Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
.0 /24 254
.128 /25 126
.192 /26 62
.224 /27 30
.240 /28 14
.248 /29 6
.252 /30 2
IP : 192.168.42.0
Broadcast
192.168.42.63
192.168.42.127
192.168.42.191
192.168.42.255
192.168.43.63
192.168.42.127
Host Ke -n Jumlah Host Subnetmask Pre, Maksimal /32
2^0 1 255,255,255,255 /
2^1 2 255,255,255,254 /
2^2 4 255,255,255,252 /
2^3 8 255,255,255,248 /
2^4 16 255,255,255,240 /
2^5 32 255,255,255,224 /
2^6 64 255,255,255,192 /
2^7 128 255,255,255,128 /
2^8 256 255.255.255.0 /
2^9 512 255.255.254.0 /
2 ^ 10 1024 255.255.252.0 /
2 ^ 11 2048 255.255.248.0 /
2 ^ 12 4096 255.255.240.0 /
2 ^ 13 8192 255.255.224.0 /
2 ^ 14 16384 255.255.192.0 /
2 ^ 15 32768 255.255.128.0 /
2 ^ 16 65536 255.255.0.0 /
2 ^ 17 131072 255.254.0.0 /
2 ^ 18 262144 255.252.0.0 /
2 ^ 19 524288 255.248.0.0 /
2 ^ 20 1048576 255.240.0.0 /
2 ^ 21 2097152 255.224.0.0 /
2 ^ 22 4194304 255.192.0.0 /
2 ^ 23 8388608 255.128.0.0 /
2 ^ 24 16777216 255.255.0.0 /
182.110.0.0/24 255.255.0.0
Subnetmasknya 255.255.248.0
IP Range 255,255,255,255
255.255.248.0
0.0.7.255
IP Broadcast 182.110.0.0
0.0.7.255
182.110.7.255
Network 182.110.0.0 /21
IP Range 182.110.0.1 - 182.110.7.254
Broadcast 182,110,007,255
Subnetmask 255.255.248.0
Subnetmasknya 255.255.252.0
IP Range 255,255,255,255
255.255.252.0
0.0.3.255
IP Broadcast 182.110.8.0
0.0.3.255
182.110.11.255
Subnetmasknya 255.255.254.0
IP Range 255,255,255,255
255.255.254.0
0.0.1.255
IP Broadcast 182.110.12.0
0.0.1.255
182.110.13.255
IP Range 255,255,255,255
255.255.255.0
0.0.0.255
IP Broadcast 182.110.14.0
0.0.0.255
182.110.14.255
11111111.11111111.11111000.00000000
11111111.11111111.11111100.00000000
11111111.11111111.11111110.00000000
11111111.11111111.11111111.00000000
Address Mask Dec Mask
182.110.0.0 /21 255.255.248.0
182.110.8.0 /22 255.255.252.0
182.110.12.0 /23 255.255.254.0
182.110.14.0 /24 255.255.255.0
Divisi 4 = 1042 PC 2048 Host Range Divisi 2 =342 PC
182.110.0.0 /21 255 255 255 255 Network 2
182.110.0.1 255 255 248 0- Host Pertama
182.110.7.254 0 0 7 255 Host Terakhir
182.110.7.255 Broadcast
255.255.248.0 /21 Broadcast Subnetmask
182 110 0 0
0 0 7 255 +
182 110 7 255
128 64 32 16 8 4 2
Assignable Range Broadcast
182.110.0.1 - 182.110.7.254 182.110.7.255
182.110.8.1 - 182.110.11.254 182.110.11.255
182.110.12.1 - 182.110.13.254 182.110.13.255
182.110.14.1 - 182.110.14.254 182.110.14.255
Divisi 2 =342 PC 512 Host Range
182.110.12.0 /23 255 255 255 255
182.110.12.1 255 255 254 0-
182.110.13.254 0 0 1 255
182.110.13.255
255.255.254.0 /23 Broadcast
182 110 12 0
0 0 1 255 +
182 110 13 255
1
Routing Default Routing Statis
Tabel routing dibuat dan dihapus secara Tabel routing dibuat dan dihapus secara
manual oleh administrator. manual oleh administrator.
Cocok digunakan untuk jaringan skala kecil. Cocok digunakan untuk jaringan skala
kecil.
