Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing:
Disusun oleh :
2. M. FAUZI : 12330213280
FAKULTAS USHULUDDIN
2023/2024
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………...3
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………
3
C. Tujuan……………………………………………………………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………4
A. Tafkhim……………………………………………………………………………………5
B. Taqrir……………………………………………………………………………………...6
C. Lafaz Jalalah………………………………………………………………………………
7
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………10
B. Saran……………………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari sangat banyak dijumpai seorang yang membaca Al-
Qur’an dengan asal-asal an, padahal sudah pasti jika sesorang salah sedikit saja dalam
membaca Al-Qur’an, maka akan dapat merubah makna sesungguhnya dari Al-Qur’an itu
sendiri.
Ilmu tajwid memberikan aturan untuk membantu mempermudah umat Islan non-Arab
agar bisa membaca lafazh-lafazh Arab dengan cara yang benar. Tujuannya adalah agar
tidak terjadi kesalahan pelafalan yang berakibat pada kesalahan makna.
Makalah ini kami buat khususnya untuk para remaja muslim yangt gemar membaca
Al-Qur’an agar dapat berhati-hati lagi dalam membaca Al-Qur’an khususnya dalam
hukum bacaan ra’ dan lafaz jalalah. Oleh sebab itu, dengan di buatnya makalah ini,
diharapkan agar dapat memperbaiki car abaca sesorang dalam membaca Al-Qur’an lebih
baik lagi, khususnya dalam hukum bacaan ra’ dan lafaz jalalah yang tafkhim, tarqiq
maupun jawazul wijhain karena apabila kita membicarakan huruf tafkhim ( huruf-huruf
yang di baca tebal ) tentunya kita harus membicarakan huruf tarqiq ( huruf-huruf yang di
baca tipis ) boleh di baca tebal dan bvoleh di baca tipis (jawazul wijhain). Adapun
mengenai penjelasan lebih detail akan di bahas dalam materi selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahuin tentang hukum Ra’
b. Untuk mengetahui tentang Lafaz Jalalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hukum Ra’
Al-qur’an dengan tajwid adalah fardhu ‘ain artinya bagi seorang pun yang mukallaf baik
laki-laki atau pun perempuan harus membaca Al-qur’an dengan tajwid kalau tidak maka dia
berdosa, hal ini berdasarkan Al-qur’an dan As-sunnah dan ucapan para ulama.
B. PEMBAHAGIAN HUKUM RA
Berdasarkan tata cara dalam makhrajal huruf (tempat-tempat keluarnya huruf) dan sifat-
sifat yang dimilikinya, bacaan ra dibagi menjadi dua macam. yaitu:
a) Pengertian Tafkhim
Tafkhim merupakan masdar dari fakhkhama yang berarti menebalkan. Sedang yang
dimaksud dengan bacaan tafkhim adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara
atau bacaan tebal.
Pada pengertian itu dapat disimpulkan, bahwa bacaan-bacaan tafkhim itu menebalkan
huruf tertentu dengan cara mengucapkan huruf tertentu dengan cara mengucapkan huruf di bibir
(mulut) dengan menjorokkan ke depan, bacaan tafkhim kadang-kadang disebut sebagai isim
maful mufakhkhamah.
b). Bacaan Tafkhim
Huruf hijaiyah yang wajib dibaca tafkhim terdapat tujuh huruf, yaitu huruf isti'la yang
berkumpul pada kalimat ( ) kesemuanya harus dibaca tebal. Ra' Tafkhim adalah cara membaca
huruf ra dengan tafkhim (tebal).1
Contoh bacaan :
Contoh bacaan :
َناٌر َح اِمَيٌة
Contoh bacaan :
1
sumber: kemenag.go.i
Q.S. Al- fill ayat 3
Contoh bacaan :
33. padahal (orang-orang yang berdosa itu), mereka tidak diutus sebagai penjaga (orang-orang
mukmin).
Tarqiq merupakan bentuk masdar dari raqqaqa yang berarti menipiskan. Sedang yang
dimaksud dengan bacaan tarqiq adalah membunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara atau
bacaan tipis. b. Pada pengertian itu tampak, bahwa turqiq menghendaki adanya bacaan yang tipis
dengan cara mengucapkan huruf di bibir (mulut) agak mundur sedikit dan tampak agak meringis.
