Vous êtes sur la page 1sur 9

‫‪4 CARA MERAIH RIDHA ALLAH ‘AZZA WAJALLA‬‬

‫ِإَّن ا َد ِهلل ْحَن ُد َن َتِع ُن َن ْغِف ‪ُ ،‬ذ ِباِهلل ِم ُش ِر َأ ُفِس َنا ِم ِّي اِت‬
‫ْن ُر ْو ْن َو ْن َس َئ‬ ‫َم ُه َو ْس ْي ُه َو ْس َت ُر ُه َو َنُعْو‬ ‫َحْلْم‬
‫ْض ِل َفاَل اِد َل ‪ ،‬أْش ُد أْن َال ِإٰله إَّال الّٰل‬ ‫َل‬ ‫َّل‬ ‫ِدِه ا َفاَل ِض‬ ‫ا‪،‬‬ ‫َأ اِل‬
‫ُه‬ ‫ْع َم َمْن َيْه ُهلل ُم ُه َو َمْن ُي ْل َه َي ُه َه‬ ‫َن‬
‫َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‪.‬‬
‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ٍد‬ ‫ٍد‬
‫َالَّلُه َّم َص ِّل َعَلى َحُمَّم َو َعَلى آِل َحُمَّم َك َم ا َص َّلْيَت َعَلى ِإْبَر ا ْيَم َو َعَلى آِل ِإْبَر ا ْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك‬
‫ِمَح ٌد ِجَم ٌد ‪ .‬اِر ْك َعَلى َحُمَّم ٍد َعَلى آِل َحُمَّم ٍد َك ا ا ْك َعَلى ِإ اِه َعَلى آِل‬
‫ْبَر ْيَم َو‬ ‫َم َب َر َت‬ ‫َو‬ ‫ْي ْي َو َب‬
‫ِإْبَر اِه ْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك ِمَح ْيٌد ِجَم ْيٌد ‪.‬‬
‫ِع ا اِهلل‪ُ ،‬أ ِص ُك ْف ِس ِب ْق ى اِهلل َّز َّل ُث َقاَل ا َك اىَل ‪َ ،‬أ ُذ ِباِهلل ِم‬
‫َن‬ ‫َتَب َر َو َتَع ُعْو‬ ‫َع َو َج َح ْي‬ ‫ْو ْي ْم َو َن ْي َت َو‬ ‫َب َد‬
‫الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم ‪:‬‬

‫َيا َأُّيَه ا الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَق ُك ْم ِم ْن َنْف ٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَه ا َز ْو َجَه ا َو َبَّث ِم ْنُه َم ا‬
‫ِر َج ااًل َك ِثًريا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا الَّلَه اَّلِذ ي َتَس اَءُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن الَّلَه َك اَن َعَلْيُك ْم َر ِقيًبا‬

‫َلُك‬ ‫َقاَل ‪ :‬ا َأُّي ا اَّلِذي آ وا اَّتُقوا الَّل ُقوُلوا اًل ِد يًد ا ِل َلُك َأ اَلُك ْغِف‬
‫َقْو َس ُيْص ْح ْم ْع َم ْم َو َي ْر ْم‬ ‫َه َو‬ ‫َي َه َن َم ُن‬ ‫َو‬
‫ُذُنوَبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع الَّلَه َو َر ُس وَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ يًم ا‬

‫َش‬ ‫‪،‬‬ ‫ّل‬ ‫ٍد ّلى اهلل َل ِه‬ ‫ْد‬ ‫ِى‬ ‫ْد‬ ‫ا‬ ‫‪،‬‬ ‫َفِأّن َأ َد َق ا ِد ِث ِكَتا اِهلل‬
‫َع ْي َو َس َم َو ّر‬ ‫َحُم‬
‫َو َخ ْيَر َهْل َه ُى ّم َص‬ ‫ُب‬ ‫ْص َحْل ْي‬
‫ْاُألُمْو ِر ْحُمَد َثاُتَه ا‪َ ،‬و ُك ّل ْحُمَد َثٍة ِبْد َعٌة َو ُك ّل ِبْد َعٍة َض َالَلًة‪َ ،‬و ُك ّل َض َالَلِة يِف الّناِر ‪َ .‬أَّم ا َبْع ُد ‪:‬‬

