Vous êtes sur la page 1sur 15

Nama : Anggina Aulia

NIM : 2223141016
Kelas : C
Prodi : pendidikan seni tari

Jawab :

1. Beberapa teori tentang pembentukan tata surya

1. Teori Planetesimal: Teori Planetesimal


dikemukakan oleh Ray Moulton, seorang ahli
astronomi Amerika Serikat bersama dengan
rekannya Thomas C. Chamberlain, seorang
ahli geologi, Mereka berpendapat hipotesis ini
bertitik tolak belakang dari pemikiran yang
sama dengan teori nebula. Perbedaannya
terletak pada asumsi bahwa terbentuknya
planet-planet itu tidak harus dari satu badan,
tetapi diasumsikan melintasnya bintang lain
yang kebetulan ketika sedang lewat jarak
antara Matahari dengan bintang lain jaraknya
pendek. Kabut gas dari sebagian bintang lain
terpengaruh oleh gravitasi matahari dan
setelah mendingin terbentuklah benda-benda
yang disebut planetesimal. Karena daya tarik-
menarik antar benda itu
sendiri. benda-benda kecil tersebut akan
bergumpal menjadi besar dan panas. Hal ini
disebabkan oleh tekanan akibat akumulasi dari
massanya. Teori ini dapat menjawab
pertanyaan mengapa ada satelit-satelit di
Jupiter maupun pada Saturnus mempunyai
orbit yang berlawanan seperti dikutip dari buku
Ilmu Alamiah Dasar oleh Drs. Abdullah Aly.

• kelebihan : Kelebihan teori planetesimal


yaitu memberikan penjelasan secara teoritis
dan masuk akal sehingga dapat diterima
akal dan logika. Dengan begitu, teori ini
menjadi teori yang cukup mudah diterima di
kalangan ilmuwan.

•kekurangan : Gas seharusnya terpancar ke


seluruh angkasa bukan membentuk
padatan di sekitar matahari.

2. Teori Pasang Surut (Tidal): Teori ini


dikemukakan oleh James Jeans dan Harold
Jeffrey pada 1918, mengutip dari buku Explore
Geografi Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X oleh
Dra. Sri Wijayanti, M. Pd. Mereka berpendapat
terbentuknya planet-planet dan anggota lainnya
berawal dari bintang besar yang mendekati
Matahari dengan jarak pendek bahkan nyaris
bersinggungan. Oleh karena begitu dekatnya
jarak matahari dengan bintang besar
menyebabkan tertariknya lidah Matahari atau
filamen gas Matahari menjulur panjang dan
merentang ke arah bintang besar yang
berbentuk cerutu, Filamen inilah yang
membentuk sebuah planet, mulai dari planet
yang terdekat dengan matahari sampai dengan
planet yang terjauh dari matahari. Bintang
besar yang mendekati matahari bergerak
menjauh sehingga keberadaan bintang besar
sudah tidak berpengaruh terhadap planet-
planet yang terbentuk.
• Kelebihan : Banyak ilmuwan dan astronom
yang setuju dan menerima teori ini karena
masih masuk akal dan nalar manusia

• Kekurangan : zat yang dilepaskan oleh


matahari dalam bentuk gas sangat panas.
Oleh karena itu, sangat sulit untuk
memadat, mendinginkan, dan berputar
secara teratur di orbit.

3.. Teori Bintang Kembar : Teori bintang kembar


dikemukakan oleh ahli astronomi dari Inggris,
Fred Hoyle Lyttleton, pada tahun 1956 seperti
dikutip dari buku Geografi: Jelajah Bumi dan
Alam Semesta oleh Hartono. Lyttleton
berpendapat tata surya berasal dari gabungan
bintang kembar, Pada mulanya Matahari
merupakan bintang kembar yang satu dengan
lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa,
melintas bintang lain dan menabrak salah satu
bintang kembar yang kemudian
menghancurkannya menjadi bagian-bagian
kecil yang terus berputar dan mendingin
menjadi planet-planet dan benda-benda lain
yang mengelilingi bintang tetap bertahan, yaitu
matahari.

• Kelebihan : teori ini dapat diterima oleh


banyak ilmuwan serta para ahli astronomi.
• kekurangan : bintang kembar yang
ditemukan pada penelitian tersebut
dijelaskan tidak memiliki bentuk atau ukuran
yang terlalu besar hingga bisa disamakan
dengan ukuran matahari.

4. Teori Ledakan Dahsyat (The Big Bang): Teori


pembentukan tata surya ini pertama kali
dikemukakan oleh kosmolog Abbe
Lemaitre, pada tahun 1920-an seperti dikutip
dari buku Geografi: Menyingkap Fenomena
Geosfer oleh Ahmad Yani. Teori Big Bang
berpendapat alam semesta ini awal mulanya
dari gumpalan superatom raksasa yang isinya
tidak bisa dibayangkan tetapi kira-kira seperti
bola api raksasa yang suhunya 10 milyar
sampai 1 triliun derajat celcius. Gumpalan dari
super atom raksasa ini meledak sekitar 15
milyar tahun yang lalu. Hasil dentuman dahsyat
tersebut menyebar menjadi awan dan
hidrogen. Setelah berumur ratusan tahun, debu
dan hidrogen tersebut membentuk bintang-
bintang dengan ukuran yang berbeda-beda.
Seiring dengan terbentuknya bintang-bintang,
diantara bintang. bintang tersebut berpusat
membentuk kelompoknya masing-masing yang
kemudian disebut dengan galak.

