Vous êtes sur la page 1sur 26

PORTOFOLIO

MATEMATIKA WAJIB KELAS XII

Portofolio ini disusun untuk memenuhi tugas mata Pelajaran Matematika

Guru Mata Pelajaran:

Dedi Sutansyah S.Pd

Disusun oleh:

Ananda Oktavia

2122.10.025

KELAS XII IPS 4

SMAN 13 BANDUNG MARET 2024

Jalan Raya Cibeureum No.52 Bandung telp.(022)6011186

KOTA BANDUNG
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt karena atas berkat rahmat dan limpahan
rahmat-Nya lah maka saya sanggup menyelesaikan sebuah portofolio dengan tepat
waktu. Berikut ini, saya mempersembahkan sebuah portofolio yang didalamnya
memuat materi materi selama pembelajaran saya dikelas XII dalam memenuhi tugas
serta yang menurut saya akan memberikan manfaat bagi yang membaca dan
mempelajarinya.

Melalui kata pengantar berikut saya meminta maaf dan memohon pemakluman
bilamana terdapat kekurangan dan kesalahan dalam isi portofolio ini yang membuat
tidak sempurnanya portofolio berikut. Dengan ini saya mempersembahkan sebuah
portofolio dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah Swt memberkahi
portofolio ini sehingga memberikan manfaat.

Bandung, 14 Maret 2024

Ananda Oktavia
DAFTAR ISI

KATA PENGANTARÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ.
BAB I DIMENSI TIGAÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ.
A. PENGERTIANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
B. JARAK TITIK KE TITIKÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
C. JARAK TITIK KE GARISÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
D. JARAK TITIK KE BIDANGÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ.
BAB II STATISTIKAÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ.
A. PENGERTIANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
B. MENENTUKN MODUS, MEDIAN DAN RATA RATA PADA TABEL
DATA TUNGGAL DAN BERKELOMPOKÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
1. Tabel data tunggalÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
2. Tabel data berkelompokÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
C. RATAAN HITUNGÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
D. MENENTUKAN MODUS, MEDIAN DAN KUARTIL PADA TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSIÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
1. ModusÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
2. MedianÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ.
3. KuartilÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
E. HISTOGRAM POLIGON FREKUENSIÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
BAB III KAIDAH PENCACAHANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
A. PENGERTIANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
B. ATURAN PERKALIAN DAN PENJUMLAHANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
1. Aturan penjumlahanÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
2. Aturan perkalianÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
C. PERMUTASIÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
D. KOMBINASIÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ.
BAB IV PELUANGÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
A. PENGERTIANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
B. PELUANG KOMPLEMEN SUATU KEJADIANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ
C. FREKUENSI HARAPANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ.
PENUTUPÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
A. PESANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
B. KESANÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉÉ..
BAB I
DIMENSI TIGA

A. PENGERTIAN
Dimensi tiga sering disebut dengan istilah bangun ruang karena memiliki
isi/ruang/volume. Dimensi tiga merupakan suatu bangun yang memiliki
volume/isi/ruang dan ukuran (panjang, lebar dan tinggi).

B. JARAK TITIK KE TITIK


Unsur-unsur dimensi tiga yang pertama yakni jarak antara dua titik. Pada materi
dimensi tiga, jarak dua titik ini dapat dijelaskan sebagai panjang garis yang
menghubungkan kedua titik tersebut.

Dalam mencari jarak antara kedua titik yang panjangnya sudah diketahui, maka cara
umum yang bisa digunakan adalah dengan mengaplikasikan rumus Pythagoras.
Dengan demikian, rumusnya adalah sebagai berikut:

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:

C. JARAK TITIK KE GARIS


Pada materi dimensi tiga, jarak suatu titik dengan garis tertentu akan sama dengan
jarak terdekat dari dua komponen tersebut. Untuk menentukan jarak terdekatnya
yakni dengan mencari garis dari titik ke garis yang bentuknya adalah sudut siku-siku.