‫‪Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,‬‬

‫‪Kami wasiatkan kepada diri kami, juga kepada jamaah sekalian dengan wasiat yang sangat‬‬
‫‪mulia. Mari tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah ‘azza wajalla. Mari pegang teguh‬‬
‫‪syariat-syariat-Nya.‬‬

‫‪Mari tegakkan syariat shalat wajib lima waktu. Mari tunaikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban‬‬
‫‪kita sebagai hamba Allah ‘azza wajalla dengan sebaik-baiknya.‬‬

‫‪Tidak ada bekal yang dapat menyelamatkan kita dari siksa api neraka kecuali dengan bekal iman‬‬
‫‪dan takwa kepada Allah ‘azza wajalla.‬‬

‫‪Mari tingkatkan ketakwaan dan ketaatan kita kepada syariat Allah ‘azza wajalla. Ketahuilah,‬‬
‫‪seburuk-buruk umat adalah umat yang suka melanggar syariat-syariat Allah ‘azza wajalla.‬‬
‫‪Seburuk-buruk umat adalah umat yang tidak mau taat kepada Allah ‘azza wajalla.‬‬
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Keberadaan kita di dunia ini hanyalah sementara. Umur dunia ini terbatas. Kehidupan di dunia
ini hanyalah fana.

Waktu terus berjalan tanpa dapat dihentikan, dan umur kita hanyalah terbatas. Umur kita lebih
pendek dari umur dunia ini.

Kita diam, waktu tidak diam. Ia akan terus berjalan. Kita bergerak, waktu pun juga akan
bergerak.

Lantas, apa yang harus kita lakukan? Diam saja, atau melakukan sesuatu?

Lalu, jika harus melakukan sesuatu, apa dampak dari aktivitas yang kita lakukan? Dampak
buruk, atau dampak baik bagi diri sendiri dan lingkungan?

Maka, inilah yang harus selalu kita jadikan bahan renungan. Apa yang harus kita lakukan di
dunia ini? Aktivitas yang bagaimana yang semestinya kita lakukan untuk mengisi waktu di
dunia ini?

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Apa jawaban untuk pertanyaan tersebut? Jawabannya adalah ridha Allah ‘azza wajalla.

Kita hanya butuh ridha Allah ‘azza wajalla. Visi kita selama di dunia ini adalah meraih ridha
Allah ‘azza wajalla.

Jika Allah ‘azza wajalla telah ridha dengan setiap detik waktu yang kita lalui di dunia ini,
insyaallah kebahagiaan akan menyelimuti diri kita. Selamanya.

Jika visi hidup kita di dunia ini bukan untuk meraih ridha Allah ‘azza wajalla, maka yang akan
kita dapat adalah neraka Jahanam. Na’udzubillahi min dzalik.

Allah ‘azza wajalla berfirman,

‫ِص‬ ‫ّٰلِه‬ ‫ٍط‬ ‫ّٰلِه ْۢن‬


‫َاَفَم ِن اَّتَبَع ِر ْض َو اَن ال َك َم َبۤاَء ِبَس َخ ِّم َن ال َو َم ْأٰو ىُه َجَه َّنُمۗ َو ِبْئَس اْلَم ُرْي‬
“Maka adakah orang yang mengikuti keridaan Allah sama dengan orang yang kembali
membawa kemurkaan dari Allah dan tempatnya di neraka Jahanam? Itulah seburuk-buruk
tempat kembali.” (QS. Ali ‘Imran: 162)

Masalah selanjutnya adalah, bagaimana cara meraih ridha Allah ‘azza wajalla tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengkaji al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber
segala ilmu.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Banyak ulama yang telah menjelaskan bagaimana cara meraih ridha Allah ‘azza wajalla.
Kami ringkaskan menjadi empat cara. Semoga kita dapat memahaminya dengan baik untuk
selanjutnya diterapkan dalam kehidupan nyata semampunya.

Pertama: Meraih Ridha Allah ‘azza wajalla dalam Ranah Akidah

Cara meraih ridha Allah ‘azza wajalla dalam ranah akidah adalah dengan beriman kepada-Nya,
beribadah hanya kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.

