Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Putu Gede Ary Sanjaya 0761050177 FK UKI Jakarta RSUD Kota Bekasi
SISTEM URINARIA
Sistem
urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.
SISTEM URINARIA
RENAL-MAKROSKOPI
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium (retroperitoneal), didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor) di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal). Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan manusia dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau kurang lebih beratnya antara 120-150 gram.
LAPISAN GINJAL
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa Lapisan ginjal terbagi atas : - lapisan luar (korteks) , yang berwarna coklat gelap - lapisan dalam (medulla) yang berwarna coklat lebih terang dibandingkan cortex
RENAL-MIKROSKOPI
Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Nefron adalah unit fungsional ginjal. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan diri ke duktus pengumpul.
Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan disebut Glomerulus, darah melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer) yang berjumlah kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini dialirkan keluar ke saluran Ureter,kandung kemih, kemudian ke luar melalui Uretra. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin
Filtrasi Kapiler glumerulus secara relatif bersifat impermiabel terhadap protein plasma yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen
Reabsopsi Zat-zat yang difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non elektrolit, elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah reabsorpsi selektif zatzat tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah difiltrasi.
Ekskresi Sekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran darah melalui tubulus. Pada tubulus distalis, transfor aktif natrium sistem carier yang juga telibat dalam sekresi hidrogen dan ion-ion kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa natrium keluar dari cairan tubular, cariernya bisa hidrogen atau ion kalium kedalam cairan tubular perjalanannya kembali jadi, untuk setiap ion natrium yang diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus disekresi dan sebaliknya
URETER
Terdiri dari 2 pipa yang masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih Lapisan dinding ureter terdiri dari : - lapisan luar (jaringan ikat/ fibrosa) - Lapisan tengah (otot polos) - Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa Lapisan dinding ureter terjadi gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang mendorong urine melalui ureter
VESIKA URINARIA
Sebuah kantung dengan otot yang mulus dan berfungsi sebagai penampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya karena kandung kemih dapat mengembang dan mengempis Dinding kandung kemih terdiri dari: -Lapisan sebelah luar (peritoneum). -Tunika muskularis (lapisan berotot). -Tunika submukosa. -Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Proses miksi - Distensi kandung kemih ( 250 cc) reflek kontraksi dinding kandung kemih relaksasi spinkter internus relaksasi spinkter eksternus pengosongan kandung kemih - Kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter dihantarakan melalui serabut saraf simpatis - Persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal & kranial dari sistem saraf otonom
URETRA
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih Uretra berfungsi sebagai saluran baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran sperma
Uretra pada wanita Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina. Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih. Uretra pada pria
Pada pria,panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm, terdiri dari: 1. Urethra pars Prostatica 2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter urethra externa) 3. Urethra pars spongiosa Dinding urethra terdiri dari 3 lapisan: 1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria. Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup. 2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf. 3. Lapisan mukosa.
FUNGSI GINJAL
Fungsi ginjal adalah a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat toksik atau racun, b) mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak. e) Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang. f) Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah. g) Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah
negara-negara berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian atas ini karena adanya pengaruh status gizi dan aktivitas pasien sehari-hari. di Amerika Serikat 5 - 10 %
Hal
Prevalensi Di
seluruh dunia rata-rata terdapat 1 - 12 % penduduk yang menderita batu saluran kemih.
ETIOLOGI
Faktor intrinsik
Hereditair (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30 - 50 tahun
Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibanding kan dengan pasien perempuan.
Faktor ekstrinsik
Geografi : pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi daripada daerah lain Iklim dan temperatur Asupan air Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi,dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih. Diet : diet banyak purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran kemih. Pekerjaan Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktifitas atau sedentary life
KOMPOSISI BATU
1. Batu Kalsium (kurang lebih 70 - 80 % dari seluruh batu saluran kemih) Faktor terjadinya batu kalsium Hiperkalsiuri (kalsium di dalam urine lebih besar dan 250-300 mg/24 jam) -Hiperkalsiuri absobtif -Hiperkalsiuri renal -Hiperkalsiuri resorptif Hiperoksaluri adalah ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 gram perhari teh, kopi instan, minuman .soft drink, kokoa, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran berwarna hijau terutama bayam Hiperurikosuri adalah kadar asam urat di dalarn urine yang melebihi 850 mg/24 jam Sumber asam urat di dalam urine berasal dari makanan yang mengandung banyak purin/asam urat maupun berasal dari metabolisme endogen Hipositraturi Penyakit asidosis tubuli ginjal atau renal tubular acidosis, sindrom malabsobsi, atau pemakaian diuretik golongan thiazide dalam jangka waktu lama Hipomagnesiuri Penyebab tersering hipomagnesuria adalah penyakit inflamasi usus (inflamatory bowel disease) yang diikuti dengan gangguan malabsorbsi
2. Batu Struvit (batu infeksi ) CO(NH2)2 +H20 2NH3 +CO2 Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea diantaranya adalah : proteus spp, Klebsiella, Serratia, enterobakter, pseudomonas dan Stafilokokus.
3. Batu Urat (Batu asam urat merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran kemih) Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah : Urine yang terlau asam (pH urine <6 ) Volume urine yang jumlahnya sedikit (<2 liter/hari) atau dehidrasi Hiperurikosuri.
Urat/Sistin
Foto
Non opak
BATU GINJAL
Tanda Pielolitiasis:
Tidak ada gejala atau tanda Nyeri pinggang,sisi atau sudut kostovertebral Hematuria makroskopik atau mikroskopik
BATU URETER
Tanda Ureterolitiasis: Kolik Serangan nyeri Mual/muntah Kegelisahan Nyeri alih ke regio inguinal Perut kembung (ileus paralitik) Hematuria Batu tampak pada pemeriksaan pencitraan
BATU BULI-BULI
Tanda Vesikolithiasis: Aliran yang mula-mula lancar secara tiba-tiba akan terhenti dan menetes disertai dengan nyeri
BATU URETRA
Tanda uretrolithiasis: miksi tiba-tiba terhenti menjadi menetes dan nyeri
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) Endourologi PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) : yaitu mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu. Litotripsi : yaitu memecah batu bull-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
PENCEGAHAN
menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 liter per hari diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu aktivitas harian yang cukup medikamentosa Diet yang dianjurkan untukmengurangi kekambuhan Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam Rendah oksalat, Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri Rendah purin Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuri absorbtif Type ll