Vous êtes sur la page 1sur 18

MAKALAH

PENERANGAN JALAN UMUM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu: Yushinta Eka Farida, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

AH. GHOFUR
NIM. 21123000594

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
JEPARA
2022
MAKALAH
PENERANGAN JALAN UMUM

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu: Yushinta Eka Farida, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

AH. GHOFUR
NIM. 21123000594

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA
JEPARA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menulis makalah dengan judul

“PENERANGAN JALAN UMUM” makalah ini yaitu untuk memenuhi salah

satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Pada kesempatan ini pula, saya ucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

1. Yth. Ibu Yushinta Eka Farida, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata

kuliah Bahasa Indonesia yang senantiasa memberi arahan dalam

penyususnan makalah ini.

2. Pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat

kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan dan perbaikan dalam penyusunan makalah yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat

bagi pembaca dan semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya

kepada kita semua.

Jepara, 7 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang......................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.................................................................................3

1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................Error! Bookmark not defined.

2.1. Pengertian Penerangan Jalan Umum.....................................................4

2.2. Jenis Alat Untuk Penerangan Jalan Umum...........................................5

2.3. Dampak Kurangnya Penerangan Cahaya............................................10

2.4. Menanggulangi Minimnya Pencahayaan............................................10

BAB III PENUTUP..................................................Error! Bookmark not defined.

3.1. Kesimpulan.........................................................................................12

3.2. Saran....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................Error! Bookmark not defined.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terdapat beberapa permasalah di Kabupaten Jepara, salah satu

diantaranya adalah belum tercapainya pemerataan Penerangan Jalan Umum

(PJU) di dua puluh kecamatan wilayah Kabupaten Jepara. Penerangan Jalan

Umum (PJU) merupakan sarana infrastruktur penting penunjang jalan pada

malam hari, mengingat lalu lalang masyarakat dimalam hari semakin

sering. Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan salah satu strategi

pemerintah daerah (Pemda) dalam memberi pelayanan sosial terhadap

masyarakat. Diharapkan dengan adanya Penerangan Jalan Umum

kecelakaan dan kriminalitas di jalan dapat diminimalisasi. Permasalahan

pemerataan penerangan jalan umum akibat dari biaya penyediaan energi ini

tidak hanya terjadi di Kabupaten Jepara, Indonesia secara umum mengalami

masalah serius dari sektor energi karena laju permintaan energi melebihi

pertumbuhan pasokan energi yang ada, diperkuat dengan pernyataan bahwa

tenaga listrik merupakan salah satu jenis energi yang sangat diperlukan

dalam pembangunan, oleh karena itu dengan pertumbuhan ekonomi yang

diperkirakan sekitar 7%-10% per tahun sampai tahun 2025, konsumsi listrik

Indonesia akan meningkat dengan cepat (Boedoyo, 2012).

Penggunaan lampu LED sebagai penerangan jalan umum menjadi

solusi pengganti dari penggunaan lampu konvensional dalam menghemat

energi listrik. Seiring berjalannya waktu masyarakat mulai menerima lampu

LED sebagai solusi dikarenakan lampu LED merupakan lampu yang ramah

1
2

lingkungan, awet, dan ekonomis. Daya tahan dari penggunaan lampu LED

yang dapat digunakan selama 50.000 jam atau setara dengan 13 tahun

sedangkan panel surya usia pakai bisa mencapai 25 tahun dengan degredasi

10% Sumber energi yang berasal dari fosil sebagai bahan bakar utama

pembangkit listrik negara kini semakin habis dan sumber energi ini tidak

dapat diperbaharui. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik pada tahun

2025, maka sumberdaya energi terbarukan yang dapat memberi dukungan

secara signifikan adalah panas bumi, biomasa (melalui sampah, limbah,

gasifikasi dan BBN) serta surya melalui pembangkit listrik tenaga surya

(Boedoyo, 2012).

