Vous êtes sur la page 1sur 63

DIAGNOSIS

KEPERAWATAN DI DALAM
KEPERAWATAN GERONTIK
OLEH:
IKRAM HERMAWAN (17037141008)
INTAN PUTRI DEFIANTI (17037141011)
PUTRI INTAN KUMALASARI (17037141024)
TRI YULIS SUPARTININGSIH (17037141042)
DIAGNOSIS KEPERAWATAN DI
DALAM KEPERAWATAN GERONTIK
1. Diagnosis Keperawatan Aktual
DOMAIN KELAS KODE DIAGNOSA DIAGNOSA KEPERAWATAN BATASAN KARAKTERISTIK

Nutrisi Makan ( 00002 ) Ketidakseimbangan Nutrisi 1. Kram abdomen


(2) (1) Kurang dari kebutuhan Tubuh 2. Nyeri abdomen
3. Gangguan sensi rasa
Definisi: Asupan nutrisi tidak 4. Berat badan 20% atau lebih di bawah rentang BB ideal
cukup untuk memenuhi 5. Kerapuhan kapiler
kebutuhan metabolik. 6. Diare
7. Kehilangan rambut berlebihan
8. Enggan makan
9. Asupan makan kurang dari recommended daily
allowance (RDA)
10. Bising usus hiperaktif
11. Kurang informasi
12. Kurang minat pada makanan
13. Tonus otot menurun
14. Kesalahan informasi
15. Kesalahan persepsi
16. Membran mukosa pucat
17. Ketidakmampuan memakan makanan
18. Cepat kenyang setelah makan
19. Sariawan rongga mulut
20. Kelemahan otot pengunyah
21. Kelemahan otot untuk menelan
22. Penurunan BB dengan asupan makan adekuat
Aktivitas Respon (00032) Ketidakefektifan 1. Pola napas abnormal 1. Ansietas 228
/ Kardiova Pola Napas 2. Perubahan ekskursi dada 2. Posisi tubuh
istirahat s- 3. Bradipnea yang
(4) kular/ Definisi: Inspirasi 4. Penurunan tekanan ekspirasi menghambat
Pulmo- dan/atau 5. Penurunan tekanan inspirasi ekspansi paru
nal ekspirasi yang 6. Penurunan ventilasi semenit 3. Keletihan
(4) tidak memberi 7. Penurunan kapasitas vital 4. Hiperventilasi
ventilasi 8. Dispnea 5. Obesitas
adekuat 9. Peningkatan diameter 6. Nyeri
anterior-posterior 7. Keletihan otot
10. Pernapasan cuping hidung pernapasan
11. Ortopnea
12. Fase ekspirasi memanjang
13. Pernapasan bibir
14. Takipnea
15. Penggunaan otot bantu
pernapasan
16. Penggunaan posisi tiga-titik
Aktivitas Istirahat/ (00198) Gangguan Pola 1. Kesulitan berfungsi sehari-hari 1. Gangguan 214
/ tidur Tidur 2. Kesulitan memulai tidur karena cara
istirahat (1) 3. Kesulitan mempertahankan tidur pasangan
(4) Definisi: tetap tidur tidur
4. Ketidakpuasan tidur 2. Kendala
5. Tidak merasa cukup istirahat lingkungan
6. Terjaga tanpa jelas 3. Kurang privasi
penyebabnya 4. Pola tidur tidak
menyehatkan
Hubunga Hubungan (00063) Disfungsi proses Perilaku : 1. Kepribadian 290
n peran keluarga keluarga 1. Agitasi adiktif
(7) (2) 2. Gangguan konsentrasi 2. Strategi koping
Definisi: Fungsi 3. Menyalahkan tidak efektif
keluarga gagal 4. Pengingkaran janji 3. Kurang
menyokong 5. Kekacauan keterampilan
kesejahteraan 6. Berduka tidak tuntas pemecahan
anggotanya. 7. Menghindari konflik masalah
8. Pola komunikasi kontradiksi 4. Penyalahgunaa
9. Pola komunikasi n zat
mengendalikan
10. Mengkritik
11. Penurunan kontak fisik
12. Menyangkal masalah
13. Ketergantungan
14. Kesulitan bersenang-senang
15. Kesulitan berhubungan dekat
16. Kesulitan dengan transisi siklus
hidup
17. Gangguan performa akdemik
pada anak
18. Ketidakmampuan polaa
penggunaan zat
19. Peningkatan konflik
20. Kegagalan menyelesaikan
tugas perkembangan
21. Menghakimi diri sendiri secara
keras
22. Imaturitas
23. Ketidakmampuan
mengekspresikan perasaan
dengan rentang luas
24. Ketidakmampuan menerima
bantuan
25. Ketidakmampuan beradaptasi
dengan perubahan
26. Ketidakmampuan berespons
secara konstruktif terhadap
peristiwa traumatik
27. Ketidakmampuan menerima
perasaan dengan rentang luas
28. Ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan emosi anggota keluarga
29. Ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan rasa aman anggota
keluarga
30. Ketidakmampuan memenuhi
kebutuhan spiritual anggota
keluarga
31. Ketidakmampuan untuk menerima
bantuan dengan tepat
32. Ekspresi marah tidak tepat
33. Keterampilan komunikasi tidak
efektif
34. Kurang pengetahuan tentang
penyalahgunaan zat
35. Ketidakefektifan keterampilan
pemecahan masalah
36. Berbohong
37. Manipulasi
38. Ketagihan nikotin
39. Orientasi tterhadap peredaan,
ketegangan, bukan pencapaian
tujuan
40. Pola komunikasi paradoks
41. Perebutan kekuasaan
42. Rasionalisasi
43. Penolakan untuk mencari bantuan
44. Mencari penguatan
45. Mencari persetujuan
46. Menyalahkan diri sendiri
47. Isolasi sosial
48. Peristiwa khusus dipusatkan pada
penyalahgunaan zat
49. Stres terkait penyakit fisik
50. Penyalahgunaan zat
51. Perilaku tidak percaya
52. Penganiayaan verbal pada anak
53. Penganiayaan verbal pada orang
tua
54. Penganiayaan verbal pada
pasangan

Perasaan :
1. Penelantaran
2. Marah
3. Ansietas
4. Bingung antara cinta dan kasihan
5. Konfusi
6. Depresi
7. Ketidakpuasan
8. Distres
9. Merasa malu
10. Kendali emosi oleh orang lain
11. Perasaan tidak dimengerti
12. Perasaan tidak dicintai
13. Frustasi
14. Rasa bersalah
15. Keputusasaan
16. Bermusuhan
17. Sakit hati
18. Tidak aman
19. Menyimpan dendam
20. Kesepian
21. Kehilangan
22. Kehilangan identitas
23. Harga diri rendah
24. Tidak percaya
25. Perubahan mood
26. Ketidak berdayaan
27. Penolakan
28. Isolasi emosi
29. Rasa malu
30. Tanggung jawab atas perilaku
penyalahgunaan zat
31. Ketegangan
32. Rasa tidak bahagia
33. Kerentanan
34. Merasa tidak berharga

Peran dan Hubungan :


