Vous êtes sur la page 1sur 29

Variasi A0 Tegangan

TKKS + Kaca 1140 1775 2045 62.5 18.2 28.4 32.72


TKKS + Kaca + TKKS 710 955 1015 62.5 11.4 15.28 16.24
Kaca + TKKS + Kaca 1600 2405 1410 62.5 25.6 38.48 22.56

Variasi A0 Tegangan
TKKS + Kaca 18 28 33 26.5
TKKS + Kaca + TKKS 11 15 16 14.3
Kaca + TKKS + Kaca 26 38 23 28.9

Variasi 3 F1 F2 F3 L b h^2 Teg 1 Teg 2 Teg 3 Rata-rata


140 TKKS + Kaca 3 145 120 155 63 13 16 66 55 70 63.6
137 Kaca + TKKS 3 135 130 145 63 13 16 61.3 59.1 65.9 62.1
120 Kaca + TKKS + Kaca 3 120 140 100 63 13 16 55 64 45 54.5
103 TKKS + Kaca + TKKS 3 95 100 115 63 13 16 43 45 52 46.9
135 130 145 136.7
40 137
90 85
95 135
100 145
115 155
120 60
140
55

Bending
Variasi
TKKS + Ka
Kaca + TK
Kaca + TK
TKKS + Ka
Variasi 3 F1 F2 F3 L b h^2 Teg 1 Teg 2 Teg 3 Rata-rata
TKKS + Kaca 3 60 120 155 63 13 16 27.3 54.5 70.4 50.7
Kaca + TKKS 3 135 40 145 63 13 16 61.3 18.2 65.9 48.5
Kaca + TKKS + Kaca 3 60 140 100 63 13 16 27.3 63.6 45.4 45.4
TKKS + Kaca + TKKS 3 95 100 115 63 13 16 43.2 45.4 52.2 46.9

Variasi 3 F1 F2 F3 L b h^2 Teg 1 Teg 2 Teg 3 Rata-rata


TKKS + Kaca 3 145 120 155 63 13 16 65.9 54.5 70.4 63.6
Kaca + TKKS 3 135 130 145 63 13 16 61.3 59.1 65.9 62.1
Kaca + TKKS + Kaca 3 95 100 115 63 13 16 43.2 45.4 52.2 46.9
TKKS + Kaca + TKKS 3 95 100 115 63 13 16 43.2 45.4 52.2 46.9
Nilai Tarik Maksimum atau Fmax (N)
Variasi
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
TKKS + Kaca 1.140 1.775 2.045
TKKS + Kaca + TKKS 0.710 0.955 1.015
Kaca + TKKS + Kaca 1.600 2.405 1.410

26.5
14.3 Tegangan Tarik
28.9 45
40 38

35 33
30 28 28.9
26 26.5
σ (MPa)

25 23
20 18
15 16
14.3
15 11
10
5
0

TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS Kaca + TKKS + Kaca

Nilai Tekan Maksimum atau Fmax (N)


Variasi
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
TKKS + Kaca 0.145 0.120 0.155
Kaca + TKKS 0.135 0.140 0.145
Kaca + TKKS + Kaca 0.095 0.100 0.115
TKKS + Kaca + TKKS 0.095 0.140 0.100

Semnas
63.6 63.6057692308
62.5 138 137 63.6057692308
54.5 120 120 50.7483173077
46.9 46.9319711538

Tegangan Bending
180
160 155
145 140 145
140 135 130
120 120 115
120
95 100 100
σ (MPa)

100
80 6661.3
63636363
60 55
43
40
13131313 16161616
20
0

TKKS + Kaca Kaca + TKKS


Kaca + TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS

0.12 0.09
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Maks.
0.145 0.120 0.155 0.140 140
0.135 0.140 0.145 0.140 140
0.095 0.100 0.115 0.112 111.666666667
0.095 0.140 0.100 0.103 103.333333333
0.09 0.095
Semnas
63.6
62.5
54.5
46.9

Semnas
63.6
62.5 137
54.5
46.9
Rata-rata

1653.3
893.3
1805.0

33
28.9
26.5
23

16
14.3

Kaca + TKKS + Kaca

Maks.

140.0
140.0
111.7
103.3
60.57692

0.12
1.44 1.34
Tarik 1.2 0.965
Variasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Maks. Rata-rata
TKKS + Kaca 1.140 1.775 2.045 1.653 1.653 1653.33
TKKS + Kaca + TKKS 0.710 0.955 1.015 0.893 0.893 1805.00
Kaca + TKKS + Kaca 1.600 2.405 1.410 1.805 1.805 893.33

Hasil uji tarik menunjukan, nilai tarik tertinggi (Fmax) didapat pada
variasi Kaca+TKKS+Kaca, hal ini dikarenakan pada bagian kulit
komposit merupakan area dimana ia menerima beban terbesar ketika
ditarik. Dan pada variasi serat kaca pada bagian luar kulit, memberikan
efek penguatan terbaik pada komposit ketika komposit ditarik dan
mampu menahan beban tarik yang lebih besar sebelum pada akhirnya
patah.

Pada variasi TKKS+Kaca dapat menerima beban tarik dibawah


Kaca+TKKS+Kaca namun diatas variasi TKKS+Kaca+TKKS. Hal ini
dapat terjadi karena komposit dapat menahan beban tarik lebih kuat
pada salah satu sisi dimana serat keca terletak, namun pada sisi TKKS
berada tak dapat menerima beban tarik sekuat yang dapat diberikan serat
kaca. Pada variasi ini kerusakan awal (initial fracture) terjadi pada sisi
dimana serat TKKS berada dan diakhiri oleh sisi serat kaca berada. Hal
ini terjadi karen sesaat sebelum akhirnya patah sempurna, sisi komposit
yang diperkuat serat kaca masih dapat menahan beban tarik setelah sisi
serat TKKS rusak/patah.

Pada variasi TKKS+Kaca+TKKS memiliki kuat tarik paling rendah


dibanding variasi sebelumnya. Hal ini terjadi karena sisi terluar
komposit diisi oleh TKKS yang mana tidak dapat menahan beban
tarik/memberikan efek penguat sebaik yang dapat diberikan oleh serat
kaca.

Void dan juga distribusi serat TKKS yang tidak merata pada seluruh
permukaan komposit membuat nilai pengujian menjadi bervariasi.

Bending 0.12 0.09


Variasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Maks.
TKKS + Kaca 0.145 0.120 0.155 0.140 140
Kaca + TKKS 0.135 0.140 0.145 0.140 140
Kaca + TKKS + Kaca 0.095 0.100 0.115 0.112 111.666667
TKKS + Kaca + TKKS 0.095 0.140 0.100 0.103 103.333333
0.09 0.095
Pada pengujian bending dilai bending tertinggi didapat pada variasi
TKKS+Kaca. Hal ini terjadi karena pada sisi bawah komposit menerima
beban paling besar (beban tarik), pada kasus dimana serat kaca berada
disisi beban tarik ia akan memberikan penguatan yang lebih baik.
Sehingga material komposit dapat menerima beban tekan lebih besar.
Pada pengujian bending dilai bending tertinggi didapat pada variasi
TKKS+Kaca. Hal ini terjadi karena pada sisi bawah komposit menerima
beban paling besar (beban tarik), pada kasus dimana serat kaca berada
disisi beban tarik ia akan memberikan penguatan yang lebih baik.
Sehingga material komposit dapat menerima beban tekan lebih besar.

Nilai pengujian bending paling rendah pada variasi Kaca+TKKS, hal ini
160
terjadi karena pada sisi TKKS menerima beban tarik tapi tidah dapat
memberikan efek penguatan sebaik serat kaca. Membuat initial crack 140
hingga material komposit patah.
120

Pada variasi Kaca+TKKS+Kaca area komposit yang menerima beban 100

Fmax (kN)
tarik adalah sisi serat kaca, tapi karena serat kaca pada variasi ini
80
memiliki fraksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan variasi
TKKS+Kaca sehingga pada variasi ini nilai tekan maksimumnya masih 60
berada pada variasi TKKS+Kaca
40

Pada pengujian tekan area yang paling awal rusak adalah bagian bawah 20
komposit, dikarenakan bagian bawah mengalami beban tarik yang 0
merupakan pembebanan terbesar pada pengujian ini.
TKK
Hasil Uji Tarik
2.045
3.000 2.405
1.015
2.500 2.405

2.045
2.000
1.775
Sampel 1
1.600
Fmax (kN)

Sampel 2
1.500 1.410
Sampel 3
1.140
0.955 1.015
1.000
0.710

0.500
Hasil Uji Tarik
0.000 2000.00
TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS Kaca + TKKS + Kaca 1805.00
1800.00
1653.33
1600.00

1400.00

1200.00
Fmax (kN)

1000.00 893.3
800.00

600.00

400.00

200.00

0.00

TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS Kaca + TKKS + Kaca

0.12

Hasil Uji Bending

0.180

0.160 0.155 0.155


0.145 0.145 0.145 0.145
0.140 0.140 0.140 0.140
0.140 0.135 0.135
0.120 0.120 Sampel 1
0.120 0.115 0.115
Sampel 2
0.100 0.100 0.100 0.100
0.095 0.095 0.095 0.095
Fmax (kN)

0.100 Sampel 3
Sampel 1
0.080
Sampel 2
0.060 Sampel 3
0.040
0.160
0.145 0.145 0.145 0.145
0.140 0.140 0.140 0.140
0.140 0.135 0.135
0.120 0.120 Sampel 1
0.120 0.115 0.115
Sampel 2
0.100 0.100 0.100 0.100
0.095 0.095 0.095 0.095

Fmax (kN)
0.100 Sampel 3
Sampel 1
0.080
Sampel 2
0.060 Sampel 3
0.040
Hasil Uji Bending
0.020
160
0.000
140 TKKS +140
Kaca Kaca + TKKS Kaca + TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS
140

120 111.666666666667
103.333333333333
100
Fmax (kN)

80 Beban tekan
60

40

20

0 Chart Title
TKKS + Kaca Kaca + TKKS Kaca + TKKS + Kaca 0.160
TKKS + Kaca + TKKS
0.140 0.140
0.140

0.120 0.112
Beban 0.100
tarik

0.080
Fmsx

0.060

0.040

0.020

0.000
1 2 3
A = p x l
6.25

p = 25
l = 0.25

Tegangan = 264.53333
288.8
142.93333

Tarik

1805.00

893.33

TKKS Kaca + TKKS + Kaca

0.155 l = 6.5 mm
0.145 h = 4 mm
0.14 b 128
0.115
140
Sampel 1
Sampel 2
0.100
Sampel 3 0.6665039
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
140

Sampel 1
Sampel 2
0.100
Sampel 3
Sampel 1 0.6665039
Sampel 2
0.5316162
Sampel 3
0.4919434

TKKS

tle

0.112
0.103

3 4
Variasi Fmax A0 Tegangan
TKKS + Kaca 1653.3 62.5 26.5
TKKS + Kaca + TKKS 893.3 62.5 14.3
Kaca + TKKS + Kaca 1805.0 62.5 28.9

Variasi Fmax A0 Tegangan


TKKS + Kaca 140.0 52 2.7
Kaca + TKKS 140.0 52 2.7
Kaca + TKKS + Kaca 111.7 52 2.1
TKKS + Kaca + TKKS 103.3 52 2.0
Nilai Tarik Maksimum atau Fmax (N)
Variasi
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
TKKS + Kaca 1.140 1.775 2.045
TKKS + Kaca + TKKS 0.710 0.955 1.015
Kaca + TKKS + Kaca 1.600 2.405 1.410

Tegangan Tarik
35.0

30.0 28.9
26.5
25.0
σ (MPa)

20.0
14.3
15.0

10.0

5.0

0.0

TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS Kaca + TKKS + Kaca

Nilai Tekan Maksimum atau Fmax (N)


Variasi
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
TKKS + Kaca 0.145 0.120 0.155
Kaca + TKKS 0.135 0.140 0.145
Kaca + TKKS + Kaca 0.095 0.100 0.115
TKKS + Kaca + TKKS 0.095 0.140 0.100
Tegangan Bending
3.0
2.7 2.7
2.5
2.1
2.0
2.0
σ (MPa)

1.5

1.0

0.5

0.0

TKKS + Kaca Kaca + TKKS


Kaca + TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS
Rata-rata

1653.3
893.3
1805.0

Maks.

140.0
140.0
111.7
103.3
60.57692
3416393 3416441

31531532 3468468 35000000

472973

31058559 3416441

3416393

27027027

2972973
1.44 1.34
Tarik 1.2 0.965
Variasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Maks.
TKKS + Kaca 1.140 1.775 2.045 1.653 1653.3333
Kaca + TKKS + Kaca 0.710 0.955 1.015 1.805 1805 3.000

TKKS + Kaca + TKKS 1.600 2.405 1.410 0.893 893.33333


2.500

Hasil uji tarik menunjukan, nilai tarik tertinggi (Fmax) didapat pada 2.0
variasi Kaca+TKKS+Kaca, hal ini dikarenakan pada bagian kulit 2.000
1.775
komposit merupakan area dimana ia menerima beban terbesar ketika

Fmax (kN)
ditarik. Dan pada variasi serat kaca pada bagian luar kulit, memberikan 1.500
efek penguatan terbaik pada komposit ketika komposit ditarik dan 1.140
mampu menahan beban tarik yang lebih besar sebelum pada akhirnya
1.000
patah.