Jadi, selain menggunakan rumus Pythagoras, jarak titik dan juga garis bisa diketahui
dengan perbandingan luas dua segitiga. Lebih jelasnya, bisa dilihat gambar berikut:

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:


D. JARAK TITIK KE BIDANG
Sementara itu, dalam materi dimensi tiga dapat diketahui juga mengenai jarak titik
dan juga bidang. Untuk lebih memahaminya, bisa dilihat gambar berikut:

Bisa dilihat dari titik A jika dibuat garis g, itulah yang disebut dengan tegak lurus
bidang. Syarat yang bisa memenuhi disebut sebagai garis tegak lurus bidang adalah
minimal tegak lurus dengan dua garis di bidang tersebut. Jadi, garis g memotong
bidang pada titik PÕ. Jadi, PÕ adalah proyeksi tegak lurus titik P di bidang tersebut.
Sementara itu, jarak titik P di bidang tersebut sama dengan panjang ruas garis PPÕ.

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:


BAB II
STATISTIKA

A. PENGERTIAN
Statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, lalu menginterpretasikan, dan akhirnya
mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang bersangkutan dengan
suatu data.

B. MENENTUKN MODUS, MEDIAN DAN RATA RATA PADA TABEL DATA


TUNGGAL DAN BERKELOMPOK
ü Mean (Rata-rata)
Mean dapat dikatakan sebagai wakil kumpulan data. Menentukan mean dapat
dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh nilai data, kemudian membaginya
dengan banyaknya data.

Jumlah seluruh data: banyak data


atau, dapat dirumuskan dengan:
Keterangan:
n = banyaknya data
3 x = jumlah seluruh data

ü Median
nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan dari data yang terkecil sampai
data terbesar, maupun sebaliknya. Apabila suatu data mempunyai median, maka
mediannya tunggal.Jika banyak data merupakan bilangan ganjil, maka median terletak
pada data ke ½ (n + 1),

ü Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul. Modus merupakan ukuran pemusatan
untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Sekumpulan data yang
diperoleh, memungkinkan untuk memiliki nilai modus yang tidak tunggal atau
mungkin juga tidak memilikinya.

1. Tabel Data Tunggal


Data tunggal adalah data yang jumlahnya sedikit sehingga tidak terlalu sering
menujukkan angka yang berulang. Data tunggal juga dapat disebut sebagai data yang
belum dikelompokkan.
Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:
2. Tabel Data Berkelompok
Sebelum membuat data berkelompok, ada hal- hal yang perlu diperhatikan:
a. menentukan jangkauan (large)

b. menentukan banyaknya interval kelas (k)

c. menentukan panjang atau lebar interval kelas (p)

d. menentukan batas bawah kelas interval pertama (BB1)

e. menentukan titik tengah


Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:
C. RATAAN HITUNG
Rataan hitung pada Tabel Distribusi Frekuensi bisa menggunakan 3 Rumus (cara)
yaitu cara biasa, cara step deviasi dan cara coding. Berikut adalah rumusnya

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:


D. MENENTUKAN MODUS, MEDIAN DAN KUARTIL PADA TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Modus
Berikut rumus mencari modus pada tabel distribusi frekuensi
Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:
2. Median
Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:

3. Kuartil
Berikut rumus dari kuartil atas, tengah dan bawah:
Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:
E. HISTOGRAM POLIGON FREKUENSI
Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:
BAB III
KAIDAH PENCACAHAN

A. PENGERTIAN
kaidah pencacahan adalah cabang matematika yang membahas cara menghitung
banyaknya susunan atau kombinasi suatu objek tanpa harus merinci semua
kemungkinan susunannya untuk mengetahui banyaknya objek/kejadian yang muncul.

B. ATURAN PERKALIAN DAN PENJUMLAHAN


1. Aturan Penjumlahan
Rumus ini biasanya digunakan untuk menghitung banyak kemungkinan yang ada dari
beberapa kasus yang bisa dipilih atau dikombinasikan secara eksklusif.
Contoh:
Jika kita punya beberapa pilihan buku yang bisa dibaca dan beberapa pilihan film yang
bisa ditonton, maka banyak kemungkinan yang ada adalah jumlah dari semua
kemungkinan buku yang bisa dibaca dan film yang bisa ditonton. Misalnya kita punya
3 pilihan buku dan 4 pilihan film, maka banyak kemungkinannya adalah 3+4=7.