Selain itu, berpegang teguh dengan agama Allah ‘azza wajalla dan menjauhi sebab-sebab
perpecahan umat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ِإَّن الَّلَه َيْر َض ى َلُك ْم َثاَل ًثا َو َيْك َر ُه َلُك ْم َثاَل ًثا َفَيْر َض ى َلُك ْم َأْن َتْع ُبُد وُه َو اَل ُتْش ِر ُك وا ِبِه َش ْيًئا‬
‫َأْن َتِص وا ِل الَّلِه ِمَج ي ا اَل َف َّرُقوا ْك َلُك ِقي َقاَل َك َة الُّس اِل ِإ ا ِة‬
‫ًع َو َت َو َي َر ُه ْم َل َو َو ْثَر َؤ َو َض َع‬ ‫َو َتْع ُم َحِبْب‬
‫اْل اِل‬
‫َم‬
“Sesungguhnya Allah menyukai bagimu tiga perkara dan membenci tiga perkara; Dia menyukai
kalian supaya beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun,
kalian berpegang teguh dengan agama-Nya dan tidak berpecah belah. Dan Allah membenci
kalian dari mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya dan menyia-
nyiakan harta.” (HR. Muslim)

Iman, tauhid, dan ikhlas, ketiga hal ini akan mengantar kita untuk meraih ridha Allah ‘azza
wajalla.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Kedua: Meraih Ridha Allah ‘azza wajalla dalam Ranah Ibadah Amaliah

Cara meraih ridha Allah ‘azza wajalla dalam ranah ibadah amaliah adalah dengan
memperbanyak amal yang bernilai ketaatan dan ibadah. Dalam hal ini, lurusnya niat menjadi
syarat penting dalam beramal.

Sebagai contoh, puasa. Secara umum, puasa merupakan amal ibadah untuk mendapatkan ridha
Allah ‘azza wajalla.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,

‫ِم ِك‬ ‫ِم‬ ‫ِع ِه‬ ‫ِئ‬ ‫ِذ ِس ِدِه‬


‫َو اَّل ي َنْف ي ِبَي ُخَلُلوُف َفِم الَّصا ِم َأْطَيُب ْنَد الَّل َتَعاىَل ْن ِر يِح اْل ْس َيْتُر ُك َطَعاَم ُه‬
‫َو َش َر اَبُه َو َش ْه َو َتُه ِم ْن َأْج ِلي الِّص َياُم يِل َو َأَنا َأْج ِز ي ِبِه َو اَحْلَس َنُة ِبَعْش ِر َأْم َثاَهِلا‬
“Dan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang
shaum lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari pada harumnya minyak misk, karena dia
meninggalkan makanannya, minuman dan nafsu syahwatnya karena Aku. Shaum itu untuk Aku
dan Aku sendiri yang akan membalasnya dan setiap satu kebaikan dibalas dengan sepuluh
kebaikan yang serupa.” (HR. Al-Bukhari)
Contoh lain, zikir.

Zikir adalah amalan lisan yang sangat ringan. Namun, di balik ringannya amalan zikir,
tersimpan keutamaan yang begitu besar. Zikir termasuk amal ibadah yang mendatangkan ridha
Allah ‘azza wajalla.

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ِم‬ ‫ِت‬ ‫ِع‬ ‫ِع ِل ِك‬ ‫ِل‬


‫ َو َخ ٍرْي َلُك ْم ْن‬، ‫ َو َأْر َف َه ا يِف َدَر َج ا ُك ْم‬، ‫َأاَل ُأَنِّبُئُك ْم َخِبِرْي َأْع َم ا ُك ْم َو َأْر َض اَه ا ْنَد َم ي ُك ْم‬
‫ َو َيْض ِر ُبوا َأْعَناَقُك ْم ؟‬، ‫ َو ِم ْن َأْن َتْلَق ْو ا َعُدَّو ُك ْم َفَتْض ِر ُبوا َأْعَناَقُه ْم‬، ‫ِإْع َطاِء الَّذ َه ِب َو اْلَو ِر ِق‬
“Maukah kalian saya beritahukan tentang sebaik-baik amalan kalian dan yang lebih diridhai
oleh Rabb kalian, lebih mulia bagi kalian dari bersedekah dengan emas dan perak serta dari
berperang dengan musuh-musuh kalian kemudian kalian tebas batang leher mereka dan (atau)
mereka menebas batang leher kalian?”

