghilangkan
gejala penyebab dari menopause seperti:
memulihkan atrofi genetalia dan
perubahan dinding uretra,
menghilangkan hot flushes, dll. Terapi
progesterone dan estrogen diberi secara
siklik untuk meniru siklus endometrium.

Diskusikan tentang perlunya meningkatkan kesehatan dan mencegah


pengaturan/diet makanan, osteoporosis
penggunaan suplemen.
Menopause berasal dari bahasa Yunani
yaitu Men Dan Pauseis yang
menggambarkan berhentinya haid.
Menurut kepustakaan abad 17 dan 18,
menopause dianggap tidak berguna dan
tidak menarik lagi.
Menopause didefinisikan secara klinis
sebagai suatu periode ketika seorang
wanita tidak lagi mengalami menstruasi
karena produksi hormonnya berkurang
atau berhenti. Menopause merupakan
suatu fase dalam kehidupan seorang Pengertian
wanita yang ditandai dengan berhentinya Menopause
masa subur.
Etiologi Menopause
Masa pramenopause atau sebelum haid berhenti, biasanya ditandai dengan
siklus haid yang tidak teratur. Pramenopause bisa terjadi selama beberapa
bulan sampai beberapa tahun sebelum menopause. Pada masa ini
sebenarnya telah terjadi aneka perubahan pada ovarium seperti sklerosis
pembuluh darah, berkurangnya jumlah sel telur dan menurunnya
pengeluaran hormon seks. Menurunnya fungsi ovarium menyebabkan
berkurangnya kemampuan ovarium untuk menjawab rangsangan
gonadotropin. Hal ini akan mengakibatkan interaksi antara hipotalamus-
hipofisis terganggu. Pertama-pertama yang mengalami kegagalan adalah
fungsi korpus luteum. Turunnya produksi steroid ovarium menyebabkan
berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan ini
akan mengakibatkan peningkatan produksi dan sekresi FSH dan LH.
Peningkatan kadar FSH merupakan petunjuk hormonal yang paling baik
untuk mendiagnosis sindrom klimakterik.
Menurunnya kadar estrogen mengakibatkan gangguan
keseimbangan hormonal yang dapat berupa gangguan
neurovegetatif, gangguan psikis, gangguan somatik, metabolik
dan gangguan siklus haid. Beratnya gangguan tersebut pada
setiap wanita berbeda-beda bergantung pada:
1. Penurunan aktivitas ovarium yang mengurangi jumlah
hormon steroid seks ovarium. Keadaan ini menimbulkan
gejala-gejala klimakterik dini (gejolak panas, keringat
banyak, dan vaginitis atrofikans) dan gejala-gejala lanjut
akibat perubahan metabolik yang berpengaruh pada organ
sasaran (osteoporosis).
2. Sosio-budaya menentukan dan memberikan penampilan
yang berbeda dari keluhan klimakterik.
3. Psikologik yang mendasari kepribadian wanita klimakterik
itu, juga akan membe-rikan penampilan yang berbeda
dalam keluhan klimakterik.
Patofisiologi
• Seiring dengan pertambahan usia, sistem neurohormonal tidak
mampu untuk berstimulasi periodik pada sistem endokrin yang
menyebabkan ovarium tidak memproduksi progesterone dalam
jumlah yang bermakna. Estrogen hanya dibentuk dalam jumlah kecil
melalui aromatisasi androsteredion dalam sirkulasi. penurunan
fungsi ovarium menyebabkan ovarium mengecil dan akhirnya folikel
juga menghilang.
• Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya
perubahan-perubahan pasca menopause, misalnya: kekeringan
vagina, yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu
berhubungan seks, dan atrofi gradual organ-organ genetalia, serta
perubahan fisik lainnya. Namun wanita pasca menopause tetap
memiliki dorongan seks karena androgen adrenal mereka. Masih
tidak jelas apakah gejala-gejala emosional yang berkaitan dengan
fungsi ovarium, misalnya depresi dan iritabilitas, disebabkan oleh
penurunan estrogen akan merupakan reaksi psikologis terhadap
dampak menopause.
