Pemicu 3

STEFANUS EVAN
405140104
 OSSA TARSALIA
9
1. Talus
2. Calcaneus
8
3. Os naviculare
7
6 4. Os cuboideum

5 5. Os cuneiforme laterale
4 6. Os cuneiforme
intermedium
3
7. Os cuneiforme mediale
1
2
1 2 3 4 6 5 8 9 8. OSSA METATARSALIA

9. PHALANGES
 Epidermis
1. Stratum korneum
2. Stratum lusidum
3. Stratum granulosum
4. Stratum germinativum
 Dermis
1. Akar rambut
2. Pembuluh darah
3. Saraf
4. Kelenjar minyak
5. Kelenjar keringat
6. Lapisan lemak
 Hipodermis
1. Kulit tebal (0,8mm – 1,4mm)
2. Kulit tipis (0,07mm – 0,12mm)
Copyright © 2010 Pearson Education, Inc.
Structural Classifications of Neurons

Figure 8-3
Neurons
 Three Functional Classifications of Neurons
 Sensory neurons:
 Afferent neurons of PNS

 Motor neurons:
 Efferent neurons of PNS

 Interneurons:

 Association neurons
Functional Classes of Neurons

Human Physiology by Lauralee Sherwood ©2007 Brooks/Cole-Thomson Learning

Klasifikasi berdasarkan stimulus 17

 Mechanoreceptors
 Thermoreceptors
 Nociceptors
 Photoreceptors
 Chemoreceptors
Klasifikasi berdasarkan lokasi 18
 Exteroceptors
 Interoceptors
 Proprioceptors
Neuroglia
 Four Types of Neuroglia in the CNS
 Astrocytes: large cell bodies with many processes

 Oligodendrocytes: smaller cell bodies with fewer

processes

 Microglia: smallest and least numerous neuroglia

with many fine-branched processes

 Ependymal cells: cells with highly branched

processes; contact neuroglia directly
Neuroglia

Figure 8-4

Neuroglia
Astrocytes • Oligodendrogytes • Ependymal cells • Microglia
 Main “glue” of – Form myelin sheaths – Line internal, fluid-filled – Immune defense
CNS – holds around axons in CNS cavities of the CNS cells of the CNS
neurons together
– In ventricles of brain, help– In resting state
 Guide neurons
during fetal brain form and circulate release low levels
development cerebrospinal fluid of growth factors
that help neurons
 Aid in
establishment of and other glial cells
blood-brain barrier survive and thrive
 Important in repair
of brain injuries
and in neural scar
formation
 Play role in
neurotransmitter
activity
 Take up excess K+
from brain ECF
 Along with other
glial cells –
enhance synapse
formation and
modify synaptic
transmission

Human Physiology by
Lauralee Sherwood
©2007 Brooks/Cole-
Thomson Learning
 Brain component

Cerebral cortex
Cerebral cortex

Basal nuclei
(lateral to thalamus)
Basal nuclei

Thalamus
(medial) Thalamus

Hypothalamus
Hypothalamus
Cerebellum
Cerebellum

Midbrain
Brain stem
Brain stem Pons (midbrain, pons,
and medulla)
Medulla

Spinal cord

Table 5-2 (1), p. 140

24
25
 PRINSIP
PENGHANTAR IMPULS

Penghantaran impuls dapat melalui

dua cara, yaitu:
• Penghantaran Impuls melalui Sel Saraf dapat
terjadi karena adanya perbedaan potensial
listrik antara bagian luar dan bagian dalam
sel.
• Penghantaran Impuls melalui Sinapsis adalah
antara terminal akson salah satu neuron
dengan neuron lain.
 Sherwood,
Human
osiloskop sinar katoda Physiology, 6th
edition
 Depolarisasi : membuat potensial membran menjadi kurang
negatif ( dalam membran menjadi kurang negatif)
 Hiperpolarisasi: membuat potensial membran menjadi lebih
negatif ( dalam membran menjadi lebih negatif)
 Polarisasi : Membran memiliki potensial; terdapat pemisahan
muatan yang berlawanan. Potensial membran dalam
keadaan mantap / steady state
Masa refrakter
Terdapat 2 jenis masa refrakter, yaitu:
 Masa refrakter absolut, ialah suatu masa yang terjadi karena
penurunan kepekaan suatu ambang letup yang begitu
rendahnya sehingga pada pemberian rangsang sebesar
apapun tidak memberikan sebuah potensial aksi.
 Masa refrakter relatif, ialah suatu masa dimana kepekaan mulai
naik lagi, sampai mendekati normal atau normal kembali. Hal ini
diakibatkan adanya perangsangan yang cukup besar sehingga
dapat meningkatkan kepekaan menjadi 100%.
Copyright © 2010 Pearson Education, Inc.
Penghantaran potensial aksi melalui saraf bermielin 32

Saltatory Conduction
Chemical sinaps

Figure 7.10
Copyright © 2010 Pearson Education, Inc.