WORKSHOP METEOROLOGI PENERBANGAN

Sanya Gautami, S.Si

Background: National Roles

Island Shapes Countries

Maritime Continent
Dynamic Tropics Weather
Condition

> 17000 islands

34 provinces >1500
Forecasters

> 180 Weather Stations

2
Background: Int’l Roles as WMO InaRTC Reg. V

Since 2010 a further 3 RTCs (Qatar, Peru, and

South Africa) have been recognised and this
session of the Panel recommended to Executive
Council that an RTC also be recognised in
Indonesia for facilitating training in South
West Pacific Countries

3
REGULATION RELATED EDUCATION AND TRAINING
FOR MET AVIATION

1. WMO Technical Regulation

- WMO-No.1083, Guide to the Implementation of
Education and Training Standards in Meteorology and
Hydrology 2015
- WMO-No.49, Basic Documents No.2 Vol II –
Meteorological Service for International Air Navigation
2018
2. ICAO Regulations
- Annex 3 to the Convention on International Civil
Aviation “Meteorological Service for International Air
Navigation”.
3. Other Documents
- WMO No.782 Aerodrome reports and forecast: a
users handbook to the codes
- WMO No. 930 Compendium on Tropical
Meteorology for Aviation Purposes
- WMO AeM SERIES No.3 Aviation Hazards
4
Aeronautical Meteorological Forecaster (AMF)
Competence Requirements

1 2
Specific Knowledge
Knowledge Skills in
Weather AMF
and Skills for
Aeronautical
Forecasting
Forecasting

5
AMF Competency Framework

6
 AMF Top-Level Competencies
WMO NO.49 Vol.II Standards 2018

1. Analyze and monitor continuously the weather situation.

2. Forecast aeronautical meteorological phenomena and parameters

3. Warn of Hazardous Phenomena

4. Ensure the quality of meteorological information and services

5. Communicate meteorological information to internal and external users

7
 AMF 2nd Level Competencies
Describe and elaborate on the standards
WMO NO.49 Vol.II Standards 2018

1. Analyze and monitor continuously the weather

situation
1.1 Analyze and diagnose the weather situation
1.2 Monitor weather conditions 2nd Level
Competencies
1.3 Apply amend criteria

8
 AMF 2nd Level Competencies
WMO NO.49 Vol.II Standards 2018

2. Forecast aeronautical meteorological phenomena and parameters

2.1 Forecast Routines
2.1.a Temperature and dewpoint Spread Evaluation
2.1.b Forecasting Wind
2.1.c Forecasting Cloud
2.1.d Forecasting Precipitation
2.1.e Forecasting FG, BR, FZFG or ice fog
2.1.f Forecasting BLSN, BLDU, FU, HZ
2.1.g Forecasting Thunderstorms 2nd Level
Competencies
2.1.h Forecasting Icing
2.1.i Forecasting Turbulence
2.2 Forecast issued on time
2.3 Forecast have correct format
2.4 Forecast amendment criteria
2.5 Monitoring forecast for adjacent regions
2.6 Liaison with adjacent regions 9
 AMF 2nd Level Competencies
WMO NO.49 Vol.II Standards 2018

3. Warn of Hazardous Phenomena

3.1 Forecasting of severe thunderstorms
3.2 Forecasting moderate and severe turbulence
3.3 Forecasting wind shear and strong winds
3.4 Forecasting moderate and severe icing
3.5 Forecasting squall line winds
3.6 Forecasting sand and dust storms
3.7 Forecasting volcanic ash 2nd Level
3.8 Forecasting tropical cyclones Competencies
3.9 Forecasting radioactive cloud
3.10 Warnings issued on time
3.11 Warnings have correct format
3.12 Warnings meet update criteria
3.13 Monitor warnings for adjacent regions
3.14 Liaison with adjacent regions
10
 AMF 2nd Level Competencies
WMO NO.49 Vol.II Standards 2018

4. Ensure the quality of meteorological information and

services
4.1 Apply the organizations quality management system and procedures
4.2 Impact of unrepresentative/erroneous observations
4.3 Validate aeronautical meteorological products 2nd Level
4.4 Monitor operational systems Competencies

11
 AMF 2nd Level Competencies
WMO NO.49 Vol.II Standards 2018

5. Communicate meteorological information with internal and

external users
5.1 Ensure Dissemination
5.2 Communication 2 Levelnd

5.2.1 External Competencies

5.2.2 Internal

12
13
14
AD WRNG
&
WS WRNG
 WIND SHEAR AERODROME
WARNING WARNING

informasi perubahan arah dan atau informasi ringkas mengenai kondisi

kecepatan angin dalam waktu singkat meteorologi yang dapat
Definisi
baik secara horizontal maupun mempengaruhi pesawat dan fasilitas
vertikal pada runway hingga layanan Bandar udara yang berada di
ketinggian 500 m atau 1600 feet darat

Pembuat Forecaster di Stasiun Meteorologi Forecaster di Stasiun Meteorologi

warning Penerbangan Penenrbangan
Approach/take off path
During circling approach
runway selama proses landing roli atau selama
Cakupan take off run
area Permukaan hingga 500 meter
Di permukaan aerodrome
(1.600 ft),
atau lebih tinggi jika diperlukan.