Tidak membutuhkan table routing Tidak banyak membutuhkan resource
Lebih aman Lebih aman
Tidak menggunakan protokol routing Tidak menggunakan protokol routing
1. Inisiasi Koneksi
Ketika pengguna mengirimkan email dari
klien email (seperti Outlook atau Gmail), klien
email ini akan menginisiasi koneksi ke server
email pengirim. Biasanya, klien email akan
terhubung ke server SMTP melalui port 25.
2. Verifikasi Pengirim
Setelah koneksi berhasil dibuat, server SMTP
pengirim akan memverifikasi identitas
pengirim menggunakan metode otentikasi
seperti LOGIN, PLAIN, atau CRAM-MD5. Ini
adalah langkah penting untuk memastikan
email dikirim dari pengirim yang sah.
3. Pengolahan Pesan
Setelah pengirim terotentikasi, server SMTP
pengirim akan memproses pesan email yang
akan dikirimkan. Ini termasuk menguraikan
alamat email penerima, mengenkripsi pesan
jika perlu, dan menambahkan informasi
header email seperti subjek, tanggal, dan
alamat pengirim.
4. Cari MX Record
1. Menginisiasi koneksi antara server POP3
dan klien POP3, server POP3 meminta nama
pengguna kepada klien POP3. Jika nama
pengguna ditemukan di dalam server POP3,
maka pesan persetujuan dikirimkan.
2. Offer
Setelah DHCP server menerima pesan DHCP
DISCOVER dari client, server akan membuat
penawaran kepada dengan mengirimkan
pesan DHCP OFFER ke client. Pesan tersebut
berisi id client, alamat IP yang ditawarkan,
subnet mask, durasi penggunaan, dan alamat
IP DHCP server.
3. Request
Proses kerja DHCP server berlanjut ke tahap
Request. Di sini, client menyetujui penawaran
yang diberikan dengan memberikan pesan
DHCP REQUEST kepada server. Isi pesannya
adalah meminta agar server meminjamkan
salah satu IP address yang tersedia di
kumpulan alamat IP DHCP.
4. Acknowledge
Pada tahap terakhir ini, menerima pesan
permintaan dari client, server akan mengirim
pesan berupa paket DHC PACK kepada client.
Paket ini berisi alamat IP, durasi sewa, dan
informasi konfigurasi jaringan lain yang
mungkin dibutuhkan client.
Tugas yang dilakukan server:
1. Server akan memberikan informasi kepada
software jaringan bahwa komputer pengguna
sudah siap untuk dikoneksikan
2. Server lalu menunggu permintaan dalam
bentuk format yang standar
3. Server kemudian mengerjakan permintaan
yang sudah disampaikan itu
4. Server akan kirimkan balik hasilnya ke ke
client dengan bentuk format yang standar
5. Server menunggu permintaan lainnya yang
terkirim selama proses remote
Tugas yang dilakukan client:
1. Client menghubungkan atau membuat
network antara Transfer Control Protocol
(TCP) dengan server yang ada
2. Client lalu mendapat inputnya dari pihak
user/pengguna
3. Client kemudian melakukan format ulang
input dari user tersebut lalu mengubahnya ke
bentuk format yang standar. Barulah
setelahnya melakukan pengiriman ke server
4. Client mendapat output dari server dengan
format yang masih standar
5. lient akan ubah format output tersebut
untuk ditampilkan di layar
Cara kerja DNS server, yakni: DNS server
meminta informasi domain atau nama situs
web yang akan dikunjungi. DNS server
kemudian mencocokkan nama tersebut
dengan angka berupa alamat IP. DNS lokal
kemudian akan mencari alamat IP tersebut di
cache lokal yang tersimpan dalam komputer.
Jika situs web pernah dibuka sebelumnya,
maka cache akan tersimpan dan DNS tinggal
menampilkannya. Jika alamat IP tidak
tercantum di cache lokal komputer, maka
DNS akan meminta data dari DNS rekursif
dan situs web akan ditampilkan. Namun, jika
alamat tida ada di server DNS rekursif, maka
DNS akan mencariya dalam server DNS
lainnya (protocol ini disebut DNS otoritatif).
Setelah alamat IP ditemukan, situs web akan
ditampilkan dan cache akan disimpan ke
dalam DNS lokal. Cara kerja DNS server di
atas terlihat panjang dan rumit. Namun,
sebenarnya protocol tersebut berjalan sangat
cepat (hanya berkisar beberapa milidetik).