Vous êtes sur la page 1sur 34

Mask CIDR Host

.0 /24 254
.128 /25 126
.192 /26 62
.224 /27 30
.240 /28 14
.248 /29 6
.252 /30 2

IP : 192.168.42.0

No Subnet Host Subnetmask Network Pertama Terakhir


1 Lab1 40 255,255,255,192 192.168.42.0 192.168.42.1 192.168.42.62
2 Lab2 40 255,255,255,192 192.168.42.64 192.168.42.65 192.168.42.126
3 Lab3 40 255,255,255,192 192.168.42.128 192.168.42.129 192.168.42.190
4 Lab4 40 255,255,255,192 192.168.42.192 192.168.42.193 192.168.42.254
5 Lab5 40 255,255,255,192 192.168.43.0 192.168.43.1 192.168.43.62
6 Lab6 40 255,255,255,192 192.168.43.64 192.168.43.65 192.168.43.126
Jumlah Subnet 1 2 4 8 16 32 64 128 256
256 128 64 32 16 8 4 2 1

Broadcast
192.168.42.63
192.168.42.127
192.168.42.191
192.168.42.255
192.168.43.63
192.168.42.127
Host Ke -n Jumlah Host Subnetmask Pre, Maksimal /32
2^0 1 255,255,255,255 /
2^1 2 255,255,255,254 /
2^2 4 255,255,255,252 /
2^3 8 255,255,255,248 /
2^4 16 255,255,255,240 /
2^5 32 255,255,255,224 /
2^6 64 255,255,255,192 /
2^7 128 255,255,255,128 /
2^8 256 255.255.255.0 /
2^9 512 255.255.254.0 /
2 ^ 10 1024 255.255.252.0 /
2 ^ 11 2048 255.255.248.0 /
2 ^ 12 4096 255.255.240.0 /
2 ^ 13 8192 255.255.224.0 /
2 ^ 14 16384 255.255.192.0 /
2 ^ 15 32768 255.255.128.0 /
2 ^ 16 65536 255.255.0.0 /
2 ^ 17 131072 255.254.0.0 /
2 ^ 18 262144 255.252.0.0 /
2 ^ 19 524288 255.248.0.0 /
2 ^ 20 1048576 255.240.0.0 /
2 ^ 21 2097152 255.224.0.0 /
2 ^ 22 4194304 255.192.0.0 /
2 ^ 23 8388608 255.128.0.0 /
2 ^ 24 16777216 255.255.0.0 /

182.110.0.0/24 255.255.0.0

Divisi 1 1042 PC 2048 = 2^11

Subnetmasknya 255.255.248.0

IP Range 255,255,255,255
255.255.248.0

0.0.7.255

IP Broadcast 182.110.0.0
0.0.7.255

182.110.7.255
Network 182.110.0.0 /21
IP Range 182.110.0.1 - 182.110.7.254
Broadcast 182,110,007,255
Subnetmask 255.255.248.0

Divisi 3 542 PC 1024 = 2^10

Subnetmasknya 255.255.252.0

IP Range 255,255,255,255
255.255.252.0

0.0.3.255

IP Broadcast 182.110.8.0
0.0.3.255

182.110.11.255

Network 182.110.8.0 /22


IP Range 182.110.8.1 - 182.110.11.254
Broadcast 182.110.11.255
Subnetmask 255.255.252.0

Divisi 2 342 PC 512 = 2^9

Subnetmasknya 255.255.254.0

IP Range 255,255,255,255
255.255.254.0

0.0.1.255

IP Broadcast 182.110.12.0
0.0.1.255

182.110.13.255

Network 182.110.13.0 /23


IP Range 182.110.12.1 - 182.110.13.254
Broadcast 182.110.13.255
Subnetmask 255.255.252.0

Divisi 1 142 PC 256 = 2^8


Subnetmasknya 255.255.245.0

IP Range 255,255,255,255
255.255.255.0

0.0.0.255

IP Broadcast 182.110.14.0
0.0.0.255

182.110.14.255

Network 182.110.14.0 /24


IP Range 182.110.14.1 - 182.110.14.254
Broadcast 182.110.14.255
Subnetmask 255.255.255.0

