Vous êtes sur la page 1sur 25

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS SENSORIS

UJI HEDONIK

Nama Mida Afifahsari Nur Islami


NIM 195100107111046
Kelompok D6
Kelas D

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
A. HASIL PRAKTIKUM

A1. Tabulasikan data kelas hasil analisis sensori uji hedonik

 ATRIBUT RASA

Sampel Total
Panelis 159 268 Yi ∑iYij2 (Yi)2
1 5 4 9 41 81
2 5 5 10 50 100
3 4 4 8 32 64
4 5 3 8 34 64
5 4 3 7 25 49
6 4 3 7 25 49
7 3 4 7 25 49
8 4 4 8 32 64
9 5 4 9 41 81
10 5 5 10 50 100
11 5 3 8 34 64
12 3 4 7 25 49
13 5 4 9 41 81
14 5 4 9 41 81
15 4 3 7 25 49
16 5 3 8 34 64
17 5 3 8 34 64
18 5 3 8 34 64
19 5 5 10 50 100
20 5 3 8 34 64
21 4 3 7 25 49
22 5 4 9 41 81
23 5 3 8 34 64
24 4 3 7 25 49
25 5 4 9 41 81
26 5 4 9 41 81
27 4 4 8 32 64
28 4 3 7 25 49
29 4 3 7 25 49
30 4 3 7 25 49
31 4 3 7 25 49
32 5 4 9 41 81
33 4 5 9 41 81
34 4 4 8 32 64
35 4 1 5 17 25
36 4 5 9 41 81
37 5 4 9 41 81
38 4 4 8 32 64
39 5 4 9 41 81
Yj 174 142 316 2604
∑jYij2 790 542 1332
(Yj)2 30276 20164 99856 50440
Rata-Rata 776,3076923 517,025641 2560,410256 0 1293,333333
 ATRIBUT KERENYAHAN

Sampel Total

Panelis 159 268 Yi ∑iYij2 (Yi)2


1 5 5 10 50 100
2 4 4 8 32 64
3 5 5 10 50 100
4 5 4 9 41 81
5 4 4 8 32 64
6 4 5 9 41 81
7 4 5 9 41 81
8 5 4 9 41 81
9 5 5 10 50 100
10 5 5 10 50 100
11 4 5 9 41 81
12 5 5 10 50 100
13 5 4 9 41 81
14 4 4 8 32 64
15 4 3 7 25 49
16 5 5 10 50 100
17 4 5 9 41 81
18 5 5 10 50 100
19 4 5 9 41 81
20 4 4 8 32 64
21 3 5 8 34 64
22 5 5 10 50 100
23 5 4 9 41 81
24 4 4 8 32 64
25 4 4 8 32 64
26 5 4 9 41 81
27 5 4 9 41 81
28 4 3 7 25 49
29 3 3 6 18 36
30 5 2 7 29 49
31 4 3 7 25 49
32 4 4 8 32 64
33 5 4 9 41 81
34 4 3 7 25 49
35 3 1 4 10 16
36 5 4 9 41 81
37 4 5 9 41 81
38 5 4 9 41 81
39 4 5 9 41 81

Yj 171 162 333 2905

∑jYij2 765 706 1471


(Yj)2 29241 26244 110889 55485

Rata-Rata 749,7692308 672,9230769 2843,307692 0 1422,692308


 ATRIBUT AROMA

Sampel Total

Panelis 159 268 Yi ∑iYij2 (Yi)2


1 4 3 7 25 49
2 3 5 8 34 64
3 3 5 8 34 64
4 4 3 7 25 49
5 4 3 7 25 49
6 5 3 8 34 64
7 4 4 8 32 64
8 3 4 7 25 49
9 4 4 8 32 64
10 3 5 8 34 64
11 4 4 8 32 64
12 4 3 7 25 49
13 3 4 7 25 49
14 3 3 6 18 36
15 4 3 7 25 49
16 4 5 9 41 81
17 3 5 8 34 64
18 4 5 9 41 81
19 4 4 8 32 64
20 5 3 8 34 64
21 4 5 9 41 81
22 4 5 9 41 81
23 5 3 8 34 64
24 5 3 8 34 64
25 5 4 9 41 81
26 4 4 8 32 64
27 3 4 7 25 49
28 4 5 9 41 81
29 5 3 8 34 64
30 4 3 7 25 49
31 5 2 7 29 49
32 5 4 9 41 81
33 4 5 9 41 81
34 4 4 8 32 64
35 5 3 8 34 64
36 5 3 8 34 64
37 5 5 10 50 100
38 4 3 7 25 49
39 5 4 9 41 81

