EFEK STIMULASI (LIFTING

AND THRUSTING)
AKUPUNKTUR
TERHADAP
KEBERHASILAN TERAPI


Presentan : Rina Nurbani

Pembimbing : dr. Irma Nareswari.
B.Med.Sc, Sp. Ak
 Jurnal

 Research article: Role of Acupoint Area Collagen
Fibers in Anti-Inflammation of Acupuncture Lifting
and Thrusting Manipulation.
 Wang, F dkk.
 Evidence-Based Complementary and Alternative
Medicine Volume 2017, Article ID 2813437
 Kelompok Sham (N)


Kelompok Model (M)

Kelompok Kelompok akupunktur

tanpa manipulasi (W)

Kelompok manipulasi
akupunktur (A)

Kelompok kolagenasi
sebelum perlakuan (JM)

Kelompok kolagenase
sebelum perlakuan +
manipulasi akupunktur (JA)
 Sham Operation Group (N).
 This group was injected with 50�L saline at bilateral
“Quchi” acupoint areas and, 30min later, injected with


saline at the dosage of 1mL/kg at the rabbit ear vein
without endotoxin injection or acupuncture.
 Model Group (M).
 This group was injected with 50 �L saline at bilateral
“Quchi” acupoint areas and 30 min later, injected with
3 mg/mL bacterial endotoxin at the dosage of 1mL/kg
at the rabbit ear vein to establish the fever model
without any treatment.
 Acupuncture without Manipulation Group (W).
 We followed the same protocol as in the model group
but 1.5 hours after modeling we applied acupuncture
at bilateral “Quchi” acupoint areas without
manipulation
 Acupunctural Manipulation Group (A).
 Protocol as in the model group but 1.5 hours after
modeling we applied acupuncture with L&T
manipulation at bilateral “Quchi”acupoint areas.

 Collagenase Pretreatment Group (JM).
 This group was injected with 2mg/ml type I
collagenase of 50 �L at bilateral “Quchi” acupoint
areas to destroy the underneath collagen fibers,
followed, 30 min later, by an injection of 3 �g/mL
bacterial endotoxin at the dosage of 1mL/kg at the
rabbit ear vein to establish the fever model without
any treatment.
 Collagenase Pretreatment + Acupuncture
Manipulation Group (JA).
 We followed the same protocol as in Group JM but 1.5
hours after modeling we applied acupuncture with
L&T manipulation at bilateral “Quchi” acupoints.
 HASIL

 Penelian pada kelinci NZW jantan untuk model demam
diinduksi endotoksin pada Quchi LI11, dibandingkan
dengan kelompok M (model demam tanpa akupunktur),
kadar IL-1� dan TNF� pada kelompok W (akupunktur
tanpa manipulasi) dan kelompok A (akupunktur dengan
manipulasi) lebih rendah secara bermakna dan kadar IL-
4 lebih tinggi secara signifikan (P<0.05)
 Dibandingkan dengan kelompok W, kadar IL- 1� dan
TNF� pada kelompok A lebih rendah dan kadar IL-4
lebih tinggi secara bermakna (P<0.05)
 KESIMPULAN

 Respon peradangan diinduksi endotoksin dapat
dihambat secara bermakna oleh akupunktur, dimana
efikasinya juga ditingkatkan secara bermakna oleh
manipulasi akupunktur
 Pemberian kolagenase sebelum akupunktur akan
mempengaruhi efikasi manipulasi akupunktur dan
serat kolagen di titik akupunktur mungkin
merupakan reseptor pertama dari kekuatan mekanik
manupulasi L & T
EFEK LOKASI
PENUSUKAN
AKUPUNKTUR
TERHADAP
KEBERHASILAN TERAPI

 
 Randomised clinical trial: an assessment of
acupuncture on specific meridian or specific
acupoint vs. sham acupuncture for treating
functional dyspepsia.
 Ma, TT dkk.
 Aliment Pharmacol Ther 2012; 35: 552–561
 A: titik akupunktur spesifik
meridian Lambung (ST
34,36,40,42)

B: titik akupunktur tidak


spesifik Meridian Lambung

Kelompok
(ST 32,33,35,38)

C: titik akupunktur spesifik

transport (BL21, CV12)

D: titik akupunktur spesifik

meridian Kandung empedu
(GB 34,36,37,40)

E: akupunktur sham bukan

titik akupunktur

F: Itopride
 
Randomisasi & Perlakuan 4 Pengukuran Analisis statistik
Blinding minggu luaran

• Permuted- • Akupunktur: • Perbaikan

block Lima sesi per gejala
randomisatio minggu @30’ dispepsia
n • Itopride: 3 x • Perbaikan
50 mg sehari; QoL
lima hari per
minggu
 HASIL

 Semua kelompok mengalami perbaikan gejala dispepsia dan QoL
pada akhir terapi, dan bertahan selama 4 minggu dan 12 minggu.
Respon keseluruhan lebih tinggi pada kelompok A akupunktur
pada ST42, 40, 36 dan 34 (70,69%), dan lebih rendah pada
kelompok akupunktur sham (34,75%), dibandingkan dengan
kelompok itopride (F) dan kelompok akupunktur lainnya. Begitu
juga bila dibandingkan antara kelompok A dan kelompok
akupunktur lainnya (B ST 32, 33, 35, 38; C BL21, CV12; D GB40, 37,
36, 34) terdapat perbedaan bermakna.
 Akupunktur pada titik spesifik meridian lambung memperlihatkan
efek lebih baik untuk QoL karena efek stimulasi motilitas GI,
mungkin karena efek antinosiseptif hipersensitivitas viseral
 KESIMPULAN

 Akupunktur efefktif untuk terapi dispepsia
fungsional, dan superior dibandingkan bukan titik
akupunktur. Manfaat akupunktur bergantung pada
spesifisitas titik akupunktur
EFEK waktu retensi
PENUSUKAN
AKUPUNKTUR
TERHADAP
KEBERHASILAN TERAPI

 JURNAL

 Acupuncture in Oncology: The Effectiveness of
Acupuncture May Not Depend on Needle Retention
Duration.
 Oh, B dkk.
 Integrative Cancer Therapies 2018, Vol. 17(2) 458–466
 A: 
Waktu retensi
Kelompok 20 menit
B: waktu retensi
10 menit
C: Waktu retensi
2 menit
Akupunktur 1x/minggu, selama 6 minggu
 HASIL

 Depresi, stres, kelelahan, dan QoL membaik secara
bermakna pada ketiga kelompok (I: 2 menit; II: 10
menit; III: 20 menit) pada 6 minggu pascaintervensi.
Tidak ada perbedaan bermakna pada ketiga
kelompok untuk semua keluaran
 kesimpulan

 Efikasi akupunktur mungkin tidak hanya
bergantung pada durasi retensi, tapi juga
berhubungan dengan banyak faktor.
 

TERIMAKASIH