‫ َو َم ا َذاَك َيا َر ُس وَل الَّلِه؟‬:‫َقاُلوا‬


Para sahabat bertanya, “Apakah amalan itu wahai Rasulullah?”

‫ ِذ ْك الَّلِه‬: ‫َقاَل‬
‫ُر‬
Beliau menjawab, “Berdzikir kepada Allah.”

‫ ا ِم ا ٌؤ ِب ٍل َأ ى َل ِم َذ اِب الَّلِه َّز َّل ِم ِذْك ِر الَّلِه‬: ‫ٍل‬


‫َع َو َج ْن‬ ‫َو َقاَل ُمَعاُذ ْبُن َجَب َم َع َل ْم ُر َعَم َجْن ُه ْن َع‬
Muadz bin Jabal berkata, “Tidaklah suatu amalan yang di kerjakan oleh seseorang lebih dapat
melindungi dirinya dari azab Allah ‘azza wajalla selain berzikir kepada Allah.” (HR. Ibnu
Majah no. 3790. Hadits shahih)

Contoh ibadah amaliah yang lain, jihad fisabilillah.

Jihad adalah amalan yang sangat berat. Ya, jihad adalah amal ibadah. Namun, amal ibadah jihad
tidak bisa dilakukan sembarangan. Pelaksanaannya harus benar-benar berdasar ilmu.

Beratnya amal ibadah jihad berbanding lurus dengan pahala dan berbagai keutamaan yang
didapat.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ ِإْن‬،‫ َض ِم ْنُت َلُه َأْن َأْر ِج َعُه‬، ‫الَّلِه اْبِتَغاَء َم ْر َض ايِت‬ ‫َأَمُّيا َعْبٍد ِم ْن ِعَباِدي َخ َر َج َجُماِه ًد ا يِف َس ِبيِل‬
‫َقَبْضُتُه َغَف ْر ُت َلُه َو َر ْمِحُتُه‬ ‫ َو ِإْن‬،‫َأْر َج ْع ُتُه َمِبا َأَص اَب ِم ْن َأْج ٍر َأْو َغِنيَم ٍة‬
“Siapa pun hamba-Ku yang berangkat untuk berjihad di jalan Allah dengan mengharapkan
keridhaan-Ku, Aku menjaminnya untuk mengembalikannya, apabila Aku mengembalikannya
dengan mendapatkan pahala atau rampasan perang, dan apabila Aku mencabut nyawanya, Aku
mengampuninya, dan merahmatinya.” (HR. An-Nasai No. 3126)

Contoh lain, membaca, menghafal, tadabbur, dan mengamalkan al-Quran.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ْد‬ ‫ِز‬ ‫ِّب‬ ‫ا‬ ‫ُل‬ ‫و‬ ‫ُق‬ ‫َّمُث‬ ‫ِجَي ي اْلُق آُن اْلِق ا ِة ُقوُل ا ِّب ِّلِه ْل َتا اْلَك ا ِة‬
‫ُه‬ ‫ُء ْر َيْو َم َي َم َفَي َي َر َح َفُي َبُس َج َر َم َي َي َر‬
‫ِة‬
‫َفُيْلَبُس ُح َّلَة اْلَك َر اَم َّمُث َيُقوُل َيا َر ِّب اْر َض َعْنُه َفَيْر َض ى َعْنُه َفُيَق اُل َلُه اْقَر ْأ َو اْر َق َو ُتَز اُد‬
‫ِبُك ِّل آَيٍة َح َس َنًة‬
“Pada hari Kiamat, al-Quran akan datang kemudian berkata, ‘Wahai Rabb berilah dia
pakaian.’

Maka dipakaikanlah kepadanya mahkota kemuliaan. Kemudian al-Quran berkata lagi, ‘Wahai
Rabb, tambahkanlah kepadanya.’

Maka dipakaikan kepadanya pakaian kemuliaan. Kemudian berkata lagi, ‘Wahai Rabb
ridhailah dia.’

