Vous êtes sur la page 1sur 73

UNVERSTAS SLAM NDONESA

JURUSAN/PROD : LMU HUKUM


FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 0 dari 59
HANDOUT HANDOUT
FILSAFAT HUKUM FILSAFAT HUKUM
Dosen :
M. SYAMSUDIN, SH.,MH.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2010
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 1 dari 59
K KONTRAK BELA1AR ONTRAK BELA1AR
Berpakaian rapi / sopan sesuai peraturan UII. Berpakaian rapi / sopan sesuai peraturan UII.
Dilarang pakai kaos oblong dan sandal. jika dilanggar tdk dapat mengikuti Dilarang pakai kaos oblong dan sandal. jika dilanggar tdk dapat mengikuti
perkuliahan perkuliahan
Datang terlambat dari 20 Menit dilarang masuk kelas baik dosen / mahasiswa Datang terlambat dari 20 Menit dilarang masuk kelas baik dosen / mahasiswa
Dilarang titip presensi. jika dilanggar dikenai sanksi oleh dosen Dilarang titip presensi. jika dilanggar dikenai sanksi oleh dosen
1umlah Tatap Muka Kelas : 14 kali 1umlah Tatap Muka Kelas : 14 kali
Metode Pengajaran : Ceramah . Tanya jawab / Diskusi. Penugasan Metode Pengajaran : Ceramah . Tanya jawab / Diskusi. Penugasan
Sistem Penilaian: UTS 40. UAS 40. Penugasan & keaktifan 10. Sistem Penilaian: UTS 40. UAS 40. Penugasan & keaktifan 10.
Presensi 10 Presensi 10
Syarat Mendapatkan Nilai A Syarat Mendapatkan Nilai A - -B: Presensi minimal mahasiswa 75 dari B: Presensi minimal mahasiswa 75 dari
kehadiran di kelas kehadiran di kelas
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 2 dari 59
RUANG LINGKUP MATERI RUANG LINGKUP MATERI
I. FILSAFAT UMUM I. FILSAFAT UMUM
A. A. Pengertian Filsafat Pengertian Filsafat
B. B. Obyek Kajian Filsafat Obyek Kajian Filsafat
C. C. Karakteristik Pemikiran Filsafat Karakteristik Pemikiran Filsafat
D. D. Cara Kerja Filsafat Cara Kerja Filsafat
E. E. Pembidangan Filsafat Pembidangan Filsafat
F. F. Letak Filsafat Hukum Letak Filsafat Hukum
II. FILSAFAT HUKUM II. FILSAFAT HUKUM
A. A. Pengertian Filsafat Hukum Pengertian Filsafat Hukum
B. B. Objek Kajian Filsafat Hukum Objek Kajian Filsafat Hukum
C. C. Kegunaan Mempelajari Filsafat Hukum Kegunaan Mempelajari Filsafat Hukum
D. D. Ilmu Ilmu- -Ilmu Lain yang berobjek Hukum Ilmu Lain yang berobjek Hukum
III. HAKEKAT. TU1UAN DAN FUNGSI HUKUM III. HAKEKAT. TU1UAN DAN FUNGSI HUKUM
A. A. Hakikat Hukum Hakikat Hukum
B. B. Tujuan Hukum Tujuan Hukum
C. C. Fungsi Hukum Fungsi Hukum
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 3 dari 59
IV. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN FILSAFAT HUKUM IV. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN FILSAFAT HUKUM
A. A. Zaman Kuno Zaman Kuno
B. B. Abad Pertengahan Abad Pertengahan
C. C. Zaman Modern Zaman Modern
D. D. Zaman Sekarang Zaman Sekarang
V. ALIRAN V. ALIRAN- -ALIRAN PEMIKIRAN DALAM FILSAFAT HUKUM ALIRAN PEMIKIRAN DALAM FILSAFAT HUKUM
A. A. Aliran Hukum Kodrat Aliran Hukum Kodrat
B. B. Aliran Hukum Positip Aliran Hukum Positip
C. C. Aliran Sejarah Aliran Sejarah
D. D. Aliran Sociological 1urispruden Aliran Sociological 1urispruden
E. E. Aliran Realis Aliran Realis
F. F. Gerakan Hukum Kritis (CLS) Gerakan Hukum Kritis (CLS)
VI. MASALAH VI. MASALAH- -MASALAH DALAM FILSAFAT HUKUM MASALAH DALAM FILSAFAT HUKUM
A. A. Keadilan Keadilan
B. B. Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia
C. C. Hak Milik Hak Milik
D. D. Hukum Sebagai Sarana Pembaruan Masyarakat Hukum Sebagai Sarana Pembaruan Masyarakat
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 4 dari 59
REFERENSI REFERENSI
Lili Rasjidi. Dasar Lili Rasjidi. Dasar- - Dasar Filsafat Hukum Dasar Filsafat Hukum
M. Koesnoe. Pengantar ke Arah Pemikiran Filsafat Hukum M. Koesnoe. Pengantar ke Arah Pemikiran Filsafat Hukum
Mahadi. Falsafah Hukum Suatu Pengantar Mahadi. Falsafah Hukum Suatu Pengantar
B.Arief Sidharta. Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum B.Arief Sidharta. Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum
Friedman. Teori dan Filsafat Hukum Friedman. Teori dan Filsafat Hukum
Burhanudin Salam. Pengantar Filsafat Burhanudin Salam. Pengantar Filsafat
Darji Darmodiharjo. Pokok Darji Darmodiharjo. Pokok- -Pokok Filsafat Hukum Pokok Filsafat Hukum
Ahmad Ali. Menguak Tabir Hukum Ahmad Ali. Menguak Tabir Hukum
dll dll
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 5 dari 59
FILSAFAT UMUM FILSAFAT UMUM
Apa Filsafat Itu? Apa Filsafat Itu?
Apa Apa bedanya bedanya dg dg Agama? Agama? Ilmu Ilmu Pengetahuan? Pengetahuan? Pengetahuan Pengetahuan lainnya? lainnya?
Pengetahuan Pengetahuan manusia. manusia. dilihat dilihat dari dari sumber sumber memperolehnya memperolehnya: :
Pengetahuan Pengetahuan inderawi inderawi (biasa) (biasa): : diperoleh diperoleh lewat lewat indera indera (melihat. (melihat.
mendengar. mendengar. merasa. merasa. mencium. mencium. meraba meraba ) )
Pengetahuan Pengetahuan ilmiah ilmiah: : diperoleh diperoleh melalui melalui riset riset dengan dengan menggunakan menggunakan metode metode
ilmiah ilmiah
Pengetahuan Pengetahuan Filsafat Filsafat: : diperoleh diperoleh melalui melalui perenungan/kontemplasi perenungan/kontemplasi
mendalam mendalam sampai sampai pd pd hakekatnya hakekatnya
Pengetahuan Pengetahuan Agama Agama: : diperoleh diperoleh dg dg cara cara meyakini meyakini thd thd ajaran ajaran agama agama tsb tsb..
Fungsi Fungsi Pengetahuan Pengetahuan : :
Memberikan Memberikan jawaban/penjelasan jawaban/penjelasan atas atas pertanyaan pertanyaan22 mns mns ttg ttg sesuatu sesuatu
sehingga sehingga manusia manusia merasa merasa puas puas
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 6 dari 59
Asal Kata Filsafat Asal Kata Filsafat
Berasal dari bhs Yunani Berasal dari bhs Yunani Philein Philein (Cinta). (Cinta). Sophos Sophos
(hikmah. kebijaksanaan/kebenaran). (hikmah. kebijaksanaan/kebenaran).
Filsafat artinya mencintai hal2 yg sifatnya Filsafat artinya mencintai hal2 yg sifatnya
bijaksana/benar. bijaksana/benar.
Harry Hamersma (1990). ada 2 filsafat Harry Hamersma (1990). ada 2 filsafat
Filsafat sbg Ilmu: yakni pengetahuan yg metodis. Filsafat sbg Ilmu: yakni pengetahuan yg metodis.
sistematis.koheren ttg seluruh kenyataan sistematis.koheren ttg seluruh kenyataan
Filsafat sbg Pandangan Hidup Filsafat sbg Pandangan Hidup ( (orld vie orld vie / /
eltanschaung eltanschaung): ): yakni petunjuk arah kegiatan / yakni petunjuk arah kegiatan /
aktifitas manusia dlm segala bidang kehidupan aktifitas manusia dlm segala bidang kehidupan
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 7 dari 59
Objek Kajian Filsafat Objek Kajian Filsafat
Objek Material: Objek Material:
Segala yang ~Ada (yg sudah ada. yg akan ada. yg Segala yang ~Ada (yg sudah ada. yg akan ada. yg
mungkin ada) secara kongkrit (fisik) & abstrak mungkin ada) secara kongkrit (fisik) & abstrak
(metafisik) (metafisik)
Objek Formal : Objek Formal :
Cara pandang seseorang thd yg ada tsb. Cara pandang seseorang thd yg ada tsb.
Dari sudut pandang nilai ( Dari sudut pandang nilai (aksiologi aksiologi). ).
Dari sudut pandang pengetahuan ( Dari sudut pandang pengetahuan (epistemologi epistemologi). ).
Dari sudut pandang keberadaan ( Dari sudut pandang keberadaan (ontologi ontologi). ).
Dari sudut pandang tingkah laku baik & buruk Dari sudut pandang tingkah laku baik & buruk
( (etika etika). ).
Dari sudut pandang keindahan ( Dari sudut pandang keindahan (estetika estetika). dsb. ). dsb.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 8 dari 59
Karakteristik Pemikiran Kefilsafatan Karakteristik Pemikiran Kefilsafatan
Bersifat kritis dan dinamis: yaitu selalu mempertanyakan segala Bersifat kritis dan dinamis: yaitu selalu mempertanyakan segala
sesuatu. problema sesuatu. problema- -problema. dan hal problema. dan hal- -hal yg. dihadapi manusia. hal yg. dihadapi manusia.
Bersifat terdalam (radikal): yaitu bukan hanya sampai pada fakta Bersifat terdalam (radikal): yaitu bukan hanya sampai pada fakta- -fakta fakta
yang sifatnya khusus dan empiris belaka. namun sampai pada intinya yang sifatnya khusus dan empiris belaka. namun sampai pada intinya
yang terdalam yaitu subtansinya yg. universal. (radix : akar yang terdalam yaitu subtansinya yg. universal. (radix : akar- -akarnya). akarnya).
Koheren (runtut): yi berpikir secara sistematis. runtut. unsur Koheren (runtut): yi berpikir secara sistematis. runtut. unsur- -unsurnya unsurnya
tdk saling terpisah. tdk saling bertentangan. tdk acak tdk saling terpisah. tdk saling bertentangan. tdk acak- -acakan. kacau. acakan. kacau.
dan fragmentaris. dan fragmentaris.
Bersifat Rasional: pemikiran Bersifat Rasional: pemikiran- -pemikirannya dapat diterima oleh akal pemikirannya dapat diterima oleh akal
sehat sehat
Bersifat menyeluruh (komprehensif): tidak parsial Bersifat menyeluruh (komprehensif): tidak parsial
Bersifat Spekulatif: yi menduga Bersifat Spekulatif: yi menduga- -duga/ menebak duga/ menebak- -nebak dengan kekutan nebak dengan kekutan
akal mns. yg. melampaui batas akal mns. yg. melampaui batas- -batas fakta. batas fakta.