Subnet Name Needed Size Allocated Size


Divisi 1 1042 2046
Divisi 2 542 1022
Divisi 3 342 510
Divisi 4 142 254
182.110.0.0/24
Pre, Maksimal /32 Divisi 4 = 1042 PC
32 Network 4
31 Host Pertama
30 Host Terakhir
29 Broadcast
28 Subnetmask
27
26
25
24
23 Divisi 3 = 542 PC
22 Network 3
21 Host Pertama
20 Host Terakhir
19 Broadcast
18 Subnetmask
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8

11111111.11111111.11111000.00000000
11111111.11111111.11111100.00000000

11111111.11111111.11111110.00000000

11111111.11111111.11111111.00000000
Address Mask Dec Mask
182.110.0.0 /21 255.255.248.0
182.110.8.0 /22 255.255.252.0
182.110.12.0 /23 255.255.254.0
182.110.14.0 /24 255.255.255.0
Divisi 4 = 1042 PC 2048 Host Range Divisi 2 =342 PC
182.110.0.0 /21 255 255 255 255 Network 2
182.110.0.1 255 255 248 0- Host Pertama
182.110.7.254 0 0 7 255 Host Terakhir
182.110.7.255 Broadcast
255.255.248.0 /21 Broadcast Subnetmask
182 110 0 0
0 0 7 255 +
182 110 7 255

Divisi 3 = 542 PC 1024 Host Range Divisi 1 = 142 PC


182.110.8.0 /22 255 255 255 255 Network 1
182.110.8.1 255 255 252 0- Host Pertama
182.110.11.254 0 0 3 255 Host Terakhir
182.110.11.255 Broadcast
255.255.252.0 /22 Broadcast Subnetmask
182 110 8 0
0 0 3 255 +
182 110 11 255

128 64 32 16 8 4 2
Assignable Range Broadcast
182.110.0.1 - 182.110.7.254 182.110.7.255
182.110.8.1 - 182.110.11.254 182.110.11.255
182.110.12.1 - 182.110.13.254 182.110.13.255
182.110.14.1 - 182.110.14.254 182.110.14.255
Divisi 2 =342 PC 512 Host Range
182.110.12.0 /23 255 255 255 255
182.110.12.1 255 255 254 0-
182.110.13.254 0 0 1 255
182.110.13.255
255.255.254.0 /23 Broadcast
182 110 12 0
0 0 1 255 +
182 110 13 255

Divisi 1 = 142 PC 256 Host Range


182.110.14.0 /24 255 255 255 255
182.110.14.1 255 255 255 0-
182.110.14.254 0 0 0 255
182.110.14.255
255.255.255.0 /24 Broadcast
182 110 14 0
0 0 0 255 +
182 110 14 255

1
Routing Default Routing Statis
Tabel routing dibuat dan dihapus secara Tabel routing dibuat dan dihapus secara
manual oleh administrator. manual oleh administrator.

Cocok digunakan untuk jaringan skala kecil. Cocok digunakan untuk jaringan skala
kecil.
Tidak membutuhkan table routing Tidak banyak membutuhkan resource
Lebih aman Lebih aman
Tidak menggunakan protokol routing Tidak menggunakan protokol routing

Berfungsi pada protokol IP


Network 0.0.0.0 sebagai destinasinya.
Router tidak dapat membagi informasi Router tidak dapat membagi informasi
routing routing
Digunakan untuk menyambungkan 2 buah
Default route digunakan untuk melakukan router dengan destinasi yang sudah
routing terhadap banyak ip yang tidak diketahui
memungkinkan untuk dimasukkan satu per-
satu
Routing Dinamis
Tabel routing dibuat dan dihapus secara
otomatis oleh protokol routing.

Cocok digunakan untuk jaringan skala


besar.
Banyak menggunakan resource
Kurang aman
Menggunakan protokol routing seperti
RIP, OSPF, dsb.
Berfungsi pada inter-routing protocol

Router membagi informasi routing


secara otomatis
Digunakan menggunakan default router
secara otomatis untuk jaringan yang
lebih luas
No Protocol Application Layer
1 HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

2 HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure)


3 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
4 POP3 (Post Office Protocol 3)
5 FTP (File Transfer Protocol)
6 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
7 TELNET (Telecommunication Network)
8 DNS (Domain Name System)
Fungsi
Protokol ini digunakan pada web browser untuk membuka sebuah
halaman website. HTTP berfungsi untuk menjawab antara client dan
server dan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di host yang
jauh atau biasanya ada di port number 80.

