Vous êtes sur la page 1sur 38

Laporan Kasus

Struma Nodusa Non Toksik


Oleh : Ni Kadek Suciartini
Pembimbing : dr. Mochammad Alfian Sulaksana, Sp.THT-KL
Outline
01 Pendahuluan

02 Tinjauan Pustaka

03 Laporan Kasus

04 Pembahasan

05 Kesimpulan
Pendahuluan
Penyakit tiroid terjadi bila terdapat gangguan pada :
Sekresi hormon tiroid Pembesaran kelenjar tiroid

Struma

Tersering di dunia
Tinjauan Pustaka
Anatomi Kelenjar Tiroid
Fisiologi
Definisi
•Struma : pembesaran kelenjar tiroid -> folikel-folikel terisi koloid secara berlebihan
•Struma nodosa : -> pembesaran kelenjar tyroid, klinis teraba 1 nodul atau lebih tanpa
disertai tanda hipertiroidisme
Klasifikasi
Pada struma gondok endemik, Perez membagi klasifikasi menjadi:
• Derajat 0: tidak teraba pada pemeriksaan
• Derajat I: teraba pada pemeriksaan, terlihat hanya kalau kepala ditegakkan
• Derajat II: mudah terlihat pada posisi kepala normal
• Derajat III: terlihat pada jarak jauh.
Struma nodosa dapat diklasifikasi berdasarkan beberapa hal, yaitu:
1. Berdasarkan jumlah nodul :
• 1 nodul (uninodosa)
• > 1 nodul multinodosa
2. Berdasarkan kemampuan menangkap yodium radioaktif dikenal yaitu :
• Nodul dingin
• Nodul hangat
• Nodul panas
Berdasarkan konsistensinya
1. Nodul lunak
2. Nodul kistik
3. Nodul keras
4. Nodul sangat keras
Berdasarkan fungsi tiroidnya
1. Hipotiroid
2. Eutiroid
3. Hipertiroid
Diagnosis

Anamnesis :
• Benjolan di leher yang sudah berlangsung lama,
• Gejala-gejala hipertiroid atau hipotiroidnya
• Tempat tinggal pasien :> kecendrungan endemik
Pemeriksaan Fisik
Pembesaran yang teraba harus dideskripsikan :
1. Lokasi
2. Ukuran
3. Jumlah nodul
4. Konsistensinya
5. Nyeri
6. Mobilitas
7. Kelenjar getah bening di sekitar tiroid
Indeks Wayne
Gejala subjektif Angka Gejala objektif Ada Tidak
Dispneu d’ effort +1 Tiroid teraba +3 -3
Palpitasi +2 Bruit tiroid +2 -2
Capai/lelah +2 Eksoftalmus +2 -
Suka panas -5 Lid retraksi +2 -
Suka dingin +5 Lid lag +1 -
Keringat banyak +3 Hiperkinesis +4 -2
Nervous +2 Tangan panas +2 -2
Tangan basah +1 Nadi
Tangan panas -1 <80x/m - -3
Nafsu makan ↑ +3 80-90x/m -
Nafsu makan ↓ -3 >90x/m +3
BB ↑ -3 < 11  eutiroid
BB ↓ +3 11-18  normal
Fibrilasi atrium +3 > 19  hipertiroid
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologis
USG
Rontgen regio coli
2. Pemeriksaan Lab untuk melihat kadar hormon tiroid
3. Radioisotop
4. FNAB
5. Penanda tumor
Tatalaksana
• Medikamentosa
• Pembedahan

Indikasi operasi pada struma adalah:


• Struma difus toksik gagal terapi medikamentosa
• Struma suspek keganasan
• Struma dengan gangguan tekanan
• Kosmetik
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama pasien : Ny. F
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Aikmel, Kabupaten Lombok Timur
Tanggal Pemeriksaan : 8 April 2019
Anamnesis
Keluhan Utama:
Benjolan di leher
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan benjolan di leher kiri sejak 6 bulan lalu yang sema
kin membesar terutama 2 bulan terakhir. Benjolan dirasakan tidak nyeri, tidak ada
perubahan warna, namun terasa panas. Keluhan ini disertai dengan rasa
mengganjal di tenggorokan. Pasien juga merasa sering merasa jantungnya
berdebar dan sering haus. Untuk makan dan minum pasien tidak mengalami
gangguan Keluhan lain seperti nyeri saat menelan, batuk, penurunan berat
badan, demam, dan sesak disangkal.. BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat asma ringan (+) sejak 15 tahun yang lalu namun sudah jarang kambuh,
diabetes mellitus (-), hipertensi (-), dan penyakit jantung dan ginjal disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa. Riwayat diabetes
mellitus (-), asma (-), riwayat alergi pada keluarga (-), riwayat penyakit jantung
(-), riwayat keganasan pada keluarga (-)
Riwayat Alergi:
Riwayat alergi obat-obatan (-), alergi terhadap makanan (-)
Riwayat Sosial:
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Riwayat mengkonsumsi alkohol
dan merokok disangkal. Pasien tinggal di daerah dataran tinggi dan jarang men
gkonsumsi garam.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum: Sedang
Kesadaran: Compos Mentis
Tanda vital:
TD : 100/60 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 18 x/menit
Temperatur : 36,8 oC
SpO2 : 97%
No. Area Telinga Kanan Telinga Kiri