Manifestasi klinis
• Sekitar 40-85% dari semua wanita dalam usia klimakterik
mempunyai keluhan. Gejala yang tetap dan tersering adalah
gejolak panas dan keringat banyak. Gejolak panas merupakan
sensasi seperti gelombang panas yang meliputi bagian atas
dada, leher, dan muka. Keluhan ini biasanya diikuti oleh gejala-
gejala psikologik berupa rasa takut, tegang, depresi, lekas
marah, mudah tersinggung, gugup dan jiwa yang kurang
mantap.
• Keluhan lain dapat berupa sakit kepala, sukar tidur, berdebar-
debar, rasa kesemutan di tangan dan kaki, serta nyeri tulang
dan otot. Keringat malam hari merupakan keluhan yang sangat
mengganggu, sehingga menimbulkan lelah dan kesukaran
bangun pagi. Semua keluhan ini kurang menggembirakan bagi
seorang wanita, dan mendorong penderita mencari
pengobatan.
Menopause Alamiah terjadi secara bertahap, biasanya
antara usia 45-55 tahun. Menopause alamiah terjadi
pada wanita yang masih mempunyai indung telur.
Durasinya sekitar 5-10 tahun. Meskipun seluruh proses
itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun.
Selama itu menstruasi mungkin akan berhenti beberapa
bulan kemudian akan kembali lagi.

Jenis-jenis
Menopause
Menopause Dini adalah berhentinya haid di bawah usia
40 tahun”. Kalau wanita itu sudah berusia di atas 40
tahun, misalnya pada usia di atas 40 tahun, misalnya usia
42 dan 43, ia tidak dikategorikan sebagai wanita yang
mengalami menopause dini. Demikian juga pada wanita
usia produktif yang tidak lagi haid karena pengangkatan
rahim, ia tidak dapat disebut sebagai penderita
menopause dini.
Tahap-tahap menopause
• Pramenopause
Pramenopause yaitu masa transisi antara masa ketika wanita mulai
merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau
akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus haid benar-benar
terhenti (rata-rata 51 tahun). Pada masa pramenopause akan
terjadi perubahan fisik yang berarti.
• Menopause
Masa menopause menandakan haid terakhir. Penentuan masa
menopause hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid
lagi selama 1 tahun penuh.
• Pascamenopause
Masa ini adalah masa setelah haid terakhir seorang wanita. Dengan
kata lain, pascamenopause terjadi setelah masa menopause.
Biasanya, keadaan fisik dan psikologisnya sudah dapat
menyesuaikan dii dengan perubahan-perubahan hormonalnya.
Gejala-Gejala Menopause
• Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen
dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium
menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan
reaksi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita
yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal
ini adalah normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap
menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap
perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar
estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang
hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan
ovarium. Perubahan hormonal pada tubuh tersebut berakibat munculnya
gejala-gejala seperti nyeri sendi & sakit pada punggung, pengeringan pada
vagina (sehingga sakit saat melakukan hubungan seksual), sulit menahan
kencing, gangguan mood & emosi tinggi sehingga menimbulkan stres, selain
itu penurunan kadar estrogen juga mengakibatkan kecenderungan
peningkatan tekanan darah, pertambahan berat badan & peningkatan kadar
kolesterol. Pada jangka panjang keluhan akibat menurunnya kadar estrogen
ini dapat menyebabkan osteoporosis, penyakit jantung koroner, dementia
tipe Alzheimer, stroke, kanker usus besar, gigi rontok & katarak.
Adapun gejala lain yang terjadi selama menopause yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejolak rasa panas
d. Perubahan kulit
e. Keringat dimalam hari
f. Sulit tidur
g. Perubahan pada mulut
h. Kerapuhan tulang
j. Penyakit
Tanda awal Menopause
• Perubahan kejiwaan
Perubahan yang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause
adalah : merasa tua, mudah tersinggunga, mudah kaget sehingga
jantung berdebar, takut tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual
suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan
seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme), dan juga
merasa tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa
memberatkan keluarga dan orang lain.
• Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit.
Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga
jatuh dan lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan
menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam.pada kulit tumbuh
bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi
kering dan keriput.