Bersifat Bebas: tdk terikat pd kekangan2 sosial. politik. tradisi. agama. Bersifat Bebas: tdk terikat pd kekangan2 sosial. politik. tradisi. agama.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 9 dari 59
Bedanya dg Berpikir Keilmuan Bedanya dg Berpikir Keilmuan
-ektif, -ektif, artinya memiliki objek tertentu yg artinya memiliki objek tertentu yg
konkrit (dpt diteliti) konkrit (dpt diteliti)
etodis etodis. artinya ada kesesuaian antara . artinya ada kesesuaian antara
pengetahuan yg didapat dg objeknya dg pengetahuan yg didapat dg objeknya dg
menggunakan metode ilmiah menggunakan metode ilmiah
Sistematis Sistematis. artinya seluruh pengetahuan yg . artinya seluruh pengetahuan yg
diperoleh dari suatu objek disusun secara diperoleh dari suatu objek disusun secara
meyeluruh & sistematis (berurutan) meyeluruh & sistematis (berurutan)
&niversal &niversal. artinya setelah diuji berulang . artinya setelah diuji berulang- -
ulang. menghasilkan kebenaran yg sama & ulang. menghasilkan kebenaran yg sama &
beralaku umum. beralaku umum.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 10 dari 59
Cara Filsafat Menemukan Kebenaran Cara Filsafat Menemukan Kebenaran
Filsafat dimulai dg rasa heran/penasaran. kemudian bertanya & Filsafat dimulai dg rasa heran/penasaran. kemudian bertanya &
memikirkan ttg sesuatu tsb. secara mendalam dan menyeluruh memikirkan ttg sesuatu tsb. secara mendalam dan menyeluruh
utk mencari jawabanya utk mencari jawabanya
Cara Filsafat memecahkan masalah untuk mencari kebenaran dg metode: Cara Filsafat memecahkan masalah untuk mencari kebenaran dg metode:
1. 1. Deduktif. yaitu cara berpikir di mana suatu kesimpulan ditarik dari prinsip Deduktif. yaitu cara berpikir di mana suatu kesimpulan ditarik dari prinsip- -
prinsip umum dan kemudian diterapkan pada suatu yang khusus. Contoh : prinsip umum dan kemudian diterapkan pada suatu yang khusus. Contoh :
Semua manusia adalah fana ( P. Mayor ) Semua manusia adalah fana ( P. Mayor )
Semua raja adalah manusia (P.Minor) Semua raja adalah manusia (P.Minor)
Semua raja adalah fana (Kesimpulan) Semua raja adalah fana (Kesimpulan)
2. 2. Induktif. yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan/generalisasi dari Induktif. yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan/generalisasi dari
hal hal- -hal khusus kemudian diterapkan kepada sesuatu yg umum. Contoh : hal khusus kemudian diterapkan kepada sesuatu yg umum. Contoh :
Siti Mhs FH UII memakai jilbab (P.khusus) Siti Mhs FH UII memakai jilbab (P.khusus)
Maya Mhs FH UII memakai jilbab (P. Khusus) Maya Mhs FH UII memakai jilbab (P. Khusus)
Sarah Mhs FH UII memakai jilbab ( P.Khusus) Sarah Mhs FH UII memakai jilbab ( P.Khusus)
1adi : Semua mhs FH UII memakai jilbab (Generalisasi) 1adi : Semua mhs FH UII memakai jilbab (Generalisasi)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 11 dari 59
Tesa A Tesa A Perbedaan/Konflik Perbedaan/Konflik Antitesa B Antitesa B
Sintesa C Sintesa C
(Damai) (Damai)
3. 3. Model Dialektika, yaitu cara berpikir utk mencari Model Dialektika, yaitu cara berpikir utk mencari
simpulan yg diperoleh melalui tiga ieniang penalaran: simpulan yg diperoleh melalui tiga ieniang penalaran:
tesa, antitesa dan sintesa tesa, antitesa dan sintesa
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 12 dari 59
Pembidangan Filsafat Pembidangan Filsafat
uiun S. Suriasumantri (1985) uiun S. Suriasumantri (1985)
Epistimologi (FilsaIat Pengetahuan) Epistimologi (FilsaIat Pengetahuan)
Etika (FilsaIat Moral) Etika (FilsaIat Moral)
Estetika (FilsaIat seni) Estetika (FilsaIat seni)
MetaIisika MetaIisika
Politik (FilsaIat pemerintahan) Politik (FilsaIat pemerintahan)
FilsaIat Agama FilsaIat Agama
FilsaIat Ilmu FilsaIat Ilmu
FilsaIat Pendidikan FilsaIat Pendidikan
FilsaIat Hukum FilsaIat Hukum
FilsaIat Seiarah FilsaIat Seiarah
FilsaIat Matematika FilsaIat Matematika
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 13 dari 59
Poedjawijatna (1986) Poedjawijatna (1986)
Menurut Obieknya ada 6 bagian: Menurut Obieknya ada 6 bagian:
1. 1. FilsaIat Ada Umum (Ontologia / metaIisika FilsaIat Ada Umum (Ontologia / metaIisika
generalis) generalis)
2. 2. FilsaIat Ada Mutlak (Theodicea) FilsaIat Ada Mutlak (Theodicea)
3. 3. FilsaIat Alam (Cosmologia) FilsaIat Alam (Cosmologia)
4. 4. FilsaIat Manusia (Antropologia) FilsaIat Manusia (Antropologia)
5. 5. FilsaIat Tingkah Laku (Etika) FilsaIat Tingkah Laku (Etika)
6. 6. FilsaIat Budi (Logika) FilsaIat Budi (Logika)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 14 dari 59
Letak Filsafat Hukum Letak Filsafat Hukum
Umum Umum
Ada Ada Mutlak Ada Ada Mutlak
Ada Khusus Alam Ada Khusus Alam
Tdk Mutlak Antropologia Tdk Mutlak Antropologia
Manusia Etika Manusia Etika Fil.Hukum Fil.Hukum
Logika Logika
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 15 dari 59
Apa Filsafat Hukum Apa Filsafat Hukum itu? itu?
Lili Rasyidi Lili Rasyidi
FH adl cabang IilsaIat etika /moral. Obyek kaiiannya: FH adl cabang IilsaIat etika /moral. Obyek kaiiannya:
hakikat hukum (inti yg dalam dari hukum). Mempelaiari hakikat hukum (inti yg dalam dari hukum). Mempelaiari
hal2 yang tidak dpt diiawab oleh ilmu hukum hal2 yang tidak dpt diiawab oleh ilmu hukum
Purnadi Purbacaraka & Soeriono S. (1979) Purnadi Purbacaraka & Soeriono S. (1979)
FH adl perenungan & perumusan nilai2, penyerasian FH adl perenungan & perumusan nilai2, penyerasian
nilai2 (kebendaan dg keakhlakan, konservatisme dg nilai2 (kebendaan dg keakhlakan, konservatisme dg
pembaruan, ketertiban dg ketentraman, dsb) pembaruan, ketertiban dg ketentraman, dsb)
Satiipto R. (1982) Satiipto R. (1982)
FH mempertanyakan hal2 yg mendasar dari hukum, yi FH mempertanyakan hal2 yg mendasar dari hukum, yi
hakikat hukum, dasar2 mengikatnya hukum, mengapa org hakikat hukum, dasar2 mengikatnya hukum, mengapa org
menaati hukum dsb. menaati hukum dsb.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 16 dari 59
Gustav Radbruch (1952) Gustav Radbruch (1952)
FH adalah cabang IilsaIat yg mempelaiari FH adalah cabang IilsaIat yg mempelaiari
hukum yg benar / valid yang didasarkan pada hukum yg benar / valid yang didasarkan pada
nilai2 dasar hukum yaitu keadilan, kepastian, nilai2 dasar hukum yaitu keadilan, kepastian,
& kegunaan & kegunaan
Van Apeldoorn (1975) Van Apeldoorn (1975)
FH menghendaki iawaban atas pertanyaan : FH menghendaki iawaban atas pertanyaan :
1. 1. Apa hukum itu Apa hukum itu
2. 2. Bagaimana wuiud hukum itu ? Abstrak / Bagaimana wuiud hukum itu ? Abstrak /
konkrit, dsb. konkrit, dsb.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 17 dari 59
Apa Objek Kajian Filsafat Hukum itu? Apa Objek Kajian Filsafat Hukum itu?
Lingkup/obiek kaiiannya adalah masalah2 mendasar dari Lingkup/obiek kaiiannya adalah masalah2 mendasar dari
hukum spt: hukum spt:
1. 1. Apa Hakikat hukum itu ? Apa Hakikat hukum itu ?
2. 2. Apa tuiuan hukum itu ? Apa tuiuan hukum itu ?
3. 3. Apa Iungsi hukum itu ? Apa Iungsi hukum itu ?
4. 4. Mengapa orang menaati hukum ? Mengapa orang menaati hukum ?
5. 5. Apa yg mid kekuatan mengikatnya hukum ? Apa yg mid kekuatan mengikatnya hukum ?
6. 6. Mengapa negara berhak menghukum org ? Mengapa negara berhak menghukum org ?
7. 7. Apa hubungan hukum dg kekuasaan, keadilan, nilai2 Apa hubungan hukum dg kekuasaan, keadilan, nilai2
sosial budaya, HAM dsb sosial budaya, HAM dsb
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 18 dari 59
Apa Kegunaan Mempelajari FH ? Apa Kegunaan Mempelajari FH ?
Menghindarkan pemikiran sempit akibat Menghindarkan pemikiran sempit akibat
berkembangnya spesialisasi di bidang hukum berkembangnya spesialisasi di bidang hukum
Mengetahui corak pemikiran hukum /aliran2 Mengetahui corak pemikiran hukum /aliran2
pemikiran hukum dari zaman kuno sampai pemikiran hukum dari zaman kuno sampai
sekarang sekarang
Secara praktis untuk menielaskan peranan Secara praktis untuk menielaskan peranan
hukum dalam pembangunan. hukum dalam pembangunan.
Mengembangkan pemikiran hukum untuk Mengembangkan pemikiran hukum untuk
pengembanan Ilmu Hukum pengembanan Ilmu Hukum
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 19 dari 59
Apa saja Ilmu-Ilmu yg Berobyek Hukum?
