Vous êtes sur la page 1sur 13

POA

(PLAN OF ACTION)

PROGRAM TB

PENYUSUN :

ADE SURYA DARMA, AMd. AK

UPTD PUSKESMAS KARYA PENGGAWA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR BARAT

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tuberculosis (TB) merupakan penyakit infeksi bakteri menahun yang disebabkan oleh
Mycobakterium tuberculosis, suatu basil tahan asam yang ditularkan melalui udara (Asih,
2004). Penyakit ini ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang
terinfeksi. Komplikasi. Penyakit TB paru bila tidak ditangani dengan benar akan
menimbulkan komplikasi seperti: pleuritis, efusi pleura, empiema, laryngitis dan TB usus.
Penderita tuberkulosis di kawasan Asia terus bertambah. Sejauh ini, Asia termasuk
kawasan dengan penyebaran tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia. Setiap 30 detik, ada satu
pasien di Asia meninggal dunia akibat penyakit ini. Sebelas dari 22 negara dengan angka
kasus TB tertinggi berada di Asia, di antaranya Banglades, China, India, Indonesia, dan
Pakistan. Empat dari lima penderita TB di Asia termasuk kelompok usia produktif
(Kompas, 2007). Di Indonesia, angka kematian akibat TB mencapai 140.000 orang per
tahun atau 8 persen dari korban meninggal di seluruh dunia. Setiap tahun, terdapat lebih
dari 500.000 kasus baru TB, dan 75 persen penderita termasuk kelompok usia produktif.
Jumlah penderita TB di Indonesia merupakan ketiga terbesar di dunia setelah India dan
China.
Kehamilan dan tuberculosis merupakan dua stressor yang berbeda pada ibu hamil.
Stressor tersebut secara simultan mempengaruhi keadaan fisik dan mental ibu hamil. Efek
TB pada kehamilan tergantung pada beberapa faktor antara lain tipe, letak dan keparahan
penyakit, usia kehamilan saat menerima pengobatan antituberkulosis, status nutrisi ibu
hamil, ada tidaknya penyakit penyerta, status imunitas, dan kemudahan mendapatkan
fasilitas diagnosa dan pengobatan TB. Selain itu, risiko juga meningkat pada janin, seperti
abortus, terhambatnya pertumbuhan janin, kelahiran prematur dan terjadinya penularan
TB dari ibu ke janin melalui aspirasi cairan amnion (disebut TB kongenital).
Mengingat akan bahaya TB paru dan pentingnya memberikan pelayanan pada ibu
untuk mempersiapkan kehamilan, terutama untuk mendeteksi dini, memberikan terapi
yang tepat serta pencegahan dan penanganan TB pada masa prakonsepsi, maka dalam
makalah ini akan di bahas segala teori tentang TB paru dan hubungannya dengan masa
prakonsepsi wanita untuk mempersiapkan kehamilan. Selain itu, dalam makalah ini juga
akan dibahas peranan bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan prakonsepsi,
utamanya terhadap klien penderita TB paru.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM

Mengendalikan angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit TB (Tuberculosis)


dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di wilayah Kerja UPTD PUSKESMAS KARYA PENGGAWA

2. TUJUAN KHUSUS

1. Presentase kasus baru Tb Paru (BTA positif) yang di temukan meningkat.


2. Presentase kasus baru Tb Paru (BTA positif) yang di sembuhkan meningkat.

C. SASARAN
Sasaran Program TB adalah masyarakat yang terduga menderita penyakit TB di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Karya Penggawa.