Akhirnya dia pun diridhai. Kemudian dikatakan kepada ahli al-Quran, ‘Bacalah dan naiklah,
niscaya akan ditambahkan kepadamu satu pahala kebaikan pada setiap ayat.’” (HR. At-Tirmizi
No. 2915. Hadits ini derajatnya hasan)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Ketiga: Meraih Ridha Allah ‘azza wajalla dalam Ranah Ibadah Hati

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa ridha Allah ‘azza wajalla dapat
diraih dengan memperbanyak amalan hati yang selanjutnya mengaktualisasikannya dalam
amalan lisan dan anggota badan.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫ِإَّن اَهلل َلَيْر َض ى َعِن اْلَعْبِد َأْن َيْأُك َل اَأْلْكَلَة َفَيْح َم َد ُه َعَلْيَه ا َأْو َيْش َر َب الَّش ْر َبَة َفَيْح َم َد ُه َعَلْيَه ا‬
“Sesungguhnya Allah sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid
(Alhamdulillah) sesudah makan dan minum.” (HR. Muslim No. 2734)

Contoh lain, bertasbih di malam hari, di siang hari, dan di waktu antara keduanya.

Allah ‘azza wajalla berfirman,

‫َس ِّبْح َحِبْم ِد ِّبَك َقْب ُطُلْو ِع الَّش ْم ِس َقْب ُغ ْو َهِباۚ ِم ْن ٰاَنۤاِئ اَّلْيِل َف ِّبْح َاْط اَف الَّنَه اِر‬
‫َس َو َر‬ ‫َو َل ُر َو‬ ‫َل‬ ‫َر‬ ‫َو‬
‫َلَعَّلَك َتْر ٰضى‬
“Dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam;
dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa
tenang.” (QS. Thaha: 130)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Keempat: Meraih Ridha Allah ‘azza wajalla dalam Ranah Muamalah

Di antara cara meraih ridha Allah ‘azza wajalla dalam ranah muamalah adalah dengan menjaga
lisan agar hanya mengucapkan kalimat yang positif dan baik kepada orang lain.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
bersabda,

‫ َو ِإَّن‬، ‫ َيْر َفُعُه الَّلُه َهِبا َدَر َج اٍت‬، ‫ َال ُيْلِق ي َهَلا َبااًل‬،‫ِإَّن الَعْبَد َلَيَتَك َّلُم ِبالَك ِلَم ِة ِم ْن ِر ْض َو اِن الَّلِه‬
‫َّن‬ ‫يِف‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِو‬ ، ‫اًل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ َال ْلِق‬،‫ِط الَّلِه‬ ‫ال َد َل َتَك َّل ِبالَك ِل ِة ِم‬
‫َب َي َهِب َجَه َم‬ ‫ْه‬ ‫َهَل‬ ‫ُي‬ ‫َخ‬ ‫َم ْن َس‬ ‫َعْب َي ُم‬
“Sungguh seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang diridhai Allah, suatu kalimat
yang ia tidak memedulikannya, namun dengannya Allah mengangkatnya beberapa derajat. Dan
sungguh, seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu
kalimat yang ia tidak memedulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam
neraka.” (HR. Al-Bukhari No. 6478)

Selain dengan berkata yang baik, cara meraih ridha Allah ‘azza wajalla berikutnya adalah
dengan berbuat baik kepada orang tua. Birrul walidain.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menegaskan bahwa bagi anak, ridha Allah ‘azza
wajalla tergantung kepada ridha orang tua.

Dari sahabat Abdullah bin Amru radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,

‫ِط اْل اِلِد‬ ‫ َو َس َخ ُط الَّر ِّب يِف‬، ‫ِر َض ى الَّر ِّب يِف ِر َض ى ال اِلِد‬
‫َو‬ ‫َخ‬ ‫َس‬ ‫َو‬
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, murka Allah tergantung pada murka orang tua.”
(HR. At-Tirmizi No. 1899. hadits ini derajatnya hasan)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Apakah hanya itu cara meraih ridha Allah ‘azza wajalla? Tentu tidak.

Ada banyak sekali cara meraih ridha Allah ‘azza wajalla. Semakin dalam kita mengkaji al-
Quran dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, insyaallah kita akan menemukan semakin
banyak cara untuk meraih ridha Allah ‘azza wajalla.

