Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kusnendi
Kusnendi
• Y = f(N)
• L = TR – TC
• TR = P.Y
• TC = W.N
• L = P.Y – W.N
• L = P.Y – W.f-1-1(Y)
• L maksimum jika: dL/dY = 0
• dL/dY = P – W(dN/dY) = 0
• Mengingat: dY/dN = MPN maka dN/dY = 1/MPN, jadi:
• dL/dY = P – W(1/MPN) = P – W/MPN = 0
• P = W/MPN P.MPN = W MPN = W/P
Permintaan Tenaga Kerja (2)
• MPN = W/P; mengandung arti, untuk mencapai laba
maksimum produsen akan menggunakan input N sampai
dicapai posisi di mana tambahan produk yang dihasilkan N,
yaitu MPN sama dengan biaya, yaitu upah riel (W/P) yang
harus dikeluarkan untuk membayar balas jasa pemilik input N.
Jadi, jika MPN W/P, laba tidak akan maksimum.
sampai
MPN W/P dicapai MPN = W/P Laba max.
posisi
W dD N
B DN f( ) 0
(W/P)2 P W
d
P
MPN= DN
N
N1 N2
KESIMPULAN: jika (W/P) naik (supaya laba yang diperoleh max.) maka
permintaan terhadap N (DN) akan turun, dan sebaliknya. Jadi: DN = f (W/P);
di mana: dN/d(W/P) < 0.
Penawaran Tenaga Kerja
• Jika permintaan tenaga kerja merupakan fungsi negatif dari tingkat upah riel
(W/P), bagaimana dengan penawaran tenaga kerja?
• Model Klasik menyatakan, penawaran tenaga kerja adalah fungsi positif dari
tingkat upah riel. (W/P) (penawaran tenaga kerja) Semakin tinggi
tingkat upah riel, semakin tinggi jumlah penawaran tenaga. Mengapa tinggi
rendahnya penawaran tenaga kerja berhubungan positif dengan tingkat upah
riel?
• Pemilik faktor produksi tenaga kerja (rumah tangga konsumen) tidak kena ilusi
uang (money illusion). Artinya, tenaga kerja selalu membandingkan kenaikan
upah nominal (W) dengan kenaikan harga-harga (P). Jika W naik 20% tetapi P juga
naik 20% maka tenaga kerja tidak menganggap pendapatannya telah naik, tetapi
menganggap pendapatannya tetap tidak berubah. Tenaga kerja Pendapatan
riel = W – tingkat inflasi.
• Dalam sehari, setiap pemilik faktor produksi tenaga kerja memiliki waktu 24 jam
yang dapat digunakan untuk beristirahat (leisure), dan atau berkerja. Keduanya
sama-sama memberikan kepuasan. Beristirahat memperoleh kepuasan tertentu.
Bekerja juga memperoleh kepuasan, yaitu mendapatkan upah (W).
• Masalah: bagaimana waktu 24 jam yang dimiliki dialokasikan untuk istirahat
dan bekerja agar kepuasan yang diperoleh maksimum?
Keseimbangn Alokasi Waktu Istirahat - Bekerja
Y
Istirahat = 0 jam 24 jam bekerja pendapatan (Y) = (24 jam)(W/P) = 0Yo
Bekerja = 0 jam 24 jam dialokasikan untuk istirahat = 0W
YoW = garis alokasi waktu istirahat – bekerja
Y1 U1 = kurva alokasi waktu dengan kepuasan sama, jika (W/P) per jam = (W/P)1
Alokasi waktu yang digunakan bekerja = 8 jam Y = 0YA. Keseimbangan di E1
W Waktu Istirahat
(W/P)2
(W/P)1
Jumlah
8 14 Jam Kerja
Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja
• Di pasar tenaga kerja bertemu dua
kekuatan, yaitu permintaan dan
penawaran tenaga kerja: W/P
DN = f(W/P); dDN/d(W/P) < 0
SN
SN = f(W/P); dSN/d(W/P) > 0
• Keseimbangan pasar tenaga kerja Kelebihan
terjadi dititik E, yaitu ketika jumlah SN
permintaan sama dengan jumlah
(W/P)2
penawaran tenaga kerja DN = SN.