Panel surya sebagai komponen penerangan jalan umum tenaga surya

yang berfungsi menerima sinar matahari akan mengubah cahaya tersebut

menjadi energi listrik dengan proses photovoltaic. Solar cell akan

mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung.

Biaya investasi awal program penerangan jalan umum tenaga surya

(PJUTS) yang tinggi menjadi pertimbangan serius. Dimana tanggung jawab

infrastruktur ini sebagai pelayanan sosial terhadap masyarakat berada

ditangan Pemda. Hal ini akan mengakibatkan adanya defisit pada anggaran

pendapatan dan belanja daerah (APBD). Untuk itu maka diperlukan adanya

bantuan pihak luar, baik itu pihak swasta maupun pemerintah dalam

penyediaan infrastruktur ini. Penyelesaian biaya yang telah dipinjam akan

terselaikan dengan adanya pajak penerangan jalan oleh masyarakat yang

telah tercantum pada Peraturan Daerah Kabupaten Jepara.


3

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya maka dapat

diambil suatu rumusan masalah yakni sebagai berikut :

a. Apa pengertian dari Penerangan Jalan Umum ?

b. Apa saja jenis alat alat untuk Penerangan Jalan Umum?

c. Bagaimana dampak kurangnya penerangan cahaya pada tikungan yang

tidak terdapat Penerangan Jalan Umum?

d. Bagaimana cara menanggulangi kurangnya penerangan Jalan yang

rawan kecelakaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengertian dari Penerangan Jalan Umum.

b. Untuk mengetahui jenis alat yang digunakan untuk Penerangan Jalan

Umum.

c. Untuk mengetahui dampak kurangnya Penerangan Jalan Umum.

d. Untuk menegetahui cara mengatasi kurangnya Penerangan Jalan

Umum.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penerangan Jalan Umum

Penerangan jalan umum (PJU) merupakan fasilitas umum yang

ditujukan untuk menerangi jalan disaat malam hari. Namun karena

banyaknya PJU yang terpasang sehingga sangat berpengaruh terhadap

anggaran pemerintah. Mengatasi hal tersebut, pemerintah memanfaatkan

tenaga surya sebagai alternatif untuk mengurangi biaya operasional listrik

PJU. Namun PJU tenaga surya masih memiliki kekurangan yakni

membutuhkan pemeliharaan yang ekstra seperti halnya pembersihan panel

harus dilakukan secara rutin agar sinar matahari yang diterima oleh panel

tidak terhalang oleh debu atau kotoran lainnya. Bila titinjau dari kondisi

iklim dan kondisi jalan di Indonesia tentunya pemeliharaan PJU tenaga

surya ini cukup memakan biaya untuk alokasi SDM dan peralatan.

Penerangan jalan dengan menggunakan lampu LED menjadi alternatif

selanjutnya untuk PJU yang hemat energi. Saat ini PJU dengan

menggunakan LED menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan tagihan

listrik PJU yang terus bertambah seiring kenaikan tarif dasar listrik. PJU

hemat energi yang digunakan saat ini menggunakan lampu LED dan sensor

cahaya. PJU dengan sensor cahaya ini dapat berfungsi secara otomatis

berdasarkan terang atau gelapnya kondisi sekitar. Namun PJU dengan

sensor cahaya ini masih memiliki kekurangan, dimana ketika semakin gelap

maka cahaya lampu PJU akan semakin terang. Mengatasi hal tersebut,

4
5

digunakan sensor gerak yang dapat mendeteksi keadaan objek sekitar. PJU

dengan menggunakan sensor gerak ini dapat mengatur intensitas cahaya dari

lampu PJU berdasarkan objek yang melintas. Ketika tidak ada objek yang

melintas, maka intesitas cahaya dari lampu PJU akan meredup, dengan

demikiaan tentu akan berpengaruh terhadap penurunan biaya operasional

listrik PJU.