Yj 160 150 310 2492

∑jYij2 676 606 1282


(Yj)2 25600 22500 96100 48100
Rata-Rata 656,4102564 576,9230769 2464,102564 0 1233,333333
 ATRIBUT KENAMPAKAN

Sampel Total

Panelis 159 268 Yi ∑iYij2 (Yi)2


1 5 4 9 41 81
2 4 4 8 32 64
3 5 5 10 50 100
4 4 4 8 32 64
5 4 3 7 25 49
6 5 5 10 50 100
7 4 5 9 41 81
8 4 4 8 32 64
9 4 4 8 32 64
10 5 5 10 50 100
11 3 4 7 25 49
12 2 4 6 20 36
13 4 4 8 32 64
14 5 4 9 41 81
15 4 3 7 25 49
16 4 4 8 32 64
17 5 2 7 29 49
18 4 4 8 32 64
19 5 4 9 41 81
20 3 3 6 18 36
21 5 5 10 50 100
22 3 3 6 18 36
23 5 0 5 25 25
24 5 5 10 50 100
25 5 4 9 41 81
26 3 3 6 18 36
27 4 4 8 32 64
28 3 4 7 25 49
29 4 4 8 32 64
30 3 3 6 18 36
31 4 2 6 20 36
32 5 5 10 50 100
33 4 4 8 32 64
34 4 4 8 32 64
35 4 3 7 25 49
36 5 4 9 41 81
37 5 4 9 41 81
38 4 5 9 41 81
39 4 5 9 41 81

Yj 162 150 312 2568

∑jYij2 696 616 1312


(Yj)2 26244 22500 97344 48744
Rata-Rata 672,9230769 576,9230769 2496 1249,846154
A2. Perhitungan manual

1. Atribut Rasa

Sumber dB JK KT Fhitung Ftabel FK


Keragaman
perlakuan 1 13,12820513 13,12820513 29,56838906 4,09 1280,205
kelompok 38 21,79487179 0,573549258 1,291793313 1,70
galat 38 16,87179487 0,443994602
total 77 51,79487179 0,672660673

Kemudian dilakukan perhitungan manual menggunakan microsoft excel terhadap


parameter rasa pada dua sampel kreker. Dari perhitungan tersebut, diperoleh f hitung
perlakuan sebesar 29,56838906 dan f tabel perlakuan sebesar 4.09. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa f hitung > f tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berbeda nyata
dari segi rasa atau dapat dikatakan kedua sampel dapat dengan mudah dibedakan
berdasarkan rasanya. Lalu pada perhitungan ini, diperoleh juga f hitung kelompok sebesar
1,291793313 dan f tabel kelompok sebesar ±1.70. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa
f hitung < f tabel. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa panelis tidak berbeda nyata atau dapat
dikatakan bahwa panelis memiliki kesamaan dalam menilai sampel (Setyaningsih,dkk., 2010).

2. Atribut Kerenyahan

Sumber dB JK KT Fhitung Ftabel FK


Keragaman
perlakuan 1 1,038461538 1,038461538 2,259911894 4,09 1421,654
kelompok 38 30,84615385 0,811740891 1,766519824 1,70
galat 38 17,46153846 0,45951417
Total 77 49,34615385 0,640859141

Kemudian dilakukan perhitungan manual menggunakan excel pada hasil pengujian


parameter kerenyahan antara kedua sampel. Dari perhitungan terhadap parameter
kerenyahan, diperoleh f hitung perlakuan sebesar 2,259911894. Sementara untuk f tabel
perlakuan dari data sebelumnya diperoleh sebesar 4.09. Dari data ini dikethui bahwa f hitung
< f tabel. Maka dapat disimpulkan bahwa dari segi kerenyahan, kedua sampel tidak berbeda
nyata atau dapat dikatakan sama-sama renyah. Lalu pada perhitungan manual menggunaka
excel, diperoleh juga f hitung kelompok bernilai 1,766519824 dan dari data sebelumnya telah
diperoleh f tabel kelompok sebesar ±1.70. Dari data tersebut diketahui bahwa f hitung > f tabel.
Maka dapat disimpulkan bahwa, panelis berbeda nyata dalam menilai kedua jenis sampel
(Fauziah, 2013).

