Vous êtes sur la page 1sur 17

Presentasi Kimia Dasar

kelompok E
Argentometri dan KSP

Adiezstyana L.P.
Arina A.D.
Fiqih D
Lisa S.
Lukman H.
Mela D.
Melisa R.
Moti R.
Prien Y. Putri A.
Rizkia D.F.

Kelas 1B
2010
Definisi Argentometri
 Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin
Argentum, yang
berarti perak.
Jadi, Argentometri merupakan salah satu cara untuk
menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang
dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan
endapan dengan ion Ag+.
 Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah
dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar
garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur
volume larutan standar yang digunakan sehingga
seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam
dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan.
(Al.Underwood,1992)
Lanjutan Definisi Argentometri
penentuan analit yang berupa ion halida
(pada umumnya) dengan menggunakan
larutan standart perak nitrat AgNO3.
Titrasi argentometri tidak hanya dapat
digunakan untuk menentukan ion halide
akan tetapi juga dapat dipakai untuk
menentukan merkaptan (thioalkohol),
asam lemak, dan beberapa anion divalent
seperti ion fosfat PO43- dan ion arsenat
AsO43-.
Metode Mohr
 biasanya digunakan untuk menitrasi ion halida
seperti NaCl, dengan AgNO3 sebagai titran dan
K2CrO4­ sebagai indikator.

Pada analisa Cl- mula-mula terjadi reaksi:


   Ag+(aq) + Cl-(aq) ↔ AgCl(s)↓

Sedang pada titik akhir, titran juga bereaksi


menurut reaksi:
2Ag+(aq) + CrO4(aq) ↔ Ag2CrO4(s)↓
Misalnya fluoresein yang digunakan
dalam titrasi ion klorida. Dalam larutan,
fluoresein akan mengion (untuk
mudahnya ditulis HFl saja).
  HFl(aq) ↔ H+(aq) +Fl-(aq)
Didasarkan pada pengendapan perak
tiosianat dalam larutan asam nitrat,
dengan menggunakan ion besi(III) untuk
mendeteksi kelebihan ion tiosianat :
Ag+ + SCN –> AgSCN(s) (putih)
Fe3+ + SCN –> FeSCN2+ (merah)
KSP( HASIL KALI
KELARUTAN )
Ksp disebut tetapan hasil kali kelarutan
(solubility product constant).
K merupakan tetapan kesetimbangan
berharga tetap.
Secara umum harga Ksp dipengaruhi pada
temperatur 25 °C.
Selama temperatur tetap, harga Ksp juga
tetap. Jika temperatur lebih tinggi,
kelarutan zat bertambah besar sehingga
harga Ksp bertambah besar pula.
Lanjutan
Ksp = [X+y]x [Y-x]y =(xs)x(ys)y
x dan y = tipe elektrolit
Untuk mengetahui terjadinya endapan
digunakan hasil kali konsentrasi ion, HKI atau
Q. Harga Q dibandingkan terhadap Ksp.
Bila Q > Ksp : lewat jenuh, terjadi
endapan Q = Ksp : larutan tepat jenuh
Q < Ksp : larutan belum jenuh, tidak
terjadi endapan
Kelarutan (solubility) adalah suatu zat
dalam suatu pelarut menyatakan jumlah
maksimum suatu zat yang dapat larut
dalam suatu pelarut.
Satuan kelarutan umumnya dinyatakan
dalam gramLˉ¹ atau molL ˉ¹ (M)
Hubungan Ksp dengan larutan jenuh
[Ay+(aq)]x[Bx-(aq)]y < KspAxBy
berarti larutan belum jenuh, belum
terbentuk endapan
Hubungan Ksp dengan larutan
belum jenuh

[Ay+(aq)]x[Bx-(aq)]y = KspAxBy
berarti larutan tepat jenuh, akan mulai
terbentuk endapan.
Hubungan Ksp dengan larutan lewat
jenuh

[Ay+(aq)]x[Bx-(aq)]y > KspAxBy


berarti larutan lewat jenuh, telah terbentuk
endapan.
Contoh:
Jika kelarutan garam perak sulfat dalam air murni adalah
5
1,5  10 M, tentukan hasil kali kelarutan garam tersebut!

Jawab
Ag SO (s)  2Ag (aq)  SO 2 (aq)
2 4 4
3  10-5 1,5  10-5

2
K sp   Ag  SO 2-
+
4 

  3  10 5 2
  1,5  10 
5

 1,35  1014
Kesimpulan
Argentometri merupakan titrasi pengendapan
dengan larutan standart AgNO3

Metode Mohr, ion kromat bertindak sebagai


indikator yang banyak digunakan untuk
titrasi argentometri ion klorida dan bromida.
Titik akhir titrasi dalam metode ini ditandai
dengan terbentuknya endapan merah bata
dari perak kromat.
.
lanjutan..
Metode Volhard menggunakan larutan
standar ion tiosianat untuk mentitrasi ion
perak: Ion besi(III) bertindak sebagai
indikator yang menyebabkan larutan
berwarna merah dengan sedikit kelebihan ion
tiosianat.

Metode Fajans menggunakan indikator suatu


senyawa organik yang dapat diserap pada
permukaan endapan yang terbentuk selama
titrasi argentometri berlangsung
Lanjutan..
Sedangkan KSP ialah hasil kali kelarutan
(Ksp) merupakan hasil kali konsentrasi
ion-ion yang masing-masing
dipangkatkan koefisien reaksi dalam
larutan yang jenuh pada suhu tertentu.
Semakin besar konsentrasi zat yang
ditambahkan untuk membentuk endapan,
maka kalor yang dibutuhkan untuk
melarutkan endapan juga semakin besar.
DAFTAR PUSTAKA

 Alexeyev, V. 1969. Quantitative Analysis. Moscow:


MIR Publishers
 Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Ilmu Kimia
Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia
 A. L. Underwood, (1989), Analisa Kuantitatif Edisi
Keempat, Erlangga, Jakarta
 Harjadi W, (1993), Ilmu Kimia Analitik Dasar, PT
Gramedia, Jakarta.
 Khopkar, (1990), Konsep Dasar Kimia Analitik,
Universitas Indonesia,
 Hastuti, Sri, M.Si, dkk. 2007. Buku Petunjuk
Praktikum Kimia Analitik Dasar I.
 Dr.Ginting, AB., dkk. 1989. Buku Penuntun
Praktikum Kimia Dasar.

Vous aimerez peut-être aussi