1. Perubahan pada fungsi peran
2. Masalah keluarga kronik
3. Sistem komunikasi tertutup
4. Konflik antar pasangan
5. Pemburukan hubungan keluarga
6. Penurunan kemampuan anggota
keluarga untuk saling berhubungan
dalam pertumbuhan dan
kematangan bersama
7. Gangguan ritual keluarga
8. Gangguan peran keluarga
9. Gangguan peran keluarga
10. Gangguan dinamika keluarga
11. Penolakan keluarga
12. Ketidakkonsistenan menjadi orang
tua
13. Ketidakefektifan komikasi dengan
pasangan
14. Kurang kedekatan
15. Keluarga tidak menunjukkan
penghargaan terhadap otonomi
anggota keluarga
16. Keluarga tidak menunjukkan
respek terhadap individualitas
anggotanya
17. Kurang keterampilan berhubungan
18. Mengabaikan kewajiban terhadap
anggota keluarga
19. Pola penolakan
20. Persepsi buruk tentang dukungan
orang tua
21. Hubungan keluarga yang
triangulasi
Promosi Manajem (00080) Ketidakefektifan 1. Akselerasi gejala penyakit 1. Konflik 149
Kesehat en manajemen seorang anggota keluarga mengambilan
an Kesehata kesehatan 2. Kurang perhatian pada keputusan
(1) n (2) keluarga penyakit 2. Kesulitan
3. Kesulitan regimen yang mengatasi
Definisi: Pola ditetapkan kerumitan
pengaturan dan 4. Kegagalan melakukan program
pengitegrasian tindakan mengurangi faktor pengobatan
ke dalam proses resiko 3. Kesulitan
keluarga, suatu 5. Ketidaktepatan aktivitas mengarahkan
program untuk keluarga untuk memenuhi sistem
pengobatan tujuan kesehatan pelayanan
penyakit dan kesehatan
........yang tidak yang rumit
memuaskan 4. Konflik
untuk keluarga
memenuhi
tujuan
kesehatan
tertentu dari unit
keluarga.
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN RISIKO ATAU RISIKO TINGGI

KODE DIAGNOSA FAKTOR HALA


DOMAIN KELAS BATASAN KARAKTERISTIK
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERHUBUNGAN MAN
Nutrisi Hidrasi (00025) Risiko 1. Akan 180
(2) (5) ketidakseimbanga dikembangkan
n volume cairan

Definisi: Rentan
terhadap
penurunan,
peningkatan, atau
pergeseran cepat
cairan
intravaskular,
interstisial dan/atau
intraselular lain,
yang dapat
mengganggu
kesehatan.. ini
mengacu pada
kehilangan,
peningkatan cairan
tubuh atau
keduanya.
Keaman Infeksi (00004) Risiko infeksi Faktor resiko 382
an/perli (1) 1. Gangguan
ndunga Definisi: Rentan peristaltik
n mengalami invasi 2. Gangguan
(11) dan multiplikasi integritas kulit
organisme 3. Vaksinasi tidak
patogenik yang adekuat
dapat 4. Kurang
mengganggu pengetahuan
kesehatan . untuk
menghindari
pemajanan
patogen
5. Malnutrisi
6. Obesitas
7. Merokok
8. Stasis cairan
tubuh
Aktivitas Respons (00094) Risiko Intoleran Faktor resiko 227
/istirahat kardiov Aktivitas 1. Ketidakseimba
(4) askular ngan antara
/pulmo Definisi: Rentan suplai/kebutuh
nal mengalami an oksigen
(4) ketidakcukupan 2. Imobilitas
energi psikologis 3. Tidak
atau fisiologis pengalaman
untuk melanjutkan dengan suatu
atau aktivitas
menyelesaikan 4. Fisik tidak
aktivitas bugar
kehidupan sehari- 5. Gaya hidup
hari yang harus kurang gerak
atau yang ingin
dilakukan, yang
dapat
mengganggu
kesehatan
Hubunga Peran 00057 Risiko hambatan Faktor risiko: 286
n peran pemberi menjadi orang tua Bayi atau anak
(7) asuhan 1. Perpisahan lama dari
(1) Definisi: Rentan ter orang tua
ketidakmampuan 2. Konflik temperamental
pemberi asuhan dengan harapan orang
primer untuk tua
menciptakan,
mempertahankan, Orang tua
atau memperbaiki 1. Perubahan pola tidur
lingkungan yang 2. Konflik antara orang tua
meningkatkan 3. Depresi
pertumbuhan dan 4. Gagal memberikan
perkembangan lingkungan rumah yang
optimum anak aman
yang dapat 5. Ayah anak tidak
mengganggu dilibatkan
kesejahteraan anak 6. Ketidakmampuan anak
di atas kebutuhan pribadi
7. Ketidakadekuatan
pengaturan pengasuhan
anak
8. Keterampilan komunikasi
tidak efektif
9. Strategi koping tidak
efekti
10. Kurang akses terhadap
sumber
11. Kurang persatuan
keluarga
12. Kurang pengetahuan
tentang perkembangan
anak
13. Kurang pengetahuan
tentang pemeliharaan
kesehatan anak
14. Kurang pengetahuan
tentang keterampilan
menjadi orang tua
15. Kurang model peran
orang tua
16. Kurang asuhan prenatal
17. Kurang keterampilan
penyelesaian masalah
18. Kurang sumber
19. Ketidakmampuan
berespons terhadap
isyarat bayi
20. Kurang dukungan sosial
21. Kurang transportasi
22. Kurang penerapan nilai
menjadi orang tua
23. Asuhan prenatal masa
akhir
24. Harga diri rendah
25. Ibu anak tidak dilibatkan
26. Pola tidur tidak
menyehatkan
27. Kecenderungan
terhadap hukuman fisik
28. Ketegangan peran
29. Deprivasi tidur
30. Isolasi sosial
31. Stresor
32. Harapan yang tidak
realistis
3. DIAGNOSIS KEPERAWATAN PROMOSI KESEHATAN
KODE
DOMAI DIAGNOSA
KELAS DIAGNOS BATASAN KARAKTERISTIK FAKTOR BERHUBUNGAN HALAMAN
N KEPERAWATAN
A
Nutrisi Makan (1) 00163 Kesiapan 1. Mengungkapkan 154
(2) meningkatkan keinginan untuk
nutrisi meningkatkan nutrisi
Definisi: Suatu
asupan nutrisi
yang dapat
ditingkatkan
Perseps Komunikasi 00157 Kesiapan 1. Mengungkapkan minat 260
i/ (5) meningkatkan meningkatkan
kognisi komunikasi komunikasi
(5)
Definisi: Pola
pertukaran
informasi dan
gagasan dengan
orang lain, yang
dapat diperkuat
Persepsi Kognisi (4) 00161 Kesiapan 1. Mengungkapkan minat 258
/ kognisi meningkatkan untuk meningkatkan
(5) pengetahuan pembelajaran

