Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANONDHO WIJANARKO
Keselamatan Kerja 1
LATAR BELAKANG KESELAMATAN KERJA
KECELAKAAN INDUSTRI KIMIA
Keselamatan Kerja 2
KECELAKAAN INDUSTRI KIMIA
Many potential dangerous chemical substances (risk)
Death or personal injury
High potential magnitude of the occured explosion
Financial loss occured after disaster accident (loss, damage or destruction of property oth
er than the product itself)
Health-care – continuous exposure to error (impact)
$1.35BN
$1.4BN
$1.2BN
$950M
$1BN
$800M
$600M $440M
$400M $300M
$110M
$200M
$0
'98 '99 '00 '01 '02*
* 02 Loss Exceeding $50M include:
Gas, plant fire, Kuwait $150M
Refinery fire, Japan $ 75M
Power station flood, Washington State $ 70M
Keselamatan Kerja 3
FLIXBOROUGH, UK (1974) CYCLOHEXANE
vapour cloud explosion
(28 deaths, 104 injured
3000 evacuated)
Keselamatan Kerja 4
PIPER ALPHA (1988) (167 deaths)
Keselamatan Kerja 5
PHILLIPS 66, PASADENA, TX 1989 (ISOBUTANE LEAK)
Keselamatan Kerja 6
CONCEPT SCIENCES (1999) - KOH + NH2OH (5 deaths)
Keselamatan Kerja 7
AMMONIUM NITRATE EXPLOSION, TOULOUSE, FRANCE (2001)
Keselamatan Kerja 8
Seveso, Italy (1976) – herbicide plant, runaway reaction, chemic
al release, 447 injured, long term health problems, $50,000,000
Bhopal, India (1984) - pesticide plant, chemical release, 2,500 dea
d, 200,000 injured, $250,000,000
Chernobyl, USSR (1986) – nuclear reactor, 31 dead, 237 injured, lo
ng term health problems, $3,000,000,000.
Basle, Switzerland (1986) – chemical warehouse fire, 0 dead, 0 in
jured, environmental damage.
Keselamatan Kerja 9
PERATURAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja 10
PREVENTION OF MAJOR INDUST
RIAL ACCIDENTS
Keselamatan Kerja 11
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 12
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 13
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 14
ILO CODE OF PRACTISE
Alur informasi pada instalasi beresiko tinggi
Manajemen keseluruhan instalasi beresiko tinggi harus melap
orkan secara rinci aktifitasnya kepada pihak yang berwenang
Laporan keselamatan kerja instalsi beresiko tinggi harus disia
pkan oleh manajemen dan berisi informasi teknis tentang disai
n dan cara kerja instalasi, penjelasan rinci manajemen kesela
matan kerja dalam instalasi, informasi tentang bahaya dari inst
alasi secara sistematis, teridentifikasi dan terdokumentasi sert
a informasi tentang bahaya kecelakaan dan ketentuan keadaan
darurat yang akan mengurangi dampak dari kecelakaan yang a
kan terjadi.
Semua informasi khususnya yang berkenaan dengan instalasi
beresiko tinggi harus disediakan bagi para pihak yang berkepe
ntingan.
Informasi keselamatan kerja yang tepat khususnya pada instal
asi beresiko tinggi dikomunikasikan melalui pelatihan kepada
pekerja, dan dapat digunakan untuk persiapan pekerjaan dan p
engendalian dalam keadaan darurat.
Keselamatan Kerja 15
ILO CODE OF PRACTISE
Audit Instalasi beresiko tinggi
Instalasi beresiko tinggi diaudit oleh manajemen audit yang dit
unjuk pemegang otoritas sesuai dengan ketentuan yang berlak
u di wilayah instalasi itu berada
Audit mencakup identifikasi kejadian tidak terkendali yang me
micu timbulnya kebakaran, ledakan atau terlepasnya zat-zat be
racun
Audit mencakup estimasi potensi bahaya sebagai konsekuensi
dari ledakan, kebakaran maupun terlepasnya zat-zat beracun
Audit mempertimbangkan potensi efek lanjutan yang terjadi pa
da instalasi beresiko tinggi lainnya yang ada disekitarnya
Audit mempertimbangkan kesesuaian pengukuran keselamata
n kerja yang digunakan dalam identifikasi kemungkinan terjadi
nya bahaya untuk menjamin validitas hasil audit itu sendiri
Audit memperhitungkan analisa resiko secara menyeluruh dari
keterkaitan antara kecelakaan besar yang mungkin timbul den
gan letak instalasi beresiko tinggi itu sendiri.
Keselamatan Kerja 16
ILO CODE OF PRACTISE
Manajemen pengendalian resiko kecelakaan dan pengamanan pada instala
si beresiko tinggi meliputi:
Disain, fabrikasi dan penginstalasian pabrik yang aman, termasuk pen
ggunaan komponen peralatan bermutu tinggi
Pemeliharaan pabrik secara rutin
Pengoperasian pabrik sesuai prosedur yang berlaku
Pengelolaan keselamatan lingkungan kerja secara baik
Inspeksi secara rutin terhadap keseluruhan instalasi yang diikuti deng
an perbaikan atau penggantian komponen peralatan yang dibutuhkan
Pengawasan rutin terhadap keamanan dan sistem pendukungnya
Ketersediaan dan inspeksi rutin peralatan keselamatan kerja yang dap
at digunakan dalam kondisi darurat
Analisa bahaya dan resiko yang terjadi akibat kerusakan komponen pe
ralatan, pengoperasian instalasi yang abnormal, faktor kesalahan man
usia dan manajemen, pengaruh kecelakaan yang terjadi di sekitar inst
alasi, bencana alam, tindakan kejahatan dan sabotase
Analisa komprehensif terhadap modifikasi peralatan dan instalasi baru
Penyebaran informasi dan pelatihan keselamatan kerja bagi setiap pek
erja pada instalasi tersebut
Penyebaran informasi secara berkala kepada masyarakat yang tinggal
atau bekerja di sekitar lokasi instalasi industri
Keselamatan Kerja 17
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 18
ILO CODE OF PRACTISE
HAZOP (an example of Hazard and Risk Analysis)
Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada pen
goperasian suatu instalasi industri dan kegagalan opera
sinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali
Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi indus
tri baru
Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau
penambahan instalasi baru dari instalasi industri lama
Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disain instala
si industri, pengaruhnya dan penyimpangan potensial y
ang terjadi serta potensi bahayanya
Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin ilm
u dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang be
rpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus
Keselamatan Kerja 19
ILO CODE OF PRACTISE
Perencanaan Keadaan Darurat
Bertujuan untuk melokalisasi bahaya dan meminimalisasi dampaknya
Identifikasi jenis-jenis kecelakaan yang potensial
On site emergency
Perencanaan keadaan darurat didasarkan pada konsekuensi yang timbul dari kecelakaa
n besar yang potensial
Penanganan keadaan darurat dilakukan tenaga penanggulangan kecelakaan dalam jumla
h yang cukup
Perencanaan keadan darurat merupakan uji dan pengidentifikasian kelemahan instalasi i
ndustri yang akan secepatnya diperbaiki
Antisipasi bahaya dengan memperhatikan: kekerapan terjadinya kecelakaan, hubungan
dengan pihak berwenang di luar lokasi, prosedur menghidupkan tanda bahaya, komunik
asi internal dan eksternal instalasi serta lokasi dan pola pengaturan dari pusat pengelola
gawat darurat
Fasilitas penanganan keadaan darurat: telepon, radio dan alat komunikasi internal-ekste
rnal yang memadai, peta yang menunjukan keberadaan bahan berbahaya, alat penunjuk
arah dan pengukur kecepatan angin, alat penyelamatan diri, daftar lengkap pekerja, ...
