Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
IRMA
By: Kelompok 2
Apri_yuliana_intan_aryu_seiska_veronica_diyanah_tiara_agustina_fary_wi
ke_lydia_
Skenario
stimulus 1
Mrs. Irma, 33 years old, attends the Primary Health Centre with
her husband. They have been trying to get pregnant for 3 years
but failed. She has regular menstrual cycles, every 28 days.
There was no history of intermenstrual or postcoital bleeding.
There was no pain during her period, no contraception used, no
history of drug consumption (including alcohol and tobacco). She
didn’t have previous abdominal surgery, no history of allergies,
no pelvic infection and no chronic disease. Her husband, Mr. Rian
(35 years old) is bank employee. He had no history of mumps and
medication for any disease. He was not smoking and no alcohol
consumption. He also didn’t have any allergies. He had been
done semen analysis before, and the spermiogram result was
cryptozoospermia and already treated for a month, but there was
no improvement in spermiogram result. This couple enjoyed
regular intercourse. You act the doctor in the clinic and be
pleased to analyze this case.
Stimulus 2
WIFE
Height = 160 cm; Weight = 55 kg; BMI = 21 kg/m2 ; Blood pressure = 110/70 mmHg;
Pulse = 80 x/m ; RR = 18 x/m.
Palpebral conjuctival looked normal, no exopthalmus, no sign of hirsutism, no
thyroid enlargement , no gallactorrhoeae, secondary sexual characteristic are
normal.
External examination: abdomen flat and shouffle, symmetric, uterine fundal not
palpable, there are no mass, pain tenderness and free fluid sign.
Internal examination:
Speculum examination: portio not livide, external os closed, no fluor, no fluxus,
there are no cervical erotion, laceration or polyp.
Bimanual examination: cervix is firm, the external os closed, uterine size normal,
both adnexa and parametrium within normal limit.
Laboratory examination:
Hb 12 g/dl; WBC 8.000/mm3; RBC 4,3x106/mm3; Ht 36 vol%; Platelets
250.000/mm3; ESR 15 mm/hour; Blood type A Rh (+); Blood film: normal.
Urine: Normal.
Ultrasound: normal internal genitalia; Sonohysterography: normal. Uterine and
both tubal patency.
Postcoital test: normal.
Stimulus 2
HUSBAND
Height = 176 cm; Weight 72 kg; BMI = 23 kg/m2; Blood pressure = 120/80 mmHg; Pulse =
76 x/m; RR = 20 x/m.
Palpebral conjunctival looked normal, no exopthalmus, no thyroid enlargement, no
gynecomastia, secondary sexual characteristics are normal.
External examination: abdomen flat and tender, symmetric, no sign of hepatomegaly and
inguinal hernia.
Genitalia examination:
Penis: normal; testes: left side, volume 10 ml measured by orchidometer; right side,
there is no testes palpable both at scrotum and inguinal canal; scrotum: no varicocele;
prostate: no enlargement.
Laboratory examination:
Hb 14 g/dL; WBC 8.000/µL; RBC 4,3x106/µL; Ht 42 vol%; Platelets 350.000/µL; ESR 6
mm/hour; Blood type O Rh (+); Blood film: Normal. Blood chemistry: normal. Hormonal:
FSH,LH, and testosterone level: normal.
Urine: Normal.
Semen analysis: volume 4,5 ml; sperm concentration 0.1x 106/ ml; motility 22% forward
progression, 15% rapid forward progression; morphology 5% with normal forms.
Abdominal ultrasound: there is a mass in lower right abdominal region, size 3.2x2.0,
suspected as a testes.
Suggestion: orchipexy by urologist.
Klarifikasi Istilah
Pregnant : keadaan mengandung embrio atau
fetus di dalam tubuh, setelah
penyatuan sel telur dan spermatozoa.
Regular menstrual cycle : siklus menstruasi teratur.
Intermenstrual bleeding : perdarahan di luar fase
menstruasi.
Postcoital bleeding : perdarahan setelah
coitus/sanggama.
Contraception : metode yang digunakan untuk
mencegah kehamilan.
Abdominal surgery : pembedahan abdomen.
Allergies : keadaan hipersensitivitas yang
diinduksi oleh paparan terhadap
antigen (alergen) tertentu yang
menimbulkan reaksi imunologik
berbahaya pajanan berikutnya .
Klarifikasi Istilah
Pelvic infection : infeksi pada pelvis.
Mumps : suatu penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh paramixovirus.
Semen analysis : pemeriksaan pada cairan semen.
Spermiogram : diagram berbagai sel yang terbentuk
selama perkembangan sperma.
Chryptozoospermia:sperma yang tersembunyi yang terlihat
pada sampel semen hanya setelah
sentrifugasi.
Regular intercourse : coitus atau setiap kontak fisik
antar 2 individu yang mencakup
rangsangan pada organ genital, paling
tidak satu organ genital.
Orchiopexy :fiksasi skrotum pada testis yang tidak
turun secara bedah.
Identifikasi Masalah
1. Mrs. Irma, 33 tahun datang dengan keluhan belum hamil
setelah 3 tahun mencoba untuk hamil.