D. RUANG LINGKUP
Lingkup Program TB meliputi perencanaan, pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan ,
evaluasi serta rencana tindak lanjut Program TB di UPTD Puskesmas Karya Penggawa.
BAB II
ANALISA SITUASI

A. GAMBARAN UMUM WILAYAH


Puskesmas Karya Penggawa mulai beroprasi sejak tahun 1990, dan lokasi Puseksmas
Karya Penggawa terletak di Pekon Way Sindi fusun Kota Tengah Kecamatan Karya Penggawa
Kapupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, dengan wilayah kerja yang luas, dengan perincian
batas-batas wilayah sebagai berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pugung Tampak
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kawasan Hutan indung
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Way Krui
 Sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia

Luas wilayah Puskesmas Karya penggawa adalah 62,46 KM2. Terdiri dari 12 Pekon
yaitu Menyanvang, Penggawa V Tengah, La’ay, Penggawa V Ulu, Penengahan. Kebuayan, Way
Nukak, Way Sindi, Way Sindi Hanuan, Tembakak Way Sindi, Way Sindi Utara dan Asahan Way
Sindi. Karakteristik masyarakat di Wilayah kerja Puskesmas Karya Penggawa ialah sama,
mayoritas Masyarakat bersuku Lampung yang tinggal didaerah Pesisir Pantai, Sawah, dan sungai
– sungai tapi berbaur juga dengan masyarakat suku lain.

Tabel 2.1 Gambaran Umum di Wilayah kerja Puskesmas Karya Penggawa Tahun 2020.
No Pekon Luas Wilayah (KM2) Jarak Puskesmas Keadaan wilayah
1. Menyancang 3,33 KM2 6 KM Dataran rendah
2. Penggawa V Tengah 5,46 KM2 5 KM Dataran rendah
3. La’ay 4,92 KM2 4 KM Dataran rendah
4. Penggawa V Ulu 6,02 KM2 5 KM Dataran rendah
5. Penengahan 1,33 KM2 6 KM Dataran rendah
6. Kebuayan 3,03 KM2 2 KM Dataran rendah
7. Way Nukak 4,37 KM2 2 KM Dataran rendah
8. Way Sindi 7,04 KM2 1 KM Dataran rendah
9. Way Sindi hanuan 6 KM ≤ 1 KM Dataran rendah
10. Tembakak Way sindi 4,04 KM2 4 KM Dataran tinggi
11. Way Sindi Utara 2,02 KM 7 KM Dataran tinggi
12. Asahan Way Sindi 2,02 KM 8 KM Dataran tinggi

B. KEPADATAN PENDUDUK
a. Jumlah Penduduk
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Pekon Kecamatan Karya Penggawa Tahun 2020
No Pekon Penduduk
1 Menyancang 1.278
2 Penggawa V Tengah 1.177
3 Laay 1.314
4 Penggawa V Ulu 1.797
5 Penengahan 2.831
6 Kebuayan 1.036
7 Way Nukak 1.410
8 Way Sindi 2.185
9 Way Sindi Hanuan 1.289
10 Tebakak Way Sindi 682
11 Way Sindi Utara 315
12 Asahan Way Sindi 528
Total Penduduk 15.842

b. Jumlah rumah tangga


Tabel 2.3 Kepala Keluarga di Kecamatan Karya Penggawa Tahun 2020
No Pekon
Jumlah KK
1 Menyancang 336
2 Penggawa V Tengah 342
3 Laay 365
4 Penggawa V Ulu 487
5 Penengahan 768
6 Kebuayan 291
7 Way Nukak 378
8 Way Sindi 589
9 Way Sindi Hanuan 351
10 Tebakak Way Sindi 193
11 Way Sindi Utara 101
12 Asahan Way Sindi 165
Total 4.366

c. Jenis Kelamin
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020
No Pekon Jenis Kelamin
Penduduk Laki- % Perempuan %
laki
1 Menyancang 1.278 657 51,4 621 48,6
2 Penggawa V Tengah 1.177 602 51,1 575 48,9
3 Laay 1.314 675 51,4 639 48,6
4 Penggawa V Ulu 1.797 923 51,4 874 48,6
5 Penengahan 2.831 1.475 52,1 1.356 47,9
6 Kebuayan 1.036 560 54,1 476 45,9
7 Way Nukak 1.410 728 51,6 682 48,4
8 Way Sindi 2.185 1.155 52,9 1.030 47,1
9 Way Sindi Hanuan 1.289 671 52,1 618 47,9
10 Tebakak Way Sindi 682 376 55,1 306 44,9
11 Way Sindi Utara 315 162 51,4 153 48,6
12 Asahan Way Sindi 528 288 54,5 240 45,5
Total 15.842 8.272 52,4 7.570 47,6