Fungsi HTTPS yaitu melakukan enkripsi informasi


antara browser dengan website server yang menerima informasi. Hal ini
memberikan perlindungan yang memadai dari
serangan eavesdroppers (penguping) dan man in the middle attacks.
Protokol ini berfungsi untuk mengirimkan email client ke mail
servers, mengirimkan email ke lokal account, dan menyiarkan ulang
email antara server SMTP lainnya.
POP3 berfungsi untuk mengambil email dari server email menggunakan
TCP port 110.
FTP berfungsi untuk melakukan pengunduhan dan pengunggahan
berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP
Fungsi DHCP ini adalah memberikan framework untuk disampaikan
kepada client yang berisikan informasi mengenai konfigurasi jaringan
Protokol ini berfungsi untuk mengakses remote host melalui terminal
yang interaktif
protokol yang berfungsi untuk memberikan sebuah nama bagi domain-
domain tertentu, yang berdasarkan IP address. Protokol ini akan
membantu mengidentifikasi IP addresses pada setiap komputer,
sehingga dapat saling terhubung
Cara Kerja
1. HTTP klien membuat sambungan, lalu
mengirimkan permintaan dokumen kepada
web server.
2. Selama HTTP server memproses
permintaan klien, HTTP klien menunggu
respon.
3. Selesai diproses, web server menjawab
permintaan dengan kode status data, lalu
barulah menutup sambungan.

HTTPS menggunakan protokol enkripsi di


server untuk mengenkripsi segala jenis
komunikasi. Protokol ini disebut Transport
Layer Security (TLS) yang mana sebelumnya
dikenal sebagai Secure Sockets Layer (SSL
certificate).

Protokol ini mengamankan komunikasi


dengan menggunakan apa yang dikenal
sebagai asymmetric public key infrastructure.
Hal utama yang perlu diketahui tentang
bagaimana cara kerja SMTP adalah
memahami bahwa server SMTP hanya dapat
dilakukan melalui perintah teks sederhana.
Pada umumnya, cara kerja SMTP dimulai
ketika klien menghubungi server host SMTP
tujuan pada port 25 untuk mengirimkan
email berbasis teks.

Proses pengiriman email melalui SMTP


melibatkan beberapa langkah berikut.

1. Inisiasi Koneksi
Ketika pengguna mengirimkan email dari
klien email (seperti Outlook atau Gmail), klien
email ini akan menginisiasi koneksi ke server
email pengirim. Biasanya, klien email akan
terhubung ke server SMTP melalui port 25.

2. Verifikasi Pengirim
Setelah koneksi berhasil dibuat, server SMTP
pengirim akan memverifikasi identitas
pengirim menggunakan metode otentikasi
seperti LOGIN, PLAIN, atau CRAM-MD5. Ini
adalah langkah penting untuk memastikan
email dikirim dari pengirim yang sah.

3. Pengolahan Pesan
Setelah pengirim terotentikasi, server SMTP
pengirim akan memproses pesan email yang
akan dikirimkan. Ini termasuk menguraikan
alamat email penerima, mengenkripsi pesan
jika perlu, dan menambahkan informasi
header email seperti subjek, tanggal, dan
alamat pengirim.

4. Cari MX Record
1. Menginisiasi koneksi antara server POP3
dan klien POP3, server POP3 meminta nama
pengguna kepada klien POP3. Jika nama
pengguna ditemukan di dalam server POP3,
maka pesan persetujuan dikirimkan.

2. Server tersebut meminta kata sandi dari


klien POP3; selanjutnya klien POP3
mengirimkan kata sandi kepada server POP3.
Jika kata sandi yang dikirimkan cocok, maka
server POP3 mengirimkan pesan persetujuan,
dan koneksi antara keduanya terbentuk.

3. Setelah koneksi terjalin, klien memiliki


akses untuk melihat daftar email yang ada di
dalam server POP3. Dalam daftar tersebut,
pengguna akan mendapatkan nomor dan
ukuran email dari server. Dari daftar ini,
pengguna dapat memulai proses
pengambilan email.