2.2. Jenis Alat Untuk Penerangan Jalan Umum

Jenis lampu penerangan jalan ditinjau dari karakteristik dan

penggunaannya secara umum antara lain :

a. Lampu HPL-N

HPL-N merupakan nama produk dari produk lampu merkuri

flourencent di Eropa, dinegara Australia dan Inggris disebut nama MBF,

jika di Amerika sering dinamai X dan DX jika di Jepang HF. Lampu

HPL-N ini adalah lampu merkuri flourencent bertekanan tinggi yang

merupakan keluarga lampu tabung. Cara kerja lampu merkuri ini sama

dengan lampu tabung merkuri flourencent yang cahanyanya berasal dari

percikan electron (electron discharge) yang terjadi dalam tabung.

Lampu Merkuri ada 2 jenis tabung, tabung dalam atau yang biasa

disebut Arc Tube dan tabung luar ato disebut bohlam. Didalam tabung

diisi merkuri untuk menjadikan radiasi ultraviolet serta gas argon untuk

starting. Selanjutnya bohlam bekerja sebagai tabung dan

mempertahankan kestabilan temperature diatara tabung. Lampu tersebut

membutuhkan ballast dalam pengaturan listrik, biasanya ballast lampu


6

merkuri berbentuk reactor auto trafo, masih hasru dilihat

karakteristiknya. Lampu merkuri beroprasi pada daya yang rendah

prinsipnya jenis cahaya yang dihasilkan lampu merkuri merupakan

dominan radiasi ultraviolet diubah menjadi sinar yang terlihat dalam

bohlam dengan serbuk phosphor, berlaku juga dengan lampu

flourencent.

Lampu HPL-N yang sering disebut lampu bertekanan tinggi

fluorencent mempunyai jangka pemakaian rata-rata 12.000-20.000 jam.

Sedang fluks sinar yang dihasilkan amtara 1800 lumen sampai 54.200

lumen. Lampu HPL-N ini sering digunakan untuk penerangan jalan

umum karena color rendering nya yang bagus.

b. Lampu SON-T

Lampu Jalan Sodium bertekanan tinggi atau lampu SON-T yang

cara kerja sama dengan lampu jalan sodium tekanan rendah atau SOX-E

yaitu pelepasan electron dalam tabung. Lampu tabung bertekanan tinggi

SON dan sodium bertekanan rendah SOX merupakan jenis lampu

tabung yang di charge lamp. Lampu ini mempunyai tekanan gas dalam

tabung sekitar 250 mm Hg yang membuat suhu kerja tabung ini tinggi.

Sama denngan HPL-N lampu SON-T memerlukan balast reaktor

autotrafo yang bekerja pada daya yang rendah. Pemasangannya

memakai ignitor sebagai pemicu tegangan dari 220 V menjadi 0.5 kva.

Prinsipnya je is cahaya yang diproduksi terdiri dari 2 tabung yaitu

tabung gas atau arc dan tabung luar atau bohlam. Tabung gas merupakan

bahan tahan terhadap uap sodium bertemperatur tinggi, contohnya


7

stellox. Dalam tabung terisi sodium dan merkuri. Merkuri bekerja untuk

meningkatkan tekanan gas serta tegangan kerja lampu. Gas mulia neon

juga diisi dengan tabung untuk starting. Bohlam bagian luar pada gelas

yang terpisah dari udara luar. Bohlam ini bekerja mencegah tabung gas

dari kerusakan bahan kimia dan mempertahankan kestabilan temperature

tabung gas.

c. Lampu LVD

Adalah lampu induksi efesiensi tinggi yang dipakai sebagai

pengganti lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu sorot. Lampu

LDV dengan watt kecil mampu menghasilkan setara dengan lampu

Metal Halide (MHL) ataupun lampu sodium dengan daya lebih besar.

Selebihnya adalah masa pakai atau umur pemakaian mencapai 100.000

jam. Pada umumnya lampu PJU dipakai induksi LVD 80 watt dengan

efesiensi yang tinggi setara dengan lampu merkuri 250 W yang terang

dan kuat usia pemakaiannya. Sistem lampu LVD atau induksi terdiri dari

3 bagian penting yaitu :

 Balast dengan frekuensi tingg.