3. Atribut Aroma

Sumber dB JK KT Fhitung Ftabel FK


Keragaman
perlakuan 1 1,282051282 1,282051282 1,403249631 4,09 1232,051
kelompok 38 13,94871795 0,367071525 0,401772526 1,70
galat 38 34,71794872 0,913630229
total 77 49,94871795 0,648684649
Pada parameter aroma, dilakukan uji perhitungan manual menggunakan microsoft
excel. Dari perhitungan terhadap parameter aroma ini, diperoleh f hitung perlakuan sebesar
1,403249631. Kemudian dari data sebelumnya, diperoleh f tabel perlakuan sebesar 4.09. Dari
nilai f tabel dan f hitung perlakuan ini diketahui bahwa f hitung < f tabel. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kedua sampel tidak berbeda nyata jika ditinjau dari parameter aromanya atau dapat
dikatakan bahwa kedua sampel memiliki aroma yang sama sehingga sulit untuk dibedakan.
Kemudian pada perhitungan manual ini juga diperoleh f hitung kelompok bernilai 0,401772526.
Sementara dari data sebelumnya diperoleh bahwa f tabel kelompok sebesar ±1.70. Dari data
ini diketahui bahwa f hitung < f tabel. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa panelis memiliki
kesamaan dalam menilai sampel dari segi aroma atau dapat dikatakan bahwa panelis sifat
inderawi tidak berbeda nyata (Heymann, 2013).

4. Atribut Kenampakan

Sumber dB JK KT Fhitung Ftabel FK


Keragaman
perlakuan 1 1,846153846 1,846153846 2,682352941 4,09 1248
kelompok 38 36 0,947368421 1,376470588 1,70
galat 38 26,15384615 0,688259109
total 77 64 0,831168831

Adapun hasil analisis perhitungan manual terhadap parameter kenampakan kedua


sampel ini ialah, yang pertama pada f hitung perlakuan diperoleh nilai sebesar 2,682352941.
Dari data tersebut kemudian diperoleh nilai f tabel perlakuan sebesar 4.09. Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa f hitung < f tabel. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kedua sampel
tidak berbeda nyata atau tidak dapat dibedakan dari kenampakannya. Sementara, pada tabel
diketahui bahwa f hitung kelompok bernilai 1,376470588. Kemudian dicari nilai f tabel
kelompok menggunakan dB galat dan dB kelompok sehingga diperoleh nilai f tabel kelompok
sebesar ±1.70. Dari data tersebut diperoleh bahwa f hitung < f tabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa panelis memiliki kesamaan dalam menilai sampel atau dapat dikatakan
sifat inderawi panelis tidak berbeda nyata (Setyaningsih,dkk.,2010).

A3. Analisis statistika MINITAB

1. Atribut Rasa

Uji hedonic pada parameter rasa menggunakan minitab, didapatkan hasil p value sampel
sebesar 0.000. Diketahui bahwa p value < 0.05. Hal itu dapat dikatakan bahwa kedua sampel
berbeda nyata dari segi rasa atau dapat dengan mudah diketahui oleh panelis perbedaannya.
Selanjutnya, dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui apakah sampel benar berbeda nyata
atau tidak. Setelah dilakukan uji lanjutan diperoleh bahwa antara sampel khong guan dan
malkist roma berbeda nyata dari segi rasa yang ditandai dengan simbol grouping yang
berbeda, yaitu ‘A’ untuk malkist roma dan ‘B’ untuk khong guan. Kemudian diperoleh juga nilai
p value ulangan sebesar 0.217 yang dimana p value > 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa
panelis tidak berbeda nyata atau cenderung memiliki kesamaan dalam membedakan kedua
sampel atau sama-sama dapat menentukan dengan tepat antara sampel A dan B. Seketika
dilakukan uji lanjutan, diperoleh bahwa simbol grouping ulangan adalah sama, yaitu ‘A’.
Sehingga benar bahwa antara panelis tidak memiliki perbedaan yang nyata dalam menilai
(Indriyani,dkk,2013).