Politik Hukum Politik Hukum
Disiplin Disiplin FilsaIat Hukum FilsaIat Hukum Ilmu ttg Norma Ilmu ttg Norma
Hukum Hukum Ilmu H u k u m Ilmu ttg Pengertian Hukum Ilmu H u k u m Ilmu ttg Pengertian Hukum Seiarah Hukum Seiarah Hukum
Ilmu ttg Kenyataan Hukum Ilmu ttg Kenyataan Hukum Sosiologi Hk Sosiologi Hk
Psikologi Hk Psikologi Hk
Perbandingan Hk Perbandingan Hk
Antropologi Hk Antropologi Hk
( Sumber : Purnadi Purbacaraka & Soeriono S. 1989 ) ( Sumber : Purnadi Purbacaraka & Soeriono S. 1989 )
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 20 dari 59
Ciri Ciri- -ciri Berpikir Yuridis ciri Berpikir Yuridis
Romawi Kuno Romawi Kuno 1uridicus 1uridicus
Perancis Perancis 1uridique 1uridique
Belanda Belanda 1uridis. yaitu berpikir sesuai dg keahlian hukum 1uridis. yaitu berpikir sesuai dg keahlian hukum
( (rechtskundig / rechtsgeleerd rechtskundig / rechtsgeleerd); berpikir sesuai ); berpikir sesuai
dengan hukum positip (hukum yg berlaku di sini. dengan hukum positip (hukum yg berlaku di sini.
waktu ini. Romawi waktu ini. Romawi hic et nunc) hic et nunc)
Ilmu Hukum Positip Ilmu Hukum Positip
Inggris Inggris 1urisprudence.Isinya kearifan / kebijaksanaan hukum 1urisprudence.Isinya kearifan / kebijaksanaan hukum
1erman 1erman 1urisprudenz 1urisprudenz
Yuridis ada 2 macam : (menurut Prof.DR.Khusnoe) Yuridis ada 2 macam : (menurut Prof.DR.Khusnoe)
1uridis Positivis 1uridis Positivis yaitu berpikir sebatas pada apa yg tercantum di dlm yaitu berpikir sebatas pada apa yg tercantum di dlm
ketentuan UU saja. Tdk dihubungkan dg hal yang lebih ketentuan UU saja. Tdk dihubungkan dg hal yang lebih
tinggi misalnya asas2 dan nilai2 tinggi misalnya asas2 dan nilai2
Yuridis Idealis Yuridis Idealis yaitu berpikir apa yg tercantum dalam UU dihubungkan yaitu berpikir apa yg tercantum dalam UU dihubungkan
dengan pengertiannya dan semangat / jiwa tata hukum ybs dengan pengertiannya dan semangat / jiwa tata hukum ybs
( r ( rechtsidee echtsidee) )
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 21 dari 59
HAKIKAT . TU1UAN DAN FUNGSI HUKUM HAKIKAT . TU1UAN DAN FUNGSI HUKUM
Apa Hakikat Hukum itu? Apa Hakikat Hukum itu?
Apa Hukum itu? Apa Hukum itu?
Hukum sulit dideIinisikan, mengapa ? Hukum sulit dideIinisikan, mengapa ?
Van Apeldoorn : Van Apeldoorn :
Hukum terdapat di seluruh dunia, di mana ada masyarakat Hukum terdapat di seluruh dunia, di mana ada masyarakat
manusia, di situ ada hukum ( manusia, di situ ada hukum (Ubi Societas Ibi Ius Ubi Societas Ibi Ius) )
I Kisch : I Kisch :
Hukum tdk dapat ditangkap oleh panca indera , shg sulit Hukum tdk dapat ditangkap oleh panca indera , shg sulit
membuat deIinisi hukum yg memuaskan orang. membuat deIinisi hukum yg memuaskan orang.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 22 dari 59
Ahmad Ali Ahmad Ali
Hukum pada hakekatnya adalah sesuatu yg abstrak, tapi Hukum pada hakekatnya adalah sesuatu yg abstrak, tapi
maniIestasinya beruiud hal yg konkrit, shg melahirkan maniIestasinya beruiud hal yg konkrit, shg melahirkan
deIinisi hukum yg amat beragam, tergantung persepsi org deIinisi hukum yg amat beragam, tergantung persepsi org
thd hukum. thd hukum.
Hukum cakupannya luas sekali : Hukum cakupannya luas sekali :
- - Hakim Hakim : Hukum adl keputusan : Hukum adl keputusan
- - Ilmuwan Ilmuwan : Hukum adl kaidah / norma : Hukum adl kaidah / norma
- - Rakyat Rakyat : hukum adl tradisi / kebiasaan : hukum adl tradisi / kebiasaan
- - Agamawan : Hukum adl ketentuan Tuhan Agamawan : Hukum adl ketentuan Tuhan
- - Penguasa Penguasa : Hukum adl kekuasaan : Hukum adl kekuasaan
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 23 dari 59
Bebagai Pengertian Hukum
Dapat dikelompokkan : Dapat dikelompokkan :
SiIatnya Dogmatis SiIatnya Dogmatis- -NormatiI : NormatiI :
memandang hukum sebagai aiaran / normos utk memandang hukum sebagai aiaran / normos utk
mengatur perilaku manusia. Diikuti oleh paham mengatur perilaku manusia. Diikuti oleh paham
positivis positivis
SiIatnya Non SiIatnya Non- -Dogamatis : Dogamatis :
Tidak memandang hukum sbg normos tapi sebagai Tidak memandang hukum sbg normos tapi sebagai
nomos (perilaku aiek yg mempola). Banyak diikuti nomos (perilaku aiek yg mempola). Banyak diikuti
oleh : Paham antropologis, historis, sosiologis dan oleh : Paham antropologis, historis, sosiologis dan
realis realis
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 24 dari 59
ujud Hukum ujud Hukum
Hukum sbg Kaidah / Norma ( Hukum sbg Kaidah / Norma (Sollen Sollen) )
Hukum sbg Kenyataan di masyarakat ( Hukum sbg Kenyataan di masyarakat (Sein Sein) )
Kaidah/Norma adl : Kaidah/Norma adl :
Aturan tingkah laku, yi sesuatu yg seharusnya Aturan tingkah laku, yi sesuatu yg seharusnya
dilakukan oleh manusia dlm keadaan tertentu dilakukan oleh manusia dlm keadaan tertentu
Petuniuk hidup yg mengikat Petuniuk hidup yg mengikat
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 25 dari 59
1enis2 Kaidah / Norma 1enis2 Kaidah / Norma
Radbruch : Radbruch :
Kaidah/Norma Alam Kaidah/Norma Alam
Kaidah / Norma Sosial : moral, agama, kesopanan, hukum. Kaidah / Norma Sosial : moral, agama, kesopanan, hukum.
Apa Bedanya ? Apa Bedanya ?
Kaidah / Norma Alam : Kaidah / Norma Alam :
Yi kaidah yg menyatakan ttg apa yg pasti akan terjadi, Yi kaidah yg menyatakan ttg apa yg pasti akan terjadi,
misal: semua manusia pasti mati. Api itu pasti membakar misal: semua manusia pasti mati. Api itu pasti membakar
dsb dsb
Kaidah / Norma Sosial : Kaidah / Norma Sosial :
Kidah yg menyatakan ttg sesuatu yg blm pasti terjadi, Kidah yg menyatakan ttg sesuatu yg blm pasti terjadi,
sesuatu yg seharusnya terjadi atau tdk terjadi. Nisal : Org sesuatu yg seharusnya terjadi atau tdk terjadi. Nisal : Org
!slam seharusnya Sholat. Nns seharusnya tdk membunuh. !slam seharusnya Sholat. Nns seharusnya tdk membunuh.
Apa bedanya Norma Agama, Noral, Kesopnan dan Hukum ? Apa bedanya Norma Agama, Noral, Kesopnan dan Hukum ?
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 26 dari 59
B. Tujuan Hukum B. Tujuan Hukum
Teori Etis : Teori Etis :
Tuiuan pokok hukum adl utk menemukan dan merealisasikan keadilan. Yg Tuiuan pokok hukum adl utk menemukan dan merealisasikan keadilan. Yg
meniadi Iokus yi : meniadi Iokus yi :
1) hakikat keadilan (subtansi) 1) hakikat keadilan (subtansi)
2) prosedur utk mewuiudkan keadilan (prosedural). 2) prosedur utk mewuiudkan keadilan (prosedural).
Hakikat keadilan terletak pada penilaian terhadap suatu perlakuan / Hakikat keadilan terletak pada penilaian terhadap suatu perlakuan /
tindakan. Ada 2 pihak yi pihak yang memperlakukan dan pihak yg tindakan. Ada 2 pihak yi pihak yang memperlakukan dan pihak yg
menerima perlakuan. Keadilan hrs terwuiud pd kedua belah pihak. menerima perlakuan. Keadilan hrs terwuiud pd kedua belah pihak.
Aristoteles, ada 2 macam keadilan yi : Aristoteles, ada 2 macam keadilan yi :
1. 1. keadilan keadilan /istributive /istributive yakni menghendaki agar setiap orang yakni menghendaki agar setiap orang
mendapatkan apa yg meniadi haknya, mendapatkan apa yg meniadi haknya,
2. 2. keadilan keadilan commutative commutative yakni menghendaki agar setiap org yakni menghendaki agar setiap org
mendapatkan hak yg sama banyaknya. mendapatkan hak yg sama banyaknya.
Keadilan Hukum seperti apa? Keadilan Hukum seperti apa?
Prosedural dan SubtantiI Prosedural dan SubtantiI
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 27 dari 59
Teori Positivis: Teori Positivis:
Tuiuan hk adl semata Tuiuan hk adl semata- -mata utk menciptakan mata utk menciptakan
kepastian. kepastian.
Kepastian hukum diwuiudkan dg adanya Kepastian hukum diwuiudkan dg adanya
aturan hukum yg ielas dan tegas. aturan hukum yg ielas dan tegas.
Aturan hk itu adil/ tidak, ditatati / tidak, bukan Aturan hk itu adil/ tidak, ditatati / tidak, bukan
urusan hukum, yg penting adanya aturan urusan hukum, yg penting adanya aturan
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 28 dari 59
Teori Utilitis : Teori Utilitis :
Tuiuan hukum adalah utk menciptakan Tuiuan hukum adalah utk menciptakan
kemanIaatan / kebahagiaan warga masyarakat kemanIaatan / kebahagiaan warga masyarakat
yg sebanyak yg sebanyak- -banyaknya. banyaknya.
Tujuan Ideal Hukum : Tujuan Ideal Hukum :
Mewuiudkan keadilan, kepastian dan Mewuiudkan keadilan, kepastian dan
kemanIaatan ( 3 nilai dasar hukum) kemanIaatan ( 3 nilai dasar hukum)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 29 dari 59
C. Fungsi Hukum C. Fungsi Hukum
As a tool of social control As a tool of social control
Yi utk mengontrol perilaku masyarakat dg cara Yi utk mengontrol perilaku masyarakat dg cara
menormakan perilaku tsb dg larangan & sanksi tertentu. menormakan perilaku tsb dg larangan & sanksi tertentu.
Kontrol sosial menentukan tingkah laku yg dianggap Kontrol sosial menentukan tingkah laku yg dianggap
menyimpang. Makin kuat kontrol sosial pada tingkah menyimpang. Makin kuat kontrol sosial pada tingkah
laku makin berat nilai penyimpangan pelakunya. laku makin berat nilai penyimpangan pelakunya.
Misalnya masyarakat yg menganut secara konsekuen Misalnya masyarakat yg menganut secara konsekuen
syariat Islam, hukuman bagi pezina adalah hukuman syariat Islam, hukuman bagi pezina adalah hukuman
Iisik yang cukup berat, tetapi bagi masyarakat Eropa Iisik yang cukup berat, tetapi bagi masyarakat Eropa
Barat umumnya, hukuman bagi pezina ( Barat umumnya, hukuman bagi pezina (overspel overspel) adalah ) adalah
iauh lebih ringan. iauh lebih ringan.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 30 dari 59
As As aa tool of social engineering tool of social engineering
Yi hukum digunakan utk rekayasa / Yi hukum digunakan utk rekayasa /
perubahan masyarakat sesuai yg perubahan masyarakat sesuai yg
dikehendaki.. Pelopor perubahan ( dikehendaki.. Pelopor perubahan (gent of gent of
change) change) adl seseorang atau sekelompok org adl seseorang atau sekelompok org
yg mendapatkan kepercayaan dari yg mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat sbg pemimpin satu atau lebih masyarakat sbg pemimpin satu atau lebih
lembaga2 kemasyarakatan (Pemerintah). lembaga2 kemasyarakatan (Pemerintah).