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:

2. Aturan Perkalian
Rumus ini digunakan jika kita punya beberapa kasus yang bisa dipilih,
dikombinasikan secara bersamaan, atau saling tergantung satu sama lain. Rumus
kaidah pencacahan untuk perkalian ini biasanya dipakai buat menghitung banyak
kemungkinan susunan atau kombinasi dari beberapa objek yang saling bergantung.
Contoh :
Jika kita punya 3 pilihan baju dan 2 pilihan celana, maka banyak kemungkinan
penampilan kita adalah 3 x 2 = 6. Kita kalikan aja banyak pilihan baju sama pilihan
celana, dan hasilnya adalah banyak kemungkinan yang bisa kita pilih.
Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:

C. PERMUTASI
Permutasi merupakan salah satu kaidah pencacahan dalam matematika yang
digunakan untuk menghitung banyaknya susunan terurut dari objek-objek yang
berbeda. Contohnya, jika ada n objek, permutasi akan menghitung berapa banyak cara
untuk mengatur objek-objek tersebut dalam suatu urutan tertentu. Dalam permutasi,
setiap objek harus ditempatkan pada posisi yang berbeda-beda dalam susunan yang
terurut.
Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:
D. KOMBINASI
Kombinasi digunakan untuk menghitung banyaknya cara memilih objek-objek
tertentu dari sekelompok objek tanpa memperhatikan urutan atau posisi objek
tersebut.

Jadi, dengan kombinasi, kita dapat menghitung berapa banyak cara memilih
objek-objek tersebut tanpa harus memperdulikan posisi atau urutannya. Rumus
kombinasi sendiri berbeda dengan permutasi dan faktorial. Rumus kombinasi
menggunakan faktorial dan permutasi untuk menghitung jumlah cara memilih
objek-objek tersebut. Berikut rumus kombinasi peluang yang wajib diketahui:

Di mana n! menunjukkan faktorial dari n, yang dapat dihitung dengan mengalikan


semua bilangan bulat positif dari 1 hingga n, dan r! dan (n-r)! masing-masing
menunjukkan faktorial dari r dan n-r.
Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:
BAB IV
PELUANG

A. PENGERTIAN
ü Peluang atau disebut juga probabilitas merupakan harga angka yang
menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa atau kejadian akan
terjadi.
ü Percobaan Statiska adalah percobaan yang menghasilkan data, contoh
melambangkan sebuah logam/sebuah dadu. Setiap jenis percobaan mempunyai
beberapa kemungkinan hasil/kejadian yang terjadi.
ü Ruang sempel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin terjadi pada suatu
percobaan dilambangkan (S).
ü Sampel adalah anggota dari ruang sampel. Banyak anggota/titik sampel suatu
ruang sampel dinyatakan dengan n(s).
ü Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel/bagian dari hasil
percobaan yang diinginkan.

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:


B. PELUANG KOMPLEMEN SUATU KEJADIAN
Berikut merupakan rumus untuk mencari peluang komplemen suatu kejadian:

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:


C. FREKUENSI HARAPAN
Berikut merupakan rumus untuk mencari frekuensi harapan:

Berikut adalah contoh soal dan pembahasan yang telah dikerjakan:


PENUTUP

A. PESAN
Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan, saya harap Bapak Dedi Sutansyah
S.Pd lebih inovatif dalam mengajar dan semoga Bapak bisa menjadi guru yang lebih
baik lagi.

B. KESAN
Matematika adalah mata pelajaran yang rumit dan paling tidak disukai jika kita tidak
paham rumusnya. Namun, dengan cara mengajar Bapak Dedi Sutansyah S.Pd
membuat saya jadi lebih penasaran dan tertantang untuk mempelajari Matematika.
Bapak Dedi Sutansyah S.Pd selama mengajar dikelas selalu membebaskan anak
anaknya berekspresi dan mencari informasi mengenai pelajaran Matematika sendiri.
Setelah itu, dia akan menjelaskan didepan kelas menggunakan metode yang
dimilikinya.

Vous aimerez peut-être aussi