2. Atribut Kerenyahan

Kemudian uji hedonic menggunakan minitab pada parameter kerenyahan, didapatkan


hasil p value sampel yaitu 0.141. Jadi antara kedua sampel ditinjau dari segi kerenyahan tidak
berbeda nyata atau sulit dibedakan karena nilai p value > 0.05. Pada saat dilakukan uji
lanjutan, diperoleh juga bahwa sampel tidak berbeda nyata yang ditandai dengan simbol
grouping yang sama antara kedua jenis sampel yakni ‘A’. Kemudian, dari perhitungan ini juga
diperoleh nilai p value ulangan sebesar 0.042 sehingga p value ulangan < 0.05. Dari data ini
dapat diketahui bahwa antara panelis berbeda nyata dalam menilai kedua sampel ditinjau dari
segi kerenyahan sampel (Cleophas,et al., 2010).

3. Atribut Aroma

Diperoleh nilai p value sampel sebesar 0.244 pada uji parameter aroma. Diketahui dari
data tersebut bahwa p value > 0.05, hal ini dapat dikatakan bahwa sampel tidak berbeda nyata
jika ditinjau dari segi aroma. Lalu dilakukan uji lanjutan menggunakan ANOVA comparisons.
Dari uji lanjut tersebut diperoleh bahwa antara sampel khong guan dan malkist roma tidak
berbeda nyata dari segi aroma atau dapat dikatakan sulit untuk dibedakan. Hasil ini diketahui
dari simbol grouping yang sama antara kedua sampel yaitu ‘A’. Kemudian pada perhitungan
menggunakan minitab ini juga diperoleh nilai p value ulangan sebesar 0.997. Hasil ini
menunjukkan bahwa panelis pada uji ini tidak berbeda nyata dikarenakan nilai p value > 0.05.
Kemudian dilakukan uji lanjutan terhadap ulangan dan diperoleh bahwa antara panelis tidak
ditemukan keberagaman dalam menilai sampel yang ditandai dengan simbol grouping yang
sama yakni ‘A’. Berarti, keberagaman panelis tidak mempengaruhi hasil dari pengujian atau
dapat dikatakan bahwa panelis memiliki kesamaan dalam menentukan sampel menurut
parameter aroma (Setyaningsih,dkk., 2010).

4. Atribut Kenampakan
Dilakukan perhitungan secara manual dan juga minitab pada uji hedonic terhadap dua
sampel kreker. Tujuan perhitungan menggunakan minitab adalah untuk mengetahui nilai p
value dan f value dari sampel dan ulangan serta respon panelis terhadap sampel. Dari uji
terhadap parameter kenampakan kedua sampel ini, diperoleh nilai p value sampel sebesar
0.110 dan nilai f value sebesar 2.68. Berdasarkan literatur, pada confidence level 95% jika
nilai p value berada dibawah 0.05, maka dapat dikatakan bahwa sampel berbeda nyata.
Sebaliknya, jika nilai p value lebih besar dari 0.05 maka sampel dikatakan tidak berbeda nyata.
Untuk f value jika nilai f value berada dibawah 0.05, maka sampel tidak berbeda nyata dan
sebaliknya jika f value bernilai lebih dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa sampel berbeda
nyata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa p value > 0.05. Jika ditinjau dari nilai p value, dapat
dikatakan bahwa sampel berbeda nyata dari segi kenampakan. Maka dari itu dilakukan uji
lanjut untuk sampel pada parameter kenampakan menggunakan minitab ANOVA. Dari uji
lanjut tersebut diperoleh bahwa ternyata dari segi kenampakan, sampel kreker malkist roma
dan khong guan dinyatakan tidak berbeda nyata atau terlihat sama sehingga sulit untuk
dibedakan ditandai dengan simbol pada grouping yang sama. Kemudian, pada ulangan,
diperoleh p value sebesar 0.164 dan nilai f value sebesar 1.38. Dari data tersebut diketahui
bahwa, p value > 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa panelis tidak berbeda nyata dalam
menentukan sampel (Nollet, 2010).

