Vous êtes sur la page 1sur 37

HUBUNGAN PREEKLAMSI DENGAN KEJADIAN PREMATURITAS DI RSUD SRAGEN 2011

Pria Triono 07711006

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Preeklampsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi dan edema serta protein urine. Insiden preeklampsia di Indonesia diperkirakan 3,4 persen 8,5 persen di RSU Dr. Sarjito Yogyakarta sebesar 3,63 persen di RSU Hasan Sadikin Bandung sebesar 6,4 persen

Penyebab preeklampsia belum diketahui sampai sekarang secara pasti, bukan hanya satu faktor melainkan beberapa faktor.
mendeteksi preeklampsia sedini mungkin dengan melalui antenatal secara teratur mulai trimester I sampai dengan trimester III

Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak normal dari segi umur kehamilan, yaitu persalinan yang terjadi pada umur kandungan kurang dari normal (kurang dari 37 minggu atau 259 hari). Amerika Serikat dan Inggris persalinan prematur adalah penyebab tertinggi angka morbiditas dan mortalitas perinatal.

Di Amerika Serikat, preeklampsia dipercaya menjadi penyebab 15% kelahiran prematur dan 17,6% kematian maternal. Kelahiran preterm juga menyebabkan 70% dari morbiditas neonatal, mortalitas dan peningkatan biaya kesehatan

Angka kejadian bayi prematur di Indonesia masih berada di atas rata-rata negara lain yaitu mencapai 30%-40% Faktor Resiko: - multiple gestation (kehamilan kembar), - preeklampsia, - hipertensi, - pertumbuhan keterlambatan, - perdarahan pada kehamilan, - pelayanan prenatal tidak bagus

Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara preeklamsia terhadap kejadian prematuritas?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kejadian preeklamsia yang dapat menyebabkan persalinan prematur.

Manfaat Penelitian

Manfaat Praktis Bagi petugas kesehatan setempat khususnya bidan agar lebih waspada dalam memberikan pelayanan antenatal terhadap ibu hamil yang mempunyai faktor resiko preeklampsia dan kelahiran prematur

Manfaat Teoritis Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dimasa mendatang bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan salah satu bahan acuan bagi peneliti-peneliti lain yang meneliti mengenai penyebab terjadinya prematuritas terhadap ibu hamil.
10

Cont...
Manfaat Penulis
Sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian tugas blok elektif. Serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam proses penelitian tentang penyebab terjadinya prematuritas pada ibu hamil.

11

Keaslian Penelitian
HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL, Rinawati tahun 2010 HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD SUKOHARJO, Maryam tahun 2009 PENGARUH PREEKLAMSIA TERHADAP KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI VK IRD RSU Dr. SUETOMO SURABAYA, Kiswatin tahun

12

BAB II Tinjauan Pustaka

13

Preeklamsi
preeklamsia adalah preeklamsia merupakan sindrom spesifik - kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dan proteinuria (Cunningham et al, 2006) Preeklampsia adalah peningkatan tekanan darah disertai protein urine yangdisebabkan oleh kehamilan terutama pada primigravida, (Manuba, 2007).

14

Etiologi
Peran Prostasiklin dan Tromboksan Peran Faktor Imunologis Peran Faktor Genetik/familial

15

Faktor Resiko
Riwayat preeklamsia Primigravida Kehamilan ganda Riwayat penyakit tertentu Indeks Masa Tubuh

16

Patofisiologi
Hipertensi respon substansi endogen Vasospasme&agregasi platelet Sistem saraf: sakit kepala dan kejang Ginjal: Penurunan GFR, proteinuria Hepar: nyeri epigastrium & tes fungsi hati Infark plasenta&obstruksi plasenta menyebabkan
17

Klasifikasi
(Norwitz et al, 2006): Preeklamsi Ringan Preeklamsi Berat

18

Prematur

persalinan yang terjadi antara kehamilan 20 minggu sampai dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu, dihitung dari hari pertama haid terakhir.(norwitz, 2006)

19

Etiologi

Dari semua kelahiran preterm 20% bersifat iatrogenik (dilakukan atas indikasi ibu atau janin), 30% dikaitkan dengan infeksi, 20-25% terkait dengan ketuban pecah dini pada saat preterm (KPDP), dan 20-25% diakibatkan oleh persalinan preterm spontan (idiopatik).(norwitz, 2006)