• Keseimbangan pasar tenaga kerja E
menentukan tingkat upah riel (W/P)e (W/P)e
dan volume kesempatan kerja (Ne).
(W/P)1 DN
• Jika upah riel = (W/P)1 terjadi
kelebihan permintaan tenaga kerja Kelebihan
(DN). DN
• Jika upah riel = (W/P)2 terjadi N
Ne
kelebihan penawaran tenaga kerja
(SN).
MODEL III:
KESEMPATAN KERJA &
PENDAPATAN NASIONAL (OUTPUT AGREGAT), Y
FUNGSI PRODUKSI
FUNGSI PRODUKSI AGREGAT:
AGREGAT: YY == f(N)
f(N)
menentukan
PASAR BARANG
PASAR BARANG &
&
Y PASAR UANG
PASAR UANG
W/P
Kesempatan Kerja &
SN Pendapatan nasional (2)
Apakah tingkat Y dan N full employment
E2 (Ye dan Ne) dapat berubah? Menurut
(W/P)1
E1 Klasik dapat, yaitu jika terdapat
(W/P)e DN’ perubahan dalam variabel eksogen.
Proses
Proses
Produksi Agregat
Produksi Agregat
Output
Output Pendapatan
Pendapatan
Q=Y
agregat (Q)
agregat (Q) (Y)
(Y)
Fungsi uang:
dijual Unit of account
dibelanjakan
& Medium of
exchange
Penawaran
Penawaran AS = AD Permintaan
Permintaan
agregat (AS)
agregat (AS) agregat (AD)
agregat (AD)
Menjamin tidak ada penggangguran sumber daya.
Karena itu, perekonomian akan selalu ada pada
tingkat kesempatan kerja penuh (full employment)
menciptakan
Tabungan dan Investasi (1)
Hukum Say
Hukum Say
Proses Produksi
Proses Produksi Agregat
Agregat
Q at
Q at factor
factor cost
cost == CC ++ SS YY at
at market
market price
price == CC ++ II
AS == CC ++ SS
AS Equilibrium
Equilibrium AD == CC ++ II
AD
AS == AD
AS AD
CC ++ SS == CC ++ II
SS == II Full Employment
Full Employment
Tabungan dan Investasi (2)
• Dalam model Klasik, tabungan adalah perilaku masyarakat untuk menunda
konsumsi sekarang, atau menunda kepuasan atas pembelanjaan
pendapatan untuk konsumsi sekarang. Mengapa masyarakat mau
menabung (menunda konsumsinya)? Ada dua alasan:
(1) Masyarakat mau menabung bukan berarti tabungan tersebut akan
dipegang sebagai uang tunai, melainkan dialokasikan sebagai dana
pinjaman untuk pihak lain (pengusaha) yang membutuhkan dana untuk
investasi. Jadi dalam model Klasik, tabungan itu akan langsung digunakan
untuk investasi. Dengan demikian besarnya tabungan (S) akan selalu
sama dengan besarnya investasi (I) S = I.
(2) Masyarakat mau menabung karena pengusaha yang meminjam dana
tabungan bersedia membayar balas jasa berupa bunga. Jadi, bunga (i)
adalah hadiah atau balas jasa karena masyarakat mau menunda
konsumsinya. Karena itu menurut ekonom Klasik, tinggi rendahnya
tabungan masyarakat ditentukan secara positif oleh tingkat bunga. S =
f(i) di mana dS/di > 0. Artinya, semakin tinggi tingkat bunga, semakin
tinggi tabungan masyarakat.
Tabungan dan Investasi (3)
i i
S
i”
i'
I
S I
S1 S2 I2 I1