Contoh UU Perkawinan. UU Agraria. dsb. Contoh UU Perkawinan. UU Agraria. dsb.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 31 dari 59
Sbg Sbg Instrumen Instrumen Politik Politik
Yi Yi sarana sarana utk utk menyalurkan menyalurkan kebijakan kebijakan22/kepentingan /kepentingan politik politik melalui melalui
produk produk perUU perUU.. Dalam Dalam sistem sistem hukum hukum Indonesia Indonesia UU UU adalah adalah produk produk
bersama bersama DPR DPR dan dan pemerintah pemerintah.. Kenyataan Kenyataan ini ini tidak tidak dapat dapat disangkal disangkal
bahwa bahwa para para politisi politisi yg yg duduk duduk di di DPR DPR lah lah yg yg memproduk memproduk UU UU (hukum (hukum
positip) positip).. Ini Ini berarti berarti bahwa bahwa hukum hukum tidak tidak dapat dapat dipisahkan dipisahkan dg dg politik politik
oleh oleh karena karena hukum hukum merupakan merupakan produk produk keputusan keputusan politik politik..
Menurut Menurut Mac Mac Iver Iver ada ada 22 jenis jenis hukum hukum kaitanya kaitanya dg dg kekuasaan kekuasaan politik politik: :
( (11) ) hukum hukum yg yg mengemudikan mengemudikan negara negara; ; ( (22) ) hukum hukum yg yg digunakan digunakan negara negara
sbg sbg alat alat memerintah memerintah..
Hukum Hukum yg yg mengemudikan mengemudikan negara negara disebut disebut Hukum Hukum Konstitusi. Konstitusi. lainya lainya
disebut disebut hukum hukum biasa biasa ( (ordinar ordinar la la) ).. Hukum Hukum konstitusi konstitusi terwujud terwujud
dalam dalam suatu suatu UUD UUD yg yg tertulis. tertulis. yg yg hrs hrs dibedakan dibedakan dg dg UU UU biasa biasa.. Ordinary Ordinary
law law jika jika ingin ingin difungsikan difungsikan sbg sbg alat alat politik politik tetap tetap tdk tdk boleh boleh
bertentangan bertentangan dg dg hukum hukum konstitusi konstitusi yg yg mengemudikan mengemudikan negara negara..
Dengan Dengan kata kata lain lain fungsi fungsi hukum hukum sebagai sebagai alat alat politik politik mempunyai mempunyai batas. batas.
yaitu yaitu sepanjang sepanjang tidak tidak bertentangan bertentangan dg dg konstitusi konstitusi..
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 32 dari 59
Sbg Mekanisme Integrasi Sbg Mekanisme Integrasi
Yi hukum merupakan pengintegrasi berbagai Yi hukum merupakan pengintegrasi berbagai
kepentingan warga masyarakat baik seblm ada kepentingan warga masyarakat baik seblm ada
konflik maupun setelah terjadinya konflik. konflik maupun setelah terjadinya konflik.
Ttp hukum bukan satu2nya mekanisme pengintegrasi. Ttp hukum bukan satu2nya mekanisme pengintegrasi.
melainkan masih terdapat sarana pengintegrasi lainya melainkan masih terdapat sarana pengintegrasi lainya
yaitu kaidah agama. moral dan sebagainya. yaitu kaidah agama. moral dan sebagainya.
Sblm terjadi konflik misal: jika seseorang pembeli Sblm terjadi konflik misal: jika seseorang pembeli
barang membayar harga barang. dan penjual barang membayar harga barang. dan penjual
menerima uang pembayaran. menerima uang pembayaran.
Setelah terjadinya konflik misal: jika si pembeli sudah Setelah terjadinya konflik misal: jika si pembeli sudah
membayar lunas harga barang. akan tetapi penjual membayar lunas harga barang. akan tetapi penjual
tidak mau menyerahkan barang yang telah dijualnya. tidak mau menyerahkan barang yang telah dijualnya.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 33 dari 59
PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM PERKEMBANGAN FILSAFAT HUKUM
Darji Darmodiharjo & Sidarta (2004) Darji Darmodiharjo & Sidarta (2004)
1. 1. Zaman Kuno Zaman Kuno : Abad 6 SM : Abad 6 SM - - 5 M. 5 M.
2. 2. Zaman Pertengahan Zaman Pertengahan : Abad 5 M : Abad 5 M - - 15 M 15 M
3. 3. Zaman Modern Zaman Modern : Abad 15 : Abad 15 - - 20 M 20 M
4. 4. Zaman sekarang Zaman sekarang : Abad 21 : Abad 21 - -
(Posmodern) (Posmodern)
Lili Rasjidi ( 1988 ) Lili Rasjidi ( 1988 )
1. Zaman Purbakala 1. Zaman Purbakala
- - Masa Yunani Masa Yunani
- - Masa Romawi Masa Romawi
2. Abad Pertengahan 2. Abad Pertengahan
- - Masa Gelap Masa Gelap
- - Masa Scholastik Masa Scholastik
3. Zaman Renaisance 3. Zaman Renaisance
4. Zaman Baru 4. Zaman Baru
5. Zaman Modern 5. Zaman Modern
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 34 dari 59
Zaman Kuno (Abd 6 SM Zaman Kuno (Abd 6 SM -- 5 M) 5 M)
Pusatnya: Yunani dan Romawi Pusatnya: Yunani dan Romawi
Cirinya: Cosmosentris (alam semesta meniadi pusat pemikiran) Cirinya: Cosmosentris (alam semesta meniadi pusat pemikiran)
FILSAFAT HUKUM blm berkembang, krn para IilusuI (SOFISME) memusatkan pd FILSAFAT HUKUM blm berkembang, krn para IilusuI (SOFISME) memusatkan pd
pemikiran ttg alam semesta (cosmologi), Yi teriadinya alam semesta & apa yg meniadi pemikiran ttg alam semesta (cosmologi), Yi teriadinya alam semesta & apa yg meniadi
inti alam semesta. inti alam semesta.
%ales %ales (624 (624- -548 SM) 548 SM) : inti alam adl air : inti alam adl air
naximenes naximenes : inti alam adl udara : inti alam adl udara
iraklitos iraklitos : inti alam adl api : inti alam adl api
!itagoras !itagoras (532 SM) (532 SM) : Bilangan adl pusat : Bilangan adl pusat cosmos cosmos. .
Zaman Yunani Zaman Yunani
- - Pemikiran Socrates, Plato & Aristoteles banyak mempengaruhi Pemikiran Socrates, Plato & Aristoteles banyak mempengaruhi
pemikiran teori2 hukum ( pemikiran teori2 hukum ( bersifat bersifat spekulatif spekulatif ), terutama teori ), terutama teori
keadilan. Seperti teori kedilan distributiI & korektiI. keadilan. Seperti teori kedilan distributiI & korektiI.
Zaman Romawi Zaman Romawi
- - Pemikiran di zaman ini banyak memberikan kontribusi ttg Pemikiran di zaman ini banyak memberikan kontribusi ttg
konsep2 & teknik2 yg terkait dg hukum positip ( konsep2 & teknik2 yg terkait dg hukum positip ( bersifat praktis bersifat praktis ), ),
spt hukum kontrak, kebendaan, & aiaran ttg kesalahan. spt hukum kontrak, kebendaan, & aiaran ttg kesalahan.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 35 dari 59
Zaman Pertengahan (Abad 6 Zaman Pertengahan (Abad 6- -14 M) 14 M)
Ciri utamanya: Theosentris (Tuhan meniadi pusat pemikiran) (Tuhan meniadi pusat pemikiran)
Keadaan Dunia Barat:
Masa Gelap (%e /ark ages)
- Dimulai runtuhnya Kekaisaran Romawi akibat serangan Suku
Germania. Tdk ada kemaiuan yg berarti pd masa ini ttg
pemikiran hukum, karena situasinya kacau balau & tdk tenteram.
Aiaran Kristen meniadi sandaran utama pada masa ini.
Masa Scholastik
- Banyak pemikir hukum lahir, dg corak religius (Nasrani)
dikaitkan dg pemikiran Plato (Neo-Platonisme).
Tokohnya, seperti : St. Agustinus.
Di Dunia Islam (Timur):
- Teriadi perkembangan pemikiran IilsaIat yang luar biasa.
Di bidang hukum lahir mazhab2 hukum seperti : SyaIi`i, Maliki,
Hambali dan HanaIi.
- Di bidang IilsaIat dan keilmuan lahir ilmuwan2 spt : Ibnu Sina, Ibnu Khaldun,
Aliabbar, Ibnu Rusy, Ghozali, Ibnu Taimiya, dsb
Indonesia spt apa?
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 36 dari 59
Zaman Modern (Abad 15 Zaman Modern (Abad 15 20 M) 20 M)
Ciri utamanya Ciri utamanya ntroposentris ntroposentris (Mns mid pusat pemikiran). (Mns mid pusat pemikiran).
Lahir pemikiran2 liberal ttg hukum, yg tdk terikat pada aiaran Lahir pemikiran2 liberal ttg hukum, yg tdk terikat pada aiaran
ketuhanan (sekuler). Mns bebas menggunakan akal pikiranya, ketuhanan (sekuler). Mns bebas menggunakan akal pikiranya,
yg melahirkan ilmu pengetahuan & teknologi. yg melahirkan ilmu pengetahuan & teknologi.
Rasio mns bukan penielmaan rasio Tuhan. Rasio mns bukan penielmaan rasio Tuhan.
Rasio mns mrp sumber satu2nya hukum. Rasio mns mrp sumber satu2nya hukum.
Melahirkan paham positivisme hukum. Melahirkan paham positivisme hukum.
Lahir gerakan kodiIikasi hukum / Hukum Positip Lahir gerakan kodiIikasi hukum / Hukum Positip
Dunia Islam (Timur) mundur, dunia Barat Maiu. Dunia Islam (Timur) mundur, dunia Barat Maiu.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 37 dari 59
Zaman Posmodern Zaman Posmodern
Ciri2nya: Ciri2nya:
Dunia menggelobal, era inIormasi, multivers Dunia menggelobal, era inIormasi, multivers
(tidak ada sentris), Lahir pemikiran hukum yg (tidak ada sentris), Lahir pemikiran hukum yg
humanis. humanis.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 38 dari 59
ALIRAN ALIRAN- -ALIRAN FILSAFAT HUKUM ALIRAN FILSAFAT HUKUM
Urgensi mengkaji Aliran2 FH : Urgensi mengkaji Aliran2 FH :
Aliran2 FH mrp inti Filsafat Hukum. Aliran2 FH mrp inti Filsafat Hukum.
Bermanfaat utk mengetahui berbagai corak Bermanfaat utk mengetahui berbagai corak
pemikiran hukum dg berbagai sudut pandangnya. pemikiran hukum dg berbagai sudut pandangnya.
perkembangan dan dinamikanya dari masa ke masa. perkembangan dan dinamikanya dari masa ke masa.
Hukum dpt diartikan bermacam Hukum dpt diartikan bermacam- -macam. baik makna macam. baik makna
/hakikat. tujuan dan fungsinya. /hakikat. tujuan dan fungsinya.