2. Tidak ada kelainan pada Mrs. Irma dan dia tidak menggunakan
kontrasepsi.
3. Hasil spermiogram pada analisis semen suaminya, ditemukan
cryptozoospermia yang tidak ada perbaikan meskipun telah
diobati selama 1 bulan.
4. Suaminya tidak pernah terinfeksi mumps.
5. Hasil pemeriksaan pada suami:
Pemeriksaan genital
Testis kiri 10 ml
Testis kanan tidak teraba di skrotum dan kanalis inguinalis.
Analisis semen
Volume 4,5 ml
Konsentrasi 0.1x 106/ ml
Motilitas 22% forward progression, 15% rapid forward progression
Morfologi 5% dengan bentuk normal.
Ultrasound
Massa di abdomen region kanan bawah ukuran 3,2x 20 suspek testis.
Analisis Masalah
1. a. Bagaimana embriologi organ reproduksi laki-laki?
b. Apa saja kelainan embryogenesis organ reproduksi laki-laki?
2. Cryptozoospermia
Apa definisinya?
Apa etiologinya?
Apa dampaknya?
Mengapa tidak ada perbaikan setelah pengobatan selama 1 bulan?
3. Infertilitas
Apa saja penyebab infertilitas pada wanita?
Apa saja penyebab infertiltas pada pria?
4. Penegakkan diagnosis
Bagaimana interpretasi anamnesis dan anamnesis apa saja yang perlu ditambahkan?
Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik?
Apa saja diagnosis banding untuk kasus ini?
Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan penunjang?
5. Apa diagnosis kerjanya?
Apa definisinya?
Bagaimana epidemiologinya?
Apa etiologinya?
Apa faktor resikonya?
Apa saja manifestasi klinisnya?
Bagaimana dampaknya?
Bagaimana hubungannya dengan infertilitas?
Bagaimana patofisiologinya?
6. Bagaimana penatalaksanaan kasus ini?
7. Bagaimana prognosis dan apa komplikasinya?
Hipotesis
Definisi
Sperma tersembunyi yang hanya terlihat pada sampel
semen yang sudah disentrifugasi (Sperma yang
ditemukan satu atau dua ekor dalam beberapa
lapangan pandang).
Etiologi
Gangguan pada poros hipotalamus-hipofisis yang akan
mempengaruhi produksi spermatozoa.
Gangguan pada testis sebagai tempat produksi
sperma.
Gangguan pada saluran vas deferens.
Faktor lain yang belum diketahui.
Cryptozoospermia
Pre testikuler
Kelainan pada hipotalamus berupa defisiensi
hormone gonadotropin yaitu LH dan FSH.
Kelainan pada hipofisis :
Insufisiensi hipofisis oleh karena tumor, radiasi,
atau operasi.
Hiperprolaktinemia
Hemokromatosis
Substitusi/ terapi hormon yang berlebihan.
Penyebab infertilitas pada pria
Testikuler
Anomali kromosom
Anorkhismus bilateral
Kriptokismus
Gonadotoksin, misalnya obat-obatan dan radiasi.
Orkhitis
Trauma testis
Varikokel
Varikokel dapat menyebabkan infertilitas karena menimbulkan
gangguan proses spermatogenesis melalui beberapa cara berikut
ini:
Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis
mengalami hipoksia karena kekurangan oksigen.
Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal ( katekolamin dan
prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
Peningkatan suhu testis.
Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan,
memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis
kiri ke testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis
testis kanan dan pada akhirnya terjadi infertilitas.
Penyakit sistemik, seperti gagal ginjal, anemia sel sabit.
Penyebab infertilitas pada pria
Pascatestikuler
Gangguan transportasi sperma
Kelainan congenital berupa vesikula seminalis atau vas
deferens yang tidak terbentuk yaitu pada keadaan
congenital bilateral absent of the vas deferens (CBAVD).
Obstruksi vas deferens atau epididimis akibat infeksi atau
vasektomi.
Disfungsi ereksi, gangguan emisi, dan gangguan ejakulasi
(ejakulasi retrograd).
Kelainan fungsi dan motilitas sperma
Kelainan bawaan ekor sperma
Gangguan maturasi sperma
Kelainan imunologik
Infeksi
Penegakkan Diagnosis
Ny. Irma
Anamnesis
Siklus menstruasi regular, 28 hari
Normal
Intermenstrual bleeding (-)
Normal
Postcoital bleeding (-)
Normal
Nyeri pada periode menstruasi (-)
Normal
Menyingkirkan kemungkinan adanya endometriosis yang bisa menyebabkan
infertilitas.