Definisi: Suatu pola


informasi kognitif
yang berhubungan
dengan topik
spesifik atau
pengetahuan yang
dapat diperkuat
Prinsip Keyakinan 00068 Kesiapan Hubungan dengan Diri Sendiri 365
hidup (2) meningkatkan 1. Mengungkapkan
(10) kesejahteraan keinginan meningkatkan
spiritual penerimaan
2. Mengungkapkan
Definisi: Suatu pola keinginan meningkatkan
mengalami dan koping
mengintegrasikan 3. Mengungkapkan
makna dan tujuan keinginan meningkatkan
hidup melalui motivasi/ dorongan
hubungan dengan 4. Mengungkapkan
diri sendiri, orang keinginan meningkatkan
lain, seni, musik, harapan
alam, dan/ atau 5. Mengungkapkan
kekuatan yang keinginan meningkatkan
lebih besar kesenangan
daripada diri 6. Mengungkapkan
sendiri yang dapat keinginan meningkatkan
diperkuat cinta
7. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
makna hidup
8. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
praktik mediasi
9. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
tujuan hidup
10. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
filosofi hidup yang
memuaskan
11. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
kemampuan memaafkan
diri sendiri
12. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
kepasrahan
13. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
ketentraman/ ketenangan

Hubungan dengan Orang Lain


1. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
memaafkan orang lain
2. Mengungkapkan
keinginan meningkatkan
interaksi dengan orang
terdekat
3. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
interaksi dengan pemimpin spiritual
4. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
pelayanan kepada orang lain

Hubungan dengan Seni, Musik, Literatur, dan


Alam
1. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
energi kreatif
2. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
bacaan spiritual
3. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
waktu di luar ruang

Hubungan dengan Kekuatan yang Lebih Besar


dari Diri Sendiri
1. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
pengalaman mistis
2. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
partisipasi dalam aktivitas religus
3. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
berdoa
4. Mengungkapkan keinginan meningkatkan
penghormatan pada rohaniwan
Prinsip Keselarasan 00184 Kesiapan 1. Mengungkapkan keinginan 366
hidup nilai/ meningkatkan meningkatkan keharmonisan
(10) keyakinan/ pengambilan keputusan dengan tujuan sosiokultural
tindakan (3) keputusan 2. Mengungkapkan keinginan
Definisi: Suatu pola meningkatkan keharmonisan
pemilihan urutan keputusan dengan nilai sosiokultural
tindakan untuk 3. Mengungkapkan keinginan
memenuhi tujuan meningkatkan keharmonisan
kesehatan jangka keputusan dengan tujuan
pendek dan 4. Mengungkapkan keinginan
paniang yang meningkatkan keharmonisan
dapat keputusan dengan nilai
ditingkatkan 5. Mengungkapkan keinginan
meningkatkan pebgambilan keputusan
6. Mengungkapkan keinginan
meningkatkan analisis risiko
keuntungan terhadap kepuasan
7. Mengungkapkan keinginan
meningkatkan pemahaman tentang
pilihan untuk mengambilan keputusan
8. Mengungkapkan keinginan
meningkatkan pemahaman tentang
makna pilihan
9. Mengungkapkan keinginan
meningkatkan penggunaan data
reliabel untuk keputusan
4. DIAGNOSIS KEPERAWATAN SINDROM
KODE
DIAGNOSA HALAM
DOMAIN KELAS DIAGNO BATASAN KARAKTERISTIK FAKTOR BERHUBUNGAN
KEPERAWATAN AN
SA
Promosi Manaje (00257 ) Sindrom lansia lemah 1. Intoleran aktivitas (00092) 1. Intoleran aktivitas 141
kesehatan men Definisi : status dinamik 2. Defisit perawatan diri: 2. Ansietas
(1) kesehata dari ekuilibrium yang mandi (00108) 3. Rata-rata aktivitas fisik
n (2) tidak stabil yang 3. Penurunan curah jantung harian kurang dari yang
memengaruhi individu (00029) dianjurkan menurut gender
lansia dalam mengalami 4. Defisit perawatan diri: dan usia
penyimpangan pada berpakaian (00109) 4. Penurunan energi
satu atau lebih domain 5. Keletihan (00093) 5. Penurunan kekuatan otot
kesehatan (fisik, 6. Defisit perawatan diri: 6. Depresi
psikologis, atau sosial) makan (00102) 7. Kelelahan
dan 7.
menimbulkan Keputusasaan (00124) 8. Takut jatuh
peningkatan kerentanan 8. Ketidakseimbangan nutrisi: 9. Imobilitas
untuk mengalami efek kurang dari kebutuhan 10. Gangguan keseimbangan
penyiumpangan tubuh (0002) 11. Hambatan mobilitas
kesehatan terutama 9. Hambatan memori (00131) 12. Kurang pengetahuan
disabilitas. 10. Hambatan mobilitas fisik tentang faktor yang dapat
(00085) diubah
11. Hambatan berjalan (00088) 13. Kurang dukungan sosial
12. Isolasi sosial (00053) 14. Malnutrisi
13. Defisit perawatan diri: 15. Kelemahan otot
eleminasi (00110) 16. Obesitas
17. Kesedihan
18. Gaya hidup kurang gerak
19. Isolasi sosial
Promosi Manaje 00231 Risiko sindrom lansia Faktor risiko: 143
kesehata men lemah 1. Intoleran aktivitas
n (1) kesehat 2. Ansietas
an (2) Definisi : Rentan 3. Rata-rata aktivitas fisik
terhadap status harian kurang dari yang
dinamik dari dianjurkan menurut
ekuilibrium yang tidak gender dan usia
stabil yang 4. Penurunan energi
memengaruhi individu 5. Penurunan kekuatan
lansia dalam otot
mengalami 6. Depresi
penyimpangan pada 7. Kelelahan
satu atau lebih 8. Takut jatuh
domain kesehatan 9. Imobilitas
(fisik, psikologis, atau 10. Gangguan
sosial) dan keseimbangan
menimbulkan 11. Hambatan mobilitas
peningkatan 12. Kurang dukungan sosial
kerentanan untuk 13. Malnutrisi
mengalami efek 14. Kelemahan otot
penyiumpangan 15. Obesitas
kesehatan terutama 16. Kesedihan
disabilitas. 17. Gaya hidup kurang
gerak
18. Isolasi sosial
Koping/ Respons (00141) Sindrom pascatrauma 1. Agresi 1. Penurunan 316
toleransi pascatr 2. Pengucilan kekuatan ego
stres (9) auma Definisi: Respons 3. Perubahan kosentrasi 2. Lingkungan tidak
(1) meladaptasi terus- 4. Perubahan mood kondusif terhadap
menerus terhadap 5. Marah kebutuhan
peristiwa traumatik 6. Ansietas (00146) 3. Merasa tanggung
yang penuh tekanan 7. Perilaku menghindar jawab makin
8. Perilaku kompulsif besar
9. Penyangkalan 4. Kurang dukungan
10. Depresi sosial
11. Amnesia disosiasi 5. Mengalami
12. Enuresis kejadian
13. Respons terkejut berlebihan traumatik
14. Ketakutan (00148) 6. Perilaku
15. Kilas balik mencederai diri
16. Iritasi gastrointestinal 7. Peran pesintas
17. Dukacita (00136)
18. Rasa bersalah
19. Sakit kepala
20. Palpitasi jantung
21. Riwayat perpisahan
22. Keputusasaan (00124)
23. Horor
24. Terlampau waspada
25. Mimpi yang mengganggu
26. Pikiran yang mengganggu
27. Iritabilitas
28. Iribilitas neurosensori
29. Mimpi buruk
30. Serangan panik
31. Mengamuk
32. Melaporkan merasa mati rasa
33. Represi
34. Merasa malu
35. Penyalahgunaan zat
NOC
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Status Nutrisi
Tubuh Tujuan: Status nutrisi klien dapat terpenuhi dalam waktu 3 minggu
dengan kriteria hasil:
1. Asupan gizi (5)
2. Asupan makanan (5)
3. Asupam cairan (5)
4. Energi (5)
5. Rasio berat badan/ tinggi badan (5)
6. Hidrasi (5)

