Vous êtes sur la page 1sur 37

Disusun oleh : Mohd Fauzi Safri (060100323)

Pembimbing : Dr. H. Guntur Bumi Nasution, SpF


Departemen Ilmu Kedokteran Kehakiman Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Definisi
y Pembunuhan anak sendiri adalah pembunuhan yang

dilakukan oleh seorang ibu terhadap anak kandungnya, pada saat anak itu dilahirkan atau tidak lama kemudian, karena takut akan ketahuan bahwa ia melahirkan anak

Prevalensi
y Di Amerika Serikat pembunuhan anak

berumur di bawah empat tahun menduduki peringkat pertama. Sekitar 45% dari semua pembunuhan anak terjadi pada 24 jam pertama kehidupan. y Di Jakarta, kekerasan yang paling lazim digunakan pada kasus pembunuhan anak sendiri adalah mengakibatkan keadaan asfiksia mekanik.

<24 jam 45% >24 jam 55%

Etiologi Kematian
y Tindakan pembunuhan aktif y Pembekapan y Penyumbatan y Pencekikan y Penjeratan y Penekanan dada y Penenggelaman y Kekerasan tumpul pada kepala y Kekerasan tajam y Tali pusat diputuskan dan tidak diikat y Tindakan pembunuhan Pasif (tanpa melakukan tidakan kekerasan)

Tindakan pembunuhan aktif Pembekapan y Penekanan yang ringan pada mulut dan hidung bayi yang baru saja dilahirkan y Dengan bantal atau telapak tangan sebenarnya sudah cukup untuk mematikannya, tanpa meninggalkan jejas.
Namun umumnya si-ibu panik

cepat-cepat membekap hidung dan mulut bayi

tenaga yang berlebihan

meninggalkan jejas pada muka bayi

Korban pembekapan

Penyumbatan y Penyumbatan mulut dan saluran napas bagian atas dengan kertas atau bahan pakaian kadang-kadang dijumpai y Kerusakan mukosa mulut dapat ditemukan y Seorang ibu dapat pula menggunakan jari-jari tangannya untuk menyumbat mulut dan faring bayi y Luka lecet dan memar mungkin ditemukan pada mukosa mulut dan faring.

Korban penyumbatan

Pencekikan y Pada pemeriksaan mayat bayi baru lahir, daerah leher dan tengkuk harus diperiksa dengan teliti karena pencekikan merupakan cara yang sering dilakukan dalam pembunuhan anak sendiri y Pada pencekikan dari depan dengan tangan kanan dapat ditemukan luka memar pada sisi kanan leher akibat tekanan ibu jari dan beberapa luka lecet pada sisi kiri akibat tekanan keempat jari lainnya y Pada pencekikan dengan kedua tangan dan dari depan dapat ditemukan luka-luka lecet di daerah tengkuk dan luka memar di daerah leher. Luka lecet bekas tekanan kuku dapat berbentuk garis lengkung atau garis lurus

Korban Pencekikan Manual. Tampak bekas kuku pelaku pada leher korban

Penjeratan y Pada jejas jerat dan disekitarnya dapat ditemukan perdarahan kecil. y Pada leher dan muka dapat ditemukan luka lecet akibat tergores kuku si ibu y Tali pusat dapat juga digunakan untuk menjerat leher bayi. y Tali pusat diputuskan dan dililitkan erat-erat pada leher bayi. y Tali pusat menunjukkan tanda bekas digenggam dan ditarik berupa tersisihkannya Wharton s jelly di tempat yang tergenggam serta terdapat perdarahan.

Korban Penjeratan. Tampak bekas tali yang digunakan.

Penekanan Dada y Penekanan pada dada dengan mengakibatkan kematian bayi baru lahir jarang ditemukan. y Pada penekanan dengan tangan ditemukan memar dan luka lecet pada kulit dada bayi. y Patah tulang iga biasanya tidak dijumpai. y Kelainan itu mungkin tidak terdapat pada penekanan dengan menggunakan bantal atau penekanan yang ringan dan tidak tergesa-gesa.