Semoga Allah ‘azza wajalla senantiasa memudahkan kita untuk mempelajari dan mengamalkan
kitab sumber ilmu kita, yaitu al-Quran dan as-Sunnah.
‫ِف ِإ‬ ‫ٍب‬ ‫ِلِم ِم‬ ‫ِل ِئِر‬ ‫ِف‬
‫َأُقْو ُل َقْو ْيِل هذا َو َأْس َتْغ ُر اَهلل ْيِل َو َلُك ْم َو َس ا اْلُمْس َنْي ْن ُك ِّل َذْن ‪َ ،‬فاْس َتْغ ُر ْو ُه َّنُه ُه َو‬
‫اْلَغُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‪.‬‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ُش ِر َأ ُف ِس َنا ِم ِّي اِت‬ ‫ُذ ِباِهلل ِم‬ ‫ِف‬ ‫ِع‬ ‫ِهلل‬ ‫ِإ‬
‫َو ْن َس َئ‬ ‫ُر ْو ْن‬ ‫ْن‬ ‫َّن اَحْلْم َد ْحَنَم ُد ُه َو َنْس َت ْيُنُه َو َنْس َتْغ ُر ُه‪َ ،‬و َنُع ْو‬
‫ّٰل‬ ‫ِد‬ ‫ِل‬ ‫ِض‬ ‫ِدِه‬ ‫ِل‬
‫َل ُه‪ ،‬أْش َه ُد أْن َال ِإٰل ه إَّال ال ُه‬ ‫َأْع َم ا َن ا‪َ ،‬مْن َيْه اُهلل َفاَل ُم َّل َل ُه َو َمْن ُيْض ْل َفاَل َه ا َي‬
‫َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‪.‬‬
‫ِإَّن الَّلَه َو َم اَل ِئَك َتُه ُيَص ُّلوَن َعَلى الَّنِّيِب‪َ ،‬يا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا َص ُّلوا َعَلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‬
‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ٍد‬ ‫ٍد‬
‫َالَّلُه َّم َص ِّل َعَلى َحُمَّم َو َعَلى آِل َحُمَّم َك َم ا َص َّلْيَت َعَلى ِإْبَر ا ْيَم َو َعَلى آِل ِإْبَر ا ْيَم ‪ِ ،‬إَّن َك‬
‫ِمَح ٌد ِجَم ٌد ‪ .‬اِر ْك َعَلى َحُمَّم ٍد َعَلى آِل َحُمَّم ٍد َك ا ا ْك َعَلى ِإ اِه َعَلى آِل‬
‫ْبَر ْيَم َو‬ ‫َم َب َر َت‬ ‫َو‬ ‫ْي ْي َو َب‬
‫ِإْبَر اِه ْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك ِمَح ْيٌد ِجَم ْيٌد ‪.‬‬

‫ا‬‫َذ‬ ‫ُل ِهِب َأ ِل‬ ‫ِّل‬


‫َأ‬ ‫الَّل َّم اْغ ِف َلَنا ِلْل ْؤ ِمِن ا ْؤ ِم َناِت ا ِلِم ا ِل اِت‬
‫ْف‬
‫َو ُملْس َني َو ُملْس َم َو َبَنْي ُق ْو ْم َو ْص ْح َت‬ ‫ُه ْر َو ُم َنْي َو‬
‫ِه‬ ‫ُمل‬
‫ِنِه‬
‫َبْي ْم َو اْنُصْر ُه ْم َعَلى َعُد ِّو َك َو َعُد ِّو ْم‬
‫الِّد‬ ‫ا‬ ‫ْعَد‬‫َأ‬ ‫َك‬‫َئ‬ ‫ا‬ ‫ْعَد‬‫َأ‬ ‫ِّم‬ ‫الَّل َّم َأِعَّز اِإْل َال اْل ِلِم َأِذَّل الِّش َك اْل شِر ِك‬
‫َء ْيَن‬ ‫َد‬
‫ْر َو ُم َنْي َو ْر‬ ‫ْس َم َو ُمْس َنْي َو‬ ‫ُه‬
‫اَّل ِذ ي اَل ُّد ِن اْل ِم‬ ‫ْأ‬ ‫َأْن ِز ْل ِهِب‬ ‫ا‬ ‫ْق‬‫َأ‬ ‫ْل‬ ‫ِز‬ ‫ْل‬ ‫ِه‬ ‫الَّل َّم اِلْف َك ِلِم‬
‫ْو‬ ‫َق‬ ‫َع‬ ‫ُه‬ ‫َتُر‬ ‫َك‬ ‫ْم َب َس‬ ‫َمُه ْم َو‬ ‫َد‬ ‫َز‬ ‫ْم َو‬ ‫َبَنْي‬ ‫ُه َخ‬
‫ِم‬
‫اْلُم ْج ِر َنْي‬
‫الَّلُه َّم اْلَعِن الَك َف َر َة اَّلِذ ْيَن َيُصُّد ْو َن َعْن َس ِبْيِلَك َو ُيَك ِّذ ُبْو َن ُر ُس َلَك َو ُيَق اِتُلْو َن َأْو ِلَياَءَك‬