Nafsu Makan
Tujuan: Keinginan untuk makan meningkat dalam waktu 24 jam
dengan kriteria hasil:
1. Hasrat/ keinginan untuk makan (5)
2. Mencari makanan (5)
3. Menyenangi makanan (5)
4. Energi untuk makan (5)
Ketidakefektifan Pola Nafas Status Pernafasan
Tujuan: Status pernafasan klien efektif dalam waktu 24 jam dengan
kriteria hasil:
1. Frekuansi pernafasan (5)
2. Irama pernafasan (5)
3. Kedalaman inspirasi (5)
4. Suara auskultasi nafas (5)
5. Kepatenan jalan nafas (5)
6. Volume tidal (5)
7. Pencapaian tingkat insentifspirometri (5)
8. Kapasitas vital (5)

Status Pernafasan: Pertukaran Gas


Tujuan: Status pernafasan pada pertukaran gas klien efektif dalam
waktu 24 jam dengan kriteria hasil:
1. Tekanan parsial oksigen di darah arteri (PaO2) (5)
2. Tekanan parsial karbondioksida di darah arteri (PaCO2) (5)
3. pH arteri (5)
4. Saturasi oksigen (5)
5. Tidak karbondioksida akhir (5)
6. Hasil rontgen dada (5)
7. Keseimbangan ventilasi dan perfusi (5)
Gangguan Pola Tidur Tidur
Tujuan: Pola tidur pasien adekuat selama perawatan di ruang intensif
dengan kriteria hasil:
1. Jam tidur (5)
2. Jam tidur yang diobservasi (5)
3. Pola tidur (5)
4. Kualitas tidur (5)
5. Efesiensi tidur (5)
6. Tidur rutin (5)
Kelelahan: Efek yang Mengganggu
Tujuan: Kelelahan teratasi dalam waktu 24 jam dengan kriteria hasil:
1. Penurunan energi (5)
2. Gangguan dengan aktivitas sehari-hari (5)
3. Gangguan pemeliharaan rumah (5)
4. Gangguan pada rutinitas (5)
5. Nafsu makan menurun (5)
6. Perubahan status nutrisi (5)
Disfungsi Proses Keluarga Fungsi Keluarga
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x
pertemuan diharapkan teratasi dengan kriteria hasil:
1. Bersosialisai dengan anggota keluarga baru (5)
2. Merawat anggota keluarga yang memiliki ketergantungan (5)
3. Mengatur perilaku anggota baru (5)
4. Mengalokasikan tanggung jawab antara anggota keluarga (5)
5. Mempertahankan tradisi inti secara stabil (5)
6. Beradaptasi terhadap adanya perkembangan transisi (5)
7. Beradaptasi terhadap krisis tak terduga (5)

Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga Tujuan :


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam
ketidakefektifan manajemen kesehatan diri teratasi dengan kriteria
hasil :
1. Menunjukkan perilaku kepatuhan (5)
2. Melakukan program pengobatan yang diprogramkan (5)
3. Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang diprogramkan
(5)
Risiko Ketidakseimbangan volume cairan Keseimbangan Cairan
Tujuan: Status keseimbangan cairan klien dapat terpenuhi dalam waktu 24
jam dengan kriteria hasil:
1. Tekanan darah (5)
2. Denyut nadi radial (5)
3. Tekanan arteri rata-rata (5)
4. Tekanan vena sentral (5)
5. Tekanan baji paru-paru (5)
6. Denyut perifer (5)
7. Keseimbangan intake dan output dalm 24 jam (5)

Hidrasi
Tujuan: Status hidrasi klien terpenuhi dalam waktu 24 jam dengan kriteria
hasil:
1. Turgor kulit (5)
2. Membran mukosa lembab (5)
3. Intake cairan (5)
4. Output urin (5)
5. Serum sodium (5)
6. Perfusi jaringan (5)
7. Fungsi kognisi (5)
Risiko infeksi Keparahan Infeksi
Tujuan: Status keparahan infeksi klien dapat teratasi setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam dengan kriteria
hasil:
1. Kemerahan (5)
2. Vesikel yang tidak mengeras permukannya (5)
3. Cairan (luka) yang berbau busuk (5)
4. Drainase purulen (5)
5. Piuria/nanah dalam urin (5)
6. Demam (5)
7. Hipotermia (5)
Keparahan cedera fisik
Tujuan: Status keparahan cedera infeksi klien dapat teratasi setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam dengan kriteria
hasil:
1. Lecet pada kulit (5)
2. Memar (5)
3. Luka gores (5)
4. Luka bakar (5)
5. Ekstremitas kesleo (5)
6. Kesleo tulang punggung (5)
7. Fraktus ekstremitas (5)
Risiko intoleran aktivitas Toleransi terhadap aktivitas
Tujuan: Status aktivitas klien dapat teratasi setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 2x24 jam dengan kriteria hasil:
1. Saturasi oksigen ketika beraktivitas (5)
2. Frekuensi nadi ketika beraktivitas (5)
3. Frekuensi pernafasan ketika beraktivitas (5)
4. Kemudahan bernafas ketika beraktivitas i (5)
5. Tekanan darah sistolik ketika beraktivitas (5)
6. Tekanan darah diastolik ketika beraktivitas (5)
7. Temuan/hasil EKG (elektrokardiogram) (5)

Daya Tahan
Tujuan: Status Daya Tahan klien dapat teratasi setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 2x24 jam dengan kriteria hasil:
1. Melakukan aktivitas rutin (5)
2. Aktivitas fisik (5)
3. Konsentrasi (5)
4. Daya tahan otot (5)
5. Libido (5)
6. Pemulihan energi setelah istirahat (5)
7. Oksigen darah ketika beraktifitas (5)
Risiko hambatan menjadi orang tua Kinerja pengasuhan
Tujuan: Status kinerja klien dapat teratasi selama 2x24 jam, dengan
kriteria hasil:
1. Menyediakan kebutuhan fisik anak (5)
2. Menyediakan nutrisi yang sesuai usia (5)
3. Menghilangkan bahaya lingkungan yang bisa dikontrol (5)
4. Menyediakan pencegahan perawatan kesehatan (5)
5. Menyediakan episode perawatan kesehatan (5)
6. Menstimulasi perkembangan moral (5)

