Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LEUKOKORIA
Sani Rizky Fernandi
1820221127
Pendahuluan
Leukos = putih, kore = putih, Leukokoria = keadaan dimana refleks pupil terlihat putih
Refleksi abnormal dari kelainan intraokular
Fotoleukokoria = refleks cahaya berwarna putih di foto dengan flash
Diagnosis Banding
Lensa
Katarak
Vitreous
Persistant Fetal Vasculature (PFV)
Retina
Retinoblastoma
Penyakit Coats
Retinopathy of Prematurity (ROP)
Ablatio Retina
Katarak
Kekeruhan pada lensa
Bisa terjadi pada dewasa/anak
Katarak pediatrik:
◦ Kongenital: mutasi gen, kelainan kromosom, infeksi intrauterin
◦ Didapat: karena radiasi, inflamasi, atau pemakaian steroid
Katarak traumatika
◦ Penetrasi
◦ Trauma tumpul
◦ Listrik
◦ Radiasi
KLASIFIKASI
katarak polaris
posterior (katarak
piramidalis posterior)
Katarak polaris
Katarak inti atau
anterior (katarak
nuklear
piramidalis anterior)
Ditandai:
◦ Plak retrolental
◦ Mikroftalmia
◦ Pembuluh darah iris
◦ Bilik mata depan dangkal
Persistent Fetal Vasculature
Komplikasi:
◦ Katarak
◦ Ablatio retina
◦ Perdarahan intraokular
Tatalaksana:
◦ Ekstraksi katarak
◦ Eksisi membran
Retinoblastoma
Keganasan yang berasal dari sel retina primitif
Umumnya pada anak kurang dari 4 -5 tahun
Insiden 1/20.000 kelahiran hidup
Mutasi gen RB1 di 13q 14
Pertumbuhan endofitik dan eksofitik
Manifestasi
◦ Leukokoria
◦ Strabismus
◦ Glaukoma
◦ Neovaskularisasi iris
◦ Proptosis
Retinoblastoma
Endofitik Eksofitik
◦ Pertumbuhan tumor pada lapisan interna ◦ Pertumbuhan tumor pada lapisan eksterna dan ke dalam
yaitu ke dalam ruang vitreous. ruang subretina, dengan ablasi retina.
◦ Mudah dilihat dengan ophtalmoskop ◦ Pertumbuhan tersembunyi dan sukar didiagnosa
Tanda dan Gejala
• Leukokoria
– Refleksi putih kekuningan dalam pupil yang disebabkan oleh tumor di belakang lensa
• Penurunan atau kehilangan penglihatan
• Strabismus
• Mata merah
Gejala pada tumor yang lebih berkembang
• Iregularitas pupil
• Hifema
• Nyeri
• Proptosis (peningkatan TIK)
• Nyeri tulang (penyakit lanjut / metastasis)
Klasifikasi
Klasifikasi Reese-Ellsworth
Group I
Tumor Soliter, ukuran kurang dari 4 diameter disc,
pada atau di belakang equator.
Tumor Multipel, ukuran tidak melebihi 4 diameter
disc, semua pada atau di belakang equator.
Group II
Tumor Soliter, ukuran 4-10 diameter disc, pada atau
di belakang equator.
Tumor Multipel, ukuran 4-10 diameter disc, di
belakang equator.
Group III
Ada lesi di anterior equator dan tumor Soliter lebih
besar 10 diameter disc di belakang equator.
Klasifikasi
Klasifikasi Reese-Ellsworth
Group IV
Tumor Multipel, beberapa besarnya lebih besar dari 10 diameter disc.
Ada lesi yang meluas ke anterior ora serrata.
Group V
Massive Seeding melibatkan lebih dari setengah retina
Vitreous seeding
Retinoblastoma
Tatalaksana
◦ Laser fotokoagulasi
◦ krioterapi
◦ Kemoterapi
◦ Enukleasi
◦ Radiotherapy
Retinopathy of Prematurity
Kelainan vaskular retina pada bayi prematur Kriteria screening ROP:
dengan berat badan lahir rendah yang ◦ BL ≤ 1500 gr atau UG ≤ 34 minggu
berpotensi menyebabkan kebutaan. ◦ Bila berat dan usia diatas poin sebelumnya, cek
faktor resiko
Perkembangan abnormal pembuluh darah
◦ Sepsis
retina
◦ Penggunaan O2 > 7 hari / O2 konsentrasi tinggi
Patogenesis ◦ Transfusi darah berulang
1. Hipoksia fisiologis intrauterin ◦ Penyakit sistem pernafasan
◦ APGAR < 3
2. Sekresis VEGF -> memulai vaskularisasi retina
◦ Kecil masa kehamilan
3. Lahir prematur, vaskularisasi belum sempurna ◦ PDA
4. Oksigen tinggi -> penurunan kadar VEGF ◦ Perdarahan intraventrikular
5. Iskemia retina -> sekresi VEGF berlebihan ◦ Genetik
6. Neovaskularisasi
klasifikasi
• Berbentuk bulan
sabit merupakan
bagian yang tidak
dicakup oleh zona II
pada bagian
temporal.
• Pada zona ini jarang
terjadi penyakit
yang agresif.
Retinopathy of Prematurity
Terapi
◦ Obesrvasi
◦ Terapi laser
◦ Injeksi anti-VEGF
◦ Vitrektomi
Coats’ Disease
Telangiektasia retina idiopatik
Umumnya pada dekade awal
Diduga karena mutasi gen NDP
Gambaran klinis:
◦ Visus turun unilateral
◦ Strabismus
◦ Leukocoria
◦ Aneurisma arteriola
◦ Ablatio retina eksudatif
Coats’ Disease
Terapi
◦ Observasi: pada pasien dengan gejala ringan dan ablatio retina yang sudah tidak bisa diperbaiki
◦ Laser: dilakukan pada lokasi kebocoran jika terdapat eksudasi progresif
◦ Anti-VEGF: memiliki hasil yang menjanjikan menurut penelitian
◦ Vitrektomi: pada ablatio retina
◦ Enukleasi: bila nyeri berat disertai glaukoma neovaskular
Toxoplasmosis
Toxoplasma gondii, protozoa obligat intrasel
Host definitif: kucing, host intermediet: tikus,
burung, unggas, manusia
Menyebar melalui plasenta
Ookista di keluarkan feses kucing lalu diingesti host
intermediet
Kista bradyzoite dorman di jaringan (eg. mata,
otak, otot)
Takizoite menginduksi inflamasi
Toxoplasmosis
Gejala pada mata:
◦ Floaters
◦ Kabur
◦ Fotofobia