Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu :
Ivoni Susanti, M. Pd
DISUSUN OLEH:
(KELOMPOK 8)
TAHUN 2024
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul
"Kasih Sayang, Kewibawaan dan Tanggung Jawab dalam Pendidikan”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Berkat
bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan walaupun
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sepantasnya kami mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Ivoni Susanti, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Pedagogik.
Kelompok 8
1
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 6
A. Kesimpulan ............................................................................... 17
B. Saran ........................................................................................ 17
2
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas maka saya dapat menarik suatu permasalahan sebagai
berikut :
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun yang tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
Seorang anak tidak begitu peka apakah ia tinggal di gunung atau di hutan, jenis
pakaian apa yang dikenakan atau menu makanan apa yang dimakan, anak tidak
begitu peka tapi ia sangat peka dengan perasaan orang lain terhadapnya. Kasih
sayang merupakan suatu penyerahan diri secara total dari pendidik (orang dewasa)
tanpa pamrih kepada anak didik, dengan tujuan mencapai tujuan pendidikan, yaitu
kedewasaan. Dengan kasih sayang seorang pendidik menyerahkan seluruh
6
pribadinya demi kepentingan anak didik, dengan tanpa memikirkan pembalasan
apa yang diharapkan dari si anak.
Kasih sayang adalah kebutuhan setiap orang, maka kasih sayang sedemikan
dahsyat mempengaruhi kehidupan anak manusia. Anak-anak yang dibesarkan
dalam limpahan kasih sayang akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan kuat
dan memiliki ketajaman hati nurani. Dengan kasih sayang yang diberikan oleh
orang tua kepada anaknya, anak nantinya akan mampu memperlakukan orang lain
dengan penuh kecintaan. Ketika ia dewasa ia akan belajar mencintai istriya, anak-
anaknya, sahabat, dan masyarakat disekitarnya dengan maksimal. Manusia yang
dicintai akan membalas kasih sayang orang yang mencintainya. Karena manusia
itu pada dasarnya sangat mencintai dirinya, maka ia juga akan mencintai orang
yang mencintai dirinya dan memandang dengan pandangan yang positif. Begitu
pula anak-anak yang tumbuh dalam lautan kasih sayang orangtuanya akan
memandang orangtuanya sebagai manusia yang baik, bisa dipercaya dan patut
didengar. Orangtua yang mencintai anaknya akan lebih banyak manuai sukses
dalam mendidik anak-anaknya.
7
Kasih sayang orangtua memang penting tapi kalau terlalu berlebihan akan
mendatangkan akibat yang tidak diharapkan. Kasih sayang itu seperti air atau
makanan kalau diberikan dengan ukuran yang tepat dan dengan jumlah yang tepat,
maka anak memberikan hasil yang maksimal, tapi kalau tidak demikian akan
berubah menjadi sesuatu yang tidak baik. Kasih sayang yang terlalu berlebihan
untuk anak-anak adalah pengkhianatan.
Anak-anak itu bukan mainan orangtua, tapi ia adalah manusia yang masih kecil
yang harus dididik untuk menyongsong masa depannya. Orangtua harus sadar
bahwa, suatu hari mereka akan lepas dari mereka. Anak-anak juga tidak
selamanya anak-anak. Mereka akan tumbuh menjadi dewasa dan harus bergaul
dalam kehidupan sosial akan mengalami hal-hal yang menyenangkan,
menyedihkan, menyengsarakan dan membahagiakan.
Sebagai orangtua yang baik, mereka harus mempersiapkan sesuatu untuk masa
depan anak-anak mereka. Mereka harus dididik supaya menjadi manusia yang
tangguh di hari esok. Jangan membiarkan mereka menjadi anak-anak yang tidak
berdaya, lemah dan selalu mengiba-iba uluran tangan orang lain.
8
tempat bertanya, mengadu, meminta pendapat, berkeluh kesah, curhat, berlindung
dan posisi lainnya dalam diri seorang anak didik.
Beberapa hal yang mungkin terjadi apabila guru tidak berhati-hati dalam
menyampaikan pengetahuan :
1). Akan merusak jalinan kasih sayang di antara guru dan anak didik.
2).Anak akan belajar pada sumber lain yang apabila tidak di bimbing tidak
menutup kemungkinan menghasilkan perilaku yang tidak di harapkan.
3).Kurangnya bimbingan dari guru sebagai pendidik akan menumbuhkan perilaku
yang tiak bertanggung jawab atas perbuatannya.