Memperluas dan memperkaya wawasan dlm Memperluas dan memperkaya wawasan dlm
memandang hukum dan masalah2 nya. memandang hukum dan masalah2 nya.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 39 dari 59
Berbagai Aliran Filsafat Hukum Berbagai Aliran Filsafat Hukum
Lili Rasiidi, menggolongkan : Lili Rasiidi, menggolongkan :
1. 1. Aliran Hukum Alam / Kodrat, mencakup : Aliran Hukum Alam / Kodrat, mencakup :
a. Yang Irrasional a. Yang Irrasional
b. Yang Rasional b. Yang Rasional
2. 2. Aliran Hukum Positip, meliputi : Aliran Hukum Positip, meliputi :
a. Yang Analitis a. Yang Analitis
b. Yang Murni b. Yang Murni
3. 3. Aliran Utilitariarianisme / Pragmatis Aliran Utilitariarianisme / Pragmatis
4. 4. Aliran Seiarah Aliran Seiarah
5. 5. Sociological urisprudence Sociological urisprudence
6. 6. Legal Realisme Legal Realisme
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 40 dari 59
Darji Darmodiharjo. menggolongkan : Darji Darmodiharjo. menggolongkan :
1. 1. Aliran Hukum Alam Aliran Hukum Alam
2. 2. Positivisme Hukum Positivisme Hukum
3. 3. Utilitarianisme Utilitarianisme
4. 4. Mazhab Seiarah Mazhab Seiarah
5. 5. Sosiological Yurisprudence Sosiological Yurisprudence
6. 6. Realisme Hukum Realisme Hukum
7. 7. Freirechtlehre Freirechtlehre
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 41 dari 59
ALiran Hukum Alam/Kodrat
Lahir dan berkembang Lahir dan berkembang 2.500 tahun yg lalu. 2.500 tahun yg lalu.
Spirit pemikirannya: mencari keadilan yg absolut. Spirit pemikirannya: mencari keadilan yg absolut.
Hk Alam dipandang sbg hk yg berlaku universal dan Hk Alam dipandang sbg hk yg berlaku universal dan
abadi. abadi.
Sumber Hk Alam, ada 2, yaitu : Sumber Hk Alam, ada 2, yaitu :
a. Rasio Tuhan (melahirkan corak hk alam yg a. Rasio Tuhan (melahirkan corak hk alam yg
Irrasional) Irrasional)
b. Rasio Manusia ( melahirkan hk alam yg Rasional) b. Rasio Manusia ( melahirkan hk alam yg Rasional)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 42 dari 59
Hukum Alam yg Irrasional : Hukum Alam yg Irrasional :
Tokoh2 Tokoh2- -nya : nya :
Thomas Aquinas. 1ohn Salisbury. Dante Alighieri. Piere Dubois. Marsilius Thomas Aquinas. 1ohn Salisbury. Dante Alighieri. Piere Dubois. Marsilius
Padura. illiam Occam. 1ohn ycliffe. 1ohannes Huss. Padura. illiam Occam. 1ohn ycliffe. 1ohannes Huss.
Inti ajarannya : Inti ajarannya :
lu|ur vard oe(|a|u ur|ve(sa| dar aoad|. oe(suroe( |ardsurd da(| Turar. lu|ur vard oe(|a|u ur|ve(sa| dar aoad|. oe(suroe( |ardsurd da(| Turar.
Hukum yang berlaku universal dan abadi, bersumber langsung dari Tuhan. Hukum yang berlaku universal dan abadi, bersumber langsung dari Tuhan.
Negara merupakan bayangan keraiaan Tuhan di dunia. Negara merupakan bayangan keraiaan Tuhan di dunia. ex umana/positivis ex umana/positivis
secara vertikal harus konsisten terhadap secara vertikal harus konsisten terhadap ex naturalis ex naturalis.. ex /evina ex /evina.. dan dan ex ex
aaeeterna terna
Thomas Aqu|nas: Thomas Aqu|nas:
Negara merupakan bayangan keraiaan Tuhan di dunia. Negara merupakan bayangan keraiaan Tuhan di dunia. ex umana/positivis ex umana/positivis
secara vertikal harus konsisten terhadap secara vertikal harus konsisten terhadap ex naturalis ex naturalis.. ex /evina ex /evina.. dan dan ex ex
aaeeterna terna
ohn 8u||sbury: ohn 8u||sbury:
Penguasa dan gereia perlu bersama Penguasa dan gereia perlu bersama- -sama menggarap hukum. Penguasa sama menggarap hukum. Penguasa
seharusnya abdi gereia. seharusnya abdi gereia.
Pemikiran Pemikiran hukum secara dominan dipengaruhi bahasa teologia hukum secara dominan dipengaruhi bahasa teologia
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 43 dari 59
Hukum Alam yg Rasional Hukum Alam yg Rasional
Tokoh2 Tokoh2- -nya : nya :
Hugo de Groot (Grotius), Christian Thomasius, Hugo de Groot (Grotius), Christian Thomasius,
Immanual Kant, Sammuel von PuIendorI. Immanual Kant, Sammuel von PuIendorI.
Inti pikiranya : Inti pikiranya :
1. 1. Sumber dr hukum yang universal dan abadi adalah rasio Sumber dr hukum yang universal dan abadi adalah rasio
manusia (Antroposentris), bukan rasio tuhan. manusia (Antroposentris), bukan rasio tuhan.
2. 2. Hk alam muncul dari pikiran manusia sendiri bukan Hk alam muncul dari pikiran manusia sendiri bukan
tuhan, tentang apa yg baik dan buruk, penilaiannya tuhan, tentang apa yg baik dan buruk, penilaiannya
diserahkan kpd kesusilaan (moral) alam. diserahkan kpd kesusilaan (moral) alam.
. . Per|||(ar Per|||(ar ru|ur oarva| rerddura|ar s|roo| ru|ur oarva| rerddura|ar s|roo|--s|roo| vard s|roo| vard
oe(asa| da(| a|ar. dar oe(s|lal (as|ora|. oe(asa| da(| a|ar. dar oe(s|lal (as|ora|.
4. 4. Muncul setelah zaman Renaisance abad 15 (Era yg Muncul setelah zaman Renaisance abad 15 (Era yg
memisahkan rasio mns dr rasio tuhan / sekularisme) memisahkan rasio mns dr rasio tuhan / sekularisme)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 44 dari 59
Hugo de Groot (Grotius) 1583 Hugo de Groot (Grotius) 1583- -1645 1645
Dikenal sbg Bpk Hukum Internasional, krn ia Dikenal sbg Bpk Hukum Internasional, krn ia
mempopulerkan konsep2 hukum dlm hubungan antar mempopulerkan konsep2 hukum dlm hubungan antar
negara, spt Hk Perang dan Damai, Hukum Laut dsb. negara, spt Hk Perang dan Damai, Hukum Laut dsb.
Inti pikirannya : Inti pikirannya :
1. Sumber Hukum adl Rasio Manusia, krn kekuatan rasio 1. Sumber Hukum adl Rasio Manusia, krn kekuatan rasio
mns inilah yg membedakan dg makhluk lain. Seluruh mns inilah yg membedakan dg makhluk lain. Seluruh
kehidupan mns hrs disandarkan pada kemampuan akal kehidupan mns hrs disandarkan pada kemampuan akal
(rasio). (rasio).
2. Hk alam adl hukum yg muncul sesuai kodrat manusia. 2. Hk alam adl hukum yg muncul sesuai kodrat manusia.
3. Hukum alam tdk mungkin dpt diubah, bahkan oleh Tuhan 3. Hukum alam tdk mungkin dpt diubah, bahkan oleh Tuhan
sekalipun. Hukum Alam diperoleh manusia lewat sekalipun. Hukum Alam diperoleh manusia lewat
akalnya. Tuhan hanya memberikan kekuatan akalnya. Tuhan hanya memberikan kekuatan
mengikatnya. mengikatnya.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 45 dari 59
Aliran Positivisme Hukum Aliran Positivisme Hukum
Kenapa disebut aliran positivisme ? Kenapa disebut aliran positivisme ?
Memandang hukum sebatas norma / aturan yg Memandang hukum sebatas norma / aturan yg
dipositipkan (dibuat oleh negara). Hukum UU dipositipkan (dibuat oleh negara). Hukum UU
Hakekat hukum adl perintah penguasa yg punya otoritas Hakekat hukum adl perintah penguasa yg punya otoritas
( (law is a comman/ of te lawgivers law is a comman/ of te lawgivers) )
Memisahkan secara tegas wilayah norma2 hukum dg Memisahkan secara tegas wilayah norma2 hukum dg
norma2 sosial (agama, moral, kesusilaan, sopan norma2 sosial (agama, moral, kesusilaan, sopan- -santun santun
dsb) dsb)
Ada 2 corak Positivisme : Analitis dan Hk Murni Ada 2 corak Positivisme : Analitis dan Hk Murni
Tokohnya : ohn Austin (1790 Tokohnya : ohn Austin (1790- -1859) dan Hans Kelsen 1859) dan Hans Kelsen
(1881 (1881- -1973) 1973)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 46 dari 59
Positivisme Analitis (1ohn Austin) Positivisme Analitis (1ohn Austin)
Hukum pada hakekatnya adalah perintah dr penguasa Hukum pada hakekatnya adalah perintah dr penguasa
negara negara
Hukum mrp sistem yg tertutup, tetap dan logis Hukum mrp sistem yg tertutup, tetap dan logis
enis2 Hukum : enis2 Hukum :
1. 1. Hk Tuhan ( Hk Tuhan (%e Devine aws %e Devine aws) )
2. 2. Hk yg dibuat Manusia, terdiri dari : Hk yg dibuat Manusia, terdiri dari :
- - Hk yg sebenarnya, yi Hk Positip yg dibuat Hk yg sebenarnya, yi Hk Positip yg dibuat
oleh pihak yg mempunyai otoritas yg memilki oleh pihak yg mempunyai otoritas yg memilki
syarat sbg hukum syarat sbg hukum
- - Hk yg tdk sebenarnya yi : tdk memiliki syarat Hk yg tdk sebenarnya yi : tdk memiliki syarat
sbg hukum (Adat istiadat, kesopanan dsb) sbg hukum (Adat istiadat, kesopanan dsb)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 47 dari 59
Syarat2 Hukum Positip : Syarat2 Hukum Positip :
1. 1. Perintah ( Perintah (comman/ comman/) )
2. 2. Sanksi ( Sanksi (sanction sanction) )
3. 3. Kewaiiban ( Kewaiiban (/utv /utv) )
4. 4. Kedaulatan ( Kedaulatan (Souvereigntv) Souvereigntv)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 48 dari 59
Ajaran Hukum Murni Ajaran Hukum Murni
(Hans Kelsen) (Hans Kelsen)
Perlu memperielas posisi ilmu Hukum berhadapan dg Perlu memperielas posisi ilmu Hukum berhadapan dg
ilmu2 yg lain, dg membangun teori hukum. ilmu2 yg lain, dg membangun teori hukum.
Teori ilmu hukum bersiIat normatiI tdk seperti teori2 Teori ilmu hukum bersiIat normatiI tdk seperti teori2
dlm ilmu2 alam, yang empiris. dlm ilmu2 alam, yang empiris.
Teori hk adl teori ttg norma2 dan tdk berurusan dg Teori hk adl teori ttg norma2 dan tdk berurusan dg
eIektiIitas norma2 hk. eIektiIitas norma2 hk.