 Kumparan Induksi

 Lampunya sendiri.

Ballast menghasilkan arus listrik frekuensi tinggi dan memberikan

ke kumparan induksi. Arus yang melalui kumparan membuat fluktuatif

medan elektromagnet pada lampu yang menarik meng-ionisasi atom-

atom gas, mengeluarkan radiasi ultraviolet ini bersentuhan dengan fosfor

sehingga menghasilkan cahaya. Karena lampu induksi ini tidak


8

membutuhkan flamen atau elektroda untuk menyala, maka daya pakai

jauh lebih lama daripada lampu pijar konvensional. Lampu neon atau

lampu dengan media gas tanpa membuat lampu menjadi

hitam.Pengoperasian yang jauh efisien dengan depresiasi lumen yang

jauh berkurang walau lampu ini sering dinyalakan, bahkan hingga

60.000 jam lampu imduksi.

d. Lampu Neon TL

Lampu fluorescent serinh disebut lampu TL. Jenis ini banyak

dipakai karena daya pakai relative kecil dibandingkan lampu bohlam,

selain itu lampu TL lebih dingin suhunya pada pemakaian yang sama.

Lampu TL sudah banyak dipakai luas dimasyarakat untuk

perumahan atau industri, keuntungan lampu TL ini seperti menghasilkan

keluaran cahaya per watt lebih tinggi dari lampu biasa. Contohnya pada

penelitian mengukur lampu 32 watt lampu TL menghasilkan 1700

lumen pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt lampu bohlam biasa

menghasilkan 1200 lumen dengan kata lain perbandingan efisiensi

lampu TL dan lampu bohlam 53:16. Efisiensi ini diartikan sebagai hasil

kekuatan cahaya dibagi dengan daya listrik yang digunakan meskipin

lampu TL banyak keuntungan untuk menghemat daya tetapi juga

mempunyai kerugian:

 Biaya yang besar untuk pembelian set lampu TL.

 Ruang yang lebih lebar 1 ser lampu TL.

Selanjutnya ada kelemahan lampu TL standart yang disebutkan

diatas maka dengan elektronik ballast ruang pemakaian lebiih efiesien


9

sehingga sama dengan ruang yang diapakai lampu bohlam, selain itu

dengan elektronik ballast bisa mengatasi adanya vlokker yang

disebabkan karena turunnya frequensi tegangan supply.

e. Lampu LED

Penerangan Jalan Umum lampu LED merupakan solusi ekonomis

untuk penerangan jalan atau kawasan karena menggunakan lampu LED

Yang memiliki kualitas penerangan setara dengan lampu konvensional

yang masih banyak digunakan, namum mengkonsumsi energi listrik

jauh lebih kecil

f. Panel Surya

adalah alat yang terdir dari sel surya yang mengubah cahaya

menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau “sol” karena

Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan.

Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat

diartikan sebagai ‘cahaya listrik’. Sel surya atau sel PV begantung pada

efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan

arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.


10

2.3. Dampak Kurangnya Penerangan Cahaya

Pada lokasi jalan yang banyak kurang atau minimnya pencahayaan

banyak menyebabkan hal-hal yang sangat berbahaya diantaranya ialah :

a. Adanya Tindakan Kriminal

Maraknya sebuah kasus kejahatan kriminal sangat sering terjadi,

baik di jalan kota maupun di jalan desa sekarang semakin meningkat.

Kurangnya pencahayaan dapat dimanfaatkan sebagai tempat tindak

kriminal oleh para penjahat. Hal ini sangat mungkin terjadi.

b. Rawan Terjadinya Kecelakaan

Banyak kejadian kecelakaan yang semakin bertambah. Salah

satunya merupakan dampak dari minimnya pencahayaan di jalan itu

sendiri. Tak sedikit yang hanya sekedar mengalami luka-luka namun

banyak juuga yang mengalami hingga sampai kehilangan nyawa. Oleh

karena itu dapat dilihat jika minimnya pencahayaan pada penerangan

jalan umum sangat berdampak buruk dalam bertransportasi malam hari

c. Jarak Pandang Pengemudi Terbatas

Kurangnya pencahayaaan sangat berefek pada jarak pandang

pengemudi, hal ini dapat berakibat fatal bahkan menyebabkan

kecelakaan pada pengendara yang melewati jalan tersebut.