Off site emergency
Perencanaan disiapkan oleh dan merupakan otoritas yang kompeten yang diatur melalui
kebijakan, peraturan atau perundangan.
Perencanaan ini merupakan antisipasi dari bahaya dalam skala besar dan penangananny
a terkait dengan otoritas lokal penanggulangan kecelakaan
Perencanaan didasarkan pada informasi atas konsekuensi yang timbul dari kecelakaan b
esar yang potensial
Keselamatan Kerja 20
ILO CODE OF PRACTISE
Keselamatan Kerja 21
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 22
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
3 unsur keberlakuan UU
Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
Adanya tenaga kerja yang bekerja disana.
Adanya sumber-sumber bahaya kerja di tempat itu.
Keselamatan Kerja 23
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 24
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 25
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 26
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA
No. 1 Tahun 1970
Keselamatan Kerja 27
HAZARD MANAGEMENT
Keselamatan Kerja 28
Latar Belakang
Kecelakaan industri terutama disebabkan oleh HUMAN FAILURE, di mana seri
ng ditemukan faktor manusia dalam penelusuran sebab terjadinya kecela
kaan. Pencegahan kecelakaan harus menempati perhatian yang khusus
dalam fungsi manajerial secara keseluruhan.
Keselamatan Kerja 29
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Tanggung jawab manajemen sebuah perusahaan yang berkaitan dengan k
eselamatan kerja dalam kegiatan industri
Tanggung jawab Ekonomi
Biaya kecelakaan akibat kecelakaan dalam pabrik berimbas langsung pada hasil produksi dan
keselamatan pekerja lapangan, merugikan perusahaan, penanam saham, karyawan secara kes
eluruhan dan pelanggan.
Biaya memperkenalkan dan mempertahankan organisasi keselamatan kerja untuk mengurangi
serta mengeliminasi kecelakaan.
Tanggung jawab terhadap Sumber Daya Manusia
Kewajiban untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, menyediakan proses ke
rja yang aman dalam rangka produksi maksimal.
Kewajiban untuk mengambil langkah-langkah eliminasi kondisi tidak aman yang dapat berakib
at terjadinya luka, kematian, stress, dan hal lainnya yang terjadi pada setiap karyawan maupun
keluarganya
Tanggung jawab Legislatif
Memastikan terpenuhinya undang-undang mengenai kecelakaan industri, keamanan terhadap
kesehatan dan kebakaran. Undang-undang ini terutama untuk melindungi karyawan dan masya
rakat secara umum, dan tidak hanya untuk melindungi bisnis yang dijalankan perusahaan.
Keselamatan Kerja 30
yang sesuai untuk menanganinya.
Analisa HAZOP
Identifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi yang berhubungan dengan proses
yang secara langsung mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab masalah op
erasi.
Menentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi.
Identifikasi secara engineering & procedural safeguards yang sebelumnya telah dibuat.
Evaluasi kelayakan engineering & procedural procedural safeguards.
Rekomendasi safeguards atau prosedur operasi tambahan jika diperlukan.
Keselamatan Kerja 31
ASPEK PENTING KESELAMATAN KER
JA DALAM KEGIATAN INDUSTRI
Keselamatan Kerja 32
PENGENALAN BAHAN BERBAHAYA
Keselamatan Kerja 33
US Department of Transportation Regulation
Hazardous Material
Materials that were flammable, explosi
ve, corrosive, toxic, radioactive or if it r
eadily decomposes to oxygen at elevate
d temperatures.
Keselamatan Kerja 34
US Department of Transportation Regulation
Corrosive Materials
Materials that evoke a chemical process wh
ich converts minerals and metals into unwa
nted products
Keselamatan Kerja 35
US Department of Transportation Regulation
Toxic Materials
Materials which, upon entering an human body is c
apable of producing disease or death
Toxicity factor consist of (1) The quantity of the material (2)
The rate and extent to which the material is absorbed into th
e bloodstream via intravenous, inhalation, intraperitoneal, in
tramuscular, subcutaneous, oral or cutaneous (3) The rate an
d extent to which the material is biologically transformed in t
he body to breakdown product.