Teori hukum siIatnya Iormal, yi: ttg cara pengaturan / Teori hukum siIatnya Iormal, yi: ttg cara pengaturan /
penormaan mnt ialan / pola yg spesiIik penormaan mnt ialan / pola yg spesiIik
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 49 dari 59
Tiga Konsep Ajaran Kelsen : Tiga Konsep Ajaran Kelsen :
1. 1. Aiaran Hukum Murni ( Aiaran Hukum Murni (!ure %eorv of aw !ure %eorv of aw) )
2. 2. Aiaran ttg Aiaran ttg Grun/norm Grun/norm
3. 3. Aiaran ttg Aiaran ttg Stufenteorie Stufenteorie
Aiaran Hukum Murni : Aiaran Hukum Murni :
Teori hukum harus dibersihkan dari anasir2 non Teori hukum harus dibersihkan dari anasir2 non- -hukum, hukum,
spt : seiarah, moral, politik, sosiologi dsb spt : seiarah, moral, politik, sosiologi dsb
Keadilan bukan wilayah pembahasan ilmu hukum, tp Keadilan bukan wilayah pembahasan ilmu hukum, tp
wilayah ideologi yg ideal rasional wilayah ideologi yg ideal rasional
Yg disebut Hukum adl aturan apa adanya yg dibuat dan Yg disebut Hukum adl aturan apa adanya yg dibuat dan
diakui oleh negara diakui oleh negara
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 50 dari 59
Ajaran Ajaran rundnorm rundnorm
Grun/norm Grun/norm adalah induk yg melahirkan adalah induk yg melahirkan
peraturan2 dlm suatu tatanan sistem hukum peraturan2 dlm suatu tatanan sistem hukum
tertentu tertentu
Grun/norm Grun/norm yg ada pada tata hukum A tdk yg ada pada tata hukum A tdk
mesti sama dg Grundnorm pada tata hukum B mesti sama dg Grundnorm pada tata hukum B
Grun/norm Grun/norm ibarat bahan bakar yg ibarat bahan bakar yg
menggerakkan sistem hukum, yg berIungsi sbg menggerakkan sistem hukum, yg berIungsi sbg
dasar mengapa hukum itu ditaati dan dasar mengapa hukum itu ditaati dan
mempertanggungiawabkan pelaksanaan mempertanggungiawabkan pelaksanaan
hukum. hukum.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 51 dari 59
Ajaran Ajaran Stufen-autheorie Stufen-autheorie
Peraturan hukum keseluruhan diturunkan dari norma dasar Peraturan hukum keseluruhan diturunkan dari norma dasar
(Grundnorm) yg berada di puncak piramida dan semakin ke (Grundnorm) yg berada di puncak piramida dan semakin ke
bawah semakin beragam dan menyebar bawah semakin beragam dan menyebar
Dlm proses itu, apa yg semula berupa suatu yg seharusnya Dlm proses itu, apa yg semula berupa suatu yg seharusnya
berubah meniadi sesuatu yg dpt dilakukan (konkritisasi). berubah meniadi sesuatu yg dpt dilakukan (konkritisasi).
Grundnorm (Seharusnya) Grundnorm (Seharusnya)
Dapat dilakukan Dapat dilakukan
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 52 dari 59
C. Aliran Historis / Madzhab Sejarah C. Aliran Historis / Madzhab Sejarah
Tokohnya : Tokohnya :
Friederich Carl von Savigny dan Puncta. Friederich Carl von Savigny dan Puncta.
Pemikirannya dilatarbelakangi / dipengaruhi : Pemikirannya dilatarbelakangi / dipengaruhi :
Montesque dlm buku Montesque dlm buku Esprit de ois Esprit de ois : Ada Hubungan antara : Ada Hubungan antara
1iwa bangsa dg Hukumnya. 1iwa bangsa dg Hukumnya.
Munculnya Faham Nasionalisme abad 19 Munculnya Faham Nasionalisme abad 19
Reaksi atas gerakan kodifikasi hukum. Thibaut yg mendesak Reaksi atas gerakan kodifikasi hukum. Thibaut yg mendesak
utk adanya Kodifikasi Hukum perdata bagi 1erman dg dasar utk adanya Kodifikasi Hukum perdata bagi 1erman dg dasar
hukum Perancis (Code Napoleon). setelah Perancis hukum Perancis (Code Napoleon). setelah Perancis
meninggalkan 1erman. meninggalkan 1erman.
Reaksi terhadap Aliran Hukum Alam yg rasional tanpa Reaksi terhadap Aliran Hukum Alam yg rasional tanpa
memperhatikan fakta historis memperhatikan fakta historis
Reaksi Hukum Positip yang menganggap UU sudah final dan Reaksi Hukum Positip yang menganggap UU sudah final dan
sempurna shg dpt memecahkan semua masalah hukum. sempurna shg dpt memecahkan semua masalah hukum.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 53 dari 59
Inti Pemikirannya : Inti Pemikirannya :
Hukum itu tdk dibuat. akan ttp tumbuh & berkembang bersama Hukum itu tdk dibuat. akan ttp tumbuh & berkembang bersama
masyarakat ( masyarakat (as recht ird nicht gemacht, est ist und ird mit dem Jolke as recht ird nicht gemacht, est ist und ird mit dem Jolke) )
Tiap2 bangsa mempunyai Tiap2 bangsa mempunyai volkgeist volkgeist (jiwa rakyat) yang berbeda (jiwa rakyat) yang berbeda- -beda beda
menurut waktu dan tempat. menurut waktu dan tempat.
Hukum bersumber pada Hukum bersumber pada Jolkgeist Jolkgeist tsb dan ditentukan oleh pergaulan tsb dan ditentukan oleh pergaulan
hidup manusia dari masa ke masa (sejarah). hidup manusia dari masa ke masa (sejarah).
Tidak ada hukum yang bersifat universal sbg mana dikemukakan oleh Tidak ada hukum yang bersifat universal sbg mana dikemukakan oleh
aliran hukum alam (kodrat). Tiap aliran hukum alam (kodrat). Tiap- -tiap bangsa mempunyai hukumnya tiap bangsa mempunyai hukumnya
sendiri sendiri- -sendiri yg berbeda sendiri yg berbeda- -beda. beda.
Hukum berkembang dari masyarakat yg sederhana yg dicerminkan oleh Hukum berkembang dari masyarakat yg sederhana yg dicerminkan oleh
tingkah laku semua individu (masyarakat). Bagi masyarakat yg modern tingkah laku semua individu (masyarakat). Bagi masyarakat yg modern
dan kompleks pencerminanya terletak pada pikiran dan ucapan para dan kompleks pencerminanya terletak pada pikiran dan ucapan para
ahli hukumnya. ahli hukumnya.
Aliran ini kurang memberikan arti penting terhadap hukum positip dan justru Aliran ini kurang memberikan arti penting terhadap hukum positip dan justru
menonjolkan hukum kebiasaan / adat sbg hukum yang sesuai dg jiwa bangsa. menonjolkan hukum kebiasaan / adat sbg hukum yang sesuai dg jiwa bangsa.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 54 dari 59
Aliran Sosiological 1urisprudence Aliran Sosiological 1urisprudence
Tokoh2nya : Tokoh2nya :
Roscoe Pound, E.Ehrlich, B.Cardozo,dll. Pemikiran hukum ini banyak Roscoe Pound, E.Ehrlich, B.Cardozo,dll. Pemikiran hukum ini banyak
berkembang di Amerika. berkembang di Amerika.
Inti pemikirannya : Inti pemikirannya :
Hukum yg baik adl hukum yg sesuai dg hukum yg hidup di masyarakat. Hukum yg baik adl hukum yg sesuai dg hukum yg hidup di masyarakat.
Hukum hrs mencerminkan nilai2 yg hidup di masyarakat. Hukum hrs mencerminkan nilai2 yg hidup di masyarakat.
Aliran ini mrp Aliran ini mrp sintesa sintesa dr Aliran Positivisme Hukum dan Aliran Historis. dr Aliran Positivisme Hukum dan Aliran Historis.
Aliran Positip menekankan pada akal dlm pembentukan hukum sedang Aliran Positip menekankan pada akal dlm pembentukan hukum sedang
Aliran Historis menekankan pd pengalaman dlm pembentukan Hukum. Aliran Historis menekankan pd pengalaman dlm pembentukan Hukum.
Keduanya sama2 benar. Hanya hukum yg sanggup menghadapi uiian akal Keduanya sama2 benar. Hanya hukum yg sanggup menghadapi uiian akal
yang akan hidup terus & yg teruii oleh pengalaman. Pengalaman yang akan hidup terus & yg teruii oleh pengalaman. Pengalaman
dikembangkan oleh akal & akal diuii oleh pengalaman. dikembangkan oleh akal & akal diuii oleh pengalaman.
Hukum adalah pengalaman yg diatur dan dikembangkan oleh akal, yg Hukum adalah pengalaman yg diatur dan dikembangkan oleh akal, yg
diumumkan dg wibawa oleh badan2 yg membuat UU yg mempunyai diumumkan dg wibawa oleh badan2 yg membuat UU yg mempunyai
otoritas (negara). otoritas (negara).
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 55 dari 59
Aliran Realis Aliran Realis
Ada 2 versi : Ada 2 versi :
- - Amerika : 1.C. Gray. O. . Holmes. . 1ames. 1. Dewey. dsb. Amerika : 1.C. Gray. O. . Holmes. . 1ames. 1. Dewey. dsb.
- - Scandinavia : Axel Hegerstrom. Olivecrona. Ross. dsb. Scandinavia : Axel Hegerstrom. Olivecrona. Ross. dsb.
Inti Pemikirannya : Inti Pemikirannya :
Utk keperluan penyelidikan perlu dipisahkan antara Utk keperluan penyelidikan perlu dipisahkan antara sollen sollen dg dg sein sein
dalam hukum. dalam hukum.
Perlu dilukiskan apa yang sebenarnya dilakukan oleh pengadilan2 dan Perlu dilukiskan apa yang sebenarnya dilakukan oleh pengadilan2 dan
orang2nya. bukan pada Logika2 Hukum. orang2nya. bukan pada Logika2 Hukum.
Menghindari cara berpikir yg apriori dan abstrak. Menghindari cara berpikir yg apriori dan abstrak.
Pengadilan mrp pusat penyelidikan hukum Pengadilan mrp pusat penyelidikan hukum
1.C. Gray : 1.C. Gray :
Hakim mrp titik sentral penyelidikan hukum. Hakim mrp titik sentral penyelidikan hukum.
Hukum tdk semata Hukum tdk semata- -mata didasarkan pada logika. tetapi pd faktor2 mata didasarkan pada logika. tetapi pd faktor2
lain (politik. ekonomi. pribadi dll) lain (politik. ekonomi. pribadi dll)
ll the la is judge made la ll the la is judge made la..
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 56 dari 59
Studi Hukum Kritis Studi Hukum Kritis
( (ritical egal Studies / S ritical egal Studies / S) )
Tokohnya : Roberto M.Unger, David Kairys, Duncan Kennedy. Tokohnya : Roberto M.Unger, David Kairys, Duncan Kennedy.
Mengapa muncul CLS ? Mengapa muncul CLS ?
Kelaniutan dr Realisme Hukum (O.W.Holmes). Kelaniutan dr Realisme Hukum (O.W.Holmes).
Muncul th 70 Muncul th 70- -an di AS, sbg kritik terhadap ketidakpuasan thd an di AS, sbg kritik terhadap ketidakpuasan thd
paradigma Hukum Liberal yg dlm realitanya banyak berpihak paradigma Hukum Liberal yg dlm realitanya banyak berpihak
pada kepentingan kapitalis dan kaum elitis, bukan pada pada kepentingan kapitalis dan kaum elitis, bukan pada
kepentingan rakyat pada umumnya. kepentingan rakyat pada umumnya.
Mengkritik doktrin2 hk spt : Mengkritik doktrin2 hk spt : rule of law rule of law, , equalitv un/er law equalitv un/er law, ,
netralitas dan obyektivitas hukum yg dianggapnya MITOS netralitas dan obyektivitas hukum yg dianggapnya MITOS
saia. (Tdk ada dlm kenyataan) saia. (Tdk ada dlm kenyataan)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 57 dari 59
Inti Pemikiran CLS: Inti Pemikiran CLS:
Intitusi hukum tidak netral baik dlm proses Intitusi hukum tidak netral baik dlm proses
pembentukan, isi normanya, konsepnya, doktrin2nya pembentukan, isi normanya, konsepnya, doktrin2nya
dan penerapannya, shg perlu dikritisi. dan penerapannya, shg perlu dikritisi.
