Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ca Paru
Ca Paru
Incidence : 40 70 tahun
Squamous cell 35 50 %
Adeno Ca
25 35 %
Small cell
20 25 %
Large cell
10 15 %
Alveolar carcinoma
Bronchial carcinoid 5 10 %
Klasifikasi
A. Jenis
Tumor Paru Primer
Tumor Paru Sekunder (Meta)
B. Histopatologi
Tumor Paru Benigna
-Adenoma Bronkus
-Papiloma
-Hamartoma
Tumor Paru Maligna
a. Bronkus : Karsinoma Bronkus
Sel Squamous
Anaplastik
1. Large Cell Anaplast
2. Small Cell Anaplast (Oat-Cell)
Adenokarsinoma
ETIOLOGI
Idiopatik
Perokok:
- Lamanya
- Cara Isap
- Jenis Rokok
Paparan Zat
-Asbestos : Sering menimbulkan mesotelioma
-Radiasi ion pada pekerja tambang
-Radon,arsen,kromium,nikel,polisiklik
hidrokarbon,vinil klorida
Polusi Udara
Status Imunologis dan Genetik
Gejala Intrapulmonal
Gejala intratoraksis
ekstrapulmonal
1. Pancoast Tumor : Apex
- Nyeri Bahu /Lengan Sisi Unilateral
- Atropi Otot Lengan
- Sindroma Horner : Miosis/Enophalmus /Ptosis
2. VCSS ( Vena Cava Superior Syndrom )
3. Suara Parau
4. Paralise N. Phrenicus--- Diaphragma Letak
Tinggi
5. Metastasis Extra Pulmo Jantung /Costa/Pleura
Manifestasi Neuromuskuler.
Sindroma neuropatia karsinomatosa
terdiri dari : Miopatia, Neuropatiaperifer,
degenerasi serebeler subakut,
ensefalomiopatia dan Miopati nekrotik
Manifestasi vaskuler dan hematologik
Anemia, purpura dan tromboplebitis
Prosedur Diagnostik
Foto Rontgen Dada Secara PA Lateral
- Pmx awal paling sederhana
- Coin Lesion , Tampak > 5
- Hillus Kasar / Melebar
- Atelektasis
- Bayangan Pneumonia Distal stenosis
- Efusi Pleura Hemorhagis
- Diafragma Letak Tinggi
Pmx penunjang radiologis lainnya yg diperlukan:
Tomograf
Bronkograf pembuntuan bronkus
Angiograf sirkulasi darah di daerah tumor
Cont
Pemeriksaan CT Scan dan MRI
CT Scan > sensitif bisa mendeteksi kelainan
atau nodul dg diameter min. 3mm.
PET (Positron Emission Tomography) > akurat
krn dpt membedakan tumor jinak & ganas
berdasarkan perbedaan biokimia dlm
metabolisme zat-zat sprt glukosa, oksigen,
protein, asam nukleat.
Pemeriksaan Sitologi
Pmx sitologi sputum rutin dikerjakan terutama
bila px ada keluhan batuk.
Pmx ini tidak selalu memberikan hasil (+) krn
tergantung dr:
- Letak tumor thdp bronkus
- Jenis tumor
- Teknik mengeluarkan sputum
- Jumlah sputum yg diperiksa (3-5 hr berturutturut)
- Waktu pemeriksaan sputum (sputum harus
segar)
Pemeriksaan Histopatologi
Bronkoskopi
- Trans bronchial lung biopsy (TBLB)
- Fluorescence bronchoscopy
- Ultrasound bronchoscopy
- Trans-bronchial Needle-Aspiration
(TBNA)
Trans Torakal Biopsi (TTB)
Torakoskopi
Mediastinoskopi
Torakotomi
Diagnosa Ca Paru
1. Menentukan lesi intra torakal tsb sbg tumor
jinak atau ganas dg teknik PET (Positron
Emission Tomography) serta utk menentukan
staging penyakit.
2. Menentukan letak lesi sentral atau perifer. Hal
ini ditujukan utk menentukan bagaimana cara
pengambilan jaringan tumor.