HEAVY METAL POISONS (Arsenic, Lead, Mercury salts), toxic gases (
Asphyxiant (CO, HCN, NO), Irritant (NO2, H2S, SO2) Anesthe
tic (diethyl eter, N2O2)), organic pesticides (insecticide Aldrin
, DDT, Parathion, Chlordane, Diazinon, Dieldrine, Lindane,
Malathion, Methoxychlor, Carbyl)
Protection : (1) Recirculating oxygen (2) Demand compresse
d air/O2 (3) Recirculating self generating oxygen (4) suits we
ar that made of material impervious to the toxic material
Keselamatan Kerja 36
US Department of Transportation Regulation
Explosive Materials
Materials in the form of compound or mixture of c
ompound which suddenly undergoes a very rapid
chemical transformation with the simultaneous pr
oduction of large quantities of heat and gases (CO,
CO2, N2, steam, O2) and always accompined by a v
igoros shock and an associated noise (brisance)
Keselamatan Kerja 37
U.S. Department of Labour Occupational Safety and Health Administration (OSHA)
Keselamatan Kerja 38
Material Safety Data Sheet (MSDS)
A Material Safety Data Sheet (MSDS) is desi
gned to provide both workers and emergency
personnel with the proper procedures for han
dling or working with a particular substance.
MSDS's include information such as physical
data (melting point, boiling point, flash point e
tc.), toxicity, health effects, first aid, reactivity,
storage, disposal, protective equipment, and
spill/leak procedures. These are of particular
use if a spill or other accident occurs.
Purpose:
Prepared by Chemical Manufacturers o
r Importers to describe characteristics of
the product and to provide information c
oncerning potential hazards
Keselamatan Kerja 40
Sections of an MSDS and Their Significan
ce
OSHA specifies the information to be include
d on an MSDS, but does not prescribe the pre
cise format for an MSDS. A non-mandatory M
SDS form (see OSHA Form 174 on page 6 of
this manual) that meets the Hazard Communi
cation Standard requirements has been issue
d and can be used as is or expanded as need
ed. The MSDS must be in English and must i
nclude at least the following information.
Keselamatan Kerja 43
SECTION III - PHYSICAL CHARACTERISTICS
PHYSICAL FORM : LIQUID
COLOR : COLORLESS
ODOR : ACETONE
ODOR THRESHOLD : 13 ppm
SPECIFIC GRAVITY @ 20C/68F (WATER=1) : 0.79
VAPOR DENSITY (AIR=1 ): 2.0
EVAPORATION RATE (n-butyl acetate=1 ): 5.7
EVAPORATION RATE (diethyl ether=1) : 2.1
BOILING POINT : 56C/133F.
MELTING POINT : -94C/-137F.
Ph : NOT APPLICABLE
SOLUBILITY IN WATER : Complete
FLASH POINT (TAG CLOSED UP) : -20C/-4F
LOWER EXPLOSIVE LIMIT AT 25C/77F : 2.8 VOLUME %
UPPER EXPLOSIVE LIMIT AT 24C/75F : 13.2 VOLUME %
AUTOIGNITION TEMPERATURE (ASTM D 2155) : 538C/1000F
SENSITIVITY TO MECHANICAL IMPACT : INSENSITIVE
SENSITIVITY TO STATIC DISCHARGE : MATERIAL IS UNLIKELY TO ACCUMULATE
A STATIC CHARGE WHICH COULD ACT AS
AN IGNITION SOURCE
Keselamatan Kerja 44
SECTION IV - FIRE AND EXPLOSION HAZARD DATA
FLASH POINT(Closed cup) -20oC/-4oF. APPROXIMATE FLAMMABLE LIMITS: 2.8%-13.2%
EXTINGUISHING MEDIA : Water Spray, Dry Chemical, Carbon Dioxide (CO2), Alcohol Foam
SPECIAL FIREFIGHTING PROCEDURES: Wear self-contained breathing apparatus and protective clothing. USE WATE
R WITH CAUTION. The fire could easily be spread by the use of water in an area where the water could not be contain
ed. Use water spray to keep fire-exposed containers cool. Water may be ineffective in fighting the fire.
HAZARDOUS COMBUSTION PRODUCTS: Carbon Dioxide, Carbon Monoxide UNUSUAL FIRE AND EXPLOSION HAZA
RDS: Extremely flammable. Vapors may cause a flash fire or ignite explosively. Vapors may travel considerable dista
nce to a source of ignition and flash back. Prevent backup of vapors or gases to explosive concentrations.
Keselamatan Kerja 45
SECTION VI - HEALTH HAZARD DATA
EFFECTS OF EXPOSURE: Extensive human experience and animal data indicate that acetone is of low toxicity. However, in
gestion of very large amounts or inhalation of extremely high vapor concentrations can cause irritation, nausea, vomiting,
confusion, drowsiness, convulsions and coma with possible liver and kidney injury. Based on animal data and structure-ac
tivity relationships, this product is NOT expected to cause nervous system damage.
INHALATION HEALTH RISKS AND SYMPTOMS OF EXPOSURE: High vapor concentrations may cause drowsiness and irrita
tion.
SKIN AND EYE CONTACT HEALTH RISKS AND SYMPTOMS OF EXPOSURE: Eyes: Causes ittitation to the eyes. However, i
mmediate flushing of the eyes with water will minimize any irritative effect. High vapor concentrations may cause irritation
to the eyes. Shin: Prolonged or repeated contact may cause drying, cracking or irritation.
INGESTION HEALTH RISKS AND SYPTOMS OF EXPOSURE: Expected to be a low ingestion hazard.
CARCINOGENICITY CLASSIFICATION:
International Agency for Research on Canser (IARC): Not Listed
American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH): Not Listed
National Toxicology Program (NTP): Not Listed
Occupational Safety & Health Administration (OSHA): Not Listed
Chemical(s) subject to the reporting requirements of Section 313 or Title III of the Superfund Amendments and Reauthoriza
tion ACT (SARA) of 1986 and 40 CFR Part 372: NONE
SARA (USA) Sections 311 and 312 hazard classification(s): Fire hazard, immediate (acute) health hazarad.
MEDICAL CONDITIONS GENERALLY AGGRAVATED BY EXPOSURE: Do not use this product if you have chronic lung or br
eathing problems.
EMERGENCY AND FIRST AID PROCEDURES:
Inhalation: Move to fresh air. Treat symtomatically. Get medical attention if symptoms persist.
Eyes: Immediately flush with plenty of water for at least 15 minutes. If easy to do, remove contact lenses. Get medical atten
tion. In case of irritation from airborne exposure, move to fresh air. Get medical attention if symptoms persist.
