Vous êtes sur la page 1sur 59

JARINGAN HEWAN

(Animal Tissue)
Oleh: Intan Widya Pangestika
Jenis Jaringan pada Hewan Vertebrata

• Jaringan dapat diamati melalui mikroskop.

JaringanEpitel

JaringanIkat

JaringanHewanVertebrata

JaringanOtot

JaringanSaraf
JARINGAN EPITEL
• Dapat berupa membran atau
kelenjar.
• Melapisi permukan luar atau
membatasi permukaan suatu
rongga.
• Terletak pada suatu lamina basalis.
• Permukaan jaringan epitel yg
berhadapan dg lumen disebut
permukaan apikal, yg terletak di
antara sel-sel disebut permukaan
lateral, yg berhadapan dg membran
basal disebut permukaan basal.
Ciri-ciri Jaringan Epitel
• Terdiri atas sel-sel yg berisi, bersudut banyak
(poligonal) dan kadang bentuknya tidak teratur.
• Sel-sel tersusun rapat tanpa substansi interseluler.
• Sel epitel memiliki daya regenerasi yg tinggi utk
menggantikan epitel yg rusak.
• Beberapa jenis jaringan epitel memiliki tonjolan yg
berupa mikrovili.
• Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh
limfa.
Fungsi Jaringan Epitel
• Melindung jaringan dibawahnya dari dehidrasi atau
pengaruh agen kimiawi maupun biologi.
• Transpor zat-zat antarjaringan atau rongga yg dipisahkan.
• Absorbsi (penyerapan sari makanan), ex: epitel usus
halus.
• Sekresi, menghasilkan zat atau enzim dr epitel membran
maupun kelenjar.
• Ekskresi: membuang sisa metabolisme air, CO2, dan
garam2 tertentu.
• Eksteroreseptor: menerima stimulus dari lingkungan.
• Membantu respirasi, misalnya pada hewan yg hidup di
air.
Macam-macam Jaringan Epitel
• Berdasarkan bentuk sel, jaringan epitel dapat dibedakan
menjadi 5 jenis:
1. Jaringan Epitel Pipih
• Berbentuk sangat tipis
seperti lembaran.
• Tingginya lebih rendah
daripada lebarnya.
• Inti sel tampak seperti
cakram.
• Berdasarkan susunannya
dibagi menjadi: epitel
pipih selapis dan epitel
pipih berlapis banyak.
Jaringan Epitel Pipih Selapis
• Tersusun dari satu lapisan sel-
sel.
• Semua sel terletak pada
membran basalis dan
mencapai permukaan.
• Batas tepi sel tidak teratur.
• Letak: endotelium dan
mesotelium kapsula bowman,
alveolus paru-paru, selaput
pada telinga.
• Fungsi: dalam proses difusi,
osmosis, filtrasi, dan ekskresi.
Jaringan Epitel Pipih Berlapis Banyak
• Berupa membran yg tebal.
• Terdiri atas lebih dari satu lapisan sel yang
berbentuk pipih.
• Pada lapisan sel-sel yg lebih dalam dapat
berbentuk kuboid atau silindris.
• Berfungsi sebagai pelindung dr pengaruh
fisik, biologi, dan kimiawi.
• Di bagian yg biasa terkena gesekan/
tekanan/ dehidrasi, permukaannya
mengalami keratinisasi (menanduk).