Tujuan
diseminasi unit AirNav Pengelola bandara

Pembuatan Kesepakatan antara pihak Stasiun Kesepakatan antara pihak Stasiun

Meteorologi Bandar Udara dengan unit Meteorologi Bandar Udara dengan
treshold
AirNav
pengelola bandara
 WIND SHEAR
AERODROME WARNING
WARNING

a. AIREP a. data hasil pengamatan Pengamat

Sumber b. data hasil pengamatan Observer Observer
Informasi c. peralatan pengamatan otomatis b. peralatan pengamatan otomatis.

• tropical cyclone (jika angin rata-

rata 10 menit > 17 m/s (34 kt))
WS MOD • TS
Fenomena WS SEV • GR (hail)
• strong surface wind and gusts
MBST • Squall *
• Tsunami
• volcanic ash
• toxic chemicals
• freezing precipitation
• frost
• other phenomena as agreed
locally.
• Free text up to 32 characters
* Hembusan angin yang kuat dengan sifat datangnya yang tiba-tiba,
kecepatan angin meningkat paling sedikit 16 knots, dan terus berlanjut pada
kecepatan 22 knots atau lebih untuk periode waktu paling sedikit 1 menit.
DISEMINASI Melalui AFTN dan CMSS dengan heading WOID21
 CASR 174

• AW WRNG harus dibatalkan apabila fenomena cuaca tidak

lagi terjadi atau diprakirakan tidak terjadi lagi di Aerodrome.
• WS WRNG untuk Pesawat udara keberangkatan dan/atau
Pesawat udara kedatangan dapat dibatalkan jika
pengamatan di Pesawat udara menunjukkan tidak ada lagi
Wind Shear atau setelah waktu berlakunya warning telah
berlalu. Kriteria pembatalan Wind Shear ditetapkan masing-
masing untuk setiap Aerodrome, sesuai kesepakatan antara
Unit Pelayanan Informasi Meteorologi di Aerodrome,
penyelenggara Unit Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan dan
penyelenggara lain yang terkait;
• Untuk Aerodrome yang memiliki peralatan otomatis untuk
mendeteksi Wind Shear baik berupa peralatan yang ditempatkan
di darat (ground based), melalui penginderaan jauh (remote
sensing) atau perangkat pendeteksi Wind Shear lainnya, maka
tanda bahaya Wind Shear (Wind Shear alert) dari peralatan-
peralatan tersebut harus dikeluarkan. Tanda bahaya Wind Shear
(Wind Shear alert) harus diberikan secara ringkas dan mutakhir
berisi informasi pengamatan keberadaan Wind Shear menyangkut
perubahan headwind/tailwind 7.5 m/s (15 kt) atau lebih yang
dapat berpengaruh terhadap Pesawat udara yang sedang berada
di jalur pendekatan akhir (final approach path) atau jalur awal
lepas landas (initial take-off path) dan untuk Pesawat udara yang
berada di Landasan selama proses landing roli atau take offrun;
• Tanda bahaya Wind Shear (Wind Shear alert) diperbaharui paling
sedikit setiap 1 (satu) menit. Tanda bahaya Wind Shear (Wind
Shear alert) harus dibatalkan sesegera mungkin bila perubahan
headwind/tailwind berkurang menjadi 7.5 m/s (15 kt).
 Wind Shear Akibat Halangan

Halangan dapat mengalirkan aliran angin melalui celah yang sempit sehingga
kecepatannya menjadi semakin tinggi dan membentuk windshear
 Wind Shear Akibat Microburst

 Microburst : aliran ke bawah yang kencang dari awan konvektif (CB dan TCU) dengan
area cakupan kurang dari 4 km dan puncak kecepatan angin sekitar 2-5 menit
(AMETSOC glossary).
 Microburst menyebabkan perubahan kecepatan angin yang menimbulkan windshear
 Wind Shear Akibat Pertemuan Angin Darat dan
Angin Laut

Pertemuan angin darat dan laut menyebabkan perubahan aliran ke atas yang kuat dan
membentuk windshear
Wind Shear Akibat Low Level Jet Stream

Aliran angin kecepatan tinggi pada low level dapat mengakibatkan terjadinya
windshear yang mengganggu take-off pesawat karena menambah daya angkat
 Wind Shear Akibat Downdraft Awan Convective
(CB dan TCU)

• Downdraft awan konvektif (CB dan TCU) bertemu dengan angin permukaan yang
membentuk aliran vertikal .
• Aliran vertikal tersebut menambah daya angkat pesawat saat take-off dan landing.
 Wind Shear Akibat Inversi Suhu

Keterangan :
Garis merah  suhu

• Suhu yang berubah lebih panas dari lapisan di bawahnya menyebabkan kepadatan
udara berkurang sehingga angin yang berhembus lebih cepat.
Deteksi Wind Shear dengan LLWAS

26
Deteksi Wind Shear dengan Wind Profiling Radar

27
Microburst Signature

28
29
30
TERIMA KASIH

31