Vous êtes sur la page 1sur 5

PENGARUH PROPOFOL DOSIS SUB HIPNOTIK SEBAGAI

PROFILAKSIS ANTIEMETIC TERHADAP POST OPERATIVE


NAUSEA VOMITING (PONV) PADA PASIEN DENGAN
GENERAL ANESTHESIA

USULAN PENELITIAN

Oleh:

Alamsyah Tenggara

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu teknik anestesi yang cukup dikenal dan sering dilakukan

adalah anestesi umum (general anesthesia). Teknik anestesi ini dapat

menyebabkan perubahan reversible pada keadaan fisiologis seperti kehilangan

kesadaran, anti nyeri (analgesia), derajat relaksasi otot (imobilisasi), dan

kehilangan memori sementara (amnesia). Banyak jenis operasi yang

menggunakan teknik anestesi umum seperti operasi-operasi mayor dan bahkan

untuk operasi yang bersifat emergensi. Teknik ini dapat digunakan untuk operasi

di regio tubuh manapun, misalkan pada bagian abdomen, toraks, dan otak.

Pada anestesi umum dapat digunakan berbagai jenis obat anestesi yang

dibagi bedasarkan rute masuknya obat meliputi agen inhalasi, agen intravena

dan kombinasi antar kedua agen tersebut. Dalam anestesi umum harus tercapai

keseimbangan antar hipnotik, hilangnya rasa nyeri dan hilangnya reflex maka

dibutuhkan agen obat dari kelas lainnya seperti agen analgesik, muscle relaxant

dan sedative. Efek dari agen obat tersebut dapat menimbulkan depresi yang

meluas pada otak dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter inhibitorik dan

menurunkan aktivitas neurotransmitter eksitatorik. Keadaan yang tejadi akibat

administrasi obat anestetik umum ke dalam tubuh meliputi hilangnya kesadaran,

amnesia, analgesia, dan imobilitas, masing-masing dimediasi oleh efek pada

reseptor neurotransmitter dan jalur neuron yang berbeda-beda. Namun di sisi

lain, anestesi umum juga memiliki beberapa efek samping yang dapat membuat

pasien tidak nyaman setelah operasi seperti kejadian mual muntah, nyeri, agitasi,

delirium, obstruksi jalan napas, dan hipotermia. Mual dan muntah pasca operasi
atau post operative nausea and vomiting (PONV) merupakan efek anestesi

umum yang sering dilaporkan bersama dengan nyeri pasca operasi.

PONV adalah suatu kondisi yang tidak menyenangkan, seringkali

merupakan efek samping yang kurang diperhatikan bahkan diabaikan dari

anestesi dan pembedahan. Meskipun tingginya rasa takut pasien terhadap nyeri

setelah operasi, pasien masih menganggap PONV sebagai masalah yang cukup

serius dari komplikasi anestesi. Ketika pasien ditanya tentang permasalahan

utama yang menjadi pertimbangan operasi atau tidak, 22% dari 800 pasien

dalam sebuah penelitian memberi PONV tingkat pertimbangan tertinggi selain itu

pasien juga mempertimbangkan ketakutan lain seperti 34% khawatir akan

terjadinya nyeri pasca operasi dan 24% khawatir akan terbangun selama operasi.

Kejadian PONV setelah anestesi umum hingga 30% ketika adanya penggunaan

anestesi inhalasi tanpa diberikan profilaksis. Di penelitian Rusch et al

menyatakan kejadiannya diperkirakan menjadi 40 sampai 60% dari semua

intervensi bedah dikarenakan pengaruh dari berbagai macam factor yang

mempengaruhi PONV mulai patient-dependent, anesthesia-dependent, surgery

dependent, hinggal hal general seperti penggunaan opioid. Ini menjadikan PONV

salah satu keluhan yang paling umum yang dirasakan pasien setelah operasi

dengan teknik anestesi umum, hal ini juga dirasakan bersamaan dengan nyeri

pasca operasi. Hanya sekitar 0,18% populasi pasien yang resisten terhadap

PONV. Beberapa komplikasi medis lain yang juga mengiringi PONV seperti risiko

pneumonitis aspirasi, luka operasi yang terbuka kembali, perdarahan, hipertensi,

dan peningkatan tekanan intracranial yang mana menyebabkan kebutuhan

pemantauan pasca operasi tambahan lalu terjadinya penundaan kepulangan

pasien sehingga menyebabkan biaya perawatan yang lebih tinggi. Morbiditas lain

yang biasanya juga didapatkan pada pasien yang mengalami PONV termasuk;
dehidrasi, gangguan elektrolit, gangguan dengan nutrisi dan, lebih jarang, ruptur

esofagus.

Profilaksis dengan antiemetik telah terbukti mengurangi kejadian PONV

dalam prosedur pembedahan oleh 15-30%. Banyak sekali antiemetik telah

dipelajari untuk pencegahan PONV dengan berbagai tingkat keberhasilan.

Khasiatnya metoclopramide sebagai antiemetik tidak diragukan lagi. Anestesia

menggunakan propofol diketahui memiliki resiko emetik yang rendah dan sifat

antiemetiknya telah diketahui. Ketika sifat antiemetic-nya ditemukan efektif oleh

beberapa penelitian, namun pada beberapa penelitian mengatakan sebaliknya.

Ada juga jenis anesthesia menggunakan metode Total Intra Venous Anesthesia (

TIVA) yang mana telah banyak terbukti mengurangi resiko PONV secara

signifikan bahkan beberapa studi menyatakan perlunya penggunaan TIVA pada

pasien yang memiliki resiko tinggi PONV. Dari berbagai macam metode untuk

mengurangi kejadian dan derajat keparahan PONV beserta berbagai kelebihan

dan kekurangan, pada penelitian ini diharapkan memberikan pilihan alternatif

untuk mengatasi terjadinya PONV pada operasi general anesthesia dengan

pemberian propofol dosis sub hipnotik sebagai profilaksis.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah pemberian propofol dosis sub hipnotik sebagai profilaksis

antiemetik dapat mengurangi kejadian post operative nausea vomiting (PONV)

pada pasien dengan general anesthesia?


1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian propofol dosis sub hipnotik

sebagai profilaksis antiemetic dapat mengurangi kejadian post operative nausea

vomiting (PONV) pada pasien dengan general anesthesia.

1.3.2 Tujuan Khusus

1 Untuk membuktikan ada atau tidak pengaruh pemberian propofol

dosis sub hipnotik sebagai profilaksis antiemetic terhadap

pengurangan kejadian post operative nausea (PONV) pada pasien

dengan general anesthesia.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

rujukan tambahan dalam penelitian lanjutan tentang pengaruh pemberian

propofol dosis sub hipnotik sebagai profilaksis antiemetic terhadap post

operative nausea vomiting (PONV) pada pasien dengan general

anesthesia.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran kepada klinisi untuk

dapat menjadikan propofol dosis sub hipnotik sebagai alternative

pilihan profilaksis terhadap kejadian post operative nausea vomiting

(PONV).

Vous aimerez peut-être aussi