Gangguan Menopause

Gangguan menopause ialah jadwal menopause


1. Menopause premature :Terhentinya haid pada
umur 40 tahun,terdapat gejala premenopause
hot flushes, kenaikan gonadotropin
2. Menopause terlambat: Berhentinyahaid
setelah umur 55 tahun, terdapat gejala
menopause
Kelainan organik pada masa menopause

Dengan rangsangan estrogen terus-menerus tanpa


selingan progesterone memberikan peluang terjadinya
keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk :
1. Perdarahan disfungsional semakin meningkat
2. Terjadi perubahan alat genetalia menjadi tumor jinak ;
mioma uteri,polip endometrial, polip servikal
3. Karsinoma korpus uteri
4. Keganasan payudara
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan umum Merupakan pendapat umum
yang salah bahwa semua masalah klimakterik dan
menopause dapat dihilangkan dengan hanya
pemberian estrogen saja.
2. Pengobatan hormonal Menopause merupakan suatu
peristiwa fisiologis dari keadaan defisiensi estrogen.
Sindrom klimakterik pada umumnya terjadi akibat
kekurangan estrogen,
Pencegahan
a. Mengonsumsi makanan-makanan bergizi yang secara alami
bersifat anti-inflamasi, seperti whole grain, buah-buahan,
ikan, sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, dan
memasak dengan minyak zaitun. Hindari konsumsi makanan
yang mengandung trans fat, seperti margarin.
b. Berolahraga yang teratur, sebab olahraga teratur akan
mengurangi jumlah deposit lemak.
c. Merokok, minum alkohol, dan obat-obatnan harus dihindari
karena bersifat pro-inflamasi dan merusak jaringan yang
sehat.
d. Hindari stres, karena stres dapat merusak sistem pertahanan
tubuh.
e. Tidur yang cukup akan sangat bermanfaat untuk mencegah
proses inflamasi kronik
Konsep Dasar
Asuhan
Keperawatan
Menopause
Pengkajian
1. Anamnesa
a) Identitas Klien: Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status
pernikahan, pendidikan, pekerjaan, alamat, no register, Tanggal MRS, Tanggal Pengkajian,
Diagnosa medis
Identitas Penanggung jawab: Nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan keluarga,
pekerjaan, alamat.
b) Keluhan Utama : alasan kenapa pasien memutuskan untuk datang ke RS
c) Riwayat penyakit sekarang:
· Provocatif atau paliatif: Apa yang menyebabkan gejala dan apa yang
menguranginya.
· Quality/quantity: Bagaimana rasanya, tampilannya, atau suaranya?Bagaimana
anda merasakan sekarang?
· Regio / Radiasi:
Di bagian mana gejala dirasakan?Bagian kepala, bercak diseluruh tubuh, edema pada
kelopak mata Apakah menyebar?
· Saveruty / Keparahan (scala)
Bagaimana intensitasnya (skala)?Bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas?
· Time / Waktu
Kapan hal itu mulai timbul dan bagaimana terjadinya?Berapa lama
terjadinya?Frekwensi?Durasi
d) Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit yang pernah dialami dan tindakan pengobatan yang
dilakukan?Penggunaan obat?Pernah dirawat/dioperasi? Lamanya
dirawat? Alergi?Status imunisasi?Riwayat kehamilan dan persalinan
e) Riwayat Psikososial
Meliputi bahasa yang sering digunakan, persepsi pasien tentang
penyakitnya konsep diri : Body image, ideal diri, harga diri, peran
diri, personal identity, keadaan emosi, perhatian terhadap orang
lain/lawan bicara, hubungan dengan saudara, kegemaran/hobby,
mekanisme pertahanan diri, danj interaksi sosial.
f) Pola Kebiasaan sehari-hari meliputi:
• Pola nutrisi sebelum dan sesudah sakit disini yang harus dikaji
adalah frekuensi,jumlah,jenis nafsu makan sebelum dan setelah
sakit harus di kaji apakah ada perubahan
• Pola eliminasi
Sebelum sakit Yang harus dikaji adalah frekuensi,waktu,konsitensi,
waarna, BAB terakhir. Sedangkan pada BAK yang harus di kaji
sebelum sakit adalah frekuensi, warna dan bau.
