Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterdapatan Di Alam
1. Tembaga
Cu (Tembaga) merupakan salah satu unsur logam transisi yang berwarna cokelat kemerahan
dan merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Di alam,tembaga terdapat
dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk senyawa-senyawa, dan terdapat dalam bentuk biji
tembaga seperti (CuFeS2), cuprite (Cu2O), chalcosite (Cu2S),dan malasite (Cu2(OH)2CO3).
Tembaga dengan nama kimia Cupprum dilambangkan dengan Cu, unsur logam ini berbentuk
kristal dengan warna kemerahan. Dalam tabel periodik unsur-unsur kimia tembaga
menempati posisi dengan nomor atom (NA) 29 dan mempunyai bobot atom (BA) 63,546.
Unsur tambahan di alam dapat ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau dalam senyawa
padat dalam bentuk mineral. Dalam badan perairan laut tembaga dapat ditemukan dalam
bentuk persenyawaan ion seperti CuCO, CuOH, dan sebagainya.
Tembaga (Cu) mempunyai sistem kristal kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila
dilihat dengan menggunakan mikroskop bijih akan berwarna pink kecoklatan sampai
keabuan. unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, tetapi hanya sedikit saja yang
komersial. Pada endapan sulfida primer, kalkopirit (CuFeS 2) adalah yang terbesar, diikuti
oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan enargit(Cu3AsS4). Mineral tembaga
utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola(CuSi0 32HO), malasit (Cu2(OH)2CO3),
dan azurit (Cu3(OH)2(CO3)2).
2. PERAK
Perak adalah suatu unsur kimia dengan lambang Ag. Perak memiliki nomor atom 47. Ini
adalah logam transisi yang lembut, putih, dan berkilau. Logam perak memiliki konduktivitas
listrik, konduktivitas termal, dan reflektifitas tertinggi dan terbaik dibandingkan logam apa
pun. Logam ini ditemukan di kerak bumi dalam bentuk perak asli yang murni dan bebas
unsur. Perak adalah paduan dengan emas dan logam lainnya. Juga dalam mineral seperti
argentit dan klorargyrit. Kebanyakan perak merupakan produk sampingan dari pemurnian
tembaga, emas, timah, dan seng.
Perak merupakan salah satu logam mulia. Logam perak digunakan di banyak koin emas
batangan, terkadang bersamaan dengan emas. Padahal jumlahnya lebih banyak dibandingkan
emas. Perak jauh lebih sedikit jumlahnya dibandingkan logam asli. Kemurnian perak diukur
per mil. Paduan murni 94% adalah “halus 0,940”. Perak adalah salah satu dari tujuh logam
kuno. Perak memiliki peran jangka panjang di sebagian besar budaya manusia.
Selain sebagai mata uang dan sebagai media investasi, perak juga digunakan sebagai koin dan
emas batangan. Perak memainkan peran utama dalam panel surya , penyaringan air,
perhiasan, ornamen, peralatan makan dan perkakas bernilai tinggi. Istilah “peralatan perak”,
diberikan dalam konteks kontak dan konduktor listrik, pada cermin khusus, pelapis jendela.
Dalam katalisis reaksi kimia, perak merupakan pewarna pada kaca berwarna dan disimpan di
toko gula khusus. Senyawa perak digunakan dalam film fotografi dan sinar-X. Larutan encer
perak nitrat dan senyawa perak lainnya digunakan sebagai desinfektan dan mikrobiosida.
Perak ditambahkan pada perban dan pembalut luka, kateter, dan peralatan medis lainnya.
Sumber utama perak adalah bijihnya. Bijih tembaga, tembaga-nikel, timbal, dan timbal-seng.