Fungsi keluarga
Tujuan: Status fungsi keluarga klien dapat tercapai selama 2x24 jam,
dengan kriteria hasil:
1. Bersosialisasi dengan anggota keluarga baru (5)
2. Melibatkan anggota keluarga dalam memecahkan masalah
(5)
3. Melibatkan anggota keluarga dalam resolusi konflik (5)
4. Anggota keluarga bisa saling mendukung (5)
Kesiapan meningkatkan nutrisi Status Nutrisi
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam status nutrisi
meningkat dengan kriteria hasil:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal (5)
2. Mengonsumsi diet yang seimbang (5)
3. Melaporkan peningkatan nilai gizi makanan yang dikonsumsi (misalnya, lebih
banyak mengonsumsi makanan non-olahan, dengan sedikit kandungan lemak
jenuh (5)
Kesiapan meningkatkan komunikasi Status Komunikasi
Tujuan: Status Komunikasi klien dapat terpenuhi selama 2x24 jam dengan kriteria hasil:
1. Menggunakan bahasa tertulis (5)
2. Menggunakan bahasa lisan (5)
3. Menggunakan foto dan gambar (5)
4. Menggunakan bahasa isyarat (5)
5. Menggunakan bahasa non verbal (5)
6. Menggali pesan yang diterima (5)

Orientasi kognitif
Tujuan: Status Orientasi kognitif klien dapat terpenuhi selama 2x24 jam dengan kriteria
hasil:
1. Mengidentifikasi dairi sendiri (5)
2. Mengidentifikasi orang-orang yang signifikan (5)
3. Mengidentifikasi tempat saat ini (5)
4. Mengidentifikasi hari dengan benar (5)
5. Mengidentifikasi bulan dengan benar (5)
6. Mengidentifikasi tahun dengan benar (5)
7. Mengidentifikasi musim dengan benar (5)
Kesiapan meningkatkan pengetahuan Tujuan: kesiapan pengetahun klien dapat terpenuhi selama 2x24
jam dengan kriteria hasil :
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang
penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan (5)
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar (5)
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya (5)

Kesiapan meningkatkan kesejahteraan spiritual Kesehatan spiritual


Tujuan: Status Kesehatan spiritual klien dapat terpenuhi, dengan
kriteria hasil:
1. Kualitas keyakinan (5)
2. Kualitas harapan (5)
3. Arti dan tujuan hidup (5)
4. Pencapaian dari pandangan spiritual dunia (5)
5. Perasaan kedamaian (5)
6. Kemampuan berdoa (5)
7. Kemampuan beribadah (5)
8. Pengalaman spiritual (5)
Kesiapan meningkatkan pengambilan keputusan Knflik Pengambilan Keputusan
Tujuan: Pengambilan keputusan dapat terpenuhi dengan kriteria
hasil:
1. Kinerja aktivitas-aktivitas sehari-hari (5)
2. Kinerja peran yang biasanya (5)
3. Kesehatan psikologis (5)
4. Hubungan sosial (5)
5. Kehidupan spiritual (5)
6. Kesehatan fisik (5)
7. Status kognitif (5)

Sindrom lansia lemah Kepuasan Klien: Keamanan


Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam,
klien dapat, dengan kriteria hasil :
Strategi pencegahan jatuh dari tidak puas sama sekali sampai cukup
puas (5) Mengatur strategi untuk mencegah jatuh dengan dapat
mengenali factor perilaku dan lingkungan yang bisa meningkatkan
resiko jatuh dengan indikator dari tidak puas ke puas sedang (5)
Kepuasan Klien: Kontrol Gejala Tujuan: Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 2x24 jam, klien dapat, dengan kriteria hasil :
Dipantau untuk kenyamanan dari agak (ke-2) hingga cukup puas
(3) Merasa nyaman dengan system pendukung yang ada, seperti
anak-anak dan teman-teman dengan indikator dari agak puas ke
puas sedang (3)
Sindrom pascatrauma Keseimbangan alam perasaan
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam,
klien dapat, dengan kriteria hasil :
1. Menunjukkan afek yang sesuai dengan situasi (5)
2. Menujukkan alam persaan yang stabil (5)
3. Menunjukkan kontrol terhadap impuls (5)
4. Melaporkan tidur yang cukup (5)
5. Menunjukkan konsentrasi (5)
6. Mempertahankan perawatan dan kebersihan diri (5)
7. Memakai pakaian yang sesuai dengan situasi (5)

Tingkat kecemasan
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam,
klien dapat, dengan kriteria hasil :
1. Tidak dapat beristirahat (5)
2. Bejalan mondar-mandir (5)

3. Meremas-remas tangan (5)

4. Distress (5)

5. Perasaan gelisah (5)

6. Otot tegang (5)

7. Wajah tegang (5)

8. Iritabilitas (5)
NIC
DIAGNOSA INTERVENSI
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Manajemen Gangguan Makan
dari Kebutuhan Tubuh Observasi
1. Monitor tanda-tanda fisiologis (tanda-tanda vital, elektrolit), jika diperlukan
2. Monitor intake/ asupan dan asupan cairan secara tepat
3. Monitor asupan kalori makanan harian
4. Observasi klien selama dan setelah pemberian makan/ makanan ringan untuk
meyakinkan bahwa intake/ asupan makanan yang cukup tercapai dan
dipertahankan
5. Monitor berat badan klien sesuai secara rutin
Nursing Treatment
1. Timbang berat badan klien klien secara rutin (pada hari yang sama dan setelah
BAK/ BAB)
2. Beri dukungan (misalnya, terapi relaksasi,latihan desensitisasi, kesempatan untuk
membicarakan perasaan) sembari klien juga berusaha mengintegrasikan perilaku
makan yang baru, perubahan citra tubuh dan perubahan gaya hidup
3. Bantu klien untuk mengembangkan harga diri yang sesuai dengan berat badan
yang sehat
4. Sediakan program latihan di bawah observasi jika diperlukan
5. Bantu klien mengevaluasi kesesuaian/ konsekuensi pilihan makanan dan aktivitas
fisik
Health Education
1. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien (dan orang terdekat klien dengan
tepat)
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengembangkan rencana perawatan dengan
melibatkan klien dan orang-orang terdekatnya dengan tepat
2. Rundingkan dengan tim dan klien untuk mengatur target pencapaian berat badan jika berat
badan klien tidak berada yang direkomendasikan sesuai umur dan bentuk tubuh
3. Dorong klien untuk mendiskusikan makanan yang disukai bersama dengan ahli gizi

Manajemen Nutrisi
Observasi
1. Monitor kalori dan asupan makanan
2. Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan
Nursing Treatment
1. Identifikasi (adanya) alergi atau intoleransi makanan yang dimiliki pasien
2. Lakukan atau bantu pasien terkait dengan perawatan mulut sebelum makan
3. Bantu pasien membuka kemasan makanan, memotong makanan dan makan, jika diperlukan
4. Tawarkan makanan ringan yang padat gizi
5. Berikan arahan, bila diperlukan
Health Education
1. Anjurkan keluarga pasien untuk membawa makanan favorit pasien sementara (pasien) berada
dirumah sakit atau fasilitas perawatan, yang sesuai