Penggunaan kontrasepsi (-)
Riwayat konsumsi obat termasuk alcohol & rokok (-)
Riwayat pembedahan abdomen (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat infeksi pelvis (-)
Riwayat penyakit kronis (-)
Pemeriksaan Fisik Ny. Irma
Pemeriksaan Kasus Normal Interpetasi
TB 160 cm Normal
BB 55 kg 18,5-24,9
BMI 21kg/mm2 kg/mm2
Tekanan darah 110/70 <140/90 Normal
mmHg mmHg
Denyut nadi 80 x/m 60-100 x/m Normal
Frekuensi pernapasan 18 x/m 16-24 x/m Normal
Konjungtiva palpebra Normal Normal Normal
Exophtalmus - - Normal
Tanda-tanda hirsutisme - - Normal
Pembesaran kelenjar tiroid - - Normal
Galaktore - - Normal
Karakteristik seks sekunder Normal Normal Normal
Pemeriksaan eksternal:
Abdomen Datar, lunak, simetris Datar, lunak, simetris Normal
Fundus uteri Tidak teraba Tidak teraba Normal
Massa - - Normal
Nyeri tekan - - Normal
Tanda cairan bebas - - Normal
Pemeriksaan Internal
Pemeriksaan Inspekulo Portio Tidak livide Tidak livide Normal
Tertutup Tertutup Normal
OUE - - Normal
Fluor - - Normal
Fluxus - - Normal
Cervical erosion - - Normal
Laceration - - Normal
Polyp - - Normal
Anamnesis
Riwayat mumps (-)
Riwayat pengobatan (-)
Merokok (-)
Konsumsi alcohol (-)
Alcohol gonadotoksin.
Alergi (-)
Analisis semen cryptozoospermia
Diobati selama 1 bulan dan tidak ada
perbaikan.
Pemeriksaan Fisik Tn. Rian
Pemeriksaan Kasus Normal Interpretasi
TB 176 cm
BB 72 kg 18,5-24,9 kg/m2 Normal
BMI 23 kg/m2
Exophtalmus - - Normal
Ginekomastia - - Normal
Pemeriksaan genital
Penis Normal Normal Normal
Testis
- Kanan 10 ml 15-25 ml Testis kecil
- Kiri Tidak teraba di Berada di skrotum Undescended
skrotum & Varicocele (-) testis
kanalis -
inguinalis
Skrotum Varicocele (-) Normal
Pembesaran Prostat - Normal
Pemeriksaan Laboratorium Tn. Rian
Pemeriksaan Kasus Normal Interpretasi
Analisis semen
Kasus Normal Interpretasi
Ultrasound abdominal
Ada massa di abdomen region kanan bawah
berukuran 3,2x 2,0 , suspek testes.
Urologis Orchiopexy (meletakkan testis
ke dalam skrotum dengan melakukan
fiksasi pada kantong sub dartos).
Diagnosis Kerja
Undescensus Testis
Definisi
Infertilitas adalah menurunnya atau hilangnya
kemampuan untuk menghasilkan keturunan.
Undesensus testis (cryptorchidism) adalah suatu defek
perkembangan yang ditandai dengan gagalnya satu
atau dua testis turun ke dalam skrotum.
Etiologi
Idiopatik
Abnormalitas hormonal (defisiensi atau insensitivitas
hormon androgen atau hormon penghambat mulleri).
Pajanan bahan kimia (diethylstilbestrol).
Kelainan genetik yang melibatkan perkembangan atau
fungsi gubernakulum.
Epidemiologi
Laju kelahiran anak dengan cryptorchidism bervariasi antara 1.6-
9.0%.
Anak laki-laki preterm diketahui memiliki laju cryptorchidism yang
lebih tinggi.
Sekitar sepertiga dari bayi laki-laki yang lahir premature
menderita Cryptorchidism.
Sekitar 3-5% dari bayi laki-laki yang lahir aterm menderita
Cryptorchidism.
Faktor risiko
Berat lahir rendah
Umur gestasi yang kecil/ Small Gestational Age (SGA).
Prematuritas
Memiliki abnormailtas genital yang lain (missal: hipospadia,
skrotom kecil, dll).
Musim kelahiran tertentu.
Riwayat keluarga dengan undesensus testis atau masalah
perkembangan genital lainnya.
Ibu perokok aktif atau pun pasif.
Konsumsi alkohol oleh ibu yang sedang hamil.
Diabetes pada ibu.
Pajanan pestisida pada orang tua.
Manifestasi Klinis
Tidak dijumpai testis di kantong skrotum.
pasien dewasa mengeluh karena infertilitas yaitu
belum mempunyai anak setelah kawin beberapa
tahun.
Kadang-kadang merasa ada benjolan di perut bagian
bawah yang disebabkan testis maldesensus
mengalami trauma, mengalami torsio, atau berubah
menjadi tumor testis.
Inspeksi pada regio skrotum terlihat hipoplasia kulit
skrotum karena tidak pernah ditempati oleh testis.
Palpasi, testis tidak teraba di kantung skrotum
melainkan berada di inguinal atau di tempat lain.
Pada saat melakukan palpasi untuk mencari
keberadaan testis, jari tangan pemeriksa harus
dalam keadaan hangat.
Patofisiologi
Undescensus Testis
Infeksi
Perdarahan atau gumpalan darah di
scrotum.
Kerusakan vas deferens dan supply darah
ke testis.
Testis bergerak keluar dari scrotum lagi
setelah pembedahan (jarang terjadi).
Komplikasi undesensus testis
Psychological trauma
Trauma testis
Torsio testis
Degenerasi maligna (testicular cancer,
yang terbanyak adalah seminoma).