• Tanpa lapisan tanduk: vagina, rongga mulut,
esofagus, dan anus.
Jaringan Epitel Pipih Berlapis Banyak
2. Jaringan Epitel Kubus (Kuboid)
• Tersusun dr sel-sel
berbentuk kubus.
• Dari permukaan, sel-selnya
tampak seperti heksagonal
atau poligonal.
• Dilihat dr samping, tampak
seperti kotak dg inti bulat
di tengah sel.
• Berdasarkan susunannya
dibagi menjadi: epitel
kubus selapis dan epitel
kubus berlapis banyak.
Jaringan Epitel Kubus Selapis
• Tersusun dr satu lapisan sel
bentuk kubus.
• Sel-selnya berbentuk
heksagonal atau poligonal.
• Berfungsi sebagai
pelindung, sekretori, dan
absorbsi.
• Ditemukan pada: kelenjar
(tiroid, pankreas, dan lensa
mata), ginjal (nefron, TKP,
dan TKD), dan ovarium.
Jaringan Epitel Kubus Berlapis Banyak
• Terdiri atas lebih dr satu
lapis sel-sel bentuk kubus.
• Sel-sel bagian permukaan
berukuran lebih kecil
dibandingkan dg
permukaannya.
• Fungsi: proteksi, absorbsi,
sekresi.
• Letak: pada saluran kelenjar
keringat, kelenjar ludah.
3. Jaringan Epitel Silindris
• Tersusun dr sel-sel berbentuk
heksagonal memanjang.
• Sel-sel tampak tinggi, dg inti
berderet pada ketinggian yg
sama dan terletak lebih dekat
dg permukaan basal daripada
permukaan apikal.
• Berdasarkan susunannya
dibagi menjadi: epitel
silindris selapis dan epitel
silindris berlapis banyak.
Jaringan Epitel Silindris Selapis
• Tersusun dr satu lapis sel-sel berbentuk silindris.
• Di antara sel silindris umumnya terdapat sel goblet.
• Sel goblet: sel-sel berbentuk piala yg menghasilkan lendir.
• Fungsi: untuk sekresi dan absorpsi (penyerapan).
• Pada permukaannya terdapat silia, namun ada juga yg tidak
bersilia.
• Letak epitel silindris selapis bersilia: uterus, tuba uterina,
testis, bronkus, medula spinalis.
• Letak epitel silindris selapis tanpa silia: lambung, usus halus,
dan kantong empedu.
Jaringan Epitel Silindris Selapis
Jaringan Epitel Silindris
Berlapis Banyak
• Tersusun dr sel-sel silindris
pada permukaannya dan
pada sel-sel basal relatif
lebih pendek berbentuk
polihedral tidak teratur.
• Berfungsi untuk
perlindungan dan ekskresi.
• Letak: uretra, faring, dan
kelenjar ludah.
4. Jaringan Epitel Transisional
• Transisional: dianggap peralihan
antara epitel pipih berlapis
banyak yang tidak bertanduk dg
epitel silindris berlapis banyak.
• Lapisan basal: sel-sel kubus
hingga silindris. Lapisan tengah:
sel-sel kubus polihedral. Lapisan
dalam: sel-sel bervariasi dr
kubus hingga pipih.
• Terdapat pd organ yg mengalami
tekanan dr dalam.
• Contoh: pelvis renalis, ureter,
kandung kemih, dan uretra.
5. Jaringan Epitel Kelenjar