Kolaborasi
1. Beri obat-obatan sebelum makan (misalnya, penghilang rasa sakit, antiemetik), jika diperlukan
Ketidakefektifan Pola Nafas Manajemen Jalan Nafas
Observasi
1. Identifikasi kebutuhan aktual/ potensial pasien untuk memasukkan alat membuka
jalan nafas
2. Monitor status pernafasan dan oksigenasi, sebagaimana mestinya
Nursing Treatment
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lalukan fisioterapi dada, sebagaimana mestinya
3. Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk melakukan batuk atau menyedot
lendir
4. Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada dan
adanya suara tambahan
5. Lakukan penyedotan melalui endotrakea atau nasotrakea, sebagaimana mestinya
Health Education
1. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif
2. Ajarkan pasien bagaimana menggunakan inhaler sesuai resep, sebagaimana
mestinya
Kolaborasi
1. Kelola pengobatan aerosol, sebagaimana mestinya
2. Kelola nebulizer ultrasonik, sebagaimana mestinya
Manajemen Asma
Observasi
1. Monitor puncak dari jumlah aliran pernafasan (PERF), dengan tepat
2. Monitor reaksi asma
3. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan usaha pernafasan
Nursing Treatment
1. Dokumentasikan pengukuran dasar dalam catatan klinik
2. Bantu untuk mengenai tanda dan gejala sebelum terjadi reaksi asma dan
implementasi dari respon tindakan yang tepat
3. Auskultasi suara paru setelah dilakukan penanganan untuk menentukan hasilnya
4. Tawarkan minuman hangat untuk minum, dengan tepat
Health Education
1. Didik pasien untuk menggunakan PERF meter di rumah
2. Ajarkan klien untuk mengidentifikasi dan menghindari pemicu, sebisa mungkin
3. Ajarkan teknik bernafas/ relaksasi
4. Informasikan klien/ keluarga mengenai kebijakan dan prosedur untuk membawa
dan memberikan pengobatan asma di sekolah
5. Informasikan orangtua/ pengasuh kapan anak membutuhkan pengobatan PRN di
sekolah, dengan tepat
Kolaborasi
1. Berikan pengobatan dengan tepat dan/ atau sesuai kebijakan dan petunjuk
prosedur
Gangguan Pola Peningkatan Tidur
Tidur Observasi
1. Monitor/ catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
2. Monitor pola tidur pasien, dan catat kondisi fisik (misalnya, apnea tidur, sumbatan jalan nafas,
nyeri/ ketidaknyamanan, dan frekuensi buang air kecil) keadaan yang mengganggu tidur
3. Monitor partisipasi dalam kegiatan yang melelahkan selama terjaga untuk mencegah penat yang
berlebihan
4. Monitor makanan sebelum tidur dan intake minuman yang dapat memfasilitasi/ mengganggu
tidur
Nursing Treatment
1. Dorong pasien untuk menetapkan rutinitas tidur untuk memfasilitasi perpindahan dari terjaga
menuju tidur
2. Bantu untuk menghilangkan situasi stres sebelum tidur
3. Bantu pasien untuk membatasi tidur siang dengan menyediakan aktivitas yang meningkatkan
kondisi terjaga, dengan tepat
4. Bantu meningkatkan jumlah jam tidur, jika diperlukan
5. Atur rangsangan lingkungan untuk mempertahankan siklus siang malam yang normal
Health Education
1. Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama kehamilan, penyakit, tekanan psikososial, dan lain-
lain
2. Anjurkan pasien ubtuk memantau pola tidur
3. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan sebelum tidur dan minuman yang mengganggu
tidur
4. Anjurkan untuk tidur siang di siang hari, jika diindikasikan, untuk memenuhi kebutuhan tidur
5. Berikan pamflet dengan informasi mengenai teknik untuk meningkatkan tidur
Kolaborasi
1. Tentukan efek dari obat (yang dikonsumsi) pasien terhadap pola tidur
Disfungsi Proses Peningkatan Integritas Keluarga
Keluarga Observasi
1. Monitor hubungan keluarga saat ini
Nursing Treatment
1. Jadilah pendengar yang baik bagi anggota keluarga
2. Bantu keluarga untuk mengatasi perasaan bersalah dan tanggung jawab yang tidak realistis, seperti
yang pernah di sampaikan
3. Sediakan privasi dari setiap individu anggota keluarga
4. Fasilitasi suasana kebersamaan diantara anggota keluarga
5. Fasilitasi komunikasi yang terbuka antar anggota keluarga
6. Sediakan perawatan bagi pasien yang bisa dilakukan oeh keluarga, sesuai kebutuhan
Health Education
1. Beritahu anggota keluarga mengenai keterampilan koping tambahan yang efektif untuk mereka
gunkkan
2. Beritahu anggota keluarga bahwa boleh dan diijinkan untu menggunakan ekspresi kasih sayang
tertentu ketika berada di lingkungan rumah sakit
Kolaborasi
1. Kolaborasikan dengan keluarga dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
Terapi Keluarga
Observasi
1. Monitor batasan keluarga
2. Monitor respon terapeutik tambahan
Nursing Treatment
1. Bantu anggota keluarga berkomunikasi lebih efektif
2. Fasilitasi diskusi keluarga
3. Bantu anggota keluarga memprioritaskan dan menyeleksi masalah yang paling di prioritaskan
4. Bantu anggota keluarga mengklarifikasi apa yang mereka butuhkan dan harapan satu sama lain
5. Fasilitasi strategi untuk menurunkan stres
6. Bantu keluarga meningkatkan strategi koping yang ada
Health Education
1. 1. Berikan pendidikan dan informasi
Ketidakefektifan Manajemen Identifikasi Risiko
Kesehatan Keluarga Observasi
1. Kaji tingkat pemahaman pasien tentang penyakit, komplikasi, dan pengobatan
yang direkomendasikan untuk menentukan defisiensi pengetahuan
2. Wawancarai pasien dan keluarga untuk menentukan area masalah dalam
menigntegrasikan program pengobatan kedalam gaya hidup
Nursing Treatment
1. Bantu pasien membuat rencana yang realistis untuk mencapai kepatuhan
terhadap program terapeutik tanpa membahayakan kesehatan pasien (mis,
identifikasi tindakan pasien dan keluarga ingin dilakukan seperti modifikasi latihan,
perubahan peran)
2. Beri pelatihan dan dukungan untuk memotivasi melanjutkan kepatuhan terhadap
terapi
3. Bantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan spesifik untuk perubahan
4. Bantu pasien dalam mengidentifikasi perilaku sasaran yang perlu diubah untuk
mencapai yang diinginkan
5. Gali hambatan potensial pasien terhadap perubahan perilaku
6. Identifikasi bersama pasien tentang strategi yang paling efektif untuk mengubah
perilaku
Health Education
1. Beri informasi tentang penyakit, komplikasi dan pengobatan yang
direkomendasikan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan penyedia perawatan kesehatan lain untuk menentukan cara
memodifikasi program terapeutik tanpa membahayakan kesehatan pasien.
Modifikasi perilaku
Observasi
1. Untuk mengetahui pemahaman dan pengetauan klien tentang penyakitnya
2. Untuk menentukan masalah klien dalam eluarga yang dapat mengubah gaya
hidup
Nursing Treatment
1. Agar klien dapat patuh menjalankan program terapeutik
2. Agar klien terdorong dan patuh menjalankan program terapi
3. Agar klien mempunyai tujuan yang spesifik untuk berubah dan mendorong klien
untuk segera melakukan perubahn
4. Agar klien bisa mengetahui perilaku yang perlu diubah untuk mencapai apa yang
diinginkan
5. Untuk mengetahui hambatan klien dalam menjalankan program terapeutik
6. Agar klien dapat menjalankan strategi untuk mengubah perilaku
Health Education
1. Agar klien mendapatkan informasi yang jelas tentang penyakitnya sehingga klien
bisa langsung terdorong untuk mengubah perilaku
Kolaborasi
1. Untuk mengubah atau memodifikasi program terapeutik dengan penyedia
perawatan lain
Volume cairan, risiko Manajemen Cairan :
Ketidakseimbangan Observasi:
1. Monitor status hidrasi (misalnya, membran mukosa lemah, denyut nadi adekuat,
dan tekanan darah ortostastik)
2. Monir tanda-tanda vital
3. Monitor makanan/cairan yang dikonsumsi dan hitung asupan kalori harian.