Penenggelaman y Pada autopsi atas mayat bayi yang baru lahir yang ditemukan dalam air, perlu dipikirkan beberapa kemungkinan:
y Bayi lahir hidup kemudian ditenggelamkan dalam air y Bayi lahir hidup kemudian dibunuh dan dibuang ke dalam air y Bayi lahir mati kemudian dibuang ke dalam air

y Maka perlu ditentukan ada tidaknya luka, jika ada maka tentukan: y kekerasan jenis apa yang menyebabkannya y apakah bayi sudah bernapas (lahir hidup) ataukan belum bernapas (lahir mati), dan bila terbukti bayi sudah bernapas maka tentukan apakah kematiannya disebabkan oleh tenggelam dalam air atau oleh sebab lain

Kekerasan Tumpul pada Kepala y Kekerasan tumpul pada kepala, misalnya dipukul dengan suatu benda tumpul atau dibenturkan pada lantai/dinding y Umumnya kepala bayi dipukul atau dibenturkan lebih dari satu kali y Pada kulit kepala ditemukan resapan-resapan darah, pada atap tulang tengkorak ditemukan beberapa fraktur. y Kadang-kadang ditemukan fragmentasi dan depresi tulang atap tengkorak y Fraktur basis kranii hampir selalu berkaitan dengan pembunuhan anak sendiri y Pada bagian tubuh lain dapat ditemukan memar atau luka lecet akibat genggaman si ibu

Perdarahan Subarkhnoid bagian posterior Fraktur tulang pada bayi tengkorang

pada

Kekerasan Tajam y Pembunuhan anak sendiri dengan benda tajam sangat jarang dijumpai.

Tali Pusat Diputuskan Dan Tidak Diikat y Terdapat kemungkinan bahwa tali pusat diputuskan dan tidak diikat dengan maksud terjadi perdarahan dan mematikan bayi. y Akan tetapi, perdarahan yang fatal tidak akan terjadi karena pembuluh-pembuluh darah tali pusat akan mengkerut secara reflektorik dan tidak berfungsi lagi setelah terjadi perubahan peredaran darah pada bayi.

Tali pusat telah dipotong tetapi tidak diikat

Tindakan pembunuhan Pasif (tanpa melakukan tidakan kekerasan) y Seorang ibu dapat saja dengan sengaja menyebabkan kematian bayinya tanpa melakukan tindakan kekerasan langsung pada bayinya. y Misalnya, bayi lahir tertelungkup diantara kedua paha ibunya.

Wajah menunjukkan daerah pucat disebabkan oleh tubuh berbaring telungkup di tempat tidur. Anak ini mungkin telah meninggal karena mati lemas.

Autopsi
y Pada autopsi forensik atas mayat bayi baru lahir, perlu ditentukan beberapa hal: y Apakah bayi baru dilahirkan dan belum dirawat? y Apakah bayi sudah mampu hidup terus di luar kandungan ibu (viable) atau belum (non-viable)? y Umur bayi dalam kandungan, premature, matur, atau postmatur? y Sudah bernapas (lahir hidup) atau belum (lahir mati)? y Bila terbukti lahir hidup dan telah dirawat, berapa jam/hari umur bayi tersebut (umur setelah dilahirkan)? y Adakah tanda-tanda kekerasan? y Bila terbukti lahir hidup, apakah sebab matinya? y Bila terbukti lahir mati, apakah sebab kelahiran matinya?

Bayi baru lahir dan belum dirawat y Keadaan baru lahir dan belum dirawat, berarti tubuh bayi masih:
y berlumuran darah dan verniks kaseosa y serta tali pusat mungkin masih berhubungan dengan

plasenta atau sudah terpisah, tetapi belum diikat (belum dirawat)

Sudah mampu hidup diluar kandungan ibu (viable) y Bayi yang viable, adalah bayi:
y lahir setelah dikandung selama y berat badan

28 minggu

1000 gram y panjang badan kepala-tumit 35 cm y lingkaran kepala oksipitofrontal 23 cm y tidak mengadung cacat bawaan yang tidak memungkinkannya untuk hidup terus (incompatible with life)

Cukup bulan y Bayi yang cukup bulan (matur) ialah bayi yang lahir setelah dikandung selama 37 minggu Ukuran Antropometrik: y Berat badan 3000 gram (2500-4000). y Panjang badan kepala-tumit 46-50 cm y Lingkar kepala oksipito-frontal 33-34 cm y Lingkar dada 30-33 cm y Lingkar perut 28-30 cm

Ciri-Ciri Eksternal : y Daun telinga pada bayi lahir cukup bulan, menunjukkan pembentukan tulang rawan yang sudah sempurna y Puting susu pada bayi yang matur, sudah berbatas tegas, areola menonjol diatas permukaan kulit dan diameter tonjolan puting susu 7 mm y Kuku jari tangan sudah panjang, melampaui ujung jari, ujung distalnya tegas dan relative keras y Terdapat garis-garis pada seluruh telapak kaki y Pada bayi laki-laki matur, testis sudah turun dengan sempurna dan rugae pada kulit skrotum sudah lengkap. Dan pada bayi perempuan yang matur, labia minor sudah tertutup dengan baik oleh labia mayor. y Rambut kepala relative kasar y Skin opacity cukup tebal y Processus xyphoideus membengkok ke dorsal, sedangkan bayi premature membengkok ke ventral y Alis mata sudah lengkap