Skin: Wash with soap and water. Remove contaminated clothing and shoes. Get medical attention if symptoms occur. Was
h contaminated clothing before reuse.
Ingestion: Seel medical advice. Keselamatan Kerja 46
SECTION VII - PRECAUTIONS FOR SAFE HANDLING AND USE
STEPS TO BE TAKEN IN CASE MATERIAL IS RELEASED OR SPILLED: Remove all sources of ignition(sparks, f
lames, and hot surfaces). Avoid breathing vapors. Ventilate area. Remove with an inert absorbent and non-spar
king tools.
WASTE DISPOSAL METHOD: Disposed in accordance with state, federal and local regulations. Do not incinerat
e closed containers.
PRECAUTIONS TO BE TAKEN IN HANDLING AND STORING: Keep containers tightly closed in a cool, dry well v
entilated area away from all possible ignition sources. Store large quantities of material in buildings designed f
or the storage of flammable liquids.
OTHER PRECAUTIONS: Employees should be trained in safety measures that should be taken when using this
product.
Keselamatan Kerja 48
PERALATAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja 49
PERALATAN KESELAMATAN KERJA
SEPATU KERJA
COVERALLS/JACKET
SARUNG TANGAN KERJA
KACAMATA PENGAMAN
TOPI KESELAMATAN (HELM)
HELM PENGELASAN
ALAT PEMADAM KEBAKARAN
Keselamatan Kerja 50
PERALATAN KESELAMATAN KERJA
TABIR PENGELASAN
PELINDUNG MUKA
PENUTUP TELINGA (EARPLUG)
PERALATAN PERLINDUNGAN PERNAPASAN
BREATHING APPARATUS
ALAT BANTU NAPAS
ABBRASIVE BLASTING
Keselamatan Kerja 51
EMERGENCY PLANNING
Keselamatan Kerja 52
Emergency plan
A series of procedures for handling sud
den unexpected situations.
Objectives is reduce the possible conse
quences of the emergency by
Preventing facilities and injuries
Reducing damage to buildings, stock and e
quipment
Accelerating the resumption of normal oper
ations
Keselamatan Kerja 53
Vulnerability Assessment
Keselamatan Kerja 54
Technological Hazards
Fire
Explosion
Building collapse
Spills of flamable liquid
Accidental release of hazardous biological ag
ents or toxic material
Other terrorist activities
Exposure to ionizing radiation
Loss of electrical power
Loss of water supply
Loss of communication
Keselamatan Kerja 55
Natural Hazards
Floods
Earthquake
Tornados
Other severe wind storms
Snow or ice storms
Severe extremes in temperature (cold o
r hot)
Pandemic diseases
Keselamatan Kerja 56
Occured Hazards
Keselamatan Kerja 57
Identified major impact
Keselamatan Kerja 58
Required actions
Declare emergency
Sound the alert
Evacuate danger zone
Close main shutoffs
Call for exernal aid
Initiate rescue operations
Attend to casualties
Fight fire
Keselamatan Kerja 59
Needed resources consideration
Medical supplies
Auxiliaries communication equipment
Power generators
Respirators
Chemical and radiation detection equipment
Mobil equipment
Emergency protective clothing
Fire fighting equipment
Ambulance
Rescue equipment
Trained Personnel
Keselamatan Kerja 60
Elements of Emergency Plan
All possible emergencies, consequence
s, required action, written procedures an
d the resources available
Detailed list of personnel including their
home telephone numbers, their duty an
d responsibilities
Floor plans
Large scale maps showing evacuation r
outes and service condults (such as gas
and water lines)
Keselamatan Kerja 61
General guidelines for workplace e
mergency plan
Objectives, a brief summary consists the pur
pose of plans:
To reduce human injury and damage to property i
n an emergency
To specifies staff members who may put the plan i
nto action
To identifies clearly whose staff members must be
on the site at all times when the premises are occ
upied
To indicated clearly the extent of authority of abov
e personnel
Keselamatan Kerja 62
Emergency Organization
Emergency organization lead by an emergen
cy coordinator
Appointed and trained individual act as Emer
gency Coordinator as key in ensuring that pro
mpt and efficient action is taken to minimize l
oss, and have possibility to recall off duty em
ployees to help
Specific duties, responsibilities, authority and
resources of emergency organization must be
clearly defined.
Keselamatan Kerja 63
Responsibilities of Emergency Organization
Reporting the emergency
Activating the emergency plan
Assuming overal command
Establishing communication
Alerting staffs
Ordering evacuation
Alerting external agencies
Confirming evacuation complete
Alerting outside population of possible risk
Requesting external aid
Coordinating activities of various group
Advising relatives of casualties
Providing medical aid
Ensuring emergency shut offs are closed
Sounding the all – clear
Advising media Keselamatan Kerja 64
Available assisted external organizations
Fire departments
Mobile rescue squads
Ambulance services
Police department
Telephone company
Hospitals
Utility companies
Industrial neighbours
Goverment agencies
Keselamatan Kerja 65
Pre-planned Coordination
Pre-planned coordinating simulation is necessary to a
void conflicting responsibilities such as fire brigades,
police, ambulance service, rescue squads and first ai
d team which must be on the scene simultaneously.
An a pre-determined chain of command in such situat
ion is required to avoid organizational difficulties. Und
er certain circumstances an outside agency can assu
me command
Keselamatan Kerja 66
Communication
Keselamatan Kerja 67
Emergency Procedures
Comprehensive plan procedures for handling
emergencies toward preventing disaster
Determining factors of needed emergency pr
ocedures
The degree of emergency
The size of organization
The capabilities of the organization in an emergen
cy situation
The immediately response of outside aid
The physical layout of the premises
The number of structures determine procedures th
at are needed
Keselamatan Kerja 68
Common Elements of Procedures
Pre-emergency preparation
Provisions for alerting
Evacuating staffs
Handling casualties
Relocation of personnel with special skil
ls for emergency handling
Keselamatan Kerja 69
Evacuation Order
Identified evacuation routes, alternate means of esca
pe, make these known to all staffs, keep the routes u
nobstructed
Specify safe location for staff to gather for head count
s to ensure that everyone has left the danger zone. A
ssign individuals to assist handycapped employees in
emergency
Carry out treatment of the injured and search for the
missing simultaneously with efforts to contain the em
ergency
Provide alternate sources of medical aid when norma
l facilities may be in danger zone
Containing the extent of the property loss should begi
n only when the safety of all staff and neighbours at ri
sk has been clearly established
Keselamatan Kerja 70
Procedure Testing and Revision
Exercise and drills may be conducted to practise all or critical po
rtions such as evacuation of the plan
An annual full scale exercise will help in maintaining a high level
of profiency
Knowledge of individual responsibilities can be evaluated throug
h paper tests or interview
A thorough and immediate review after each exercise, drill or aft
er an actual emergency will point out areas that require improve
ment
Revise when shortcoming have become known, and should be r
eviewed at least annualy
Changes in plant infrastructure, processes, material used and k
ey personnel are occasions for updating plan
Keselamatan Kerja 71
IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA DAN RESIKO
Keselamatan Kerja 72
BAHAYA
Situasi fisik yang berpotensi menye
babkan kecelakaan pada manusia, k
erusakan pada aset, kerusakan pad
a lingkungan dan kombinasi yang t
erjadi diantaranya
Keselamatan Kerja 73
RESIKO
Keselamatan Kerja 74
Parameter dalam memperhitungkan TINGKAT KEMUNGKINAN
BAHAYA (contoh)
Berpengalaman, m
Tanpa pengalama
Tingkat kemampu emiliki kemampua
n, tidak pernah me Kurang berpengala
an pelaksana peke n yang baik dan se
lakukan pekerjaan man
rjaan ring melakukan pe
sebelumnya
kerjaan itu
Keselamatan Kerja 75
Parameter dalam memperhitungkan EFEK BAHAYA
Kerusakan besar pada per Kerusakan yang men Kerusakan kecil, tida
Aset alatan yebabkan menurunn k mempengaruhi pr
Produksi terhenti ya tingkat Produksi oduksi
Ketersediaan wak
Kurang dari 1 menit Antara 1-30 menit Lebih dari 30 menit
tu evakuasi
Keselamatan Kerja 76
HAZARD ANALYSIS
The identification of undesired event, that
leads to the materialisation of the hazard
The analysis of the mechanisms by which
those undesired event could occur
The estimation of the extent, magnitude an
d relative likehood of any harmful effects
Keselamatan Kerja 77
HAZARD ANALYSIS
H
az
ardA
na
ly
sis
H
I
R A H
AZI
D H
AZO
P
Ha
zar
d Id
entif
ica
tio
n H
az
ar
d Id
entif
ica
tio
n H
azard and
a
ndRiskAsse sment O
pe
ra
bilityStu
dy
D
ailya
ndSp
ecia
lAc
tiv
ity W
ho
leP
la
ntA
pp
lic
atio
n P
la
ntO
pe
ra
tio
nAp
plic
atio
n
Keselamatan Kerja 78
HIRA
Keselamatan Kerja 79
PT Pertamina (Persero)
Kilang UP VI Balongan
Residue Catalytic Cracking (RCC) Unit
Keselamatan Kerja 80
HIRA pada Kilang UP VI Balongan
Tingkat
Potensi Bah Efek Tingkat Penanggulangan da Resiko
Jenis Kegiatan Efek Bah Resiko
aya Bahaya Kemungkinan n pencegahan Akhir
aya
Keselamatan Kerja 81
HAZID
Identifikasi bahaya (Hazard Indentification), analisa penceg
ahan terjadinya bahaya pada instalasi industri/pabrik yang D
ILAKUKAN DENGAN MEMPERHATIKAN KESELURUHAN ASPEK YANG ADA DIDALAM
NYA
Keseluruhan aspek dari instalasi industri/pabrik itu adalah:
Data informasi instalasi industri (PFD, P&ID, Lay Out, da
ta meteorologi, data sosial kultural masyarakat sekitar, c
atatan peristiwa)
Lokasi (fasilitas operasi, fasilitas pendukung)
Keselamatan Kerja 82
Parameter HAZID dalam memperhitungkan EFEK BAHAYA
Kerugian diantara US