Health Education:
1. Arahkan pasien mengenai status NPO
2. Distribusikan asupan cairan selama 24 jam
Nursing Treatment:
1. Berikan cairan, dengan tepat
2. Berikan deuretik yang diresepkan
Kolaborasi:
1. Konsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda dan gejala kelebihan volume cairan
menetap atau memburuk.
Monitor Cairan
Observasi:
1. Monitor berat badan
2. Monitor dan asupan pengeluaran
3. Monitor membran mukosa, turgor kulit, dan respon haus
4. Monitor warna, kuantitas, dan berat jenis urin.
Health Education:
1. Catat dengan dengan akurat asupan dan pengeluaran (misalnya, asupan oral,
asupan pipa makanan, asupan IV, antibiotik, cairan yang diberikan obat-obatan ,
tabung nasogastrik (NG) saluran air, muntah, tabung dubur, pengeluaran kolostomi
dan air seni)
2. Batasi dan alokasikan asupan cairan
Nursing Treatment:
1. Tentukan apakah pasien mengalami kehausan atau perubahan cairan (misalnya,
pusing, sering berubah pikiran, melamun, ketakutan, mudah tersinggung mual dan
berkedut.
2. Berikan cairan dengan tepat
Kolaborasi:
1. Konsultasikan dengan dokter jika pengeluaran urin kurang dari 0.5 ml/kg/jam atau
asupan cairan orang dewasa kurang dari 2000 dalam 24 jam
Resiko Infeksi Kontrol Infeksi
Observasi:
1. Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
2. Batasi jumlah pengunjung
3. Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan yang sesuai
4. Pastikan penanganan aseptik dari semua saluran IV
Health Education:
1. Ajarkan cara cuci tangan bagi tenaga kesehatan
2. Anjurkan pasien mengenai teknik mencuci tangan dengan tepat
3. Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat memasuki dan
meninggalkan ruangan psien
4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi dan kapan harus
melaporkannya kepada penyedia perawatan kesehatan.
Nursing Treatment:
1. Ganti IV perifer dan tempat saluran penghubung serta balutannya sesuai dengan
pedoman CDC saat ini
2. Dorong batuk dan bernafas dalam yang tepat
3. Tingkatkan intake nutrisi yang tepat
4. Berikan terapi antibiotik yang sesuai
Kolaborasi:
1. Promosikan persiapkan dan pengawetan makanan yang aman
Perlindungan infeksi
Observasi:
1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
3. Pertahankan asepsis untuk pasien beresiko
4. Pantau adanya perubahan tingkat energi dan malaise
Health Education:
1. Anjurkan asupan cairan, dengan tepat
2. Anjurkan istirahat
3. Anjurkan peningkatan mobilisasi dan latihan, dengan tepat
4. Anjurkan pernafasan dalam dan batuk, dengan tepat
5. Ajarkan pasien dan anggota keluarga bagiaman cara menghindari infeksi
Nursing Treatment:
1. Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area (yang mengalami) edema.
2. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
3. Berikan ruang pribadi yang diperlukan
Kolaborasi:
1. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik yang diresepkan
Risiko Intoleransi Aktivitas Terapi Aktivitas
Observasi:
1. Identifikasi strategi untuk meningkatkan partisipasi terkait aktivitas yang diinginkan
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi dan memperoleh sumber-sumber yang
diperlukan aktivitas-aktivitas yang diinginkan
3. Dorong keterlibatan dalam aktivitas kelompok maupun terapi jika memang
diperlukan
4. Monitor respon emosi,fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas
Health Education:
1. Instruksikan klien dan keluarga untuk mempertahankan fungsi dan kesehatan
terkait peran dan dalam beraktivitas secara fisik, sosial spiritual dan kognisi
2. Instruksikan pasien dan keluarga untuk melaksanakan aktivitas yang diinginkan
maupun yang telah diresepkan
Nursing Treatment:
1. Berikan aktivitas untuk meningkatkan perhatian dan berkonsultasi dengan terapis
rekreasional
2. Tingkatkan gaya hidup dengan melalui aktivitas fisik untuk mencegah
peningkatan berat badan yang tidak diinginkan
Berikan kesemptan keluarga untuk terlibat dalam aktivitas dengan cara yang
tepat.
Risiko hambatan menjadi orang Observasi:
tua 1. Demonstrasikan cara- cara perawatan kepada orang tua (rule model)
2. Waspada terhadap adanya tanda dan gejala kekerasan pada anak, termasuk
pengabaian dan incident kecelakaan, perilaku ketakutan pada anak, laporkan
kecurigaan kekerasan pada anak kepada pihak yang berwenang
Health Education
1. Ajarkan orang tua mengenai tumbuh kembang manajemen laktasi, rutinitas
perawatan anak dengan baik, tanda dan gejala penyakit, kebutuhan anak
terhadap sentuhan dan stimulasi sensorik.
2. Anjurkan orang tua memberi pertanyaan tentang asuhan terhadap anak dan
sediakan informasi yang sesuai.
3. Arahkan orang tua ke kolompok dukungan keluarga dan komunitas lainnya
(rujukan)
Nursing Treatment
1. Libatkan orang tua dalam perawatan anak dan bayi
2. Sediakan kesempatan untuk melakukan asuhan agar orang tua saling berbagi
dengan anak
Kesiapan meningkatkan nutrisi Observasi:
1. Pantau adanya faktor resiko kenaikan atau penurunan berat badan
Health Education:
1. Ajarkan pasien untuk menimbang berat badan dalam interval yang sesuai
Nursing Treatment:
1. Tentukan berat badan pasien yang ideal
Kolaborasi:
1. Diskusikan bersama pasien tentang makanan kesukaan dan yang tidak disukai
Kesiapan meningkatkan Latihan asertif
komunikasi Observasi:
1. Monitor tingkat kecemasan dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan
perubahan perilaku
Health Education:
1. Instruksikan pasien mengenai cara lain untuk berpeilaku asertif
Nursing Treatment:
1. Bantu mengenali ekspresi pikiran dan perasaan, baik positif maupun negatif
2. Bantu mengenali pikiran-pikiran yang bisa menggagalkan (asertifitas) pasien
3. Bantu pasien untuk membedakan antara pikiran dan kenyataan
4. Bantu praktek ketrampilan berbicara dan ketrampilan sosial (misalnya,
penggunaan pertanyaan “saya”, perilaku non verbal, keterbukaan, dan menerima
pujaan
Peningkatan sosialisasi
Observasi:
1. Fasilitasi partisipasi pasien dalam kelompok mendongeng
2. Lakukan bermain peran dalam rangka berlatih meningkatkan ketrampilan dan
teknik komunikasi
Helath Education:
1. Anjurkan peningkatan keterlibatan dalam hubungan yang sudah mapan
2. Anjurkan kesabaran dalam pengembangan hubungan
3. Anjurkan kegiatan sosial dan masyarakat
4. Anjurkan pasien untuk mengubah lingkungan, seperti pergi keluar untuk jalan-jalan
atau ke bioskop
Nursing Treatment:
1. Tingakatkan hubungan dengan orang-orang yang memiliki minta dan tujuan
yanng sama
2. Tingkatkan berbagi masalah umum dengan orang lain
3. Berikan umpan balik mengenai pribadi dalam perawatan penampilan pribadi atau
kegiatan-kegaiatn lainnya.
Berikan umpan balik positif saat pasien (bersedia) menjangkau orang lain
Kolaborasi:
1. Rujuk pasien pada kelompok keterampilan interpersonal atau program dimana
pemahaman mengenai transaksi dapat ditingkatkan, dengan tepat
Kesiapan meningkatkan Perilaku kesehatan
pengetahuan 1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara
benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
perawat/tim kesehatan lainnya