Sejak 1546, kami telah memperoleh bijih ini dari Peru, Bolivia, Meksiko, Cina, Australia,
Chili, Polandia, dan Serbia. Peru, Bolivia dan Meksiko telah menambang perak. Mereka
masih menjadi produsen utama dunia. Tambang penghasil perak terbesar adalah Fresnillo
(Meksiko), Cannington (Australia), Antamina (Peru), Rudna (Polandia), San Cristóbal
(Bolivia), dan Penasquito (Meksiko). Beberapa proyek pengembangan tambang jangka
pendek terbaik hingga tahun 2015 adalah Pascua Lama (Chili), Navidad (Argentina),
Jaunicipio (Meksiko), Malku Khota (Bolivia), dan Hackett River (Kanada). Di Asia Tengah,
Tajikistan memiliki simpanan perak terbesar di dunia.
3. EMAS
Mineral emas yang terdapat di alam, umumnya dalam bentuk asli logam tunggal (native
gold)akan tetapi ada yang bersenyawa dengan logam lain seperti sylvanite (AgAuTe4) dan
kalvaleri (AuTe2) . Biji emas sering diketemukan pada batuan beku asam, beku intermediate,
beku basa seperti (granite, syenit, diorite) dan batuan sedimen. Pada batuan beku, emas
sebagian besar terbentuk karena proses hydrothermal dan proses meta somatik. Proses
hydrothermal menghasilkan endapan emas penggantian (replacement) dan pengisian rongga
(cavity 'illing) yang berbentuk urat mendatar(lode), urat tegak (vein) dan breksi.Keterdapatan
mineral emas pada batuan sering bergabung dengan mineral kwarsa (SiO2), pyrite(FeS2),
pasir besi (Fe2TiO3) dan mineral sulfida lainnya.Secara umum keterdapatan endapan emas
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
Endapan primer :
a) urat kwarsa (SiO2) mengandung emas pada formasi sabak sebelum tersier seperti di
Cikotok
b) urat tersier muda andesit, trachit dan rheolit
c) endapan kontak metamor'osa yang berhubungan dengan sulfide pyrite, chalcopyrite
galena dan sphalerit.
Endapan sekunder :
a) endapan alluvial pleistosin pada lapisan-lapisan sungai tua ditutupi oleh aglomerat
dan tufa
b) endapan alluvial yang berasal dari urat-urat kwarsa mengandung emas lebih tua tetapi
berasal dari urat-urat tersier. Bentuk dan besar butiran emas yang terdapat dialam
berbeda-beda dengan ukuran relatif jarang didapat diatas 0,01mm. Pada pusat
permukaannya, emas mempunyai struktur kristal kubus, berwarna kuning cerah dan
sangat berat dengan spesific gravity (berat jenis) 19,26.
4. Roentgenium
Roentgenium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Rg dan nomor atom 111. Ia adalah
sebuah unsur sintetis yang sangat radioaktif yang dapat dibuat di laboratorium tetapi tidak
ditemukan di alam. Isotop roentgenium paling stabil yang diketahui, roentgenium-282,
memiliki waktu paruh hanya 100 detik, meskipun roentgenium-286 yang belum dikonfirmasi
mungkin memiliki waktu paruh lebih lama sekitar 10,7 menit. Roentgenium pertama kali
dibuat pada tahun 1994 oleh Pusat Penelitian Ion Berat GSI Helmholtz di dekat Darmstadt,
Jerman. Nama unsur ini diambil dari nama fisikawan Wilhelm Conrad Röntgen (juga dieja
Roentgen), yang menemukan sinar-X. Hanya beberapa atom roentgenium yang pernah
disintesis, dan ia tidak memiliki aplikasi praktis saat ini.
Dalam tabel periodik, ia adalah sebuah unsur transaktinida blok-d. Ia adalah anggota dari
periode ke-7 dan ditempatkan ke dalam golongan 11, meskipun tidak ada percobaan kimia
yang telah dilakukan untuk mengonfirmasi bahwa ia berperilaku sebagai homolog yang lebih
berat dari emas di golongan 11 sebagai anggota kesembilan dari logam transisi deret 6d.
Roentgenium dihitung memiliki sifat yang mirip dengan homolognya yang lebih ringan,
tembaga, perak, dan emas, meskipun mungkin menunjukkan beberapa perbedaan dari
mereka. Roentgenium diperkirakan akan berwujud padat pada suhu kamar dan memiliki
penampilan metalik dalam keadaan biasa.
2. Sifat kimia