C. Sarana Umum
1. Sarana Pendidikan
2.4 Daftar Sekolah Sek Kecamatan Karya Penggawa
No. Pekon Nama Sekolah
1. Menyancang SDN 86 Krui
2. Penggawa V Tengah SDN 80 Krui
3. La’ay SDN 79 Krui
4. Penggawa V Ulu SDN 87 Krui
5. Penengahan SDN 81 Krui
SDN 84 Krui
6. Kebuayan SDN 88 Krui
7. Way nukak SDN 83 Krui
SMPN 18 Krui
SDN 86 Krui
8 Way Sindi SDN 82 Krui
SDN 85 Krui
SDN 89 Krui
9. Heni Mandak SDN 90 Krui

2. Sarana Ibadah
 Jumlah Mesjid : 23 Mesjid
 Jumlah surau/ Mushola : 19 Surau

3. Sarana Kesehatan
 Puskesmas : 1 Buah
 Puskesmas Pembantu : 1 Buah
 Poskesdes : 2 Buah
4. Instnasi Pemerintah
 Kantor KUA : 1 Buah
 Kantor Camat : 1 Buah
 Kantor UPTD : 1 buah (menumpang)
 Kantor pertanian : 1 Buah (menumpang)

5. Data Usaha
 Rumah Makan : 2 buah
 Warung makan : 16 buah
 Depot air minum : 4 buah
 Budidaya jamur : 1 buah
 Pembuatan kripik (rumahan) : 2 buah
BAB III
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

A. IDENTIFIKASI MASALAH

HASIL PENILAIAN PROGRAM TB TAHUN 2019

NO JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN


1 Penemuan suspect di periksa penderita
270 55
TB
Proporsi pasien Tb paru BTA positif di
2 50 14
antara suspect diperiksa TB
Angka keberhasilan pengobatan pasien
3 100 % 100%
baru BTA positif
4 Angka kesembuhan (Cure Rate) 100 % 100%

Dari data diatas, didapatkan beberapa kegiatan dengan pencapaian yaitu

1. Penemuan suspect diperiksa penderita TB


2. Proporsi pasien Tb paru BTA positif di antara suspect diperiksa TB
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif
4. Angka kesembuhan (Cure Rate) .

B. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH


Prioritas masalah di Puskesmas Karya Penggawa dilakukan dengan menggunakan metode
USG yaitu menentukan masalah berdasarkan Urgency, Seriousness dan Growth.

Pada analisis menggunakan USG didapatkan prioritas masalah adalah

Urgenc Seriousnes Growt Total


Masalah Rangking
y (U) s (S) h (G) (U x S x G)
Angka keberhasilan pengobatan
pasien baru BTA positif 1 2 2 4 2

Penemuan suspect di periksa


penderita TB 2 2 2 8 1

Proporsi pasien Tb paru BTA


positif di antara suspect diperiksa 1 2 1 2 3
TB

Angka kesembuhan (Cure Rate) 1 1 1 1 4


Jadi dapat disimpulkan bahwa prioritas masalah dengan metode USG adalah :

1. Penemuan suspect di periksa penderita TB


2. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif
3. Proporsi pasien Tb paru BTA positif di antara suspect diperiksa TB
4. Angka kesembuhan (Cure Rate)

C. MENENTUKAN PENYEBAB MASALAH


1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Tb
2. Masih rendahnya penemuan suspect penderita TB
3. Kurangnya kerja sama antara pemegang program dengan petugas kesehatan yang di desa.
DIGRAM FISH BONE

sarana Dana Manusia

Tidak terpasangnya poster Tidak ada Masalah Kurang informasi tentang


tentang penyakit TB di untuk pendanaan penyakit Tb
polindes,pustu Koordinasi dg bidan perawat
desa kurang.