Kesiapan meningkatkan D Dukungan Spiritual


kesejahteraan spiritual 1. Gunakan komunikasi terapeutik dalam membangun hubungan saling percaya
dancaring
2. Dorong individu untuk meninjau ulang masa lalu dan berfokus pada kejadian
dan hubungan yang memberikan dukungan dan kekuatan spiritual
3. Perlakukan individu dengan hormat dan bermartabat
4. Sediakan musik spiritual, literatur, radio maupun program spiritual di televisi bagi
individu
5. Peningkatan ritual keagamaan (5424)
6. Identifikasi keinginan pasien terhadap ekspresi keagamaan (misalnya.,
menyalakan lilin, berpuasa, upacara penyunatan, praktik terkait makanan
7. Berikan rekaman video atau audio tentang palayanan kegamaan, jika tersedia
8. Perlakukan individu dengan rasa hormat dan bermartabat
Kesiapan meningkatkan Dukungan pengambilan keputusan
pengambilan Observasi:
keputusan 1. Tentukan apakah terdapat perbedaan antara pandangan pasien dan
pandangan penyedia perawatan kesehatan mengenai kondisi pasien
Nursing Treatment:
1. Bantu pasien untuk mengkalsifikasi nilai dan harapan mungkin akan membantu
dalam membuat pilihan yang penting dalam hidup-nya
2. Bangun komunikasi dengan pasien sedini mungkin sejak (pasien) masuk (ke
unit perawatan)
3. Dapatkan informed consen/persetujuan tertulis ketika diperlukan
4. Berikan informasi sesuai permintaan pasien
5. Bantu pasien menjelaskan keputusan pada orang lain, sesuai dengan
kebutuhan
Sindrom lansia lemah Risiko jatuh
Observasi:
1. Identifikasi penurunan kemampuan kognitif dan kemampuan fisik
2. Identifikasi perilaku dan factor yang dapat mengakibatkan jatuh
3. Identifikasi lingkungan yang dapat meningkatkan resiko jatuh
4. Monitor gaya berjalan, keseimbangan dan tingkat kelelahan
5. Monitor keseimbangan dan tingkat kelelahan serta kemampuan berpindah

Health Education:
1. Ajarkan cara jatuh klien yang meminimalkan cedera
Nursing Treatment:
1. Kaji ulang riwayat jatuh
2. Sediakan alat bantu seperti tongkat atau handrail
3. Hindari meletakkan sesuatu secara tidak teratur di permukaan lantai
4. Sarankan menggunakan alas kaki yang aman
5. Lakukan program latihan fisik rutin yang meliputi berjalan
6. Lakukan pengawasan terhadap klien
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan professional untuk meminimalkan efek samping obat yang
dapat berkontribusi pada kejadian jatuh seperti hipotensi orthostatic
Manajemen Perilaku:
Observasi:
1. Monitor kemampuan klien untuk beraktifitas
2. Bantu melakukan perawatan diri sesuai kebutuhan
3. Monitor status fisik klien
4. Monitor dan atur tingkat aktivitas sesuai kemampuan
5. Berikan umpan balik dan apresiasi terhadap kemajuan dalm interaksi/perilaku
social
6. Monitor dan tangani terkait ada tidaknya efek samping pengobatan dan
dampak terhadap alam perasaan
7. Monitor dan dukung kepatuhan klien dalam berobat
8. Berikan pendidikan terkait penyakit dan pengobatan (pendidikan kesehatan
penyakit degeneratif)
Nursing Treatment:
1. Evaluasi alam perasaan
2. Tentuksn terhadap resiko keamanan pada diri sendiri atau orang lain
3. Lakukan tindakan untuk pencegahan dari resiko membahayakan fisik seperti
kekerasan
4. Gunakan bahasa yang sederhana saat berkomunikasi dengan kalien
5. Gunakan alat bantu mengingat dan tanda-tanda visual untuk klien dengan
kognitif bermasalah
6. Bantu untuk mengatur siklus istirahat tidur
7. Berikan kesempatan untuk melakukan aktivitas fisikMonitor kemampuan kognitif
seperti konsentrasi, ingatan, perhatian
8. Bantu klien untuk mengidentifikasi pemicu disfungsi alam perasaan seperti
berduka/kehilangan dan masalah fisik
9. Dukung klien untuk terlibat dalam interaksi social dan aktivitas dengan orang lain
10. Sediakan petunjuk dalam hal dukungan system seperti keluarga, teman, sumber
spiritual, dukungan kelompok dan konseling
11. Dorong dan bantu kenangan positif klien
12. Dukung interaksi social klien seperti terapi aktivitas kelompok dan/atau terapi
modalitas
13. Kaji system pendukung klien, ingatkan klien bila keluarga sangat membutuhkan
klien begitu juga sebaliknya
Sindrom pascatrauma Konseling
Observasi:
1. Identivikasi adanya perbedaan antara pandangan pandangan pasien
terhadap situasi dengan pandangan dari tim tenaga kesehatan
2. Tentukan bagaiamana perilaku keluarga mempengaruhi pasien
3. Minta pasien/SO untuk mengidentifikasi apa yang mereka bisa/tidak bisa
dilakukan terkait dengan peristiwa yang terjadi
Health Education:
1. Sediakan privasi dan berikan jaminan kerahasiaan
2. Sediakan informasi faktual yang tetap dan sesuai dengan kebutuhan
3. Tunjukkan aspek-aspek tertentu dari pengalaman seseorang yang mendukung
ketulusan dan rasa percaya, dengan cara yang tepat
4. Sampaikan secara verbal perbedaan antara perasaan pasien dan perilakunya.
Nursing Treatment:
1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi masalah atau situasi yang menyebabkan
distres
2. Bantu pasien untuk membuat daftar dan memprioritaskan kemungkinan
alternatif (penyelesaian) masalah
3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan menguatkan hal tersebut
Kolaborasi:
1. Bangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada (rasa) saling percaya dan
saling menghormati
TERIMAKASIH

Vous aimerez peut-être aussi