‫الَّلُه َّم ِإيَّاَك َنْع ُب ُد ‪َ ،‬و َل َك ُنَص ِّلي َو َنْس ُج ُد َو ِإَلْي َك َنْس َعى َو ْحَنِف ُد ‪َ ،‬نْر ُج ْو َر َمْحَت َك َو ْخَنَش ى‬
‫ِح‬
‫َعَذ اَبَك ‪ِ ،‬إَّن َعَذ اَبَك ِباْلُك ّف اِر ُمْل ٌق‬
‫ِم‬ ‫ِلِم‬
‫الَّلُه َّم اْنُصْر ِإْخ َو اَنَنا اْلُمْس َنْي اِإْل ْيُغْو َر اْلَم ْظُلْو َنْي يِف الِّص َنْي‬

‫الَّلُه َّم اْنُصْر ِإْخ َو اَنَنا اْلُم ْض َطَه ِدْيَن اْلَم ْظُلْو ِم َنْي يِف ُسْو ِر يَا‬
‫الَّل َّم اْن ِإ ا َنا اْل ْض َط ِد اْل ْظُل ِم يِف ُك ِّل َك اٍن‬
‫َم‬ ‫ُه ُصْر ْخ َو َن ُم َه ْيَن َم ْو َنْي‬
‫الَّلُه َّم اْنُصْر ُه ْم َنْص ًر ا ُمَؤ َّز ًر ا‪ ،‬الَّلُه َّم اْنُصْر ُه ْم َنْص ًر ا ُمَؤ َّز ًر ا‪ ،‬الَّلُه َّم اْنُصْر ُه ْم َنْص ًر ا ُمَؤ َّز ًر ا‬

‫الَّلُه َّم اْنُص ِر اْلُم َج اِه ِدْيَن ْيِف َس ِبْيِلَك ‪ ،‬الَّلُه َّم اْنُص ِر اْلُم َج اِه ِدْيَن ْيِف َس ِبْيِلَك ‪ ،‬الَّلُه َّم اْنُص ِر‬
‫ِل‬ ‫ِهِد‬
‫اْلُم َج ا ْيَن ْيِف َس ِبْي َك‬
‫الَّلُه َّم ِز ْد َن ا َو اَل َتْنُقْص َنا‪َ ،‬و َأْك ِر ْم َن ا َو اَل ِهُتَّن ا‪َ ،‬و َأْع ِط َن ا َو اَل ْحَتِر ْم َن ا‪َ ،‬و آِثْر َن ا َو اَل ُتْؤ ِثْر َعَلْيَن ا‪،‬‬
‫َو اْر ِض َنا َو اْر َض َعَّنا‬
‫ِص‬ ‫ِم‬ ‫ِت‬ ‫ِت ِم‬ ‫ِط‬ ‫ِم‬ ‫ِب‬ ‫ِإ‬
‫الَّلُه َّم يِّن َأُع وُذ ِر َض اَك ْن َس َخ َك َو ُمِبَعاَفا َك ْن ُعُقوَب َك َو ِبَك ْن َك اَل ُأْح ي َثَن اًء‬
‫َعَلْيَك َأْنَت َك َم ا َأْثَنْيَت َعَلى َنْف ِس َك‬
‫ِبِه َأ ِع‬ ‫ِلَك َّم ٍد َلى آِلِه‬ ‫ِد‬
‫َو ْصْح َمْج َنْي‬ ‫َو َص َّل الَّلُه َّم َو َس ِّلْم َو َباِر ْك َعَلى َعْب َك َو َرُسْو َحُم َو َع‬

Vous aimerez peut-être aussi