4. Setelah klien berhasil mengunduh seluruh


email dari server, semua email yang berada di
dalam server akan dihapus
1. Menghubungan antara client dan Server,
ketika perangkat terhubung dengan FTP
server,FTP client tersebut menafsirkan
perintah yang kamu masukkan di antarmuka
dan menerjemahkan ke perintah FTP agar
bisa dipahami FTP server.
2. Berkomunikasi dengan FTP Server
Sebagai pengguna, kamu akan berperan
sebagai FTP klien dan berbicara dengan FTP
server secara langsung. Kamu bisa membuat
koneksi dengan FTP server dengan
memberikan perintah ke program 3.
Kemudian, FTP klien harus memberi tahu
siapa pengguna, dengan memasukkan nama
pengguna dan kata sandi. FTP server pun
merespons bila data yang diinput tersebut
berhasil diautentikasi. Dengan begtiu, proses
mentranfer data bisa dilanjutkan.
4. FTP server akan memberi tahu bahwa
proses sudah selesai dan data akan dikirim
1. Discover
Cara kerja DHCP dimulai dari proses yang
disebut Discover. Nah, Discover dilakukan
oleh perangkat client akan mengirimkan
pesan DHCP DISCOVER ke subnet jaringan
menggunakan alamat tujuan
255.255.255.255. Setelah ditemukan, client
akan meminta alamat IP yang tersedia pada
DHCP server.

2. Offer
Setelah DHCP server menerima pesan DHCP
DISCOVER dari client, server akan membuat
penawaran kepada dengan mengirimkan
pesan DHCP OFFER ke client. Pesan tersebut
berisi id client, alamat IP yang ditawarkan,
subnet mask, durasi penggunaan, dan alamat
IP DHCP server.

3. Request
Proses kerja DHCP server berlanjut ke tahap
Request. Di sini, client menyetujui penawaran
yang diberikan dengan memberikan pesan
DHCP REQUEST kepada server. Isi pesannya
adalah meminta agar server meminjamkan
salah satu IP address yang tersedia di
kumpulan alamat IP DHCP.

4. Acknowledge
Pada tahap terakhir ini, menerima pesan
permintaan dari client, server akan mengirim
pesan berupa paket DHC PACK kepada client.
Paket ini berisi alamat IP, durasi sewa, dan
informasi konfigurasi jaringan lain yang
mungkin dibutuhkan client.
Tugas yang dilakukan server:
1. Server akan memberikan informasi kepada
software jaringan bahwa komputer pengguna
sudah siap untuk dikoneksikan
2. Server lalu menunggu permintaan dalam
bentuk format yang standar
3. Server kemudian mengerjakan permintaan
yang sudah disampaikan itu
4. Server akan kirimkan balik hasilnya ke ke
client dengan bentuk format yang standar
5. Server menunggu permintaan lainnya yang
terkirim selama proses remote
Tugas yang dilakukan client:
1. Client menghubungkan atau membuat
network antara Transfer Control Protocol
(TCP) dengan server yang ada
2. Client lalu mendapat inputnya dari pihak
user/pengguna
3. Client kemudian melakukan format ulang
input dari user tersebut lalu mengubahnya ke
bentuk format yang standar. Barulah
setelahnya melakukan pengiriman ke server
4. Client mendapat output dari server dengan
format yang masih standar
5. lient akan ubah format output tersebut
untuk ditampilkan di layar
Cara kerja DNS server, yakni: DNS server
meminta informasi domain atau nama situs
web yang akan dikunjungi. DNS server
kemudian mencocokkan nama tersebut
dengan angka berupa alamat IP. DNS lokal
kemudian akan mencari alamat IP tersebut di
cache lokal yang tersimpan dalam komputer.
Jika situs web pernah dibuka sebelumnya,
maka cache akan tersimpan dan DNS tinggal
menampilkannya. Jika alamat IP tidak
tercantum di cache lokal komputer, maka
DNS akan meminta data dari DNS rekursif
dan situs web akan ditampilkan. Namun, jika
alamat tida ada di server DNS rekursif, maka
DNS akan mencariya dalam server DNS
lainnya (protocol ini disebut DNS otoritatif).
Setelah alamat IP ditemukan, situs web akan
ditampilkan dan cache akan disimpan ke
dalam DNS lokal. Cara kerja DNS server di
atas terlihat panjang dan rumit. Namun,
sebenarnya protocol tersebut berjalan sangat
cepat (hanya berkisar beberapa milidetik).

Vous aimerez peut-être aussi