Dibalik doktrin dan norma hukum terdapat : Dibalik doktrin dan norma hukum terdapat : i//en i//en
political intentions political intentions. Adanya kepentingan2 politik dan . Adanya kepentingan2 politik dan
ekonomi tersembuyi dr Iaksi2 di masyarakat. ekonomi tersembuyi dr Iaksi2 di masyarakat.
Hukum mrp resultante berbagai proses interaksi dan Hukum mrp resultante berbagai proses interaksi dan
negosiasi berbagai kepentingan golongan2 negosiasi berbagai kepentingan golongan2
masyarakat, shg tdk netral. masyarakat, shg tdk netral.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 58 dari 59
Contoh : Contoh :
UU Pokok Pertambangan (No.11/1967) terdapat kepentingan2 UU Pokok Pertambangan (No.11/1967) terdapat kepentingan2
ekonomi perusahaan2 Global (MNC). Emas, minyak, tembaga, ekonomi perusahaan2 Global (MNC). Emas, minyak, tembaga,
besi, nikel, dan sumber2 mineral lain mrp kepentingan yg besi, nikel, dan sumber2 mineral lain mrp kepentingan yg
diincar perusahaan MNC. diincar perusahaan MNC.
UU tsb mengatur pemegang hak atas mineral dikuasai negara UU tsb mengatur pemegang hak atas mineral dikuasai negara
yg didasarkan pd doktrin HMN dlm UUD45. Dg dmk negara yg didasarkan pd doktrin HMN dlm UUD45. Dg dmk negara
secara leluasa memiliki kewenangan memberi konsesi2 secara leluasa memiliki kewenangan memberi konsesi2
pertambangan melalui Hak Kuasa Pertambangan dan Kontrak pertambangan melalui Hak Kuasa Pertambangan dan Kontrak
Karya Pertambangan. Karya Pertambangan.
Perusahaan MNC dpt langsung berhubungan dg negara tanpa Perusahaan MNC dpt langsung berhubungan dg negara tanpa
negosiasi thd Rakyat Pemilik Areal Pertambangan tsb. Misal negosiasi thd Rakyat Pemilik Areal Pertambangan tsb. Misal
Kasus Freeport Mc Moran di Irian. Kasus Freeport Mc Moran di Irian.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 59 dari 59
HUKUM PROGRESIF HUKUM PROGRESIF
Tokohnya Tokohnya : Satiipto Rahardio : Satiipto Rahardio
Kenapa Hukum Progresif Lahir? Kenapa Hukum Progresif Lahir?
Adanya keprihatinan terhadap kontribusi yang rendah Ilmu Adanya keprihatinan terhadap kontribusi yang rendah Ilmu
Hukum di Indonesia turut mencerahkan bangsa untuk keluar dari Hukum di Indonesia turut mencerahkan bangsa untuk keluar dari
krisis, termasuk krisis di bidang hukum. krisis, termasuk krisis di bidang hukum.
Gagalnya hukum mmenyelesaikan masalah2 yang muncul seperti Gagalnya hukum mmenyelesaikan masalah2 yang muncul seperti
Korupsi (Banyak koruptor tdk dapat diproses hukum) Korupsi (Banyak koruptor tdk dapat diproses hukum)
Asumsi Dasar: Asumsi Dasar:
Hukum untuk manusia bukan sebaliknya manusia untuk hukum. Hukum untuk manusia bukan sebaliknya manusia untuk hukum.
Hukum bukan institusi yang mutlak dan Iinal, karena hukum Hukum bukan institusi yang mutlak dan Iinal, karena hukum
selalu berada dalam proses untuk terus selalu berada dalam proses untuk terus- -menerus meniadi ( menerus meniadi (law as law as
process. law in te making process. law in te making) )
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 60 dari 59
Arti Progresifitas: Arti Progresifitas:
Hukum selalu dalam proses meniadi ( Hukum selalu dalam proses meniadi (law in te making law in te making). ).
Hukum harus peka thd perubahan di masyrakat, baik lokal, nasional Hukum harus peka thd perubahan di masyrakat, baik lokal, nasional
maupun global. maupun global.
Menolak status Menolak status- -quo manakala menimbulkan dekadensi, suasana korup dan quo manakala menimbulkan dekadensi, suasana korup dan
sangat merugikan kepentingan rakyat, sehingga menimbulkan perlawanan sangat merugikan kepentingan rakyat, sehingga menimbulkan perlawanan
dan pemberontakan yg beruiung pada penaIsiran progresiI tehd hukum dan pemberontakan yg beruiung pada penaIsiran progresiI tehd hukum
Tujuan Hukum: Tujuan Hukum:
Keseiahteraan dan kebahagiaan manusia Keseiahteraan dan kebahagiaan manusia
Spirit: Spirit:
Pembebasan terhadap tipe, cara berpikir, asas dan teori yang selama ini Pembebasan terhadap tipe, cara berpikir, asas dan teori yang selama ini
dipakai yang dominatiI (legalistik dan positivistik) dipakai yang dominatiI (legalistik dan positivistik)
Pembebasan terhadap kultur penegakan hukum yang dirasa tidak Pembebasan terhadap kultur penegakan hukum yang dirasa tidak
memberikan keadilan subtantiI memberikan keadilan subtantiI
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 61 dari 59
Karakter Hukum Progresif: Karakter Hukum Progresif:
Berusaha mengalihkan titik kaiian hukum yg semula menggunakan optik Berusaha mengalihkan titik kaiian hukum yg semula menggunakan optik
hukum (normatiI) menuiu ke perilaku, hukum (normatiI) menuiu ke perilaku,
Menempatkan kehadiran hukum dalam hubungan erat dengan manusia dan Menempatkan kehadiran hukum dalam hubungan erat dengan manusia dan
masyarakat, bertipe responsiI (Nonet & Selznick), masyarakat, bertipe responsiI (Nonet & Selznick),
Berbagi paham dengan Berbagi paham dengan legal realism legal realism karena hukum tdk dipandang dari karena hukum tdk dipandang dari
kacamata hukum ansih, melainkan dari tuiuan sosial yang ingin dicapai dan kacamata hukum ansih, melainkan dari tuiuan sosial yang ingin dicapai dan
akibat yang timbul dari bekerianya hukum, akibat yang timbul dari bekerianya hukum,
Memiliki kedekatan dg Memiliki kedekatan dg Sociological iurispru/ence Sociological iurispru/ence dari Roscoe Pound yang dari Roscoe Pound yang
mengkaii hukum tidak hanya sebatas pada studi tentang peraturan tetapi keluar mengkaii hukum tidak hanya sebatas pada studi tentang peraturan tetapi keluar
dan melihat eIek dari hukum dan bekerianya hukum, dan melihat eIek dari hukum dan bekerianya hukum,
Memilki kedekatan dengan teori hukum alam, karena peduli terhadap hal Memilki kedekatan dengan teori hukum alam, karena peduli terhadap hal- -hal hal
yang meta yang meta- -iuridis (keadilan), iuridis (keadilan),
Memiliki kedekatan dengan Memiliki kedekatan dengan critical legal stu/ies critical legal stu/ies namun cakupannya lebih luas namun cakupannya lebih luas
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 62 dari 59
BAB VI BAB VI
MASALAH MASALAH- -MASALAH MASALAH
DALAM FILSAFAT HUKUM DALAM FILSAFAT HUKUM
Masalah2 FilsaIat Hukum adl pertanyaan2 yg tidak Masalah2 FilsaIat Hukum adl pertanyaan2 yg tidak
dapat diiawab oleh Ilmu Hukum dan hanya dapat diiawab oleh Ilmu Hukum dan hanya
ditemukan iawabannya dalam FilsaIat Hukum. ditemukan iawabannya dalam FilsaIat Hukum.
Masalah2 tsb meliputi : Masalah2 tsb meliputi :
1. 1. Hakekat, tuiuan dan Iungsi hukum, Hubungan Hakekat, tuiuan dan Iungsi hukum, Hubungan
Hukum dg kekuasaan, moral dsb Hukum dg kekuasaan, moral dsb
(FilsaIat Hukum Klasik) (FilsaIat Hukum Klasik)
2. Keadilan, Hak Asasi Manusia, Hak Milik, Peranan 2. Keadilan, Hak Asasi Manusia, Hak Milik, Peranan
Hukum dalam pembaruan masyarakat Hukum dalam pembaruan masyarakat
(FilsaIat Hukum Modern) (FilsaIat Hukum Modern)
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 63 dari 59
RELASI DIALEKTIS HUKUM DAN KEKUASAAN RELASI DIALEKTIS HUKUM DAN KEKUASAAN
U Utk tk melaksanakan fungsinya. hukum membutuhkan kekuasaan s melaksanakan fungsinya. hukum membutuhkan kekuasaan sbg bg kekuatan kekuatan
pendorong. Kekuasaan pendorong. Kekuasaan // kewenangan memberi kekuatan p kewenangan memberi kekuatan pd d hukum u hukum utk tk
memenuhi tugasnya s memenuhi tugasnya spt pt kekuatan pengintegrasi kekuatan pengintegrasi // pengkoordinasi potensi pengkoordinasi potensi22 d dlm lm
masyarakat. masyarakat.
Hukum tanpa kekuasaan Hukum tanpa kekuasaan hanyalah hanyalah keinginan keinginan22 atau ide atau ide22 belaka. Hukum belaka. Hukum
Membutuhkan kekuasaan tetapi di lain fihak hukum juga t Membutuhkan kekuasaan tetapi di lain fihak hukum juga tdk dk bisa bisa
membiarkan kekuasaan itu u membiarkan kekuasaan itu utk tk menunggangi hukum. Maka di sini nampak menunggangi hukum. Maka di sini nampak
korelasi antara hukum dan kekuasaan. Situasi konflik yg pokok antara hukum korelasi antara hukum dan kekuasaan. Situasi konflik yg pokok antara hukum
dan kekuasaan muncul oleh karena kekuasaan d dan kekuasaan muncul oleh karena kekuasaan dlm lm bentuknya yg paling murni bentuknya yg paling murni
tidak bisa menerima pembatasan tidak bisa menerima pembatasan22. Sebaliknya justru hukumlah berfungsi d . Sebaliknya justru hukumlah berfungsi dggn n
cara memberi patokan cara memberi patokan22 dan pembatasan tingkah laku. Maka seringkali dan pembatasan tingkah laku. Maka seringkali
kekuasaan lazimnya diartikan s kekuasaan lazimnya diartikan sbg bg suatu kemampuan u suatu kemampuan utk tk memaksakan memaksakan
kehendaknya k kehendaknya kpd pd orang lain. Kekuasaan sering disebut s orang lain. Kekuasaan sering disebut sbg bg sumber kekuatan sumber kekuatan
yg menggerakkan dinamika masyarakat. Ini disebabkan oleh karena yg menggerakkan dinamika masyarakat. Ini disebabkan oleh karena
kekuasaan merupakan sesuatu yg senantiasa dikejar kekuasaan merupakan sesuatu yg senantiasa dikejar- -kejar org baik s kejar org baik sbg bg
pribadi pribadi//kelompok. kelompok.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 64 dari 59
Dorongan ke arah Dorongan ke arah & & kehausan akan kekuasaan kehausan akan kekuasaan
itu dikontrol itu dikontrol & & dihentikan oleh kemauan dihentikan oleh kemauan
masyarakat sendiri. Hal ini terjadi kalau masyarakat sendiri. Hal ini terjadi kalau
masyarakat mulai menyadari b masyarakat mulai menyadari bhw hw kekuasaan itu kekuasaan itu
h hrs rs diatur dan dikontrol oleh norma hukum s diatur dan dikontrol oleh norma hukum spy py
ada ketertiban dan ada keadilan. Maka h ada ketertiban dan ada keadilan. Maka hrs rs ada ada
kontrol dialektika antara hukum dan kekuasaan. kontrol dialektika antara hukum dan kekuasaan.
artinya h artinya hrs rs ada relasi timbal balik yg serasi antara ada relasi timbal balik yg serasi antara
hukum dan kekuasaan. Dalam hal ini ideologi hukum dan kekuasaan. Dalam hal ini ideologi sbg sbg
implied filosof implied filosof berperan. berperan.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 65 dari 59
Masalah Keadilan Masalah Keadilan
Diskusikan : Diskusikan :
Diantara Nilai keadilan, Kepastian dan Diantara Nilai keadilan, Kepastian dan
kemanIaatan mana yang harus diprioritaskan ? kemanIaatan mana yang harus diprioritaskan ?