Pusat Penulangan:

A) Distal femur terbentuk pada usia 9 bulan. B) Astragalus terbentuk pada usia 6 bulan. C) Kalkaneus terbentuk pada usia 6 bulan. (Bulan merujuk pada usia perkembangan intrauterin)

Lahir hidup y Seorang bayi dinyatakan lahir hidup apabila pada pemeriksaan dapat dibuktikan bahwa bayi telah bernapas, dengan ciri :
y Rongga dada yang telah mengembang, pada

y y y

pemeriksaan didapati diafragma yang letaknya rendah, setinggi iga ke-5 atau ke-6. Pada bayi yang telah bernapas, paru tampak mengembang dan telah mengisi sebagian besar rongga dada. Telinga tengah dan saluran pencernaan mengandung udara. Gambaran makroskopis paru Uji apung paru

Gambaran makroskopis paru


y Paru-paru bayi yang sudah bernapas berwarna merah

muda tidak homogeny tetapi berupa bercak-bercak (mottled) dan menunjukkan gambaran mozaik berupa daerah-daerah poligonal yang berwarna lebih muda dan menimbul di atas permukaan berselang-seling dengan yang berwarna lebih tua dan kurang menimbul. y Paru-paru bayi yang belum bernapas berwarna merah ungu tua, homogeny, tidak menunjukkan gambaran mozaik dan tepi-tepinya tajam.

Mikroskopis Paru Bayi Lahir Hidup (Live Born)

Mikroskopis Paru Bayi Lahir Mati (StillBorn)

Uji apung paru


y Uji apung paru positif yang membuktikan telah terdapatnya y

udara dalam alveoli paru. Dengan cara mengeluarkan seluruh alat rongga dada kemudian dimasukkan dalam air, dan memperhatikan apakah kedua paru terapung. Kemudian dilanjutkan dengn mengapungkan paru kanan dan kiri secara tersendiri. Dan lobus paru dipisah dan diapungkan di air. Selanjutnya membuat 5 potongan kecil ( 5 mm x 10 mm x 10 mm) dari masing-masing lobus dan diapungkan kembali. Pada paru yang telah mengalami pembusukan, potongan kecil dari paru dapat mengapung sekalipun paru belum pernah bernapas. Hal ini disebabkan oleh pengumpulan gas pembusukan pada jaringan interstisial paru Dengan menekan potongan paru yang bersangkutan antara 2 karton, gas pembusukan dapat didesak keluar. Uji apung paru dinyatakan positif bila potongan paru yang telah ditekan antara dua karton sebagian besar masih tetap mengapung.

y Bila paru tersebut sudah mebusuk sekali, alveoli sudah

pecah atau menjadi pecah pada penekanan, maka residual air tersingkirkan sehingga jaringan paru akan tenggelam. y Dengan demikian bayi yang telah bernapas dapat dinilai sebagai belum bernapas setelah dilahirkan. y Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa pada hasil uji apung paru yang negatif tidak dapat dibuat kesimpulan bahwa bayi pasti belum bernapas. y Kepastian bahwa bayi belum bernapas diperoleh setelah dipadu dengan tidak ditemukannya gambaran mozaik pada permukaan paru

Hidup berapa lama y Berapa jauh perubahan yang terjadi setelah bayi lahir dapat digunakan untuk memperkirakan umur bayi itu. y Perubahan setelah lahir yang dapat ditemukan pada bayi yang mati dalam waktu tidak lama setelah lahir hanyalah terisinya lambung dengan udara dan perubahan pada perbatasan pusat dan tali pusat.

Aspek Mediko-Legal
Pasal 341
Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

Pasal 342
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.

Pasal 343
eja ata ya itera a ala asal 341 a 342 i a a i ra lai ya t r t serta ela a , se a ai e a ata e a a a e a re ca a a

Pasal 338
Bara sia a e a se ia ca are a e la a li a elas ta . aja era as yawa ra lai , a e a i a a e jara ali

Pasal 340
Bara sia a e a se aja a e a re ca a terle i a l era as yawa ra lai , ia ca are a e a e a re ca a, e a i a a ati ata i a a e jara se r i ata sela a wa t terte t , ali la a a l ta .

Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi