Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Karakteristik tanah I
ˠ = 17.50 kN/m³ ˠ' = ˠsat - ˠair
Ф = 18.50 kN/m³ = 18.0 - 10
ˠsat = 18.00 kN/m³ = 8.0
c = 17.00 kN/m³
2. Karakteristik tanah II
3. Deminsi Abutment
H1 = 0.80 m
H2 = 2.00 m
H3 = 2.00 m
H4 = 4.00 m
H5 = 7.20 m
B1 = 1.80 m
B2 = 5.60 m
PERTANYAAN
1. Tetukan kedalaman tiang rencana
2. Tentukan kapasitas dukung tiang berdasarkan hasil uji sondir
3. Hitung
a. Jumlah dan susunan tiang yang diperlukan
b. Defleksi tiang
c. Efisiensi jumlah tiang
4. Gambar
a. Denah susunan tiang (1:100)
b. Tampak samping (1:100)
c. Tampak depan (1:100)
d. Tampak atas (1:100)
e. Potongan sayap jembatan (1:100)
f. Detail Joint tiang pada poer (1:20)
g. Detail ujung tiang (atas dan bawah) (1:10)
B. PERENCANAAN TURAP
ketentuan :
1. Karakteristik tanah I
ˠ = 17.7 kN/m³ ˠ' = ˠsat - ˠair
Ф = 36 ⁰ = 19.3 - 10
ˠsat = 19.3 kN/m³ = 9.3
c = 0
2. Karakteristik tanah II
5 parameter lainnya
H1 = 8.7 m
H2 = 5 m
H3 = 1.7 m
H4 = 2.1 m
Pertanyaan :
1. Rencanakan panjang turap yang masuk kedalam tanah
2. Rencanakan dimensi batang angkur dari baja bulat jika angkur di pasang setiap
jarak 2 m (T angkur = 1000 kg/m² )
3. Rencanakan dimensi balok angkur yang berada di dalam tanah
4. Gambarkan tampak atas, depan dan samping turap tersebut.
BAB II
INTERPRETASI DATA SONDIR
1. KEDALAMAN TIANG
a. Pemancangan Tiang diperkirakan pada kedalaman 14 m
b. Tiang pancang diasumsikan terjepit pada poer sedimen 0,8 m
c. Penampang tiang adalah lingkaran berdiameter 0,60 m
d. Elevasi pemancangan tiang adalah sebagai berikut:
2.00
-7.4 m
2.00
-8.5 m
0.80
-9.4 m
-14 m
2. KAPASITAS DUKUNG TIANG
a. Kuat Dukung Terhadap gaya desak ( Pa )
Diketahui :
D = 0.45 m
π = 3.14
Ap. qc K∑ qf
Pa = + - Wtiang
SF 1 SF 2
Luas Tiang, (Ap)
Ap = ¼ x π x D²
= x 2
0.25 x 3.14 0.45
= 0.159 m²
533.6
qc.8D = = 25.410 Kg/cm
21
4D di bawah ujung tiang
4D = 4 x 0.45 = 1.80 m
Jadi tiang dihitung dari kedalaman 14 sampai kedalaman 28,8 m
qc.4D = ∑ qc
Jumlah Data
No. Depth qc
(m) (Kg/cm²)
1 14 134.9 768.5
qc.4D = = 69.86 kg/cm²
2 14.2 179.6 11
3 14.4 149.6
4 14.6 106.4
5 14.8 34.6
6 15 23.5
7 15.2 26.4
8 15.4 25.1
9 15.6 31.5
10 15.8 30.5
11 16 26.4
Jumlah (1-11) 768.5
(Kg/cm²)
● qc rerata (qc ujung tiang )
qc.8D + qc.4D
qc =
2
25.410 + 69.86
=
2
= 47.637 kg/cm²
● Niliai qf
qf pada kedalaman -0,8 m = 29.0 kg/cm²
qf pada kedalaman -14 m = 1040 kg/cm²
qf sepanjang tiang = 1011 kg/cm²
A = ¼ x π x D1² - ¼ x π x D2²
= 0.25 x 3.14 x 0.20 - 0.25 x 3.14 x 0.08
= 0.16 - 0.066
= 0.092944 m² = 929.44 cm²
● Nilai Pa
Diketahui :
Ap = 0.159 m² = 1590 cm²
qc = 47.637 kg/cm²
K = 1.41 m = 141 cm
∑qf = 1011 kg/cm²
W tiang = -3279.0643 Kg
Ap.qc K∑qf
Pa = + - Wtiang
SF1 SF2
1589.63 x 47.637 141.3 x 1011
Pa = + - -3279
2 3
Pa = 37862.1493 + 47618.1 - -3279
Pa = 88759.3136 Kg
Pa = 887.593 KN
Diasumsikan kepala tiang yang terjepit (tertanam) sedalam 0.8 m, maka panjang tiang
pancang = 14+0.8 = 14.8 m = 14 m dari bawah poer
digunakan pengangkatan satu ujung tiang dengan momen maksimum (My) = 1/8 x q x l²
My = 1/8 x q x L²
= 0.125 x 2.231 x 14,8²
= 61.075 kN/m
Karena tiang tertanam pada poer sedalam 0.8 m, (a > 60 cm ) maka fondasi tiang
termasuk tiang ujung jepit, Di asumsikan awal tiang sebagai tiang pendek.
Hu = 9 x Cu x D (L-3d/2)
= 0.45
9 50 0.45 14.8 3
2
= 2860.31 KN
2 x My
Hu = 3.D F Hu
+ Dimana F =
2 2 3 . Cu . D
Hu
F =
3 50 0.45
= 1.48 x 10ˉ² Hu
Maka :
2 61.08
Hu =
0.45 1.48 x 10ˉ² Hu
3 +
2 2
= 7.4 x 10 ˉ³ . Hu² + 0.6 . Hu - 356
Hu = 120 KN
Hu = -248.77
Hu 120
Maka Ha = = = 80 kN/Tiang
SF1 1.5
Koreksi :
Hu 120
Ha = = = 40 kN/Tiang
SF2 3
BAB III
PERENCANAAN TIANG PANCANG
Dimensi Abutment :
H1 = 0.80
H2 = 2
H3 = 2
H4 = 4
H5 = 7.2
B1 = 1.8
B2 = 5.6
Menentukan beban yang bekerja dan momen yang bekerja terhadap titik O
Diketahui
Lebar Abutment = 5.6 m
ƴbeton = 24 kN/m³
ƴsat Lap.Tanah I = 18 kN/m³
ƴ Lap.Tanah I = 17.5 kN/m³
p 1600 = 1600 0 0
q q x l x L = 10 x 1.5 x 8.5 = 150 2.04 306
Gaya Aktif
Beban Yang Bekerja Lengan Momen
Beban
(kN) thd 0 (m) kNm
Ea1 2,5 x q x Ka₁ x L = 2,5 x 10 x 0,538 x 10 = 129.56 8.15 1055.93779
Ea2 0,5 x 2,5² x y₁ x Ka₁ x L = 0,5 x 2,5² x 17 x 0,538 x 10 = 283.42 7.61 2156.818
Ea3 4,9 x q x Ka₁ x L = 4,9 x 10 x 0,538 x 10 = 253.94 4.5 1142.745
Ea4 4,9² x y₁ x Ka₁ x L = 4,9² x 17 x 0,538 x 10 = 2177.56 3.51 7643.250
Ea5 2 x q x Ka₂ x L = 2 x 10 x 1 x 10 = 200.00 1.1 220
Ea6 - 2c √ ka1 x y1 x L = -2c √0,538 x 17 x 10 = -12598 1.1 -13858.0
Ea7 0,5 x 2² x ka2 x ysat2 x L = 0,5 x 2² x 1 x 18,8 x 10 = 348.00 0.79 274.92
Ea8 0,5 x 6,9² x yair x ka2 x L = 0,5 x 6,9² x 10 x 1 x 10 = 2380.50 2.31 5498.955
∑Ea = -6825.2 ∑Ma = -1364.3471
Gaya Aktif
Beban Yang Bekerja Lengan Momen
Beban
(kN) thd 0 (m) kNm
Ep1 - 2 x 2c √Ka 2 x L = -2 x 2 x 50 √1 x 10 = -2000.0 0.8 -1600
Ep2 - 0.5 x 2² x 7.4 x Ka₂ x L = -0,5 x 2² x 7,4 x 1 x 10 = 148.0 0.53 78.44
Ep3 - 0.5 x 4² x yair x Ka2 x L = -0,5 x 4² x 10 x 1 x 10 = 800.0 1.03 824
∑Ep = -1052.0 ∑Mp = -697.56
Syarat jarak antar tiang ke tepi poer diambil nilai diantara 0,5 - 0,75
Dibawah ini susunan tiang pada poer :
Pusat poer a dari kiri = 5.60
= 2.8 m
2
∑V = 6338.520 kN
∑M = -1364.35 - 3646.143
= -5010.490 kNm (momen tetap)
= 6338.5 -5010.49005 x 0
+ < 887.59313630065
16 91.1
= 396.1575 + 0 < 887.59
= 396.1575 kN < 887.593136301 kN . . . . . . . . . . . . . . . (Ok)
b. Beban sementara
Diketahui :
H (beban sementara) = 165.0 kN
Lengan = 8.5 m
∑V = 6338.520 kN
∑M = -5010.49005125377 kNm
Pa = 887.593 kN
1.5 Pa = 1331.390 kN
∑Msementara = 165 x 8.5 = 1402.5 kNm
∑M= ∑Mtetap + ∑Msementara
= -5010.490051 + 1402.5
= -3607.990051 kNm
= 6338.5 -3607.99005 x 0
+ < 1331.390
16 91.1
= 396.1575 + 0 < 1331.4
= 396.1575 kN < 1331.38970445 kN . . . . . . . . . . . . . . . (Ok)
•Bila ẞ.L < 1,5 maka termasuk tiang ujun bebas berkelakuan seperti tiang pendek
•Bila ẞ.L < 0,5 maka termasuk tiang ujun jepit dianggap berkelakuan seperti tiang pendek
•Bila ẞ.L > 2,5 maka termasuk tiang ujun bebas berkelakuan seperti tiang panjang
•Bila ẞ.L > 1,5 maka termasuk tiang ujun jepit dianggap berkelakuan seperti tiang panjang
dengan :
kh = Koefisien reaksi subgrade
d = diameter tiang
Ep = modulus elastis tiang
Ip = modulus inersia penampang tiang
Ep = 4700√ 25
= 23500 Mpa = 23500000 kN/m²
Ip = Ip tiang - Ip lubang
= 1/64 x ӆ (D⁴ - d⁴)
= 0.0490625 x ( 0.04100625 - 0.0071 )
= 0.0490625 x 0.03
= 0.0016648594 m⁴
Hβ -7877.2 x 0.03
yo = =
kh . D 8889 x 0.45
= -201.339
4000
= -0.050 m
Hβ -492.3 x 0.03
Koreksi yo = =
kh . D 8889 x 0.45
-12.584
=
4000
= -0.003146 m
= -0.315 cm < 1 cm
Eg = (n - 1) x m + (m - 1) x n
1- Ɵ
90 x n x m
Dimana :
D = Diameter tiang = 0.45 m
m = Jumlah kolom = 4 kolom
n = Jumlah baris = 4 baris
(n - 1) x m + (m - 1) x n
Eg = 1 - Ɵ
90 x n x m
(4 - 1) x 3 + (3 - 1) x 4
= 1 - 11.31
90 x 4 x 3
= 0.82 < 1.00 ( Maka jumlah tiang memenuhi kapasitas )
BAB IV
PERENCANAAN TURAP
Ketentuan :
1. Karakteristik tanah I
ˠ = 17.7 kN/m³ ˠ' = ˠsat - ˠair
ⱷ = 36 ⁰ = 19.3 - 10
ˠsat = 19.3 kN/m³ = 9.3
c = 0 kN/m³
2. Karakteristik tanah II
ˠsat = 19.3 kN/m³ ˠ' = ˠair - ˠair
ⱷ = 28 ⁰ = 19.3 - 10
ˠair = 10 kN/m³ = 9.3
c = 14 kN/m³
3. Beban merata, q :
q = 6 kN/m³
4. Jarak antar angkur = 2 m
T angkur = 1000 kg/m²
q
1,7
H1 = 8.7 m
H2 = 5 m
5
H3 = 1.7 m
8,7 H4 = 2.1 m
2,1
lapisan tanah 1 Blok angkur menerus
Tie road
lapisan tanah 2
lapisan tanah 2
Dasar Galian
• Tanah lapisan II
Ka₂ = tg² ( 45 ° - ϕ₂ / 2 )
= tg² ( 45 ° - 28 ° / 2 )
= tg² ( 31.5 ° )
= 0.376
2 Gaya Pasif
Ep1 = do x 2c √Kp₂
= do x 2 x 15 √2663
= 39.944 do
dMx
= 0
dx
-658.3 + -23.6 x² + 6.5 x³
diperoleh nilai x adalah :
X= 2.9 m X= 4.3 m
∑p aktif = 1276.86
∑p aktif = 2 x 1276.86
= 2553.7 kN
367.85
D =
√ 10 x 1/4 x 3.14
= 367.85
√ 7.85
= √ 46.86004231
= 6.85 ≈ 18 cm digunakan diameter baja angkur = 18 cm
Diasumsikan,
h = 1m
H = 3m
jika h ≤ H/3.1 maka dianggap tinggi papan angkur adalah = H
1 ≤ 1 dianggap tekanan tanah aktif dan pasif setinggi H
persamaan untuk menghitung kapasitas ultimit blok angkur sebagai berikut :
368 ≤ L (570.4496 - 47.43) + 1/3 x 0.4 x 17,5 x (√3.852 + √0.260)x 3.1³ x tg 33°
368 ≤ L 523.0196 + 1/3 x 0.4 x 8,5 x 2.3727 x 29.791 x 0.649
368 ≤ 523.0196 L + 107.04081
368 ≤ 630.1 L
L ≥ 1.71
maka L dipakai = 0.5 m
Dipakai H = 3 m
blok angkur = H - h
=3-1
=2 m
Lapisan Tanah I
Q1 = 9.494 °
Lapisan Tanah II
Q2 = 10 °
10⁰
9.494
9,859° 10°
Lapisan Tanah II
L = 12 m
A. Kesimpulan
1. Perencanaan Tiang Pancang
Pada perencanaan tiang pancang digunakan 16 buah tiang sesuai dengan hasil
perhitungan. Kemudian gaya akibat tekanan tanah = ∑E = -7877.2 kN
dan momen akibat tekanan tanah ∑M = -2061.91 kNm. Gaya lateral lebih besar
dibandingkan kuat dukung lateral ijin. Eg = 0.82 < 1% (Maka jumlah
tiang memenuhi kapasitas).
2. Perencanaan Turap
Pada perencanaan turap didapat do = 1.26 m ( dengan menggunakan metode
Trial and Error ). Tekanan aktif = Pp = 690.2784 Kn dan tekanan pasif =
Pa = 46.59 kN. Panjang blok angkur yaitu 2 m, untuk a = 1.414 m
dan secara skalatis didapat panjang blok angkur yaitu sebesar 12 m sesuai dengan
perhitungan.
B. Saran
1. Harus berhati-hati dalam melakukan perhitungan, karena jika tidak sesuai dengan syarat
maka harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum melakukan perhitungan selanjutnya.
2. Pada perhitungan nilai do hanya menggunakan metode Trial and Error atau metode
coba-coba, mungkin adapun metode lain yang dapat digunakan agar cara penyelesaian
dapat beragam.
kan metode
nan pasif =