B. Pertanyaan LKP

1. Jelaskan analisis data dari hasil pengujian sampel di kelas saudara!

Pada analisis menggunakan minitab, sama dengan perhitungan manual, yang


berbeda nyata adalah pada pengujian parameter kenampakan dan rasa. Kemudian
pada parameter rasa diperoleh nilai p value < 0.05 yang menandakan bahwa kedua
sampel dapat dengan mudah dibedakan dari segi rasa. Sedangkan pada parameter
aroma, kerenyahan, dan kenampakan diperoleh p value > 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa panelis kesulitan membedakan kedua sampel berdasarkan
aroma, kerenyahan, dan kenampakan sehingga dapat dikatakan tidak berbeda
nyata (Nollet,2010).
Dari analisis data hasil pengujian sampel secara manual, dapat diketahui
bahwa sampel berbeda nyata pada parameter penilaian rasa. Hal ini artinya panelis
dapat membedakan yang manakah malkist roma dan khong guan dengan mudah.
Ini diketahui dari nilai f hitung > f tabel. Sementara pada parameter aroma,
kerenyahan, dan kenampakan tidak diperoleh perbedaan yang signifikan antara
malkist roma dan khong guan atau tidak berbeda nyata sehingga panelis cenderung
tidak dapat membedakan antara keduanya dari segi kerenyahan dan aroma. Hal ini
diketahui dari nilai f hitung < f tabel (Aryani,dkk., 2018)
2. Apabila nilai P value lebih dari 0,05, bagaimanakah intrepretasinya terhadapat sampel
yang diujikan?

Dalam uji hedonic, terdapat dua acara untuk menganalisis data yang didapat.
Cara pertama yaitu dengan perhitungan secara manual sedangkan cara kedua yaitu
perhitungan menggunakan minitab. Saat menganalisis data menggunakan minitab,
kita akan mendapatkan p value. Dimana apabila p value yang didapat bernilai lebih
dari 0,05 berarti diantara sampel yang diujikan tidak terdapat perbedaan nyata.
Sementara apabila nilai p value yang diperoleh itu kurang dari 0,05 berarti dari
sampel yang kita uji terdapat perbedaan nyata. P value 0.05 umumnya digunakan
sebagai tingkat batasan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya perbedaan yang
signifikan dari data yang diujikan. Semakin kecil nilai p value atau p value < 0.05,
menandakan bahwa semakin signifikan perbedaan dari data atau sampel yang
diujikan atau dapat dikatakan antara sampel berbeda nyata. Sementara, semakin
besar nilai p value atau p value > 0.05, maka semakin tidak ada perbedaan antara
sampel yang diujikan atau sampel tidak berbeda nyata (Swarjana, 2016)

3. Apakah terdapat perbedaan hasil antara perhitungan secara manual dan


menggunakan minitab? Apabila ada perbeda, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Setelah melakukan analisis data baik secara manual maupun menggunakan


minitab tidak terdapat perbedaan hasil antara perhitungan secara manual dan
menggunakan minitab, dimana dari kedua metode analisis tersebut diperoleh hasil
bahwa antara kraker malkist roma dan khong guan tidak terdapat perbedaan nyata
baik dari atribut rasa, aroma, kenampakan maupun kerenyahan. Serta disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan nyata antar respon kelompok panelis saat
pengujian atribut rasa, aroma, kenampakan maupun kerenyahan Hal ini
menunjukkan bahwa kedua metode perhitungan sudah tepat diaplikasikan pada uji
hedonik. Pada perhitungan manual, hasil dapat disimpulkan melalui besarnya f
hitung dan f tabel dimana apabila f hitung > f tabel, maka sampel berbeda nyata
begitu pula sebaliknya (Aryani, 2018).

4. Apakah yang terjadi apabila Fhitung > Ftabel?

Dalam uji hedonik, terdapat dua cara untuk menganalisis data yang didapat.
Cara pertama yaitu dengan perhitungan secara manual sedangkan cara kedua yaitu
perhitungan menggunakan minitab. Saat kita menganalisis data menggunakan cara
perhitungan manual, kita akan membandingkan nilai f yang diperoleh dari
perhitungan dengan nilai f yang diperoleh dari tabel. Apabila diperoleh nilai f hitung
lebih besar dari f tabel, maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata sari
atribut sensori yang meliputi rasa, aroma, kenampakan dan kerenyahan antara
perlakuan sampel. Dapat juga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nyata antara
penilaian dari kelompok panelis (Asnawati, 2018).