3. Derajat Kanker : TNM
4. Penampilan orang sakit (performance)
5. Histologi :
SCLC (Small Cell Lung Cance)
NSCLC (Non Small Cell Lung Cance)
Staging Ca Paru
Staging kanker paru dapat dilakukan
secara:
1)Diagnosis klinis (c TNM)
2)Reseksi surgikal-patologis (p TNM)
3)Evaluasi surgical (s TNM)
4)Retreatment (r TNM)
5)Autopsi (a TNM)
Cont
Utk staging kanker paru sedikitnya
diperlukan px:
CT Scan torak
USG abdomen (atau CT Scan
abdomen)
CT Scan otak
Bone Scanning
TNM system
T: tumor primer
To: tak ada tumor
T1: < 3 cm
T2: > 3 cm
atau ukuran berapapun + atelektasis/
pneumonitis obstruktif
T3: tu. ukuran berapapun yang membesar
langsung ke struktur sekitar spt dinding
dada, diafragma, mediastinum
T4: pleural effusi dg cytologi (+)
TNM System
N: kelenjar getah bening regional
No: tak ada tanda-tanda keterlibatan
kelenjar regional
N1: kelenjar peribronkial dan atau
hilus ipsilateral
N2: kelenjar getah bening
mediastinum
N3: kelenjar supraklavikular
TNM System
M: metastaase jauh
Mo: tak ada bukti metastase jauh
M1: terdapat bukti metastase jauh
Stadium Klinis
1. Untuk non small cell Ca: TNM
Carsinoma insitu: ToNoMo tetapi sitologi
sputum (+) sel ganas
Stad I: T1NoMo, T1N1Mo, T2NoMo
Stad II: T2N1Mo, pleura effusi (-)
Stad III: T3 atau N2, pleura effusi (+)
Stad IV: T4 atau N3 atau M1
Paliatif
Mengurangi dampak kanker dan mengurangi
dampak fisik maupun psikologis.
Suportif
Menunjang pengobatan kuratif, paliatif &
terminal.
Penatalaksanaan
NSCL (Non Small Cell Lung
Cance)
Radioterapi
Kemoterapi
Obat
Kemoterapi Ajuvan dg
atau tanpa Radioterapi
Kemoradioterapi
Konkomitan
Terapi Biologi
Terapi Gen
1. Limited Stage
Disease
Kombinasi kemoterapi
dan radiasi kuratif
2. Extensive Stage
Disease
Kemoterapi, terapi
inisial & terapi
komplit
Prognosis
NSCL (Non Small Cell Lung
Cance)
Prognosis ditentukan
stadium penyakit
Px karsinoma skuamosa dg
tindakan bedah rata-rata
kemungkinan hidup 5th
setelah operasi adalah 30%
75% Ca skuamosa
meninggal krn komplikasi
torakal
25% krn ekstra torakal (2%
diantaranya meninggal krn
gangguan sistem saraf
sentral)
Pd occult carcinoma,
survival
70% setelah tidakan bedah
35-40% pd stadium I
10-15% pd stadium II
> 10% pd stadium III
40% adenokarsinoma &
karsinoma sel besar
meninggal krn komplikasi
torakal
55% krn ekstra torakal
15% bermetastasis ke otak
dan 8-9% meninggal krn
gangguan sistem saraf
sentral
Dg adanya perubahan
terapi median survival
time me (<3bln 1th)
Pd kel Limited Disease,
rata-rata kemungkinan
hidup mjd 1-2th
30% meninggal krn
komplikasi
70% meninggal krn
karsinomatosis
50% bermetastasis ke
otak (autopsi)
Performance scale
KARNOFSKY
WHO
90-100
70-80
50-60
30-40
10-20
KETERANGAN
Aktifitas Normal,
aktif, dpt mengurus
diri sendiri
Cukup Aktif,
Kadang Perlu
bantuan
Kurang Aktif, Perlu
bantuan, atau
perawatan
Tidak Dapat
Meninggalkan
Tempat Tidur
Sakit berat, perlu
Pencegahan
Pencegahan yang paling penting
adalah tidak merokok sejak usia
muda.
Chemoprevention. Dilakukan dg
memakai derivat asam retinoid,
carotenoid, vit. C, selenium, dll.
(masih dalam penelitian lebih lanjut)
Referensi
Asril Bahar dan Zulkifli Amin. Pendekatan
diagnosis kanker paru. Siang Klinik Bag. Ilmu
penyakit dalam FKUI/RSUPNCM. Jakarta, Juni
1998
Suyono, Slamet, (2001), Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Jilid II, Edisi 3, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
Zulkifli Amin. Ketepatan Diagnosis Keganasan
Paru secara Fiberopik Bronkoskopi KOPAPDI X,
Padang, Juni 1996
Zulkifli Amin, Aryanto Suwondo: Tumor Paru.
Dalam : Suparman,Waspaji. Buku Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid 2. Balai Penerbit FKUI, Jakarta 1990
Alhamdulilla
h.