Saat Sakit: yang harus dikaji pada BAB adalah frekwensi,waktu,
konsistensi, warna, BAB terakhir, penggunaan pencahar, riwayat
perdarahan, terdapat ada tidaknya diare, sedangkan pada BAK yang
harus dikaji adalah frekwensi,warna, bau, jumlahj, nyeri/rasa
terbakar, riwayat penyakit ginjal/kandung kemih,penggunaan
deuretika,penggunaan alat bantu, adanya penyakit saluran kemih
dll.
• Pola Aktivitas, Latihan, dan bermain
Sebelum sakit : Kegiatan dalam pekerjaan, jenis olahraga dan
frekwensinya
Saat Sakit: kegiatan perawatan seperti mandi, berpakaian, eliminasi,
makan minum, mobilisasi, ambulasi, dilakukan secara mandiri , di
bantu sebagian, perlu bantuan orang lain, menggunakan alat atau
tidak mampu sama sekali.
• Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit: harus dikaji waktu tidur, waktu bangun,
masalah tidur, hal-hal yang mempermudah tidur, hal-hal
yang mempermudah bangun.
Saat sakit: harus dikaji waktu tidur, waktu bangun,
masalah tidur, hal-hal yang mempermudah tidur,
masalah tidur.
• Pola Kebersihan
Sebelum sakit: Mandi (x/hari),keramas (x/minggu), ganti
pakaian (x/hari), sikat gigi (x/hari), memotong kuku(
x/minggu).
2. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
b) Tanda-tanda vital : Tensi, RR, nadi,suhu, BB, TB
c) Pemeriksaan ABC Head to toes
• Kepala dan rambut
• Mata
• Hidung
• Telinga
• Mulut, Gigi, Lidah, tonsil, dan Pharing
• Leher dan tenggorokan
• Dada atau thorax : paru-paru/respirasi, jantung/kardiovaskuler dan
sirkulasi, payudara dan ketiak, abdomen
• Ekstremitas/ muskoluskletal
• Genetalia dan anus
• Integumen
• Neurologi
Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang perubahan tubuh yang normal
berhubungan dengan perimenopause, menopause, dan gaya
hidup.
2. Ketidak mampuan mempertahankan berhubungan dengan
tuntutan pekerjaan, pertambahan berat badan dan pola
hidup yang monoton.
3. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan
struktur/fungsi seksual
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan syndrome
menopause
5. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan daya tahan
tubuh, penuruan sekresi vagina.
6. Inkontinensia urine berhubungan dengan proses penuaan
degenerative pada oto pelvic, prolap uteri, vaginitis.
No Diagn Masalah keperawatan Perencanaan
osa Tujuan dan criteria Intervensi Rasional
hasil
1 Dx 1 Ds: Klien · Ciptakan lingkungan saling · Kebanyakan klien kesulitan untuk berbicara tentang
Klien mengeluh nyeri mengungkapkan percaya dan beri subjek sensitive, tetapi dengan terciptanya rasa saling
saat berhubungan disfungsi seksual kesempatan kepada klien percaya dapat menentukan/ mengetahui apa yang
Klien mengeluh sering teratasi setelah untuk menggambarkan dirasakan pasien yang menjadi kebutuhannya
menolak bila diajak diberi tindakan masalahnya dalam kata-kata
berhubungan keperawatan sendiri. · Informasi akan membantu klien memahami situasinya
DO: -nyeri hilang bila · Beri informasi tentang sendiri.
Alat kelamin luar berhubungan kondisi individu.
Nampak mengecil -klien tidak menolah · Anjurkan klien untuk · Komunikasi terbuka dapat mengidentifikasi area
Vagina kering, kurang bila diajak berbagi pikiran atau penyesuaian atau masalah dan meningkatkan diskusi
elastis berhubungan masalah dengan dan resolusi.
-vagina lembab dan pasangan/orang terdekat
elastic · Diskusikan dengan klien · Mengurangi kekeringan vagina yang dapat
tentang penggunaan menimbulkan rasa sakit dan iritasi, sehingga
cara/tekhnik khusus saat meningkatkan kenyamanan dalam berhubungan
berhubungan ( misalnya: · Memulihkan atrofi genetalia, kekeringan vagina, uretra
penggunaan minyak
vagina).