0.500
Pada variasi TKKS+Kaca dapat menerima beban tarik dibawah
Kaca+TKKS+Kaca namun diatas variasi TKKS+Kaca+TKKS. Hal ini
dapat terjadi karena komposit dapat menahan beban tarik lebih kuat 0.000
pada salah satu sisi dimana serat keca terletak, namun pada sisi TKKS TKKS + Kaca
berada tak dapat menerima beban tarik sekuat yang dapat diberikan serat
kaca. Pada variasi ini kerusakan awal (initial fracture) terjadi pada sisi
dimana serat TKKS berada dan diakhiri oleh sisi serat kaca berada. Hal
ini terjadi karen sesaat sebelum akhirnya patah sempurna, sisi komposit
yang diperkuat serat kaca masih dapat menahan beban tarik setelah sisi
serat TKKS rusak/patah.

Pada variasi TKKS+Kaca+TKKS memiliki kuat tarik paling rendah


dibanding variasi sebelumnya. Hal ini terjadi karena sisi terluar
komposit diisi oleh TKKS yang mana tidak dapat menahan beban
tarik/memberikan efek penguat sebaik yang dapat diberikan oleh serat
kaca.

Void dan juga distribusi serat TKKS yang tidak merata pada seluruh
permukaan komposit membuat nilai pengujian menjadi bervariasi.

Bending 0.12 0.09 0.12


Variasi Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Maks.
TKKS + Kaca 0.145 0.120 0.155 0.140 140
Kaca + TKKS 0.135 0.140 0.145 0.140 140
0.180
Kaca + TKKS + Kaca 0.095 0.100 0.115 0.112 111.66667
TKKS + Kaca + TKKS 0.095 0.140 0.100 0.103 103.33333 0.160
0
0.09 0.095 0.140
Pada pengujian bending dilai bending tertinggi didapat pada variasi 0.120
TKKS+Kaca. Hal ini terjadi karena pada sisi bawah komposit menerima
Fmax (kN)

0.100
beban paling besar (beban tarik), pada kasus dimana serat kaca berada
disisi beban tarik ia akan memberikan penguatan yang lebih baik. 0.080
Sehingga material komposit dapat menerima beban tekan lebih besar. 0.060

0.040
0.160
0
0.140
Pada pengujian bending dilai bending tertinggi didapat pada variasi 0.120
TKKS+Kaca. Hal ini terjadi karena pada sisi bawah komposit menerima

Fmax (kN)
0.100
beban paling besar (beban tarik), pada kasus dimana serat kaca berada
disisi beban tarik ia akan memberikan penguatan yang lebih baik. 0.080
Sehingga material komposit dapat menerima beban tekan lebih besar. 0.060

0.040

0.020
Nilai pengujian bending paling rendah pada variasi Kaca+TKKS, hal ini
terjadi karena pada sisi TKKS menerima beban tarik tapi tidah dapat 0.000
memberikan efek penguatan sebaik serat kaca. Membuat initial crack
hingga material komposit patah.

Pada variasi Kaca+TKKS+Kaca area komposit yang menerima beban


tarik adalah sisi serat kaca, tapi karena serat kaca pada variasi ini
memiliki fraksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan variasi
TKKS+Kaca sehingga pada variasi ini nilai tekan maksimumnya masih
berada pada variasi TKKS+Kaca

Pada pengujian tekan area yang paling awal rusak adalah bagian bawah
komposit, dikarenakan bagian bawah mengalami beban tarik yang
merupakan pembebanan terbesar pada pengujian ini.
Hasil Uji Tarik
2.045
3.000 2.405
1.015
2.500 2.405

2.045
2.000
1.775
Sampel 1
1.600
Fmax (kN)

Sampel 2
1.500 1.410
Sampel 3
1.140
0.955 1.015
1.000
0.710

0.500

0.000
TKKS + Kaca Kaca + TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS

Hasil Uji Bending

0.180

0.160 0.155
0.145 0.145
0.140 0.140
0.140 0.135
0.120
0.120 0.115
0.100 0.100 Sampel 1
0.095 0.095
Fmax (kN)

0.100
Sampel 2
0.080 Sampel 3
0.060

0.040
0.160
0.145 0.145
0.140 0.140
0.140 0.135
0.120
0.120 0.115
0.100 0.100 Sampel 1
0.095 0.095

Fmax (kN)
0.100
Sampel 2
0.080 Sampel 3
0.060

0.040

0.020

0.000
TKKS + Kaca Kaca + TKKS Kaca + TKKS + Kaca TKKS + Kaca + TKKS

Beban tekan

Beban tarik
A = p x l
6.25

p = 25
l = 0.25

Tegangan = 264.53333
288.8
142.93333

0.155 l = 6.5 mm
0.145 h = 4 mm
0.14 b 128
0.115

0.6665039
0.6665039
0.5316162
0.4919434
70
62.47 63.61
60
54.5

50

40

30

20
KT 62.47
TK 63.61 10
KTK 54.52
TKT 46.95 0
KT TK KT
63.61

54.52

46.95

TK KTK TKT

Vous aimerez peut-être aussi