Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
3 Fisiologi Respirasi
Proses respirasi dibagi atas tiga tahap utama yaitu ventilasi, difusi dan
perfusi. Ventilasi berkaitan dengan masuk dan keluarnya udara antara alveolus dan
dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel. Dampak
napas. Peningkatan usaha napas dan densitas gas akibat penyelaman akan
melalui sistem ventilasi dan sirkulasi tubuh. Tekanan parsial oksigen di udara bebas
sekitar 150 mmHg. Setelah melewati saluran napas, tekanan parsial oksigen
kembali turun di alveolus karena ada komponen karbon dioksida di alveolus sekitar
parsial oksigen dari vena, yang awalnya sekitar 40-45 mmHg, di arteri tekanan
parsial oksigen akan menjadi 90-95 mmHg. Oksigen akan dikirimkan bersama darah
plasma sel, tekanan oksigen menjadi sekitar 20-25 mmHg dan tekanan parsial
oksigen di mitokondria menjadi 1-10 mmHg. Di sistem darah vena, tekanan parsial
oksigen adalah sekitar 40-50 mmHg yang akan kembali ke paru-paru dan memulai
CO2 sebagai hasil metabolisme memiliki tekanan parsial sekitar 40-45 mmHg
yang dikirimkan ke paru-paru dan akan mengalami difusi dan diekskresikan melalui
udara yang dikeluarkan sekitar 35-40 mmHg. Transportasi oksigen dalam darah
terjadi dalam dua bentuk, yaitu terikat pada hemoglobin/Hb dan terlarut. Sementara
itu, transportasi karbon dioksida dalam darah terjadi dalam tiga bentuk, yaitu: ion
karbonat (yang paling banyak), terlarut, dan terikat pada Hb. Sebagian besar
oksigen yang berdifusi akan terikat oleh Hb, dan setiap molekul Hb mengikat 4
molekul O2. Jumlah/fraksi dalam persentase oksigen yang terikat pada Hb diwakili
Di paru-paru, oksigen (O2) lebih mudah terikat pada hemoglobin (Hb) karena
terhadap CO2, sehingga CO2 lebih mudah untuk dikeluarkan. Proses ini dikenal
yang bereaksi dengan H2O, kemudian terurai menjadi H+ dan HCO3-, sehingga
Selain itu, CO2 yang terikat pada hemoglobin mengurangi afinitas hemoglobin