Vous êtes sur la page 1sur 15

PEMECAHAN KASUS DILEMA ETIK DALAM KEPERAWATAN MATERNITAS

DISUSUN OLEH : Kelompok 3 Andi Ebiet Krisandi Asih Maysaroh Ayu Prameswhari Firda Listari Fitri Rachmawati Masdelita Nilgia Nova Natalia Sri Rahayu Yulius Nuryani Yuri Octafindo

Kasus Dilema Etik Dalam Keperawatan Maternitas


Mrs. A sedang hamil 5 bulan (kehamilan pertama) dan terdiagnosa kanker rahim. Dokter menyarankan untuk mengangkat Mrs. A dan menggugurkan kandungannya dan keluarga Mrs. A termasuk suaminya menyetujui saran dokter tersebut. Akan tetapi Mrs. A tidak mau mengangkat rahimnya dan menggugurkan kandungannya. Mrs. A merasa tidak berguna lagi karena tidak bisa memberikan keturunan kepada suaminya jika rahimnya diangkat dan kandungannya digugurkan. Jika anda seorang perawat berikan solusi yang berhubungan dengan nilai etika keperawatan!

Pemecahan kasus berdasarkan pemecahan dilema etik menurut Kozier dan Erb
1.

Mengembangkan data dasar a. Siapa yang terlibat - Mrs. A sebagai bagian dari anggota keluarga dan terdiagnosa menderita kanker rahim. - Keluarga sebagai lingkungan terdekat pasien. - Suami Mrs. A. - Perawat dan dokter sebagi pelaksana yang memberikan pelayanan kesehatan. - Janin yang berisiko terpengaruh terhadap kondisi Mrs.A. b.Apa tindakan yang diusulkan - Berusaha berkomunikasi terpeutik kepada Mrs. A - Memberitahu keputusan dokter kepada Mrs. A dan keluarga bahwa mengangkat rahim adalah jalan yang terbaik demi keselamatan Mrs. A

Cont.
c. Maksud dari tindakan yang diusulkan - Agar trust dapat terbina sehingga komunikasi yang dilakukan dapat mencapai tujuan yaitu Mrs. A mau mengangkat rahimnya dan menggugurkan kandungannya. - Agar Mrs. A mau mengangkat rahimnya. d.Apa konsekuensi dari tindakan - Apabila Mrs. A mau melakukan pengangkatan rahim, Mrs. A tidak akan bisa memberikan keturunan bagi suaminya. - Apabila Mrs. A tidak mau melakukan pengangkatan rahimnya, itu akan mengancam keselamatan Mrs. A dan janinnya.

Cont..
2. Identifikasi Konflik Perawat berada dalam dua kondisi yang sangat bertolak belakang yaitu mengikuti kemauan Mrs. A yang tidak mau melakukan pengangkatan rahim atau Mengikuti saran dokter yang telah didukung pihak keluarga untuk melakukan pengangkatan rahim.

Cont
3. Tindakan alternatif terhadap tindakan yang diusulkan Menuruti : Mrs. A mau menjalankan saran dokter Tindakaan alternative : melakukan pengangkatan rahim dan memberikan pelayanan terbaik kepada Mrs. A. Konsekuensi : Mrs. A tidak akan bisa memberikan keturunan kepada suaminya karena rahimnya telah di angkat. Tidak menuruti : Mrs. A tidak mau menjalankan saran dokter Tindakan alternatif : Menyarankan untuk melakukan kemoterapi Konsekuensi : Jika Mrs. A tidak mau menjalankan saran dokter, maka keselamatan Mrs. A dan janinnya terancam.

Cont
4. Menetapkan siapa pembuat keputusan. Pengambil keputusan yang tepat adalah Mrs. A itu sendiri.

Autonomy
Perawat mwmberikan pilihan kepada Mrs. A untuk setuju dengan saran dokter untuk mengangkat rahimnya atau mempertahankan kandungannya.

Informed Consent
Perawat meminta persetujuan dari Mrs. A dan keluarga sebelum melakukan tindakan pengangkatan rahim yang di anjurkan oleh dokter. Apabila Mrs. A dan keluarga tidak setuju, maka tindakan tidak dapat dilakukan tetapi apabila disetujui, sebelum perawat melakukan informed consent kepada keluarga, perawat menjelaskan dengan lengkap resiko dan keuntungan yang akan terjadi.

Beneficence
Perawat mengatasi kondisi yang membahayakan Mrs. A dengan cara pengangkatan rahim yang dilakukan demi keselamatan Mrs. A.

Veracity
Perawat menjelaskan yang sebenarnya kepada Mrs. A dan keluarga tentang kondisi yang dapat membahayakan Mrs. A agar Mrs. A dan keluarga dapat membuat keputusan yang terbaik.

Avoiding Killing
Perawat berusaha menyelamatkan kehidupan Mrs. A dengan cara yang terbaikyaitu dengan pengangkatan rahim.

Cont
5. Identifikasikan kewajiban perawat
Sebagai

konselor perawat dapat memberikan saran dan masukan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah Mrs. A Sebagai pemberi pelayanan kesehatan berdasarkan prinsip moral yang berlaku.

Cont..
6. Membuat keputusan
Mrs. A mau

melakukan saran dokter, untuk menjalankan kemoterapi dan pengangkatan rahim, seehingga keselamatan Mrs. A terselamatkan

Vous aimerez peut-être aussi