Bismar Siregar (1989) : Bismar Siregar (1989) :
Bila utk menegakkan keadilan saya korbankan Bila utk menegakkan keadilan saya korbankan
kepastian hukum, akan saya korbankan hukum kepastian hukum, akan saya korbankan hukum
itu. Hukum hanya sarana, sedangkan tuiuannya itu. Hukum hanya sarana, sedangkan tuiuannya
adalah keadilan. Mengapa tuiuan dikorbankan adalah keadilan. Mengapa tuiuan dikorbankan
karena sarana ? karena sarana ?
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 66 dari 59
Konsep Keadilan Konsep Keadilan
Ulpianus (Abad 2 M) : Keadilan adalah kehendak yg aiek dan Ulpianus (Abad 2 M) : Keadilan adalah kehendak yg aiek dan
tetap utk memberikan kepada masing tetap utk memberikan kepada masing- -masing bagiannya. masing bagiannya.
Aristoteles : keadilan adalah kebaiikan yg berkaitan dengan Aristoteles : keadilan adalah kebaiikan yg berkaitan dengan
hubungan antar manusia. Ada 2 keadilan yi distributiI dan hubungan antar manusia. Ada 2 keadilan yi distributiI dan
korektiI. Keadilan distributiI adl keadilan yg secara korektiI. Keadilan distributiI adl keadilan yg secara
proporsional diterapkan dlm lapangan hukum publik. Keadilan proporsional diterapkan dlm lapangan hukum publik. Keadilan
korektiI adl keadilan berdasarkan transaksi di lapangan hukum korektiI adl keadilan berdasarkan transaksi di lapangan hukum
perdata. perdata.
Thomas Aquinas : keadilan umum dan khusus. Keadilan umum Thomas Aquinas : keadilan umum dan khusus. Keadilan umum
adalah keadilan menurut kehendak undang adalah keadilan menurut kehendak undang- -undang utk undang utk
kepentingan umum. Keadilan khusus adalah keadilan kepentingan umum. Keadilan khusus adalah keadilan
berdasarkan proporsionalitas, yg dibedakan meniadi ( berdasarkan proporsionalitas, yg dibedakan meniadi (1) 1)
keadilan ditributiI, (2) keadilan komutatiF dan (3) keadilan keadilan ditributiI, (2) keadilan komutatiF dan (3) keadilan
YudikatiI ( keadilan dlm meniatuhkan hukuman) YudikatiI ( keadilan dlm meniatuhkan hukuman)
Bagaiman konsep keadilan menurut bangsa kita (Pancasila) ? Bagaiman konsep keadilan menurut bangsa kita (Pancasila) ?
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 67 dari 59
Masalah HAM Masalah HAM
Diskusikan : Diskusikan :
Apa HAM itu ? Apa HAM itu ?
Seiak kapan HAM itu lahir ? Seiak kapan HAM itu lahir ?
Benarkah HAM itu dari Barat ? Benarkah HAM itu dari Barat ?
HAM itu universal atau lokal ? HAM itu universal atau lokal ?
Bagaimana pandangan Islam ttg HAM Bagaimana pandangan Islam ttg HAM
Bagaimana pandangan Pancasila ttg HAM Bagaimana pandangan Pancasila ttg HAM
Apakah HAM membutuhkan hukum ? Apakah HAM membutuhkan hukum ?
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 68 dari 59
Masalah Hak Milik Masalah Hak Milik
Diskusikan : Diskusikan :
Bagaimana konsep hak milik itu ? Bagaimana konsep hak milik itu ?
Apakah hak milik itu bersiIat mutlak ? Apakah hak milik itu bersiIat mutlak ?
Apakah hak milik punya Iungsio sosial ? Apakah hak milik punya Iungsio sosial ?
Apa hubungan hukum dengan hak milik ? Apa hubungan hukum dengan hak milik ?
Bagaimana pandangan Islam ttg hak milik ? Bagaimana pandangan Islam ttg hak milik ?
Bagaimana hukum di Indonesia mengatur tentang hak Bagaimana hukum di Indonesia mengatur tentang hak
milik ? milik ?
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 69 dari 59
Nasalah Hukum dam Pembaruan Nasyarakat Nasalah Hukum dam Pembaruan Nasyarakat
Diskusikan : Diskusikan :
Apa yg dimaksud dengan pembaruan Apa yg dimaksud dengan pembaruan
masyarakat ? masyarakat ?
Apa peranan dan Iungsi hukum dalam Apa peranan dan Iungsi hukum dalam
pembaruan masyarakat ? pembaruan masyarakat ?
Hukum yg harus menyesuaikan dengan Hukum yg harus menyesuaikan dengan
masyarakat atau masyarakat yg harus masyarakat atau masyarakat yg harus
menyesuaikan dengan hukum ? menyesuaikan dengan hukum ?
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 70 dari 59
RELASI DIALEKTIS HUKUM DAN KEKUASAAN RELASI DIALEKTIS HUKUM DAN KEKUASAAN
U Utk tk melaksanakan fungsinya. hukum membutuhkan kekuasaan s melaksanakan fungsinya. hukum membutuhkan kekuasaan sbg bg kekuatan kekuatan
pendorong. Kekuasaan pendorong. Kekuasaan // kewenangan memberi kekuatan p kewenangan memberi kekuatan pd d hukum u hukum utk tk memenuhi memenuhi
tugasnya s tugasnya spt pt kekuatan pengintegrasi kekuatan pengintegrasi // pengkoordinasi potensi pengkoordinasi potensi22 d dlm lm masyarakat. masyarakat.
Hukum tanpa kekuasaan Hukum tanpa kekuasaan hanyalah hanyalah keinginan keinginan22 atau ide atau ide22 belaka. Hukum Membutuhkan belaka. Hukum Membutuhkan
kekuasaan tetapi di lain fihak hukum juga t kekuasaan tetapi di lain fihak hukum juga tdk dk bisa membiarkan kekuasaan itu u bisa membiarkan kekuasaan itu utk tk
menunggangi hukum. Maka di sini nampak korelasi antara hukum dan kekuasaan. menunggangi hukum. Maka di sini nampak korelasi antara hukum dan kekuasaan.
Situasi konflik yg pokok antara hukum dan kekuasaan muncul oleh karena kekuasaan Situasi konflik yg pokok antara hukum dan kekuasaan muncul oleh karena kekuasaan
d dlm lm bentuknya yg paling murni tidak bisa menerima pembatasan bentuknya yg paling murni tidak bisa menerima pembatasan22. Sebaliknya justru . Sebaliknya justru
hukumlah berfungsi d hukumlah berfungsi dggn cara memberi patokan n cara memberi patokan22 dan pembatasan tingkah laku. Maka dan pembatasan tingkah laku. Maka
seringkali kekuasaan lazimnya diartikan s seringkali kekuasaan lazimnya diartikan sbg bg suatu kemampuan u suatu kemampuan utk tk memaksakan memaksakan
kehendaknya k kehendaknya kpd pd orang lain. Kekuasaan sering disebut s orang lain. Kekuasaan sering disebut sbg bg sumber kekuatan yg sumber kekuatan yg
menggerakkan dinamika masyarakat. Ini disebabkan oleh karena kekuasaan menggerakkan dinamika masyarakat. Ini disebabkan oleh karena kekuasaan
merupakan sesuatu yg senantiasa dikejar merupakan sesuatu yg senantiasa dikejar- -kejar org baik s kejar org baik sbg bg pribadi pribadi//kelompok. kelompok.
Dorongan ke arah Dorongan ke arah & & kehausan akan kekuasaan itu dikontrol kehausan akan kekuasaan itu dikontrol & & dihentikan oleh dihentikan oleh
kemauan masyarakat sendiri. Hal ini terjadi kalau masyarakat mulai menyadari b kemauan masyarakat sendiri. Hal ini terjadi kalau masyarakat mulai menyadari bhw hw
kekuasaan itu h kekuasaan itu hrs rs diatur dan dikontrol oleh norma hukum s diatur dan dikontrol oleh norma hukum spy py ada ketertiban dan ada ada ketertiban dan ada
keadilan. Maka h keadilan. Maka hrs rs ada kontrol dialektika antara hukum dan kekuasaan. artinya h ada kontrol dialektika antara hukum dan kekuasaan. artinya hrs rs
ada relasi timbal balik yg serasi antara hukum dan kekuasaan. Dalam hal ini ideologi ada relasi timbal balik yg serasi antara hukum dan kekuasaan. Dalam hal ini ideologi
sbg sbg implied filosof implied filosof berperan. berperan.
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 71 dari 59
Aku bingung. Aku bingung.
Hukum itu ada tidak ya. ? Hukum itu ada tidak ya. ?
UNVERSTAS SLAM NDONESA
JURUSAN/PROD : LMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATER / BAHAN MATA KULAH
MATA KULAH : FLSAFAT HUKUM
KODE : 41004541
FM-U-AA-FKA-07/R1
PERTEMUAN :
JML. HALAMAN : BERLAKU : 2006
VERS : 1 REVS : 1 Halaman : 72 dari 59
Horas Bah.. Horas Bah..
BBM naik, hidup tambah SIMANUNGKALIT, PANDAPOTAN BBM naik, hidup tambah SIMANUNGKALIT, PANDAPOTAN
MANURUNG, Banyak SIHOTANG. Hidup Bagaikan MANURUNG, Banyak SIHOTANG. Hidup Bagaikan
Mendaki TOBING, Tak ada lagi HARAHAP, Kepala pusing Mendaki TOBING, Tak ada lagi HARAHAP, Kepala pusing
sampai SIBUTAR sampai SIBUTAR- -BUTA, Rambut rontok dan nyaris BUTA, Rambut rontok dan nyaris
POLTAK. POLTAK.
umlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN, Anak umlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN, Anak- -anak anak
nangis MARPAUNG nangis MARPAUNG- -PAUNG, Otak sudah SITOPMPUL, PAUNG, Otak sudah SITOPMPUL,
Tapi kita masih disuruh sabar SITORUS, iangan putus Tapi kita masih disuruh sabar SITORUS, iangan putus
harahap, mintalah PARLINDUNGAN supaya BONAR harahap, mintalah PARLINDUNGAN supaya BONAR- -
BONAR selamat... BONAR selamat... AMIEN. RAIS AMIEN. RAIS

Vous aimerez peut-être aussi