20

Klasifikasi
Menurut usia kehamilannya, maka klasifikasi persalinan premature adalah sebagai berikut:(sarwono, 2008) Usia kehamilan 32-36 minggu disebut persalinan premature (preterm) Usia kehamilan 28-32 minggu disebut sangat premature (very preterm) Usia kehamilan antara 20-27 minggu disebut ekstrim premature (extremely preterm)
21

Menurut berat badan lahir, maka bayi premature dibagi dalam kelompok:(Manuba, 2007) Berat badan bayi 1500-2500 gram disebut bayi dengan berat badan lahir rendah. Berat badan bayi 1000-1500 gram disebut bayi dengan berat badan sangat rendah. Berat badan bayi <1000 gram disebut bayi dengan berat badan lahir ekstrim rendah.

22

Faktor Resiko Prematur

Resiko Relatif

Infeksi intra amnion Kehamilan kembar Abruptio plasenta Perdarahan pervaginam trimester tiga Kelainan uterus Riwayat kelahiran preterm sebelumnya Lain-lain

50 40 35 10 5-7 2-5 1-2


23

Kerangka Konsep
Preeklamsi Mempengaruhi Prematur

Faktor Resiko yang mempengaruhi:


- Riwayat Preeklamsia - Primigravida - Kehamilan ganda - Riwayat penyakit tertentu - IMT

Faktor Resiko yang mempengaruhi: -infeksi intra amnion - kehamilan kembar - abruptio plasenta - perdarahan pervaginam - riwayat preterm sebelumnya
24

Kerangka Penelitian
Preeklamsi Prematur

Tidak Preeklamsi a

Tidak Prematur

25

Hipotesis
Preeklamsi akan meningkatkan faktor resiko terjadinya kelahiran prematur

26

BAB III Metode Penelitian

27

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian analitik ini bertujuan melakukan analisis mengenai hubungan preeklamsia dengan kejadian prematur

28

Populasi dan Sampel


Populasi Wanita hamil yang mengalami preeklamsia dan tidak mengalami preeklamsia di RSUD Sragen tahun 2011. Sampel Dalam penelitian ini diambil total sampel sehingga seluruh populasi dijadikan sampel yaitu seluruh wanita melahirkan di RSUD Sragen tahun 2011. Akan tetapi ada beberapa kriteria: Kriteria Inklusi Seluruh wanita melahirkan di RSUD sragen tahun 2011 Wanita yang melahirkan sebelum 37 minggu kehamilan Kriteria Ekslusi Infeksi intra amnion, Kehamilan kembar, Abruptio plasenta, Perdarahan pervaginam trimester tiga, Kelainan uterus, Riwayat kelahiran preterm 29

Variabel Penelitian
Variabel Bebas Preeklamsia Variabel Terikat Kejadian persalinan prematur Variabel Pengganggu Infeksi vagina, infeksi intra amnion, perdarahan per vaginam pada trimester ketiga.

30

Besar Sampel
Proses perkiraan jumlah subjek penelitian yang diperlukan supaya diperoleh tingkat kepercayaan tertentu. n= Keterangan: n = Besar Sampel z = ketetapan 1,96 p = proporsi prmatur pada preeklamsi d = limit dari error atau presisi absolut maka perkiraan besar sampel minimal adalah n=[1,96.0,26.(1-0,26)]/0,05 n=296 maka besar sampel minimal yang diperlukan 296

31

Definisi Operasional
Preeklamsia adalah ditandai dengan adanya proteinuria 300mg/24jam secara menetap. Preeklamsia ditegakkan dengan didapatkan trias klinis yaitu hipertensi, edema nondepndent dan proteinuria yang dilihat dari rekam medis Prematur adalah dimulainya proses persalinan sebelum usia gestasi 37 minggu yang dilihat dari rekam medis

32

Instrumen Penelitian

Rekam Medis

33

Tahap Penelitian
Pengumpulan data RM wanita hamil tahun 2011

Wanita hamil dengan preeklamsi

Wanita hamil tidak preeklamsi

Persalinan Prematur

Tidak Prematur

Kesimpulan
34

Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan Chi Square hasil pnelitian akan menggambarkan hubungan preeklamsia terhadap kejadian prematur.

35

Prematur

Tidak Prematur

Preeklamsi

Tidak Preeklamsi

36

Jadwal Penlitian
Rencana Kegiatan Penyusunan Proposal Seminar proposal Pengambiln data Analisis data Desember Januari Februari Maret

Seminar hasil

37

Vous aimerez peut-être aussi