Vous êtes sur la page 1sur 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL : APPENDIKSITIS

PENGERTIAN
Appendisitis adalah peradangan pada appendiks vermiformis yang disebabkan oleh sumbatan pada lumen intestinal karena infeksi striktur, massa feses, benda asing, tumor (Nettina, 1996). Appendisitis adalah inflamasi appendiks yang dapat terjadi apabila fecal terimpaksi kedalamnya (Ester, 2001). Appendisitis merupakan peradangan appendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ tsb (Price & Wilson, 1994).

ETIOLOGI
Obstruksi appendiks oleh tinja, konstipasi. Akibat terpuntirnya appendiks atau pembuluh darah. Akibat erosi mukosa appendiks karena parasit E. Histolica.

GAMBARAN KLINIS
Nyeri yang timbul mendadak di daerah epigastrium / periumbilikus. Dalam beberapa jam nyeri menjadi lebih terlokalisasi dan dapat dijelaskan sebagai nyri tekan di daerah kuadran kanan bawah. Nyeri lepas. Demam.

PATOFISIOLOGI
Obstruksi lumen appendiks akibat : Hiperplasia folikel limfoit, fekalit, benda asing, karena fibrosis, neoplasma Bendungan mukus Peningkatan tekanan intralumen Terhambatnya aliran limfe Edema, diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa Appendisitis akut fokal Obstruksi berlanjut Appendiks semakin hiperemik, hangat, dan tertutup Gangren dan perforasi

KOMPLIKASI
Dapat menyebabkan peritonitis apabila appendiks yang membengkak pecah.

EVALUASI DIAGNOSTIK
Jumlah leukosit Urinalisis Sinar X abdomen Test Sonogram pelvis

PENATALAKSANAAN
Pengangkatan appendiks secara bedah. Apabila appendiks pecah sebelum tindakan bedah maka diperlukan pemberian antibiotik untuk mengurangi peritonitis dan sepsis.

ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian a.Nyeri abdomen setempat atau umum terjadi pada area epegastrium atau periumbilikus dan abdomen kanan atas. b.Dalam 2-12 jam, nyeri setempat di kuadran kanan atas. c.Anoreksia, demam, mual, muntah,juga dapat terjadi. d.Bising usus dapat berkurang. e.Nyeri tekan dimana saja di kuadran kanan bawah.

LANJUT PENGKAJIAN!!!
f.Tanda psoas positif Biarkan pasien berupaya untuk meninggikan paha kanan melawan tekanan pada tangan anda yang ditempatkan diatas lutut kanan. Peningkatan nyeri abdomen menunjukkan inflamasi dari otot psoas pada appendisitis akut. g.Tanda obtorator positif Fleksikan panggul kanan dan lutut pasien serta rotasikan kaki kedalam. Nyeri hipogastrik menunjukkan inflamasi otot obturator.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pre-operasi Kurang pengetahuan b.d kurang informasi Ansietas b.d prosedur tindakan bedah 2. Post-operasi Resiko tinggi terhadap infeksi b.d pertahanan primer tidak adekuat sekunder terhadap proses inflamasi Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d proses inflamasi

INTERVENSI KEPERAWATAN
1.Pre operasi dx.1 : kaji tingkat pemahaman pasien lakukan penkes sesuai dengan keadaannya. dx. 2 Identifikasi tingkat rasa takut pasien. Validasi sumber rasa takut, sediakan sumber informasi.

LANJUT.
2.Post operasi dx.1 : Kaji dan catat tanda tanda infeksi Observasi TTV Pertahankan puasa, berikan terapi IV sesuai program Pertahankan tirah baring pada posisi semi fowler / fowler Pertahankan tehnnik aseptik dan septik Kolaborasi pemberian antibiotik Hindari pemberian enema dx.2 : Kaji dan catat kualitas, lokasi, dan durasi nyeri Ajarkan pasien tehnik relaksasi Berikan posisi senyaman mungkin Kolaborasi dalam pemberian analgesik

REFERENSI
Corwin, Elisabet.(2000).Buku saku patofisiologi.Jakarta : EGC Engram, Barbara.(1998).Rencana asuhan keperawatan medikal bedah(vol.1). Jakarta : EGC Ester.(2000).keperawatan medikal bedah.Jakarta : EGC Nettina, Sandra M.(2001).Pedoman praktik keperawatan.Jakarta : EGC Doengoes, M.E dkk.(1999).Rencana asuhan keperawatan : pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian. Jakarta : EGC

Vous aimerez peut-être aussi