Kerugian lebih rendah dar Kerugian lebih besar
Aset $ 100’000 s/d 1’000’0
i US$ 100’000 dari US$ 1’000’000
00
Keselamatan Kerja 83
Parameter HAZID dalam memperhitungkan FREKUENSI BAHAYA (TIN
GKAT KEMUNGKINAN BAHAYA)
Lebih dari 10 kali dalam 1 Diantara 1 s/d 10 kali Kurang dari 1 kali da
Frekuensi Bahaya
0 tahun dalam 10 tahun lam 10 tahun
Keselamatan Kerja 84
PT PUPUK SRIWIJAYA
PUSRI-II Urea Plant
Keselamatan Kerja 85
HAZID pada Urea Plant PUSRI
POTENSI BAHA EFEK BAHA FREKUENSI B
LOKASI DESKRIPSI PENYEBAB PENCEGAHAN
YA YA AHAYA
Keselamatan Kerja 86
HAZOP
Hazard Operability Study
Identifikasi penyimpangan/deviasi yang terjadi pada pen
goperasian suatu instalasi industri dan kegagalan opera
sinya yang menimbulkan keadaan tidak terkendali
Dilakukan pada tahap perencanaan untuk instalasi indus
tri baru
Dilakukan sebelum melakukan modifikasi peralatan atau
penambahan instalasi baru dari instalasi industri lama
Analisa sistematis terhadap kondisi kritis disain instala
si industri, pengaruhnya dan penyimpangan potensial y
ang terjadi serta potensi bahayanya
Dilakukan oleh kelompok para ahli dari multi disiplin ilm
u dan dipimpin oleh spesials keselamatan kerja yang be
rpengalaman atau oleh konsultan pelatihan khusus
Keselamatan Kerja 87
PUSRI Urea Plant
Ammonia Unit
101-B Primary Reformer
Karbondioksida
Urea Plant
Udara
Air Compressor
Secondary Reformer
101-B
Methanator
Absorber
Regenerator
Steam
P-27
Keselamatan Kerja 88
HAZOP pada Urea Plant PUSRI
Lokasi No Gambar Kata Pan Parameter Ut Potensi Bahaya Pencegahan
duan ama
101-B Prima AOP-03-/04 No No Flow Reformer meledak, FI-91,FRC-3, FI-8, FIC
ry Reformer -X6-PF-010 plant shutdown A-19,FI-10,FRC-2
3
Keselamatan Kerja 89
BONTANG LNG PLANT
Keselamatan Kerja 90
OUTLINE
PENDAHULUAN
KOTA BONTANG
BONTANG LNG PLANT
PT BADAK NGL
PROSES PRODUKSI DI BONTANG LNG PLANT
KESELAMATAN KERJA, KESEHATAN DAN LINGKU
NGAN
ANALISA KESEHATAN DAN LINGKUNGAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
HIRA
HAZID
HAZOPS
KESIMPULAN
Keselamatan Kerja 91
KOTA BONTANG
Geografis, keadaan dan SDA
Terletak di pantai timur propinsi
Kalimantan Timur
Daerahnya dilalui garis khatulisti
wa dan dikelilingi hutan tropis ba
sah dan juga hutan mangroove
Beriklim tropis basah
Curah hujan cukup tinggi (2000-3
000 mm/tahun)
Terdapat kawasan hutan lindung
alami dengan pantai yang bersih
Sumber daya alam terbesar beru
pa gas alam dan bahan baku pup
uk yang saat ini merupakan komo
ditas ekspor utama
Keselamatan Kerja 92
Penduduk dan sosial masyarakat
Keselamatan Kerja 93
Bontang LNG Plant
Keselamatan Kerja 94
Bontang LNG Plant
Keselamatan Kerja 95
Produksi Bontang LNG Pl
ant
Tahun Produksi LNG (to Pengapalan LN Produksi LPG (to Pengapalan L
ns) G ns) PG
1977 713.729 12 - -
1978 3.332.043 58 - -
1979 3.257.282 57 - -
1980 4.155.302 72 - -
1981 4.076.656 71 - -
1982 4.263.888 74 - -
1983 4.476.952 78 - -
1984 7.298.748 125 - -
1985 7.399.474 129 - -
1986 7.067.191 126 - -
1987 6.966.899 123
- -
1988 8.063.054 145 52.744 1
Keselamatan Kerja 96
Produksi Bontang LNG Plant
(Continued)
1991 10.985.525 197 509.686 16
Keselamatan Kerja 97
PT Badak NGL
Keselamatan Kerja 98
Penghargaan-penghargaan yang telah diterima
PT Badak NGL (COMPANY IMAGE)
”ISO14001 accreditation”
”Safety Award”
Instansi Internas
”Zero Accident” 1
ional
”ISO 9001 version 2000 for Quality Ma
nagement System”
Keselamatan Kerja 99
Proses Produksi di Bontang LNG Plant
VICO
Lapangan mutiara, sambera, badak dan nilam
TOTAL INDONESIA
Lapangan tambora, tunu, senipah, bekapai, handil dan peciko
UNOCAL INDONESIA
Lapangan attaka dan west seno
N2 0,12 %
CO2 5,80 %
C1 83,7 %
C2 4,95 %
C3 3,30 %
iC4 0,70 %
nC4 0,80 %
iC5 0,30 %
nC5 0,20 %
C6 0,13 %
Komposisi LNG :
C1 min 85 %
N2 max 1 %
C4 max 2 %
C5+ max 0,1 %
H2S max 0,025 ppbw / 100 ScF
Sulfur max 1,3 gr / 100 ScF
Densitas min 453 kg / m3
HIRA
Jenis kegiatan yang di buat HIRA:
a.Pembersihan Storage Tank
b.Pemasangan Instalasi Listrik
c.Pemasangan dan fitting pipa
d.Pengecekan alat (pemanas, indikator, H
eat exchanger,dll)
e.Pengangkutan bahan baku dan produk
... ...
*Gaji karyawan di
nilai sudah terlalu
+Hancurnya g
Depan ged rendah dengan ko
edung karena Selalu memp
Main Offic ung main o ndisi bahan-bahan
terjadi bentrok Servere: erhati-kan ke
e, gedung ffice terjadi kebutuhan pokok
2. dengan warga Dapat terja Unlikely butuhan raky
serbagu-n pemogo-k yang terus naik.
setempat, bisa di fatality at kecil
a an kerja/de *pencemaran ling
pula terjadi ke
-mo kungan tempat tin
bakaran
ggal warga oleh li
mbah pabrik atau
kebocoran gas.