1. Tragus Nyeri tekan (-), edema (-) Nyeri tekan (-), edema (-)

2. Daun telinga Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hemato Bentuk dan ukuran dalam batas normal, hemat
ma (-), nyeri tarik aurikula (-) oma (-), nyeri tarik aurikula (-)

3. Liang telinga Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-), edema Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-), edema
(-), sekret (-) (-), sekret(-)

Membran timpani Retraksi (-), bulging (-), hiperemi (-), edema (-), Retraksi (-), bulging (-), hiperemi (-), edema (-
4. perforasi (-), kolesteatom (-), cone of light (+) ), perforasi (-), kolesteatom (-), cone of light (-)
MT intak MT intak
Cone of light (+) Cone of light (+)
Pemeriksaan Hidung Hidung Kanan Hidung Kiri
Hidung luar Bentuk normal, hiperemi (-), nyeri tekan Bentuk normal, hiperemi (-), nyeri tekan (-),d
(-), deformitas (-) eformitas (-)

Rinoskopi Anterior

Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)

Cavum nasi Bentuk normal, mukosa livid (+), edema Bentuk normal, mukosa livid (+), edema muk
mukosa (-) sekret mukoid (-) osa (-) sekret mukoid (-)

Meatus nasi media Edema (-) hipertrofi (-) mukosa livid (+) Edema (-) hipertrofi (-) mukosa livid (+)

Konka nasi inferior Hipertrofi (-) mukosa livid (+), kongesti Hipertrofi (-) mukosa livid (+), kongesti (-)
(-)

Septum nasi Deviasi (-), benda asing(-), perdarahan (- Deviasi (-), benda asing(-), perdarahan (-), ulk
), ulkus (-) us (-)
Bibir & mulut Mukosa bibir & mulut basah, berwarna merah muda (N)

Geligi Tidak ada lubang atau tanda infeksi pada gigi rahang atas.

Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembrane (-)

Uvula Bentuk normal, hiperemi (-), edema (-), pseudomembran (-)

Palatum mole Ulkus (-), hiperemi (-)

Faring Mukosa hiperemi (-)

Tonsila palatina Kanan: T1, Hiperemi (-), detritus (-),permukaan tidak rata (+), kripte melebar (-)
Kiri: T1, Hiperemi (-), detritus (-),permukaan tidak rata (+), kripte melebar (-)
Pemeriksaan Leher
Inspeksi : Tampak adanya benjolan di leher sinistra dengan ukuran 4 x 5 x 2
cm, hiperemis (-) warna kulit benjolan sama dengan sekitar, tidak tampak darah
atau pus keluar dari benjolan

Palpasi : Massa soliter, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-), tidak teraba panas,
permukaan rata, berbatas tegas, dan ikut bergerak saat pasien menelan. Pemb
esaran KGB di submandibula (-), servikal (-), jugular (-), dan klavikula (-)
Gejala subjektif Angka Gejala objektif Ada Tidak
Dispneu d’ effort 0 Tiroid teraba +3
Palpitasi +2 Bruit tiroid -2
Capai/lelah 0 Eksoftalmus 0
Suka panas 0 Lid retraksi 0
Suka dingin 0 Lid lag 0
Keringat banyak 0 Hiperkinesis -2
Nervous 0 Tangan panas -2
Tangan basah 0 Nadi

Tangan panas 0 <80x/m


Nafsu makan ↑ 0 80-90x/m

Nafsu makan ↓ 0 >90x/m +3

BB ↑ 0 Hipertiroid >= 20
BB ↓ 0 <10 tidak ada hipertiroid secara klinis
Fibrilasi atrium 0 10- 19 : meragukan

