Vous êtes sur la page 1sur 7

LAPORAN PRAKTIKUM

“IDENTIFIKASI VITAMIN D SECARA KUALITATIF”

DISUSUN OLEH :
GUSTI AYU RATIH WULANDARI
(211310843)

DOSEN PENGAMPU :
NYOMAN SUDARMA, S.Si.,M.Si

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
A. TUJUAN :
Mengidentifikasi Vitamin D secara kualitatif

B. DASAR TEORI :
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil
yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang
artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.
Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin
ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal
(Shad, 2010).
Bahasa Inggris: vital amine, vitamin adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari
gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada
awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin
yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu
tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh
enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal (Shad, 2010).
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh
dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K,
dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin
B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Buah- buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan
vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin
lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan. Vitamin memiliki peranan
spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar
senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh
hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini
diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini
dikenal dengan istilah avitaminosis (Shad, 2010). Pembuktian kandungan vitamin
yang berbeda-beda pada beberapa sampel menjadi hal yang melatarbelakangi
praktikum kali ini.
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar,
yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya
terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin
lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang
larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam
hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat
dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di
dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya
di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air
hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang
bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin
yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama
urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus (Shad, 2010).
 Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan
pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya,
seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah
tulang. Vitamin D ini dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi
tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya
matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan
mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki
akanmembentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami
kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah
osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di
dalam tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan
tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah,
dan dehidrasi berlebihan

C. ALAT DAN BAHAN


Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung reaksi, pipet volum,
pipet tetes, rak tabung, bunsen, dan kaki tiga. Bahan-bahan yang digunakan dalam
praktikum ini adalah Sumber vitamin A, as. Asetat anhidrid, kloroform, as.
Trikloroasetat (TCA), kristal SbCl3,Sumber vitamin B1, Lar. Thiamin 1%, Lar. Kl
5%, Lar. Pb-asetat 10%, Lar. Bi (NO 3)3, Lar. NaOH 6 N, Lar. CuSO4 2%, Lar.
NaOH 3N, Lar. FeCl3 1%, Sumber Vitamin C, pereaksi benedict, Lar. NaHCO 3
5%, Lar. FeCl3 1%, pH universal, Sumber Vitamin D, H2O2 5%, kloroform, Asam
Trikrorasetat (TCA), Asam asetat anhidrid, dan Kristal SbCl3.

D. PROSEDUR KERJA
Identifikasi Vitamin D

Dimasukkan 10 tetes minyak ikan kedalam tabung reaksi. Lalu


ditambahkan 10 tetes H2O2 5%. Campuran dikocok selama 1 menit.
Kemudian dipanaskan di atas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada
gelembung-gelembung gas keluar dan jangan sampai mendidih. Tabung
didinginkan dengan dialirkan air keran. Selanjutnya, lakukan uji
seperti pada penentuan adanya vitamin A. Jangan lupa, amati perubahan
warna yang terjadi. Terjadinya warna jingga, kuning, menunjukkan adanya
vitamin A.

E. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengamatan
No Identifikasi Sampel Hasil Gambar Keterangan
Vitamin
1 Vitamin D CDR + Muncul
(Positif) Warna
Jingga
Kuning

2 Vitamin D Minyak - Tidak


Ikan (Negatif ) Terjadi
Reaksi
Warna

Ket : + = Positif mengandung


Vitamin yang tertera
- = Tidak mengandung
Vitamin yang tertera

Pembahasan
Pada praktikum kali ini ada lima uji yang dilakukan praktikan untuk
mengidentifikasi Vitamin D secara kualitatif. Untuk setiap uji terdapat dua
sampel yang diuji cobakan, dengan dua prosedur percobaan. Tetapi untuk
uji Vitamin D hanya terdapat satu prosedur percobaan. Uji adanya Vitamin
D. Pada uji ini hanya CDR saja yang menunjukkan hasil positif, sedangkan
minyak ikan menunjukkan hasil yang negatif. karena terjadi perubahan
warna sampel menjadi jingga kuning . Sedangkan untuk minyak ikan
menunjukkan hasil negatif tidak mengandung Vitamin D karena tidak
terjadi perubahan warna menjadi jingga kuning.
F. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini dilakukan praktikum untuk mengidentifikasi
vitamin D secara kualitatif. Hasil pada uji ini hanya CDR saja yang
menunjukkan hasil positif, sedangkan minyak ikan menunjukkan hasil yang
negatif. Untuk setiap uji terdapat dua sampel yang diuji cobakan, dengan
dua prosedur percobaan
Kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis vitamin akan
menimbulkan dampak pada tubuh manusia, oleh karena itu vitamin yang
termasuk dalam mikronutrient harus dikonsumsi dalam dosis yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Fredy, Felix. 2014. Neurosanbe. Diperoleh pada Sabtu 1


Juli 2017, dari http://www.kerjanya.net/faq/7921
neurosanbe.html
Godam. 2017. Komposisi Nutrisi Bahan Makanan. Diperoleh pada Sabtu 1
Juli 2017, dari http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-
gizi-minyak-ikan-komposisi-nutrisi-bahan-
makanan.html#.WVefToiGO00
Shad, Ray, dkk. 2010. Analisis Kualitatif Vitamin. Makassar : Universitas
Islam Negeri Alauddin
Yulia. 2015. Mikronutrien : Sedikit Tapi Penting. Diperoleh pada Minggu 2 Juli
2017, dari http://foodtech.binus.ac.id/2015/02/03/mikronutrien-sedikit-tapi-
penting/

Vous aimerez peut-être aussi