• Tersusun dr
sekelompok sel epitel
khusus utk sekresi.
• Sel epitel kelenjar
terdapat pada 2
macam kelenjar, yaitu:
kelenjar eksokrin dan
kelenjar endokrin.
Kelenjar Eksokrin
• Menyalurkan sekretnya ke suatu permukaan tubuh.
• Hasil sekresi sel-sel epitel ini disalurkan ke permukaan
tubuh.
• Ujung saluran: tubular, alveolar, atau tubuloalveolar.
• Sekret: cairan jernih seperti air  enzim atau musin.
• Contoh: kelenjar lambung, kelenjar pankreas, kelenjar
ludah, dan kelenjar keringat.
Kelenjar Endokrin
• Menyalurkan sekretnya langsung ke sistem peredaran
darah atau limfa.
• Disebut juga kelenjar buntu. Why? Karena tidak
memiliki saluran/jalan
• Sekret yg dikeluarkan berupa hormon.
• Contoh: kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar
paratiroid, kelenjar timus, dan kelenjar adrenal.
JARINGAN IKAT
• Jaringan yang berfungsi untuk mengikat dan
menyokong jaringan yang lain.
• Jaringan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh.
• Disebut juga jaringan penyokong atau jaringan
penunjang.
• Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal
dari mesoderm.
• Selain untuk mengikat dan menyokong jaringan,
jaringan ikat berfungsi untuk melindungi organ-organ
tubuh, membentuk tubuh, menyimpan energi, dan
menyusun sistem sirkulasi darah.
Penyusun Jaringan Ikat
1) MATRIKS JARINGAN IKAT
Matriks adalah materi dasar untuk melekatkan sesuatu. Matriks tersusun
oleh serabut dan bahan dasar (cairan ekstraseluler).
a. Serat kolagen: Sifatnya tidak elastis, sangat kuat, dan mudah robek
jika ditarik mengikuti panjangnya. Terdapat di tendon yang berfungsi
untuk menghubungkan otot dan tulang.
b. Serat elastis: sifat yang sangat elastis dan tingkat kelenturannya
tinggi. Berupa untaian panjang dan berwarna kuning. Terdapat di
pembuluh darah, ligamen, dan selaput tulang rawan pada laring.
c. Serat retikuler: tersusun oleh kolagen dan dilanjutkan oleh serabut-
serabut kolagen. Memiliki elastisitas yang rendah. Fungsi:
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan yang lain. Serat ini
terdapat di hati, limpa, dan kelenjar limfe.
Penyusun Jaringan Ikat
2) SEL-SEL JARINGAN IKAT
Sel-sel ini memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan masing-
masing jenis selnya.
a. Fibroblas: sel berbentuk serat dan berfungsi untuk mensekresikan
protein.
b. Makrofag: sel yang bentuknya tidak teratur dan berfungsi untuk
pinositosis dan fagositosis.
c. Sel tiang: sel yang berfungsi sebagai penghasil heparin dan histamin.
d. Sel lemak: menyimpan lemak. Sel-sel lemak membentuk jaringan
lemak (adiposa).
e. Sel plasma: memiliki bentuk yang tidak teratur dan berfungsi untuk
melawan patogen.
Penyusun Jaringan Ikat
Jenis-Jenis Jaringan Ikat
1. Jaringan Ikat Longgar
• Jaringan ikat longgar: jaringan
yang sel-selnya jarang dan
sebagian jaringannya tersusun
atas matriks yang mengandung
serabut kolagen dan serabut
elastin.
• Matriknya berupa cairan lendir
(mukus).
• Di jaringan ini terdapat
makrofag, sel plasma, sel tiang,
dan sel lemak.
• Fungsi jaringan ikat longgar
adalah untuk membungkus
organ-organ tubuh, pembuluh
darah, dan saraf.
Jaringan Ikat Longgar