Jumlah 2
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 12,7 g/dl (N : 12,0 – 14,0 g/dl)
Ht : 40 % (N: 37,0 – 43,0 %)
Leukosit : 10860 mm3 (N: 5000 – 10000/mm3)
Trombosit : 536000 mm3 (N: 150000 – 400000/mm3)
Pemeriksaan Seroimunologi
FT3 : 3,9 pmol/L (N: 4 – 8,3 pmol/L)
FT4 : 12,4 pmol/L (N: 10,6 – 19,40 pmol/L)
TSHs : 3,92 uIU/mL (N: 0,270 – 4,70 uIU/mL)
Interpretasi : Cardio dan Pulmo dalam
batas normal
Interpretasi : Nodul soliter thyroid sinistra ukuran
4 x 2,5 x 5 cm dengan tanda benigna (struma
nodusa sinistra), tak tampak kelainan pada thyroi
d dextra.
Assesment
Struma Nodusa Non Toksik Sinistra
Planning Terapi
• Pro Isthmolobektomi
• IVFD RL 500 cc/8 jam
• Injeksi ceftriaxon 2 gram, 1 jam sebelum operasi
• Injeksi asam tranexamat 500 mg, 1 jam sebelum operasi
Pembahasan
Pemeriksaan
• Massa regio coli sejak 6
bulan membesar, tidak nyeri
fisik • Hormon tiroid (eutiroid)
• USG : struma nodusa sinistra
• Rasa mengganjal di • Status lokalis pada regio koli dengan tanda benigna
tenggorokan, jantung di temukan adanya masa
berdebar dengan ukuran 4x5x2cm
• Tinggal di daerah kenyal, warna sama dengan
pegunungan, jarang jaringan sekitar, permukaan
mengkonsumsi garam rata(+), berbatas tegas, nyeri
tekan(-), masa bergerak saat
menelan
Anamnesis SNNT
Kesimpulan
Telah dilaporkan seorang wanita berusia 32
tahun datang dengan keluhan benjolan di
leher kiri yang membesar sejak 6 bulan
yang lalu, tidak disertai nyeri, tidak disertai Pada penilaian index wayne didapatkan
demam atau riwayat trauma. Pada skor 2 yang berarti pasien dalam keadaan
pemeriksaan fisik didapatkan sebuah nodul eutiroid. Pada pemeriksaan laboratorium
soliter, berukuran sebesar 4x5x2cm, didapatkan bahwa kadar hormone tiroid
dengan konsistensi kenyal, permukaan rata masih dalam batas normal atau eutiroid.
ikut bergerak saat menelan dan tidak Pada pemeriksaan USG didapatkan
disertai nyeri. Tidak didapatkan adanya kesan struma nodusa sinistra dengan
pembesaran kelenjar getah bening. tanda benigna.
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang tersebut, nodul
dapat di curigai terjadi keganasan
sehingga dilakukan pembedahan
isthmolobektomi terkait indikasi dan
kecurigaan terhadap malignansi.
.
Daftar Pustaka
Isselbacher KJ, Braunwald E, Wilson JD, Martin JB, Fauci AS, Kasoer DL. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit
Dalam Jilid 5 (13th ed). Asdie AH, translator. Jakarta: EGC, 1994; p. 2144.
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku Ajar Patologi Jilid 2 (7th ed). Pendit BU, Alih Bahasa. Jakarta: EGC,
2004; p. 815-7.
Assagaf SM, Lumintang N, Lampus H. Gambaran eutiroid pada pasien struma multinodusa non-toksik di Bagi
an Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juli 2012-Juli 2014. eCl. 2015;3:758-62.
Shahrani SA, Metwally AE, Surimi KA, Salih BS, Saleh Y, Shehri AA, et al. The epidemiology of thyroid
diseases in the Arab World; a systematic review. Academic Journal. 2016;8(2):17-26.
Li M, Eastman CJ. The changing epidemiology of iodine deficiency. Nat Rev Endocrinol. 2012;8)7):434-40.
Santoso M, Ndraha S, Pattipawae H, Bayu B, Doranggi R. Pola penyakit struma di RSUD Koja. Meditek. 2004;
12:10-13.
Hegedüs L, Brix TH, Paschke R. Etiology of simple goiter. Thyrooid. 2009;19(3):209-11.
Weber G, Vigon MC, Stroppa L, Chiumello G. Thyroid function and puberty. MedLine. 2003;2:253-7.
Kundra P, Burman KD. The effect of medications of thyroid function tests. Med Clin North Am. 2012;96(2):283-
95.
De Jong. W, Sjamsuhidajat. R., 2004., Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi., EGC., Jakarta.
Institute for Quality and Efficiency in Health Care. 2015. How does the thyroid work?. PubMed Health.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0072572/?report= printable
American Thyroid Association. 2014. Goiter. www.thyroid.org
Lewindski. A, 2002. The problem of goiter with particular consideration f goiter resulting from iodine deficiency
(I): Classification, diagnostic and treatment. Neuroendocrinology Letters; 23:351-355.
Lee, Stephanie L., 2013., Goiter, Non Toxic., eMedicine., http://www.emedicine.com/med/topic919.htm
Mulinda, James R., 2015., Goiter., eMedicine., http://www.emedicine.com/MED/topic916.htm
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Vous aimerez peut-être aussi