2.4. Menanggulangi Minimnya Pencahayaan

Adapun cara-cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan adalah

sebagai berikut :

a. Memberi Penerangan Jalan Umum dalam setiap sudut jalan.


11

Dalam pemberian penerangan ini dapat dilakukan dengan

meneraokan Penerangan Jalan Umum lampu LED karna lebih mudah

dan efisien serta tidak memerlukan biaya yang cukup besar.

b. Memberi rambu lalulintas

Diterapkan pada sebelum tikungan, perempatan maupun jalan yang

turun atau menanjak untuk mengantisipasi ataupun meminimalisir

terjadinya kecelakaan.

c. Memberi pagar

Diterapkan pada sudut tikungan yang didepannya terdapat jurang

maupun tempat curam untuk mengantisipasi agar jika terjdi kecelakaan

kendaraan maupun korbannya ditak masuk kedalam jurang.

d. Penebangan Pohon

Dilakukan jika ranting pohon itu menghalangi ataupun menutupi

langit jalan agar penerangan jalan tidak terhalangi oleh ranting pohon.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penerangan Jalan Umum itu sangat penting, dikarenakan penerangan

adalah faktor utama dalam bertransportasi juga untuk meminimalisir

terjadinya kecelakaan, tingkat kriminalisasi, serta sebagai penunjuk jarak

pandang untuk melalui jalan tersebut. Maka pemberian Penerangan Jalan

Umum berupa lampu LED sangat efisien dalam penerangan jalan, dengan

lampu LED yang tekanan watt nya tidak begitu tinggi dan juga biaya

penerapan dan pemeliharaannya tidak begitu mahal, dan pemberian rambu

lalulintas itu juga sangat penting karena sangat menunjang untuk

mengurangi angka korban kecelakaan.

3.2. Saran

Dari penelitian ini, kami berharap supaya pemerintah desa bisa

membuka mata untuk melihat kekurangan dalam fasilitas desa seperti salah

satunya kasus ini. Agar bisa mengurangi tingkat kecelakaan maupun

kriminalitas dan kejahatan lainnya dalam sepanjang jalan yang masih

kurang adanya Penerangan Jalan Umum.

12
DAFTAR PUSTAKA

Boedoyo, Mohamad Sidik. "Potensi dan peranan plts sebagai energi

alternatif masa depan di indonesia." Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 14.2

(2013).

Effendi, Asnal, and Niko Razonta. "Penataan dan meterisasi lampu

penerangan jalan umum (lpju) desa apar kecamatan pariaman utara." Jurnal

Teknik Elektro 4.1 (2015).

Hikmawan, S. R., & Suprayitno, E. A. (2018). Rancang Bangun Lampu

Penerangan Jalan Umum (Pju) Menggunakan Solar Panel Berbasis Android

(Aplikasi Di Jalan Parkiran Kampus 2 Umsida). ELINVO (Electronics,

Informatics, and Vocational Education), 3(1), 9-17.

Jatmiko, Jatmiko Jatmiko, Hasyim Asyâ, and Mahir Purnama.

"Pemanfaatan sel surya dan lampu LED untuk perumahan." Semantik 1.1 (2011).

https://www.google.com/search?

q=studi+kasus+penerangan+jalan&oq=studi+kasus+penerangan+jalan&aq

s=chrome..69i57.8298j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 (6 Januari,

2022)

https://www.researchgate.net/publication/

335628240_Penerangan_Jalan_Umum_Tenaga_Surya_Studi_Kasus_di_K

ota_Pangkalpinang/link/5d71039c4585151ee49ea427/download (6

Januari, 2022)

13

Vous aimerez peut-être aussi