Vous êtes sur la page 1sur 12

ASUHAN KEPERAWATAN

Hiperfungsi hipofise

Pengkajian
1. 2. 3.

Riwayat penyakit, manifestasi klinis tumor hipofise, peningkatan prolaktin, GH, ACTH mulai dirasakan. Usia, jenis kelamin, riwayat penyakit sama dalam keluarga. Keluhan utama : * perubahan ukuran dan bentuk tubuh, jari- jari, tangan, dll * perubahan tingkat energi, kelelahan, letargi * nyeri punnggung, tidak nyaman * dispaneuria, impotensia * nyeri kepala, PQRST * gangguan penglihatan, ketajaman menurun, penglihatan ganda * kesulitan hubungan seksual * perubahan siklus haid, kesulitan hamil * libido menurun * impotensia

Pengkajian
PEMERIKSAAN FISIK

Bentuk wajah, bibir, hidung besar, tulang supraorbita menjolok Kepala, tangan/lengan dan kaki besar, dagu menjorok kedepan. Kesulitan mengunyah, geligi tak tumbuh dengan baik Penurunan visus, kompresi N.optikus Sendi nyeri, sulit digerakkan, mobilitas terbatas. Perspirasi meningkat, kulit basah, berkeringat Suara membesar, hipertrofi laring Hepatomegali dan splenomegali Hipertensi Disfagia, lidah membesar Jantung membesar

Diagnostik

Prolaktin serum, ACTH, GH Foto kepala CT Scan kepala Angiografi Tes supresi dengan deksametason Tes toleransi glukosa

Diagnosa keperawatan

Perubahan citra tubuh bd perubahan penampilan fisik Disfungsi seksual bd penurunan libido, infertilitas. Nyeri (kepala, punggung) bd penekanan jaringan oleh tumor, HP berlebihan Takut bd ancaman kematian Ansietas bd ancaman perubahan status kesehatan Koping individu tak efektif bd hilangnya kontrol tubuh Intoleransi aktifitas bd kelemahan, letargi Perubahan sensori-perseptual (penglihatan) bd gangguan transmisi impuls sekunder kompresi tumor

Rencana
Tujuan : Klien memiliki kembali citra tubuh yang positif dalam waktu 2-3 mgg Kelebihan GH Dorong agar klien mau mengungkapkan pikiran dan perasaannya terhadap perubahan penampilan tubuhnya. Bantu klien mengidentifikasi kekuatannya, segi positif yang dapat dikembangkan klien. Kelebihan prolaktin Yakinkan klien bahwa sebagian gejala dapat berkurang dengan pengobatan. Dorong klien mengungkapkan perasaannya.

Rencana
Medikamentosa Kolaborasi pemberian Bromokriptin (Parlodel). Observasi efek samping Bromokriptin : hipotensi ortostatik, iritasi lambung, mual, kram abdomen, konstipasi, berikan setelah makan. Kolaborasi pemberian radiasi Observasi efek samping radiasi : hipopituitarisme, kerusakan N.optikus, disfungsi okulomotorius, perubahan lapang pandang. Kolaborasi tindakan pembedahan.

Rencana
Pembedahan Pantau status neurologis klien Pantau keseimbangan cairan Latihan nafas dalam Cegah batuk, gosok hidung, bersin Cegah sikat gigi, ganti kumur Pantau drainage, kebocoran CSF Pantau eliminasi, konstipasi Ajarkan cara pengobatan yang diprogram

Pre operasi
1. 2. 3. 4. 5.

6.

Jelaskan maksud dan tujuan Jelaskan pemasangan tampon hidung Ajarkan cara bernafas lewat mulut Jelaskan tentang gosok gigi, bersin, batuk, balut hidung. Jelaskan tentang prosedur diagnostik : neurologik, hormonal, lapang pandang, swab tenggorok, kultur sensitifitas. Penkes : menghindari penghambat penyembuhan luka seperti ngejan, batuk, bersin, menghindari konstipasi seperti makan tinggi serat, minum cukup, pelunak feses. Tidak menyikat gigi, cukup berkumur sampai luka sembuh. Penggunaan obat-obatan.

Post operasi

Amati respon neurologik : perubahan penglihatan, disorientasi, penurunan kesadaran, penurunan kekuatan otot. Amati gejala transient insipidus (diabetes insipidus sesaat) : catat intake-output cairan, bila haus tambah intake, kolaborasi pemberian vasopresin, kolaborasi pasang kateter, ukur BB tiap hari. Awasi keluar sekret dari hidung ke faring, CSF Posisi kepala 30-450 Kaji kualitas, kuantitas drainase nasal, ada glukosa.

Post op

Halo sign : warna bening jernih ditepi drain CSF. Nyeri kepala tanda CSF masuk sinus. Hindari batuk, latihan nafas dalam, oral higiene, pernafasan mulut, pemasangan tampon. Kaji tanda infeksi Kolaborasi pemberian gonadotropin, kortisol

Alhamdulillah

Vous aimerez peut-être aussi