5. Berdasarkan ANOVA apakah terdapat perbedaan kesukaan panelis antara kreker


merek A dan merek B?
ANOVA atau Analysis of Variance bertujuan untuk mengindikasi apakah ada
perbedaan yang signifikan diantara sampel yang diuji. Jika pada sampel yang
diujikan diperoleh perbedaan yang nyata atau signifikan maka dilakukan uji lanjutan
dengan metode Tukey test untuk melihat perbandingan rata-rata perbedaan
tersebut. Dari praktikum uji hedonik ini, yang memiliki perbedaan signifikan antara
kreker A dan B adalah pada parameter rasa dengan p value 0.000 yang kemudian
dilakukan uji lanjutan dan diperoleh bahwa rata-rata panelis lebih menyukai kreker
merk malkist roma daripada khong guan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean
malkist roma yang lebih tinggi daripada khong guan (Nollet,2010).
KESIMPULAN

Pada prinsipnya, uji hedonik dilakukan dengan menginstruksikan panelis untuk


melakukan pencobaan terhadap suatu produk tertentu, kemudian setelah itu panelis
akan diminta untuk memberikan tanggapan berupa deskripsi dan penilaian terhadap
produk yang telah diujikan tersebut tanpa membandingkannya dengan yang lain.
Adapun tujuan dari uji hedonik ini ialah untuk mengetahui kesukaan panelis terhadap
suatu produk. Selain itu bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis
terhadap suatu produk berdasarkan skala hedoniknya.

Dari praktikum yang telah dilakukan terhadap empat parameter yakni,


kenampakan, aroma, kerenyahan, dan rasa, dilakukan analisis data secara manual
dan menggunakan minitab. Dari analisis yang telah dilakukan, baik manual maupun
minitab, diketahui bahwa sampel berbeda nyata pada parameter uji kenampakan dan
rasa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai f hitung > f tabel pada analisis manual dan nilai
p value < 0.05 pada analisis menggunakan minitab. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa panelis dapat dengan mudah membedakan antara malkist roma
dan khong guan berdasarkan segi rasa. Sebaliknya pada parameter aroma,
kenampakan dan kerenyahan panelis tidak dapat dengan mudah membedakannya
atau dapat dikatakan sampel tidak berbeda nyata dari segi aroma, kenampakan dan
kerenyahan. Hal ini ditunjukkan dari nilai f hitung < f tabel pada analisis manual dan
nilai p value > 0.05 pada analisis menggunakan minitab
DAFTAR PUSTAKA

Aryani,Partha., Rodiana Nopianti, Indah Widiastuti. 2018. Pengaruh Kombinasi Tepung Ikan
Sepat Siam (Trichogaster pectoralis)dan Tepung Terigu Terhadap Karakteristik Sensori
dan Fisiko-Kimia Mantou. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan. 7(1): 14-26.

Asnawati, Wahyuni Sri. 2018. The Influence Of Hedonic Shopping Motivation To The Impulse
Buying Of Online-Shopping Consumer On Instagram. RJOAS vol. 2(74): 99 – 107.

Cleophas, Ton J., A.H. Zwinderman, Toine F. Cleophas, Eugene P. Cleophas. 2010. Statistics
Applied to Clinical Trials. New York: Springer.

Heymann, H., Harry, T. L. 2013. Sensory Evaluation of Food: Principles and Practices. New
York Springer Science & Business Media.

Indriyani,Fajar., Nurhidajah, Agus Suyanto. 2013. Physical, Chemical and Organoleptic


Characteristics Of Brown Rice Flour Based On The Variation Of Drying Time. Jurnal
Pangan dan Gizi. 4(8): 27-34.

Nollet, Leo M.L. 2010. Handbook Of Food Analysis: Physical Characterization and Nutrient
Analysis. Basel: Marcel Dekker, Inc

Setyaningsih,Dwi., Anton Apriyantono, Maya Puspita Sari. 2010. Analisis Sensori untuk
Industri Pangan dan Argo. Bogor: IPB Press

Swarjana, I Ketut. 2016. Statistik Keseshatan. Yogyakarta: Penerbit Andi

Tabriani, Fauziah. 2013. Analisis Kualitas Produk Surabi Berbasis Organoleptik Pada
Pedagang Surabi di Kota Bandung. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
SCREENSHOT LITERATUR
DATA HASIL PRAKTIKUM

Atribut: Rasa
Atribut: Kerenyahan
Atribut: Aroma
Atribut: Kenampakan

Tanggal
Paraf
Asisten

Vous aimerez peut-être aussi