Most:
+Kebanjiran ( Karena dae
Seluruh fa *Tempat penamp Severe:
dapat menyeb rah Bontan Membuat wa
silitas oper ungan air (DAM) r Karena pla
ab-kan alat-al g adalah da duk, DAM, m
Plant kes asi dan pe usak, curah hujan nt shut dow
3. at DAM rusak) erah berikli embuang sa
eluruhan ndu-kung terlalu tinggi deng n kerugian
+Penyakit m tropik ba mpah pada t
plant keba an intensitas yang perusaha-a
+Plant Shut D sah dengan empatnya
nji-ran besar n besar
own curah hujan
yang tinggi
Pressure
+Kebakaran d
Regulator Peremajaan f
an ledakan be
LNG/ LPG pd tangki ti *Tidak rutin meme Severe: Fat asilitas yang
sar (karena te
Tank Stor dak berfun riksa keadaan tan ality kerugia sudah rusak,
kanan terlalu ti Unlikely
age Facilit gsi dengan gki khususnya Pre n dalam ju rutin memerik
nggi shg suhu
ies baik sehin ssure Regulator. mlah besar sa tekanan p
nya lebih tingg
gga tekana ada tangki
i daripada suh
n tidak terk
u ignitation)
ontrol
Memeriksakan p
Small Refi Kebocoran *Korosi, adanya fr ompa secara rut
nery Facili pompa ata aksi uap (gelembu +Kerugian mat in, pengecekan
ties (F u pompa ti ng-gelembung ud eri yang terbu dan pengaudita
5. Minor Most
asilitas pe dak dapat ara) pada aliran in ang, pompa y n kondisi pompa
ndu-kung bekerja de let pompa sehingg ang rusak , menutup aliran
operasi) ngan baik a pompa rusak ke pompa dan
mengaktifkan by
pass line
+Gangguan pr
Small Refi *Suhu operasi terl Membeli boil
oduksi, turbin r
nery Facili Kerusakan alu tinggi melebihi er dengan pe
usak (tidak da Minor Unlikely
ties (F boiler suhu maksimal boi rtaha-nan ya
5 pat berfungsi s
asilitas pe ler ng tinggi
ecara maksim
ndu-kung
al)
operasi)
Small Re
finery Fa Valve/ka-tu +Plant Shut D
cilities Ada aliran by
p macet (al own (tidak ada
(Fasili-ta Major: pass atau alir
iran tidak d aliran atau alir
s pendu- *Korosi, friksi terlal dapat terjad an cabang ya
apat dibuk an tidak dapat Likely
kung ope u besar i Plant Shut ng dapat digu
a atau ditut ditahan sehing
rasi Down nakan pada p
up dengan ga menimbul-k
lant
baik) an kerusakan
alat lain)
+Kualitas prod
Kebocoran uk LNG turun,
*KOD (knock out d Major:
knock out kemungki-nan Peremajaan
rum) mengalami fr Image peru
drum sehin terjadi kerusak alat KOD dan
acture atau fatique saha-an tur
Main utiliti gga konde an alat lain krn pemeriksa-an
6. karena pemakaian un, kerugia Unlikely
es sat liquid ti masih adanya secara rutin s
yang terus meneru n material y
dak terpisa kondesat liqui esuai dengan
s dengan perawat ang terbuan
h dari feed d SOP
an yang minim g
gas
Amine reg
enerator ti *Korosi, kadar CO
+Masih adany
dak dapat 2 yang diabsorb a a kandungan Peremajaan
Main berfungsi mine terlalu besar
CO2 pada LN alat, adanya
utilities dengan ba sehingga larutan Minor Unlikely
G/LPG (kualit regenerator
ik sehingg MDEA tidak tereg
as LNG/LPG t bertahap
a regenera enerasi dengan b
urun)
si amine ti aik
dak dapat
dilakukan
Kerusakan
feed dryer
*Korosi lebih besa Adanya alira
Main sehingga k
r daripada korosi n recycle pro
andung-an
utilities allowance (1,5m duk untuk pe
outletnya +Turunnya m
m), tekanan kerja Minor Unlikely ngurangan k
masih me utu LNG, LPG
lebih besar daripa adar air lagi,
ngan-dung
da tekanan kerja adanya T da
kadar H2O
maksimum n P controler
cukup ting
gi
*Penyumbatan pa
Adanya ke rtikel endapan, ko
bocoran pi rosi, kekentalan al
pa aliran o iran fluida terlalu b +Pencemaran Pengecekan
utlet merc esar sehingga da lingkungan ol Minor Likely rutin sesuai d
ury (hg) re pat menjadi penyu eh limbah hg engan SOP
movel ves mbatan pipa
sel
DEETHANIZER
(C2), DEPROP
+Kerugian san
ANIZER (C3), gat besar kare Selalu menga
DEBUTANIZER *Korosi, sudah wa
na dapat terja udit secara ru
ktunya untuk diga
(C4) colum di plant shut d tin T dan P in
nti (telah lama dip Major:
n, scrub co own (karena p dikator, memi
akai dengan pera Produk gag
lumn overh emisahan C2, Unlikely lih material sc
watan yang minim al dihasilka
ead conde C3, C4, C5+ d rub column y
), T dan P indikato n
nser (C5+) ari fraksi hidro ang tahan kor
r dan regulator rus
tidak berfu karbon lain tid osi dan tekan
ak
ngsi denga ak dapat dilak an tinggi
n baik ukan
+Kerugian bes
Heat exch
*Suhu air pendingi ar karena tida Severe:
an-ger rus
n tidak cukup rend k terbentuk LN Jika sampai Sistem pendi
ak sehingg
ah untuk mendingi G, LPG. Gas terjadi ledak nginan bertah
a C1, C2, Unlikely
nkan gas alam me C1-C5 dengan an dapat m ap dari media
C3, C4, C5
njadi LNG dan LP P tinggi dpt m enimbulkan pendingin
tidak dapat
G enimbulk-an le fatality
dicairkan
dakan
Major:
Kebocoran
*Korosi, tekanan g +Kerugian bes Tingkat pen Pengecekan
pipa penga
Pipeline fa as terlalu besar se ar terutama ka cemaran lin secara rutin d
8. ng-kut gas Likely
cilities hingga dapat terja rena terbuang gkungan ya an auditing o
alam dari b
di blow out nya gas alam ng cukup tin perasi
adak field
ggi
Severe:
Karena LN
+Kerugian bes
Kebocoran G dan LPG Pengecekan
*Korosi, tekanan c ar terutama ka
pipa penga dapat menc secara rutin d
airan dan friksi ya rena terbuang Unlikely
ng-kut LN ema-ri daer an auditing o
ng besar nya LPG, LNG
G, LPG ah pemuki perasi
+Pencema-ra
m-an dan s
n lingkungan
umber air m
inum
Alat-alat p
Selalu meng
engo-lah li
audit secara r
mbah tidak
Major: utin T dan P i
berfungsi d
*Alat-alat tersebut Pence-mar ndikator, me
Unit peng engan baik
sudah fatique, frac +Pencemaran an lingkung milih material
9. olahan lim sehing-ga l Unlikely
ture sudah waktun lingkungan an mence- unit pengolah
bah imbah yan
ya keremajaan mari daerah -an limbah ya
g dibuang
pemukiman ng tahan kor
dapat men
osi dan tekan
ce-mari lin
an tinggi
gkungan
5Y-6
DRY
FLARE A
5 HV-3 5 Y-4 AR K 5FV-2
B/D 5 TV-2
5ESDV- 21
10"
AG AJ AF AH
B/D
2" 2"
5 TV-1 A 5C-2
5ESDV- 20
5C-1 5 HV-6
5 LV-7
5 PV-1 7
AE AC AD AB
5ESDV- 22 LNG
5ESDV-1
TO
20" STG
5 Y-3 A/B
From 5 HV-1 4
4E-9 5 HV-5
5 Y-1
5 HV-2 1 5G-1A/B
12" LTSS
5 TV-1 B 5 HV-4 4
B/D REINJ .
