Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEKTORIS
Fetri Lestari, M.Si,Apt.
Kuliah Farmakoterapi
Farmasi Unisba
DEFINISI ANGINA PEKTORIS
Herbeden pada tahun 1772 menemukan suatu sindroma
gangguan pada dada berupa perasaan nyeri, terlebih saat
sedang berjalan, mendaki, sebelum atau sesudah makan.
Penyakit ini dinamakan “Angina pectoris”.
Angina pectoris adalah sindrom yang
dikarakterisasi dengan nyeri dada akibat ischemia.
Ischemia: kurangnya suplai darah dan oksigen ke
otot jantung yang disebabkan obstruksi atau
spasmus arteri koroner.
Penyakit arteri koroner berupa atherosklerosis
adalah penyebab utama.
PREVALENSI
Kapasitas
Aliran darah
pengangkutan O2
koroner
darah
Resistensi
Vaskular Durasi diastolik
Koroner
ETIOLOGI
SMC derived
foam cells
Necrotic
core
Tissue Extracellular
factor lipid
"Gruel"
Macrophage
foam cells
MMPs
Th1 IFN
cell
Smooth muscle
cells
PLAK ATHEROMA
Faktor resiko
FAKTOR RESIKO
Tidak dapat diubah
Usia & jenis kelamin
semakin tua semakin rentan terhadap
atherosklerosis koroner
resiko pria> wanita.
Riwayat keluarga atau genetik
riwayat PJK keluarga mencerminkan suatu
predisposisi genetik terhadap fungsi endotel dalam
arteri koroner
Pengaruh iklim
FAKTOR RESIKO
Dapat diubah
Hipertensi Faktor psikososial (stress)
Hiperlipidemia Konsumsi alkohol
DM
Konsumsi kopi
Obesitas
Merokok
Ketidakaktifan fisik
Homosistein
Pencegahan angina
Kurangi hal- hal yang dapat menjadi faktor resiko
Makan makanan yang bergizi seperti, makan sayur-
sayuran, biji-bijian.
Berhenti merokok.
Berdiet jika mengalami obesitas atau kelebihan berat
badan.
Sering- sering menggerakkan badan atau berolahraga.
Pencegahan angina
An analysis of data from NHANES III examined whether
vitamins A, C, E and various carotenoids can protect against
angina pectoris.
None of the vitamins showed a significant association with
angina, although the investigators found that serum
concentrations of a-carotene, b-carotene, and b-cryptoxanthin
were associated with a reduced odds of having angina.
A population case control study studied the relation between
risk of angina pectoris and plasma concentrations of vitamins
A,C, and E and carotene. Vitamin E was found to be inversely
related to the risk of angina
PENGGOLONGAN ANGINA
PEKTORIS
Berdasarkan kekambuhan
Angina pectoris
Angina varian/ Angina tidak stabil
Angina stabil Prinzmetal
Angina Stabil (Klasik)
Kelas II
Sedikit pembatasan pada aktivitas fisik biasa. Angina dapat terjadi
karena berjalan lebih dari dua blok, memanjat lebih dari satu tingkat
pada tangga biasa dengan langkah normal dan kondisi normal.
Kelas III
Pembatasan pada aktivitas fisik biasa. Angina dapat terjadi karena
berjalan pada level satu hingga dua blok, memanjat satu tingkat
pada tangga biasa dengan langkah normal dan kondisi normal.
Kelas IV
Ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik tanpa gejala angina.
Gejala angina dapat muncul saat istirahat
Gejala
Hemoglobin
Kadar glukosa puasa
Kadar lipid puasa (kolesterol total, HDL,
LDL, trigliserida)
Tiroid
Enzim jantung
Pemeriksaan jantung
Resting ECG
Excercise stress test
Echocardiogram
Angiography
Resting ECG
Seringkali normal
Exercise Stress Test
Mengurangi gejala
Memelihara fungsi & kesehatan jantung
Meminimalkan efek samping pengobatan
Mencegah terjadinya Infark Miokardium
PENANGANAN
NON FARMAKOLOGI
Nitrat organik
Antagonis saluran kalsium
β bloker
Anti agregasi platelet
Antitrombin
Nitrat
Nitrogliserin
Isosorbid dinitrat
Amil nitrit
Mekanisme kerja nitrat
Ca-channel blockers
Side Effects
Headache
Leg swelling
Dizziness
Low blood pressure
Nausea
Depression
Drowsiness
Increased uric acid blood levels
Anti agregasi platelet
Aspirin
Tiklopidin
Klopidogrel
Glikoprotein llb / llla inhibitor
Anti trombin
Unfractionated Heparin
Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
STANDAR TERAPI
TREATMENT OF STABLE ANGINA PECTORIS
Chest pain
· Intermediate to high probability of
Anti-Anginal Drug coronary artery disease Education and Risk Factor
Treatment · High risk CAD unlikely modification
· Risk stratification complete or not
required
Initiate educational
Sublingual NTG
program
No Yes
Medications or conditions
that provote or exacerbate Treat Successful Cigarette Smoking cessation
Yes Yes Yes
angina? appropriately treatment? smoking? program
No No
See NCEP
b -Blocker therapy if Cholesterol high? Yes Guidelines
no contraindication Successful
Yes
(Espec. If prior MI or treatment?
other condition) Yes No
See JNC-VI
Blood pressure
Yes Guidelines
high?
Serious contraindication
No
No
Serious contraindication
Consider
Revascularization
therapy*
No
Add-Long acting
nitrate therapy if no Yes Successful
contraindication treatment?
Yes
Modifikasi faktor resiko
Contoh: diet, alkohol, rokok, emosi
Ditambahkan nitrat
-untuk serangan akut
- untuk profilaksis gejala pada kegiatan berat
Revaskularisasi koroner
Contoh: percutaneous coronary intervention atau coronary artery bypass
grafting
TERAPI
ANGINA VARIAN
Gagal
Gagal
Kombinasi 2
Meningkatkan dosis gol obat:nifedipin-
nitrat (tunggal) rute diltiazem,
sublingual, nifedipin-
atau perubahan rute verapamil, gol
menjadi intravena atau antagonis saluran
intrakardiak kalsium-gol nitrat
PEMBEDAHAN/
REVASKULARISASI