• kelebihan : dianggap paling masuk akal


• kekurangan : Keraguan Alam Semesta
yang Meledak

menurut saja teori ledakan dahsyat (the big


bang) yang lebih relevan, karena pembentukan
tata surya pastinya didukung oleh terbentuknya
suatu benda yang terpecah menjadi awan dan
hidrogen, dan menyatu menjadi satu bagian.
dan lama kelamaan dari pecahan tersebut
terbentuk suatu ruang didalaminya seperti tata
surya dan membentuk seperti bulan dan planet
lainnya.
2. Planet plenet dalam tata surya

1. Merkurius
Merkurius, planet terkecil di Tata Surya
dengan diameter 4879 km di katulistiwa,
terdiri dari 70% logam dan 30% silikat.
Kepadatannya 5,43 g/cm3, sedikit di bawah
Bumi, tetapi lebih padat jika tidak
memperhitungkan efek gravitasi.
2. Venus
Atmosfer Venus terdiri dari 96,5% karbon
dioksida dan 3,5% nitrogen, mengakibatkan
perbedaan yang signifikan di permukaannya
dibandingkan Bumi. Venus memiliki
diameter 12.092 km, hanya 650 km lebih
kecil dari Bumi, dan massanya sekitar
81,5% dari Bumi.
3. Bumi
Bumi memiliki lapisan-lapisan yang berbeda
seperti inti luar dan dalam, serta litosfer dan
astenosfer. Litospher adalah lapisan atas
yang terdiri dari kerak dan bagian atas
mantel, di mana terjadi tektonika lempeng.
4.Mars
Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari
jari-jari Bumi. Planet ini memiliki kepadatan
yang lebih rendah daripada Bumi, dan
hanya memiliki sekitar 15% volume dan
11% massa Bumi. Luas permukaannya lebih
kecil daripada wilayah darat di Bumi.
5.Jupiter
Jupiter terdiri dari inti padat, lapisan
hidrogen metalik dengan sedikit helium, dan
lapisan luar yang terdiri dari hidrogen
molekuler.
6.Saturnus
Saturnus terdiri dari hidrogen dan helium
dan memiliki bentuk sferoid pipih akibat
rotasinya. Meskipun tidak memiliki
permukaan padat, Saturnus diduga memiliki
inti yang padat. Gravitasi permukaannya di
khatulistiwa lebih tinggi daripada di kutub
dan kecepatan lepasnya jauh lebih tinggi
daripada Bumi.
7. Uranus
Uranus memiliki massa sekitar 14,5 kali
massa Bumi dengan kerapatan 1,27 g/cm³,
menjadikannya planet raksasa paling ringan
dan paling tidak padat kedua setelah
Saturnus, terdiri dari beragam es seperti air,
amonia, dan metana, sedangkan hidrogen
dan helium hanya menyusun sebagian kecil.
8. Neptunus
Neptunus memiliki massa sebesar
1,0243×1026 kg, setara dengan tujuh belas
kali massa Bumi dan 1/19 kali massa
Jupiter. Planet ini memiliki gravitasi
permukaan yang lebih besar daripada Bumi,
kecuali Jupiter.

3. Pesebaran flora dan fauna

Persebaran flora di dunia ini dipengaruhi oleh


beberapa faktor, seperti suhu, sinar matahari,
kelembapan udara, angin, dan curah hujan.
Persebaran flora di dunia juga dipengaruhi oleh
kondisi tanah, seperti keasaman, tekstur,
kemiringan, dan ketinggian.

4. Teori bioginesis

Teori abiogenesis menyatakan


bahwa kehidupan berasal dari
senyawa anorganik ataupun benda mati.
Sedangkan, menurut teori biogenesis
kehidupan berasal dari makhluk hidup lain
bahwa sel hidup tidak berasal dari benda mati.
Teori abiogenesis runtuh karena percobaan
yang dilakukan oleh Louis Pasteur. Peneliti
tersebut mematahkan teori abiogenesis dengan
melakukan percobaan. Hasil percobaan Louis
Pasteur disebut Omne vivum ex vivo, bahasa
latin yang jika diartikan yaitu semua kehidupan
berasal dari kehidupan.

5. Interaksi

1. Antar komunitas
Komunitas yang saling berdekatan akan
menciptakan suatu interaksi (hubungan
timbal balik). Salah satu contoh dari
interaksi antar komunitas dalam ekosistem
adalah adanya interaksi komunitas sawah
dengan komunitas sungai.
2. Antar populasi
Populasi merupakan gabungan individu-
individu sejenis pada suatu daerah tertentu.
Ini bisa merupakan populasi manusia,
populasi hewan, bisa juga populasi
tumbuhan. Sebagai contoh, semua bunga
mawar yang terletak di sekeliling taman
bunga, atau semua kambing yang berada di
padang rumput.
3. Antar organisme
Interaksi antar organisme adalah hal yang
mutlak terjadi, karena pada dasarnya
individu/spesies tidak akan pernah bisa
lepas dari individu lainnya atau dengan kata
lain individu/spesies pasti membutuhkan
individu lainnya.
6. Jaring jaring makanan yang ada di
sekitar kita

Rumpur/ dedaunan -> ulat -> ayam /


bebek -> manusia

Vous aimerez peut-être aussi