· Kolaborasi dengan dokter.
Beri obat sesuai indikasi
estrogen pengganti
2 Dx DS: Tujuan: · Kaji tingkat · Menentukan sampai dimana tentang pengetahuan klien
2 Klien merasa Dalam waktu 40 pengetahuan klien tentang keadaanya/proses menopause
tidak menit klien tentang
enak/nyaman mengungkapkan keadaanya/proses · Memberi pengetahuan pada klien tentang menopause
dengan pengetahuannya menopause.
keadaanya bertambah · Beri penjelasan · Terapi pengganti estrogen tidak mengembalikan siklus
sekarang Kriteria hasil; tentang proses haid normal tapi dapat menurunkan/ menghilangkan
DO: -klien tahu menopause, gejala penyebab dari menopause seperti memulihkan
Klien sering penyebab penyebab, gejala atrofi genetalia dan perubahan dinding uretra,
bertanya keadan saat ini menopause menghilangkan hot flushes,dll. Terafi progesterone dan
tentang -Klien dapat · Beri penjelasan estrogen diberi secara siklik untuk meniru siklus
keadaanya menyesuaikan pada klien tentang endometrium.
Klien Nampak diri dengan pada klien tentang
cemas dan keadaannya. proses pengobatan ·Meningkatkan kesehatan dan mencegah osteoporosis.
gelisah -klien tidak · Diskusikan
bertanya-tanya tentang perlunya
tentang pengaturan/diet
keadaannya makanan,
-klien Nampak penggunaan
ceria suplemen
3 Dx DS: Klien · Ciptakan lingkungan · kebanyakan klien kesulitan untuk berbicara
3 Klien mengungkapkan saling percaya dan beri tentang subjek sensitive, tapi dengan terciptanya rasa
mengeluh disfungsi seksual kesempatan kepada klien saling percaya dapat menentukan/mengetahui apa
nyeri saat teratasi setelah untuk menggambarkan yang dirasakan pasien yang menjadi kebutuhannya.
berhubungan diberi tindakan masalahnya dalam kata-
- Klien keperawatan kata sendiri. · informasi akan membantu klien memahami
mengeluh dengan kriteria: · Beri informasi tentang situasinya sendiri.
sering - Nyeri kondisi individu.
menolak bila hilang bila · Anjurkan klien untuk · komunikasi terbuka dapat mengidentifikasi area
diajak berhubungan berbagi pikiran/masalah penyesuaian atau masalah dan meningkatkan diskusi
berhubungan - Klien tidak dengan pasangan/orang dan resolusi.
DO: menolak bila dekat.
Klien selalu diajak · Diskusikan dengan klien · mengurangi kekeringan vagina yang dapat
menanyakan berhubungan tentang penggunaan menimbulkan rasa sakit dan iritasi, sehingga
tentang cara/teknik khusus saat meningkatkan kenyamanan dalam
keluhan dan berhubungan Kolaborasi berhubungan.memulihkan atrofi genetalia,
keadaanya dengan dokter. kekeringan vagina, uretra.
4 Dx 4 DS: klien mengeluh Setelah dilakukan · Anjurkan klien · Pakaian yang menyerap
sering terbangun tindakan untuk memakai keringat mengurangi
saat tidur karena keperawatan pada pakaian yang ketidaknyamanan akibat
perasaan panas dan klien, pola tidur menyerap keringat keringat berlebih
berkeringat klien normal. · Anjurkanklien unt
Dengan kriteria uk menghindari · Mengurangi rasa tidak
DO: tampakhitam hasil : makanan berbumbu, nyaman
pada palpebra - Klien tidak pedas, dan goreng-
sering terbangun gorengan, alkohol · Menghindari trigger
saat tidur · Anjurkan klien yang mencetuskan hot flash
- Palpebra untuk menghindari
tidak hitam beraktivitas di cuaca · Mengurangirasa panas
yang panas dan keringat berlebih
· Anjurkan klien
untuk mencuci muka
saat hot flashes
terjadi
Terimakasih

Vous aimerez peut-être aussi