Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
RESPON IMUN
Respon imun alamiah bersifat nonspesifik = enzim, komplemen, dan interferon, mekanisme efektor = sel-sel fagosit spt netrofil & makrofag Respon imun adaptif bersifat spesifik = mekanisme efektor tdr dr imunitas humoral (antibodi spesifik) & imunitas seluler (limfosit T) FUNGSI RESPON IMUN.. 1. Pertahanan = thd antigen asing 2. Hemostasis = mempertahankan keseimbangan (degradasi & katabolisme 3. Perondaan = memantau sel-sel yg mutasi
1.
2.
Kolonisasi kuman dalam rongga mulut ditanggapi oleh tubuh dengan pembentukan antibodi S. mutans serotipe c mrp antigen yang memicu respon imun Respon imun terhadap S. mutans : Komponen non spesifik al: buffer saliva, lisozim, laktoferin dan peroksidase Komponen spesifik : sIgA dalam saliva melindungi mukosa mulut, tgtg gen Ia (Immune associated) shg trdpt variasi antar individu
Secara in vitro diduga sIgA menghambat kerja glukosiltransferase shg glukan tdk trbntk Respon imun humoral = sIgA.
Pada pulpitis, sel infiltrat yang dominan adalah limfosit dan makrofag Pembentukan eksudat radang dalam ruang pulpa yang berbatas dentin kaku perluasan radang ke saluran akar Bila proses karies prgogresif, respon imun rendah pulpitis akut Bila proses karies lambat, respon imun kuat pulpitis kronis Melibatkan respon seluler, humoral dan komplemen Efek samping berupa inflamasi, sakit, kerusakan jaringan pulpa dan jaringan lokal sekitarnya
Determinan antigenik pada sel S. mutans yg dapat menyebabkan reaksi silang sampai kini belum diketahui Antigen I/II yg mrp protein terbanyak pd permukaan S. mutans, tidak menimbulkan reaksi silang pada otot jantung
Vaksin karies
Keberadaan bakteri spesifik sebagai bakteri penyebab karies dan fungsi kelenjar saliva sebagai efektor dari sistem imun mukosa menjadi dasar ilmiah untuk mengembangkan vaksin karies Penelitian untuk vaksin yang aman dan efektif dilakukan melalui biologi molekuler (cloning faktor virulensi S. mutans), imunologi mucosa.
Immunisasi diberikan secara dini pada anak-anak untuk mengenal kolonisasi S. mutans Memerlukan sistem imun mukosa yang matang agar respon imun efektif Walaupun secretory IgA tidak ada dalam saliva dan sekresi lainnya pada saaat kelahiran, IgA yang matang merupakan Ig saliva yang penting disekresi oleh bayi usia 1 bulan Pada usia 6 sd 9 bulan, kebanyakan anak memiliki lebih banyak sub kelas salivary IgA1 dan IgA2 Pematangan yang significant pada respon imun mukosa terjadi pada akhir tahun pertama, saat yang tepat untuk imunisasi sekitar usia tersebut
Kesimpulan
Imunisasi aktif maupun pasif keduanya menunjukkan keberhasilan pada hewan coba maupun uji klinis pada manusia. Keefektifan imunisasi aktif dengan subunit vaksin dari S.mutans mampu melindungi karies pada hewan coba . Namun hanya sedikit studi efektifitasnya pada manusia Target primer vaksin adalah anak-anak, yang berisiko tinggi Kelompok tidak berisiko dan pendekatan yang lebih efektif untuk mencegah karies masih perlu dikembangkan Studi tentang vaksin mukosa akan menghasilkan vaksin yang efektif dan aman Imunisasi pasif secara lokal dengan antibodi monoklonal spesifik untuk antigen S.mutans telah mendapat perhatian besar. Pendekatan imunologis ini dalam mencegah karies dapat diberikan sebagai kontrol terhadap berabagi penyakit mukosal