Jaringanmukosa:jaringanembrionalygmunculsementarasaatpembentukanjaringanikat. Ex:talipusarbayi.

JaringanIkatLonggar Jaringanareolar:bersifatfleksibel,mengikatkulitdgotot.

JaringanIkatLemak:tersusundrsel-sellemak.Berfungsisebagaibantalanygmekindungiorgan-organ.
2. Jaringan Ikat Padat
• Jaringan ikat padat disusun oleh sel-sel fibroblas dan terdapat banyak
serat kolagen yang tersusun padat dan teratur.
• Serabut kolagen bersifat fleksibel tetapi tidak elastis.
• Fungsi : untuk menghubungkan antara organ satu dengan organ yang
lain.
• Terdapat pada tendon dan ligamen.
• Tendon berfungsi sebagai penghubung antara tulang dengan otot
sedangkan ligamen berfungsi sebagai penghubung tulang dengan
tulang lainnya.
• Jaringan ikat padat juga terdapat pada pembungkus tulang dan
lapisan dermis pada kulit.
Jaringan Ikat Padat
3. Jaringan Tulang Rawan
• Tulang rawan pada anak berasal dari jaringan embrional yang
disebut mesenkim.

Tulangrawanhialin

JaringanTulangRaw
Tulangrawanelastis
an

Tulangrawanfibros
a
a. Tulang Rawan Hialin
• Tulang rawan yang mengandung
kondroblas dan kolagen.
• Warnanya putih kebiruan dan
transparan.
• Tulang rawan hialin merupakan
bagian terbesar dari kerangka
embrio dan terdapat di laring,
trakea, dan tulang dada.
• Fungsinya adalah untuk memberi
kekuatan, menyokong rangka
embrionik, dan membantu
pergerakan.
• Tulang rawan hialin: tulang rawan
yang paling banyak terdapat di
dalam tubuh.
b. Tulang Rawan Elastis
• Tulang rawan yang
strukturnya lebih lentur.
• Terdapat serat elastin
berwarna kuning dan
perikondrium.
• Fungsi utama tulang rawan
elastis adalah sebagai
pemberi fleksibilitas dan
penyokong.
• Tulang ini terdapat pada
embrio, laring, daun
telinga, epiglotis, dan
bagian luar telinga.
c. Tulang Rawan Fibrosa
• Tulang rawan yang lebih kokoh
dan fleksibel.
• Jaringan ini berfungsi untuk
memberikan proteksi dan
penyokong.
• Warnanya gelap dan keruh.
• Tulang rawan fibrosa merupakan
tulang rawan yang paling kuat.
• Tulang rawan fibrosa terdapat
pada tulang belakang dan
tendon.
Perbedaan Tulang Rawan Hialin, Elastis, dan Fibrosa
Perbedaan Tulang Rawan Hialin, Elastis, dan Fibrosa
4. Jaringan Tulang
• Sel tulang disebut osteosit yang
dibentuk oleh osteoblas.
• Osteoblas saling terhubung dengan
kanalikuli.
• Matriks osteoblas mengandung
kalsium fosfat yang mengakibatkan
matriks mengeras.
• Tulang dapat dibagi menjadi dua
macam yaitu tulang padat (tidak
memiliki rongga seperti tulang pipa)
dan tulang spons (memiliki rongga
seperti tulang pendek).
a. Tulang Kompak
• Tulang kompak: matriksnya
tersusun rapat dan padat yang
mengandung zat kapur dan fosfor.
• Tulang kompak pada sel-sel
tulangnya (osteosit) tersusun
membentuk sistem havers.
• Pada bagian tengah tulang kompak
contohnya tulang pipa pada bagian
tengahnya terdapat saluran
pembuluh darah, pembuluh limfe
dan saraf, yang dikelilingi oleh sel
tulang.
b. Tulang Spongiosa/ Spons
• Tulang spons: matriksnya
berongga dan tersusun
oleh anyaman
trabeculae yang pipih
dan mengandung serat
kolagen.
• Rongga yang terdapat
pada tulang spons diisi
oleh jaringan sumsum
tulang.
4. Jaringan Lemak
• Jaringan lemak memiliki susunan
menyerupai jaringan ikat longgar
yang tersusun atas sel-sel lemak.
• Setiap sel lemak berisi tetes lemak
(fat droplet) yang mengisi hampir
seluruh isi sel.
• Jaringan lemak dapat ditemukan di
bawah kulit, ginjal, dan jantung.
• Fungsi jaringan lemak, antara lain
sebagai cadangan makanan dan
menjaga hilangnya panas secara
berlebihan.
5. Jaringan Darah
Jaringan darah: jaringan ikat yang istimewa karena wujudnya berupa
cairan.
Fungsi jaringan darah yaitu untuk membawa sari-sari makanan, hormon,
oksigen, sisa-sisa hasil metabolisme, serta mencegah infeksi. Jaringan
darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih),
trombosit (keping darah), dan plasma darah.
Eritrosit: bikonkaf, tidak bernukleus, dan sitoplasmanya mengandung Hb
 fungsi: transportasi oksigen dan karbondioksida.
Leukosit: bentuk bervariasi, dapat bergerak ameboid, bernukleus 
fungsi: sistem imun.
Trombosit: berbentuk lempengan, tidak bernukleus  fungsi: pembekuan
darah.
Plasma darah: berupa cairan yg mengandung protein, asam amino, enzim,
hormon, dan mineral.
5. Jaringan Darah
6. Jaringan Limfe
• Jaringan limfe (getah bening) berfungsi untuk kekebalan tubuh
serta mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral,
dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
• Jaringan limfe terdapat pada organ-organ seperti timus, kelenjar
limfe, tonsil, dan limpa.
• Jaringan limfe terdiri dari serat retikuler dan makrofag.
JARINGAN OTOT
• Jaringan otot pd hewan: tersusun
atas sel-sel otot.
• Jaringan otot adalah jaringan yg
mampu melakukan kerja mekanik
dg jalan kontraksi dan relaksasi.
• Fungsi jaringan otot pd hewan adl
melakukan pergerakan pd berbagai
bagian tubuh.
• Jaringan hewan dpt berkontraksi
karena adanya serabut kontraktil yg
disebut miofibril. Miofibril tersusun
atas protein aktin dan miosin.
• ± 40% berat tubuh mamalia
merupakan jaringan otot.
Struktur Jaringan Otot
• Jaringan otot, sel-sel atau serat-
serat otot tergabung dalam
berkas-berkas otot (fasciculus).
• Serat otot memiliki komponen;
• Plasmalema disebut dengan
Sarkolemma,
• Sitoplasma disebut Sarkoplasma,
dan
• Retikulum endoplasma disebut
Retikulum Sarkoplama.
• Serabut intraseluler otot disebut
miofibril.
Macam Jaringan Otot
• Terdapat tiga jenis jaringan otot pada vertebrata yaitu otot
rangka (otot lurik), otot polos (tidak lurik), dan otot jantung
(semi lurik).
1. Otot Polos
• Serabut kontraktilnya tdk memantulkan cahaya berselang-
seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos.
• Bentuk sel gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya
meruncing.
• Terdapat satu inti sel yg terletak di tengah dan bentuknya
pipih.
• Aktivitasnya tidak dipengaruhi kehendak (otot tdk sadar) 
otot involunter.
• Kontraksi otot sangat lambat, tapi tdk mudah lelah.
• Terdapat pada alat2 tubuh bagian dalam  otot visera.
• Letak: pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran
pencernaan, kandung kemih, dan saluran pernapasan.
1. Otot Polos
2. Otot Lurik
• Mempunyai serabut kontraktil yg memantulkan cahaya
berselang seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop).
• Sel atau serabut lurik berbentuk silindris.
• Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di tepi
sarkoplasma.
• Bekerja di bawah kehendak (otot sadar)  otot volunter, selnya
dilengkapi serabut saraf pusat.
• Kontraksinya lebih cepat tetapi tdk teratur dan mudah lelah.
• Disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pd rangka
tubuh.
• Fungsi: sebagai alat gerak aktif.
• Letak: rangka, lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma.
2. Otot Rangka
3. Otot Jantung
• Berbentuk silindris atau serabut pendek.
• Tersusun atas serabut lurik yg bercabang-cabang dan saling
berhubungan satu dg lainnya.
• Setiap selnya mempunyai satu atau dua inti yg terletak di tengah
sarkoplasma.
• Bekerja di luar kehendak (otot tdk sadar)  otot involunter.
• Kontraksi berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah,
dan bereaksi lambat.
• Letak: hanya di jantung.
• Kontraksi dan relaksasinya menyebabkan menguncup dan
mengembangnya jantung utk mengedarkan darah ke seluruh
tubuh.
• Mempunyai diskus interkalaris:pertemuan 2 sel yg tampak gelap
jika dilihat dr mikroskop.
3. Otot Jantung
Perbedaan Otot Polos, Otot Rangka dan Otot Jantung
Perbedaan Otot Polos, Otot Rangka dan Otot Jantung
JARINGAN SARAF
• Jaringan saraf: jaringan pada hewan yg terdiri atas sel-sel
saraf yg disebut neuron dan berfungsi sebagai penerima dan
penghantar rangsang ke seluruh bagian tubuh, serta
memberikan tanggapan terhadap rangsang tsb.
• Terdiri atas sel-sel saraf = neuron.
• Struktur neuron bercabang-cabang ke berbagai bagian
tubuh.
Struktur Jaringan Saraf
• Badan sel: mengandung inti sel
dan neuroplasma.
• Neurit/ akson: cabang panjang
yg berfungsi membawa impuls
meninggalkan sel saraf.
• Dendrit/ cabang pendek:
berfungsi membawa impuls ke
badan sel saraf.
• Nodus ranvier: mempercepat
hantaran impuls/ rangsangan.
• Sel schwann: menyokong
akson.
• Selubung ielin: menyelimuti
akson.
• Sinapsis: persambungan antara
neuron yg satu dengan neuron
yg lainnya.
Macam Saraf
• Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan
posisi yg ditempati, neuron dibedakan menjadi:
a. Neuron afferent (sensorik): menyampaikan
rangsang dr organ penerima rangsang
(reseptor) ke saraf pusat (otak dan sumsum
tulang belakang).
b. Neuron intermediet (konektor): menyampaikan
impuls dr neuron sensorik ke neuron motorik.
c. Neuorn efferent (mototrik): menyampaikan
impuls dr sistem saraf pusat ke otot dan
kelenjar yg akan memberi respon.
Macam Saraf
Sekian, Terimakasih 

Vous aimerez peut-être aussi