Vous êtes sur la page 1sur 23

KEMENTRIAN KESEHATAN RI JAKARTA

Juni 2010
Latar Belakang
• Heat stroke merupakan suatu bentuk
hipertermia dan dapat di lihat sebagai
continous dari penyakit yang berkaitan
dengan ketidakmampuan tubuh untuk
mengatasi panas.
• Heat stroke adalah bentuk kondisi yang
paling parah dari penyakit panas yang terkait
disfungsi neurologis.
LANJUTAN
• Dengan pengaruh iklim panas global serta
akibat kelelahan pada iklim tersebut
diperkirakan kejadian heat stroke dan
korban juga akan menjadi lebih umum.
Perawat harus memahami dan cepat
tanggap dalam pengelolaan peningkatan
suhu tubuh pasien atau jemaah haji
sehingga heat stroke dapat sepenuhnya di
cegah dan diatasi.
Pengertian
• Heat stroke (stroke Panas) adalah darurat medis
serius dimana sistim pendingin tubuh berhenti
bekerja dan suhu inti dapat naik ke tingkat
berbahaya. Tubuh biasanya menghasilkan panas
sebagai hasil dari metabolisme dan biasanya
mampu untuk mengusir panas dengan baik,
radiasi panas melalui kulit atau oleh penguapan
keringat
lanjutan

 Heat stroke adalah kedaruratan medis akut


yang disebabkan oleh kegagalan pengaturan
panas tubuh. Biasanya terjadi selama
keadaan panas, terutama ketika diikuti oleh
kelembaban yang tinggi, bagi mereka yang
tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim
panas
Penyebab
• Kejadian ini terjadi dalam kondisi panas
ekstrim, kelembaban yang tinggi, mereka
yang usia lanjut dengan penyakit kronik
dalam pengobatan dan kelelahan, atau
tenaga yang kuat dibawah terik matahari,
tubuh tidak mungkin dapat menghilangkan
panas dan kenaikan suhu tubuh, kadang
kadang sampai 106 oF (41,1oC) atau lebih
tinggi.
Lanjutan

• Kondisi lain yang menyebabkan stroke


panas ( Heat stroke ) adalah ‘ dehidrasi ‘
Seseorang dalam keadaan dehidrasi
mungkin tidak dapat berkeringat yang
cukup cepat untuk mengusir panas,
sehingga menyebabkan suhu tubuh
naik/meningkat.
Kebanyakan kematian yang berkaitan
dengan panas terjadi pada lansia
disebabkan karena sistem sirkulasi
mereka tidak mampu mengkompensasi
stres yang ditimbulkan oleh panas
Faktor resiko
• Factor risiko yang meningkatkan
kemungkinan heat stroke termasuk
infeksi virus sebelumnya, dehidrasi,
kelelahan, kegemukan, kurang tidur,
kebugaran fisik yang buruk, dan
kurangnya aklimatisasi
Dua Bentuk Heat Stroke

1. Heat stroke exertional (EHS) umumnya


terjadi pada orang muda yang terlibat dalam
aktifitas fisik berat untuk jangka waktu
lama di lingkungan yang panas. Kurangnya
Aklimatisasi merupakan factor risiko utama
untuk EHS pada orang dewasa muda.
2. Heat stroke classic nonexertional
(NEHS) lebih sering terjadi pada orang
tua yang beraktifitas tinggi, orang-
orang yang sakit kronis, dan dapat juga
terjadi pada orang- orang yang sangat
muda. Classic NEHS terjadi selama
gelombang panas lingkungan
Tanda dan gejala
• Tanda tanda umum heat stroke termasuk :
• Suhu tubuh tinggi ( hipertermia )
• Tidak adanya berkeringat, dengan kulit
merah kering, merah panas
• Nadi cepat/ takikardi
• Kesulitan bernafas ( pernafasan cepat dan
dangkal)
• Perilaku aneh , Halusinasi, Kebingungan,
Agitasi, Disorientasi,
• Penurunan kesadaran ,Koma
Gejala

• Gejala heat stroke terkadang mirip


dengan orang yang mengalami
serangan jantung atau kondisi lainnya.
Kadang kadang sebelum serangan heat
stroke terjadi tanda dan gejala
kelelahan panas meliputi :
• Mual , Muntah, Kelelahan, Pusing,
Sakit Kepala
• Kejang Otot dan sakit
Keperawatan
Heat stroke menyebabkan cedera termal pada
tingkat sel dan menyebabkan kerusakan luas pada
jantung, hati, ginjal dan koagulasi darah

 Pengkajian;
Adakah terjadi disfungsi sistim saraf pusat seperti
;
dilirium, tingkah laku aneh
peningkatan suhu hingga 40.6 derajat celsius
Kulit paanas kering anhidrasi, takipnea dan
takikardi
Masalah Keperawatan

 Tidak efektif termoregulasi yang


berhubungan dengna
ketidakmampuan mekanisme
homeostatik tubuh untuk
mempertahankan suhu tubuh normal
Tujuan
 Menurunkan suhu tinggi secepat mungkin,
karena mortalitas langsung berhubungan
dengandurasi hipertermia

 Penanganan simultan berfokus pada


stabilitas oksigenasi melalui ABC
pendukung hidup dasar
PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN
• Lepaskan pakaian pasien
• Turunkan suhu inti ( internal ) secepat mungkin,
dengna menggunakan satu atau lebih tindakan
sebagai berikut:
• Pindahkan pasien (jemaah ) dari terik matahari ke
tempat teduh atau ke ruang ber AC
• Gunakan pakaian dingin dan handuk atau usap
busa dengan air dingin skontinu
• Berikan es pada kulit sambil menyemprot
dengan air dingin di sekeliling pasien (dapat
menggunakan dengan kompresor air),
• Upayakan dilakukan sesering mungkin
 Gunakan selimut pendingin bila tersedia
 Masage pasien untuk meningkatkan
sirkulasi dan mempertahankan vasodilatasi
kutan selama prosedur pendinginan
lanjutan

• Berikan air minum dingin atau minuman


non alcohol lainya bila pasien /jemaah
tersebut mampu untuk minum
• Bilas lambung atau kolondengan salin es
yang mungkin diresepkan jika suhu tidak
turun
• Mungkin diperlukan cairan cukup untuk
mengatasi dehidrasi.
• Pantau suhu tubuh hindari terjadi
hipotermi , hipertermi mungkin terjadi
kembali secara spontan dalam 3-4 jam
• Beri oksigen untuk menyplai kebutuhan
jaringan yang meningkat karena kondisi
hipermetabolik
• Lakukan pemasangan infus sesuai order dari
tim medis
• Pantau haluaran urine
• Lakukan rujukan ke BPHI/ ke RS Arab Saudi
Nasehat bagi Jemaah yang lain
 Gunakan handuk basah diatas kepala/
sering membasuh dengan handuk
basah di area kepala dan permukaan
kulit bagi jemaah laki-laki saat
menggunakan pakaian ihrom.
 Anjurkan cukup minum secara adekuat
terutama bagi jemaah lansia
 Gunakan pakaian yang longgar
 Catatan: penanganan atau memberi asuhan
secara dini akan sangat membantu
pemulihan pasien. Perawat penting
mengetahui sarana untuk menurunkan
suhu tubuh pasien secara cepat dan aman.
Lakukan antisipasi bila jamaah mengalami
serangan heat stroke seperti: penyediaan
handuk dan air untuk memberikan kompres
seluruh tubuh atau untuk membasahi
tubuh pasien.

Vous aimerez peut-être aussi