Bacaan tarqiq kadang-kadang disebut sebagai isim maf'ulnya, yakni muraqqaqah.
2
sumber: kemenag.go.id
5
Contoh bacaan :
َو َأِقيُم و۟ا ٱلَّص َلٰو َة َو َء اُتو۟ا ٱلَّز َكٰو َةۚ َو َم ا ُتَقِّد ُم و۟ا َأِلنُفِس ُك م ِّم ْن َخْيٍر َتِج ُدوُه ِع نَد ٱِهَّللۗ ِإَّن ٱَهَّلل ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َبِص يٌر
Artinya: Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
b. Ro' sukun dan sebelumnya huruf yang berharakat kasroh sesudah nya bukan huruf isti'a
Contoh bacaan :
Contoh bacaan :
d. Ro' karena diwaqafkan dan sebelumnya huruf mati selain ya' yang sebelumnya ada kasroh
Contoh bacaan :
3
sumber: kemenag.go.id
6
Q.S. Al-Fajr ayat 5
Adakah pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) bagi orang-
orang yang berakal?4
3 LAFADZ JALALAH
Lafadz jalalah atau Lam Jalalah adalah hukum tajwid yang berlaku untuk membaca lafal
Allah ( ) هللا. Sering juga disebut Lam Jalalah atau Al-Jalalah. Ciri-ciri Alif Lam Jalalah, pada
mushaf standar Indonesia, ditandai dengan Alif Kecil di atas tanda Tasydid pada huruf Lam,
simbol yang sama seperti hukum Mad Thobi’i. Dan kadar panjang bacaannya adalah 2 harakat.
Namun apabila berhenti (waqaf) boleh dibaca 2, 4 atau 6 harakat.
1. Tafkhim
Tafkhim artinya tebal, sehingga suara yang keluar tidak seperti bunyi "a" tetapi
mendekati bunyi "o" sedang posisi lidah terangkat sambil menekan suara dengan cukup kuat.
Pada saat mengucapkannya mulut seolah penuh dengan suara tersebut. Dan jika didahului huruf
yang berharakat fathah atau dhammah seperti.
Contoh:
4
sumber: kemenag.go.id
7
Allah tempat meminta segala sesuatu.
5
اَل ُيَؤ اِخ ُذ ُك ُم ُهّٰللا ِبالَّلْغ ِو ِفْٓي َاْيَم اِنُك ْم َو ٰل ِكْن ُّيَؤ اِخ ُذ ُك ْم ِبَم ا َك َسَبْت ُقُلْو ُبُك ْم ۗ َو ُهّٰللا َغ ُفْو ٌر َحِلْيٌم
Terjemahan
Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum
kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun. 6
2. Tarqiq
Tarqiq (tipis),Cara membaca tarqiq yaitu dengan menarik bibir sedikit mundur sehingga menjadi
agak meringis, lam tarqiq cara membacanya dibagi menjadi dua
yaitu:
Dalam perkataan ِهَّللاharus dibaca tipis jika didahului huruf yang berharokat kasroh
Contoh:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum bacaan ra’ dan lafaz jalalah terbagi 3, yaitu : tafkhim, tarqiq, dan jawazun
wijhain. Tafkhim bermakna tebal, tarqiq bermakna tipis, sedangkan jawazun wijhain
bermakna tebal dan tipis.
Lafaz jalalah dibaca tafkhim pada 2 keadaan : (1) Lam jalalah yang berada di
awal kalimat, setelah harakat fathah, atau setelah harakat dhammah, (2) lam jalalah
berada di tengan setelah huruf dhammah di baca tebal.
Lam jalalah di baca tarqiq hanya dalam satu keadaan, yaitu : apabila lam jalalah
brada setelah harakat kasrah.
B. Saran
Sudah selayaknya bagi setiap muslim khususnya para pelajar dalam bidang agama
untuk mengetahui tentang pembagian lafaz jalalah dan ra’ agar dapat membaca Al-
Qur’an sesuai akidahnya. Maka dengan di tulis makalah ini, saran kami kepada para
pembaca adalah agar pembaca dapat membacanya dengan sebenar-benarnya, sehingga
dapat menambah wawasan mengenai ilmu tajwid dan tahsin, agar lebih dapat
memperbagus bacaan Al-Qur’an.
10
DAFTAR PUSTAKA
11