Masih rendahnya
penemuan suspect
penderita TB

Kondisi rumah dan Leaflet promosi tentang Tb Penyuluhan kepada


lingkungan yang kurang kurang..
poster Tb kurang keluarga dan mayarakat
bersih dan sehat
tentang penyakit Tb

Lingkungan
Alat Metode
D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Alternatif pemecahan masalah terhadap penyebab masalah yang ditemukan, didiskusikan
dengan metode brainstorming dan didapatkan pemecahan masalah sebagai berikut:

NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF REMECAHAN MASALAH


1 Kurangnya informasi masyarakat tentang Melakukan penyuluhan penyakit Tb
penyakit Tb
2 Kurangnya kerja sama antara Kerja sama lintas program (Promkes) dan lintas
pemegang program dengan petugas sektoral dengan pihak desa
kesehatan yang di desa.

Berdasarkan brainstroming, masalah yang menjadi prioritas untuk dipacahkan yaitu


Kurangnya informasi masyarakat tentang penyakit Tb. Karena alternatif pemecahan masalah hanya
satu,maka langsung ditentukan prioritas masalah yaitu Melakukan penyuluhan penyakit Tb

E. PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN


Setelah ditemukan Masalah dan alternatif pemecahannya,maka dilakukan penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah iini :
RENCANA USULAN KEGIATAN ( RUK ) PROGRAM P2PM TBC
UPTD PUSKESMAS KARYA PENGGAWA TAHUN 2021

UPAYA KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER


NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET
KESEHATAN DANA ALAT TENAGA KINERJA PEMBIAYAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12
Sosialisasi memberikan 12 Pekon Masyarakat 4.400.000 ATK, Snack, TIM
Penyakit TB penyuluhan yang belum dan Leaflet Meningkatkan
Program P2PM terhadap mengerti
1 pengetahuan masyarakan BOK
TBC masyarakat tentang tentang penyakit akan penaykit TB
penyakit TB paru TB
Edukasi Penyakit Memberikan Pekon yang Keluaga 1.700.000 Leaflet penyakit TIM
TB terhadap pengawasan terdapat penderita TB TB paru
Memaksimalkan
Keluarga pengobatan kepada Penderita
pengetahuan keluarga
2 pasien TB Paru TB BOK
Penderita TB tentang
pencegahan penularan TB

Survey Kontak Memantau Pekon yang Keluarga dan 1.700.000 Form TB 06, TIM
pada penderita TB penularan terhadap terdapat Lingukan Form TB 05,
paru lingkungan Penderita sekitar Tempat ATK, Pot Deteksi dini kasus baru
penderita TB paru TB Tinggal Dahak Tb tehadap orang yang
3 BOK
Penderita TB kontak erat dengan
Penderita TB

Pengawasan Memberikan Pekon yang Keluarga dan 1.700.000 Form TB 01, TIM
minum obat bagi pengawasan terdapat Penderita TB Form TB 02,
pasien TB Paru pengobatan kepada Penderita Mangkir dan Leaflet Pasien TB mengerti
4 yang mangkir pasien TB Paru TB Mangkir pentingnya pengobatan BOK
pengobatan Pengobatan TB sampai tuntas

Rp
JUMLAH
9.500.000
BAB IV
PENUTUP

Perencanaan Program penyakit Tb ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan program
Tb sehingga dalam pelaksanaannya nanti kegiatan yang dilaksanakan akan lebih terarah.Diharapkan
kepada semua pihak yang terkait dapat membantu melaksanakan Program Tb dengan baik dan
professional sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
Akhirnya kami mengharapkan dukungan dari semua pihak maupun lintas program dan lintas
sektoral terkait untuk dapat berperan serta dalam program kesehatan yang kami rencanakan.

Vous aimerez peut-être aussi