10
Pengenalan dan pengakuan kewibawaan membutuhkan bahasa, sehingga
pengenalan dan pengakuan wibawa itu berjalan sejajar dengan tumbuhnya bahasa
pada kanak-kanak. Bahasa merupakan tempat pertemuan antara pendidik dan
peserta didik. Dengan bahasa, peserta didik dapat mengerti apa arti anjuran dan
larangan dari pendidik, sehingga dengan demikian dapatlah dikenal dan diakui
berwibawa.
1. Makna kewibawaan
Ciri utama yang seharusnya dimiliki oleh seorang pendidik yaitu adalah
adanya kewibawaan yang terpancar dari dirinya terhadap anak
didik. Kewibawaan adalah suatu pengaruh yang diakui kebenaran dan
kebesarannya, bukan sesuatu yang memaksa. Kewibawaan harus berbanding
dengan ketidak berdayaan anak didik, jika pendidik kemampuannya tidak berbeda
dengan anak didik, maka kewibawaan seorang pendidik tersebut akan sukar
ditegakan. Dengan demikian kewibawaan seorang pendidik akan diakui apabila
pendidik mempunyai kelebihan dari anak didik baik sikap, pengetahuan maupun
ketrampilannya.
11
Pendidik harus memiliki kewibawaan dimata anak didik, karena anak
didikmembutuhkan perlindungan, bantuan, bimbingan, dan lain sebagainya dari
seorang pendidik dan seoarang pendidik harus bersedia untuk memenuhinya.
Kewibawaan adalah suatu daya memengaruhi yang terdapat pada seseorang,
sehingga orang lain yang berhadapan dengan dia, secara sadar dan suka rela
menjadi tunduk dan patuh kepadanya. Jadi barang siapa yang memiliki
kewibawaan, akan dipatuhi secara sadar dengan tidak terpaksa, dengan tidak
merasa diharuskan dari luar, dengan penuh kesadaran, keinsyafan, tunduk, patuh,
menuruti semua yang dikehendaki oleh pemilik kewibawaan itu.
b. Kasih sayang
Kasih sayang mengandung dua makna yakni penyerahan diri kepada yang
di kasih sayangi dan pengendalian terhadap yang di sayangi.dengan penyerahan
12
diri,pada pendidik timbul kesediaan untuk berkorban berupa pengabdian dalam
bekerja pengendalian terhadap yang di sayangi agar anak didik tidak berbuat
sesuatu yang merugikan dirinya.
c. Kemampuan mendidik
Kemampuan mendidik dapat dikembangkan melalui beberapa cara
diantaranya pengkajian terhadap ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan ,
mengambil manfaat daripengalaman kerja dll.
13
diberikan sebelum anak berusia 3 tahun, ini disebut dengan pendidikan
pendahuluan.
Jika anak sudah dapat mengakui kewibawaan pendidik, maka saat itulah dapat
dimulai pendidikan dan pengenalan norma yang sesungguhnya. Anak bukan
sekedar harus berbuat sesuai dengan norma secara paksa tanpa mengetahui
normanya, melainkan norma itu sendirilah yang diperkenalkan kepada perdik.
Maka dari itu, pendidik harus menjadikan diri sendiri menjadi perwujudan norma
itu sendiri. Selain itu, ada atau tidaknya pendidik sangat mempengaruhi sifat
perdik menghadapi norma.
15
kecakapan yang dimiliki digunakan untuk menjalankan kejahatan terhadap
bangsanya, masyarakatnya atau menjadi manusia yang tidak bertanggung jawab.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kasih Sayang, Kewibawaan, dan Tanggung Jawab Pendidikan, merupakan
ruh dari pendidikan, tidak dapat di pisahkan satu sama lainya . ketiga hal
tersebut dapat dikatakan merupakan prasyarat dalam melaksanakan pendidikan.
Pada praktiknya, ternyata menerapkan kasih sayang, kewibawaan, dan tanggung
jawab dalam proses pendidikan tidak mudah, banyak hambatan dan kendala
yang dihadapi pendidik, baik berkaitan dengan pemahaman maupun kemampuan
pendidik.
B. SARAN
Kita sebagai calon pendidik hendaknya mempunyai rasa kasih sayang karena
tanpa kasih sayanag anak akan berkembang menurut kemauanya sendiri, maka
dari itu seorang calon pendidik harus mempunyai rasa kasih sayang terhadap
anak didiknya. Seorang guru harus memilki kewibawaan tapa kewibawaan
pendidik akan kehilangan kepercayaan dari anak didiknya. Seorang pendidik
harus memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugasnya sebagi guru
yaitu mendidik dan mengajar anak-anak yang telah dipercayakan orang tua anak
kepadanya.
17
DAFTAR PUSTAKA
18