Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DATA DESAIN
Untuk penentuan panjang landas pacu (Runway), diambil panjang landas pacu
untuk pesawat A-309-B4 yaitu 2332 m (landas pacu terpanjang).
Persyaratan ICAO pesawat landas pacu rencana, diambil panjang pacu pesawat
dengan komponen CrossWind tidak melebihi:
20 Knots dengan ARFL ≥ 1500 m
13 Knots dengan ARFL 1200 m – 1499 m
10 Knots dengan ARFL ≤ 1200 m
Nilai persentase terbesar yaitu 110o & 290o, mepunyai nilai persenase angin 98,56%
sehingga arah landasan pacu berada pada arah 110o & 290o.
(Persentase angina minimal 95%)
Sehingga:
Ft = 1 + 0,01 (25 – (15– 0,0065 .50))
= 1,1016
Dari tabel diatas, dengan nilai kekuatan angin permukaan sebesar +5 diperoleh
persentase pengurangan panjang runway sebesar -3
Fsw = 1 ± % angin
Sehingga ;
Fsw = 1 – 0,03
= 0,97
4.2.2 Perhitungan Landasan Pacu
L = (Fe x Ft x Fs x Fsw) x L0
= 1,01 x 1,101625 x 1,001 x 0,97 x 2332
= 2509,589 m
Safety Area
Perkerasan Struktural
Bahu Runway Bahu Runway
46 m
62 m
240 m
m
Gambar 4.39 Potongan Landasan Pacu
Dimensi taxiway dapat dilihat pada tabel 2.7 Taxiway dimensional standards:
W = 59,6 m
H = 10,9 m
F = 54,1 m
L = 17,0 (di asumsikan)
MTOW = 165001 Kg
ARFL = 2380 m
Runway strip = (2 x 60 ) + 2510 m = 2630 m
Sumbu Landasan
Safety Area
23 m
4167mm
65 mm
150
Diketahui :
a. Kecepatan touchdown (s12) = 224 km/jam = 67,78 m/dtk
b. Jarak touchdown = 450 m
c. Perlambatan (a) = 1,5 m/dtk2
d. Kecepatan awal ketika meninggalkan landasan :
- Bersudut 900 (s22) = 32 km/jam = 8,89 m/dt
- Bersudut 300 = 93 km/jam = 25,83 m/dt
e. Temperatur = 250 C
f. Elevasi = 25 m
= 1505,03 m
Jarak taxiway ke threshold = jarak touch down + D
= 450 m + 1505,03 m
= 1955,03 m
67,78 2 25,83 2
D= = 1308,98 m
2 1,5
= 1794,87 ~ 1795 m
Kesimpulan :
2. A-309
AFD = 5435 pesawat/tahun
3. MD-87
AFD = 11111 pesawat/tahun
= 11111/365
= 30,44 pesawat / hari
= 30,44/15
= 2,029
= 3 pesawat/jam
4. F-100
AFD = 12500 pesawat/tahun
= 12500/365
= 34,25 pesawat / hari
= 34,25/15
= 2,28
= 3 pesawat/jam
Jadi rencana pesawat berangkat perjam adalah sebagai berikut
1. B-757-200 = 2 pesawat/jam
2. A-309-B4 = 1 pesawat/jam
3. MD-87 = 3 pesawat/jam
4. F-100 = 3 pesawat/jam
Keterangan :
G = Jumlah gate position
V = Jumlah tiap jenis pesawat
T = Waktu gate occupancy, diasumsikan penerangan domestic (turnaround
Flight) = 60 menit = 1 jam
µ = 0,65 – 0,85 (digunakan 0,8)
Berdasarkan data Annual Forecasting Departure (AFD) maka pembagian jumlah
gate untuk tiap kode
1. Untuk Gate tipe A (2 pesawat)
2𝑥1
𝐺= 0,8
= 2,5
= 3 gate
2. Untuk gate tipe B (1 pesawat)
1𝑥1
𝐺= 0,8
= 1,25
= 2 gate
Dimana :
Gi = jumlah gate
Ti = gate accupancy time diasumsikan penerbangan Domestik
(Turnaround Flight ) = 60 menit = 1 jam
Mi = mix pesawat
Sehingga :
Untuk gate tipe A
3
C = 60×0,60
Gate tipe A
Untuk luas gate position digunakan pesawat yang memiliki ukuran wingspan yang
paling besar.
Jenis pesawat rencana = A-319
Wingspan = 34,1 m
Wheel track = 7,59 m
Clearance = 4,5 m
Fordward roll = 3,048 m (10 ft) (pada keadaan standar)
R = ½ ( 34,1 + 7,59 ) + 3,048
= 23,893 m ≈ 24 m
= 2 ( 24 ) + 4,5
= 52,500 m ≈ 53 m
Gate tipe B
Untuk luas gate position digunakan pesawat yang memiliki ukuran wingspan yang
paling besar.
Jenis pesawat rencana = L-1011-500
Dengan data perencanaan sebagai berikut:
Wingspan = 50,05 m
Wheel track = 10,97 m
Clearance = 7,5 m
Fordward roll = 3,048 m (10 ft) (pada keadaan standar)
= 2 (34) + 7,5
= 75,5 m ≈ 76 m
Gate tipe D
Untuk luas gate position digunakan pesawat yang memiliki ukuran wingspan yang
paling besar.
Jenis pesawat rencana = B-747-SP
Dengan data perencanaan sebagai berikut:
= 38,338 m ≈ 39,0 m
= 2 (39) + 7,5
= 85,5 m ≈ 86 m
Lebar Apron
- Lebar apron untuk Tipe Gate D
L = 2 x Gate tipe D
= 2 x 86
= 172 m
Sehingga, Lebar Apron yang digunakan adalah Lebar yang terbesar yaitu Lebar Apron di
Tipe D sebesar 172 m.
Panjang apron
P = Gate total
= ΣGate position tipe A + ΣGate position tipe B + ΣGate position tipe D
= (3 x 53) + (2 x 76) + (2 x 86)
= 483 m