4"
66"
4C-7 B/D FG
FE E D
GAS Zbn June 2001
Tek flash
5ESDV-20, FI dan FIC
drum sep 5ESDV-20,
pada pipa aliran mas
B’lebih arator 5C FI&FIC, LI &LIT, P
uk 5C-1PI dan LI di da
-1 naik;Le I
lam 5C-1
vel naik
Suhu flash d
rum naik; 5esdv-20, TI di dalam
Temp Naik
Tek. Flash d Ti&tic 5C-1
rum naik
Suhu flash d
rum turun; 5esdv-20, TI di dalam
Turun
Tek. Flash d Ti&tic 5C-1
um turun
Instalasi inh
4”-fg -b ibit, 5esdv-21, Dipasang pada p
2 Aliran Tdk ada
o3-202 ME tdk dpt Pi ipa
bekerja
Suhu MHE 5
5ESDV-21, TI &TI TI &PI pd MHE
E-1 naik;
Tekanan Naik C, 5E-1PIC dan
Tek MHE 5E
PI &PIC 5ESDV pd pipa
-1 naik
PLN
Well Atmospheric Gas Compre
Separator sor 1
Proses Produksi
Booster Gas
Compresor
Tanker
Crude Oil
Pump
Scaffold
Pelindung jatuh
Sabuk, tali peredam kejut (self retracting
lifeline,
sambungan angker, & penyangga angker
Tangga
Rigging
Penanganan & pengambilan sampel b
erbahaya
Keselamatan Kerja 145
Perancah (Scaffold)
Pastikan ground/decking cukup untuk menahan beban
Semua tiang standar vertical dibangun tegak lurus terh
adap ground
Punya ikat depan & samping
Ada pagar pengaman
Tempat berpijak terbuat dari scaffold boards, papan /
batangan besi
Tangga akses kencang
Terlindung dari angin (clamp logam)
Personil memakai life jacket & sabuk keselamatan
Memberi tanda peringatan & batas
Udara Helikopter
Dibuat prosedur standar & larangan
Air Kapal
Dibuat standar penggunaan (pemeriks
aan awal & pembatasan, check-in, naik ke
kapal, jika ada hambatan cuaca)
Keselamatan Kerja 147
Analisa Keselamatan Kerja
Analisa KK di BP:
JSA (Job Safety Analysis)
HAZOP
K Platforms:
KA
K Process
K Compression yang terhubung dengan Unifo
rm Complex
1 in 10 – 10 < 1 in 1000
> 1 in 10,
Potensial Consequences 00, sometim , extremely
Likely
es unlikely
Multiple Fatali
Very High >$5 1K-10K bbls spill H H H
ty
Single Fatalit
High $0.5-$5 100-1K bbls spill H H H
y
Permanent Di $0.1-$0.
Medium 15-100bbls spills H M M
sability 5
$0.001-$
Low Minor Injuries 1-15 bbls spill M M L
0.1
Pemanasan Awal
Desalter
Crude heater
Kolom Destilasi
Produk
HGO LGO
Produk
Reduced Crude
Potensi Baha
Material Penanganan
ya
• Iritasi mata
• Iritasi saluran • Jika terkena mata, segera basuh dengan air
Crude Oil (bah pernapasan • Jika tertelan jangan dimuntahkan, segera hubungi dokter
• • Bawa korban ke udara segar jika terhirup
an baku) Iritasi kulit
• Jika terbakar, padamkan dengan dry chemical, CO2, water spray
• Gangguan sy
araf
Menggunakan g
Iritasi mata M L L L
oogle
Pengecekan berk
1 ala kondisi opera
si
Menggunakan m
Keracunan gas boc asker full face da
M L M L
or n respiratory ma
sk
mengecek kondi
Mengganti samb Keracunan sisa gas
si pipa dan mem
2 ungan pipa yang yang masih terper H M M L
akai respiratory
dilas angkap di pipa
mask
Mengganti sam
bungan pipa ya
ng dilas
Memastikan tida
Percikan api men
H M M k ada gas yang te L
genai gas
rsisa di pipa
Kelebihan kapasi
Major Likely LC, FC, PC
tas (overload)
Storage ta
Tempat penyim
nk
pan-an bahan b
1
aku atau produ
Tangki pecah
k Konstruksi tah
an gempa dan
Gempa bumi Severe Unlike ly
pemasangan s
eismograf
Corrosion inhibitor
Korosi Kebocoran Major Likely maintanance secara berkal
a
Pondasi piperack
Pipa-pipa ber Pengecekan berkala
rubuh karena kor Major Unlikely
jatuh-an Renovasi piperack
osi
Tempat melet Pipe-rac
2 akkan kumpul k
an pipa
Fire alarn
Keba-karan Pipa terbakar Major Unlikely Fire extinguisher
water sprinkle
Peralatan
Pence
No
Penyumbatan p
Beban furnace Furnace mele FC dan T LC, LAL
No ada aliran masu
berlebih dak C L
k
Furnace
1 Flow
Kolom destila
Aliran bahan bak
Suhu Less Crude kurang panas si bekerja ber TC
ar kecil
at
Aliran baha
More n bakar terl TC
alu besar
Pemborosan biaya bahan
Beban panas furnace berl
bakar
ebih
Aliran masu
Temperatur furnace menu Beban kerja furnace bert
Less k furnace b PC PI
run ambah
erku-rang
Pressure
Aliran masu
Temperatur furnace meni
More k furnace b Kerusakan furnace PC PI
ngkat
ertam-bah
Analisa HIRA
Analisa HAZID
Analisa HAZOPS
• Pompa
• Kompresor
• Heat Exchanger
• Reaktor (Hidrogenasi)
• Separator
• Degasser
H2
Cooler Cooler
pump P3
Hasil Hasil2
C2 C3
Fatty P2 Fatty P4
alcohol alcohol2
Keselamatan Kerja 202
Analisa Hazops (pompa)