Vous êtes sur la page 1sur 9

MAKALAH EKONOMI

FINANCIAL TECHNOLOGI DAN E-COMMERCE

DISUSUN OLEH
ANNISA RAHMI EFFENDI
X.2

GURU PEMBIMBING : YESSI CANDRA S.Pd


MATA PELAJARAN : EKONOMI

SMAN 1 PADANG PANJANG


TP 2022/2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3
BAB II ISI.........................................................................................................................4
A. Pengertian Financial Technologi dan E-Commerce..............................................4
B. Perbedaan Financial Technologi dan E-Commerce...............................................4
C. Peran Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Fintech..............5
D. Manfaat Fintech ....................................................................................................6
E. Jenis Fintech .......................................................................................................6
F. Contoh Fintech.......................................................................................................7
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hingga saat ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat hal ini
membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan
teknologi dan internet ini juga mempengaruhi sektor industri dan bisnis di Indonesia.
Dampak perkembangan teknologi ini dapat kita buktikan dan rasakan dengan semakin
banyaknya mucul bisnis start up dibidang financial technology. Fintech ini merupakan
gabungan konsep teknologi dan finansial. Fintech bertujuan memudahkan masyarakat
dalam mengolah transaksi dan keuangan.
Saat ini Fintech semakin terkenal dikalangan wirausaha. Para perintis usaha
baru ini pasti akan mOempelajari dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk di
praktekkan dalam perusahaan dengan harapan mempermudah transaksi keuangan
yang terjadi selama perusahaan berdiri. Akibat hal ini, BI dan OJK mulai
menunjukkan perannya dengan mengeluarkan aturan mengenai regulasi fintech.
Diharapkan dengan turut sertanya BI dan OJK, Financial technology semakin dikenal
masyarakat dan inovasi teeknologi dibidang keuangan semakin berkembang.

B. Tujuan
1. Mengetahui apa itu financial technologi dan E-Commerce
2. Mengetahui perbedaan financial technology dan E-Commerce
3. Mengetahui Bagaimana peran BI dan OJK dalam regulasi Fintech di Indonesia
4. Mengetahui apa saja peran fintech
5. Mengetahui jenis jenis fintech
6. Menyebutkan apa saja jenis fintech yang berkembang di Indonesia

3
BAB II
ISI

A. Pengertian Financial Technologi dan E-Commerce

a. Financial technologi (Fintech)


Fintech berasal dari istilah financial technology atau teknologi finansial. Menurut
The National Digital Research Centre (NDRC), fintech merupakan suatu inovasi pada
sektor finansial. Tentunya, inovasi finansial ini mendapat sentuhan teknologi modern.
Menurut Bank Indonesia Teknologi Finansial adalah penggunaan teknologi dalam
sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model
bisnis baru serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan,
dan/atau efisiensi, kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran.
FinTech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang
akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya
dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat
melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan
dalam hitungan detik saja.

b. E-Commerce
Electronic commerce atau e-commerce adalah suatu proses terjadinya transaksi
jual beli yang dalam prakteknya dilakukan secara online melalui media elektronik.
Menurut Laudon & Laudon, e-commerce adalah transaksi business to
business yang terjadi dengan perantara jaringan internet.
Pengertian E-commerce tidak hanya mencakup kegiatan belanja online, tapi
juga berbagai aktivitas yang melibatkan transaksi online, seperti internet banking
dan e-wallet, hingga pemesanan tiket, akomodasi, dan lelang online.

B. Perbedaan Financial Technologi dan E-Commerce


Perbedaan antara E-commerce dan financial technology yaitu E-commerce lebih
berpusat pada penyediaan paltfrom jual beli online, sedangkan FinTech berpusat pada
inovasi di bidang jasa keuangan.

C. Peran Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Fintech
a. Bank Indonesia
Bank Indonesia sebagai lembaga makroprudensial, dalam menjaga ketertiban lalu
lintas pembayaran terkait fintech mempunyai beberapa wewenang dalam beberapa
aspek, antara lain:
1. Dalam hal penyediaan pasar bagi pelaku usaha
Bank Indonesia memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya
mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan
keamanan siber.
2. Dalam hal tabungan, pinjaman dan penyertaan modal.
Bank Indonesia mewajibkan setiap pelaku usaha untuk patuh kepada peraturan
makroprudensial, pendalaman mengenai pasar keuangan, sistem pembayaran
sebagai pendukung operasi dan keamanan siber untuk menjaga data dan
informasi konsumen.

4
3. Dalam hal investasi dan manajemen risiko.
Bank Indonesia juga mewajibkan setiap pelaku usaha untuk patuh kepada
peraturan makroprudensial, pendalaman mengenai pasar keuangan, sistem
pembayaran sebagai pendukung operasi dan keamanan siber untuk menjaga
data dan informasi konsumen.
4. Dalam hal pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring.
Bank Indonesia memastikan perlindungan terhadap konsumen, khususnya
mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen lewat jaringan
keamanan siber.
5. Dalam rangka menjamin keamanan dan ketertiban lalu lintas pembayaran.
Bank Indonesia sebagai fasilitator dalam hal penyediaan lahan untuk lalu
lintas pembayaran dan melakukan analis bisnis yang intelligent bagi para
pelaku usaha terkait fintech untuk memberikan pandangan dan arahan tentang
bagaimana menciptakan sistem pembayaran yang aman dan tertib.

Pengaturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait fintech antara lain:


1. Peraturan Bank Indonesia No.18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan
Pemrosesan Transaksi Pembayaran;
2. Peraturan Bank Indonesia No.19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan
Teknologi Finansial;
3. Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/14/PADG/2017 tentang Ruang Uji
Coba Terbatas (Regulatoroy Sandbox) Teknologi Finansial; dan
4. Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/15/PADG/2017 tentang Tata Cara
Pendaftaran, Penyampaian Informasi, dan Pemantauan Penyelenggara
Teknologi Finansial.

Peran aktif Bank Indonesia juga ditunjukkan dengan terbentuknya Bank


Indonesia Fintech Office pada tahun 2016 yang membuat peraturan untuk mengatur
jalannya sektor fintech denga naman dan nyaman.

b. Otoritas Jasa Keuangan


OJK melaksanakan wewenangnya sebagai lembaga yang memberikan aturan serta
mengawasi perusahaan yang berbasis fintech. Secara garis besar OJK bertugas :
1. Mengkaji dan mempelajari perkembangan fintech dan menyiapkan peraturan
serta strategi pengembangannya.
2. Melindungi kepentingan konsumen terkait keamanan dana dan data serta
kepentingan nasional terkait pencegahan pencucian uang dan pendanaan
terorisme, serta stabilitas sistem keuangan

Peraturan yang dikeluarkan OJK terkait fintech antara lain :


1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi; dan
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi
Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan.

5
D. Manfaat fintech

Bagi konsumen, manfaat Fintech :


a. Mendapat layanan yang lebih baik
b. Pilihan yang lebih banyak
c. Harga yang lebih murah
d. Fleksibilitas aktivitas keuangan
e. Mendukung taraf hidup masyarakat yang lebih baik

Bagi pemain (pedagang produk atau jasa) FinTech, manfaat FinTech :


a. Menyederhanakan rantai transaksi
b. Menekan biaya operasional dan biaya modal
c. Membekukan alur informasi
d. Membantu pebisnis mendapatkan modal

Bagi suatu Negara, manfaat FinTech :


a. Mendorong transmisi kebijakan ekonomi
b. Meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga meningkatkan ekonomi
masyarakat
c. Di Indonesia, FinTech turut mendorong Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SKNI

E. Jenis fintech
a. Crowdfunding
Sebuah bentuk penggalangan dana atau berdonasi untuk suatu inisiatif atau program
sosial. Dana yang digunakan merupakan dana Bersama milik orang yang
berpartisipasi. Contoh startup fintech ini yang popular di Indonesia adalah kita
bisa.com, benihbaik.com.

b. Microfinancing
Merupakan jenis fintech yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat kelas
menengah ke bawah. Tujuannya untuk membantu kehidupan keuangan mereka sehari
hari. Maka dari itu microfinancing akan menjembantani permasalahan mereka dengan
menyalurkan modal usaha dari pemberi pinjaman kepada peminjam secara langsung.
Contoh startup bidang ini adalah Amartha.

c. Digital payment system


Merupakan jenis fintech yang bergerak dalam digital payment seperti, pembayaran
tagihan pulsa, kartu kredit, dan PLN. Jenis digital payment yang terkenal di Indonesia
adalah DANA, OVO, LinkAja.

d. Market comparison
Jenis fintech ini berfungsi untuk membandingkan berbagai produk keuangan dari
berbagai jasa keuangan.

e. E-Aggregator
Jenis fintech yang memberikan layanan kepada masyarakat untuk mencari informasi
atau menentukan produk finansial yang sesuai dengan kebutuhan mereka. jenis
fintech ini dapat membantu investor awam untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan masing masing produk keuangan. Contoh E-Aggregator yang ada di
Indonesia adalah Cermati, Tunaiku, Cekaja.

6
f. P2P Lending
Jenis fintech yang menawarkan layanan pendanaan dan penerimaan pendanaan.
Dimana nantinya investor akan terhubung dengan pebisnis yang sesuai. Jenis fintech i
ni dapat mendukung pengembangan usaha mikro

g. Pnjaman Online
Pinjaman online menawarkan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh dana
yang dibutuhkan. Namun, pengguna jenis fintech ini sebaiknya berhati-hati dalam
memutuskan pengambilan pinjaman tersebut. Selain bunga yang lebih tinggi, ada
banyak syarat yang harus dipenuhi supaya pinjaman diterima dengan aman dan tidak
menyusahkan di kemudian hari. Namun memiliki risiko masuk daftar hitam BI
Checking atau SLIK OJK

h. manajemen risiko dan investasi


Manajemen risiko dan investasi ini umumnya berupa platform e-trading. Melalui
jenis fintech tersebut, maka masyarakat diarahkan memilih bentuk investasi yang
terbaik.

F. Contoh fintech
Terdapat berbagai macam jenis fintech yang ada di Indonesia diantaranya :

a. DOKU
Doku merupakan penyedia sistem pembayaran berbasis teknologi yang melayani
kebutuhan pembayaran merchant online.

b. GO-PAY
GoPay adalah anak perusahaan dari Gojek yang bergerak di bidang teknologi
finansial. Layanan utama GoPay adalah dompet elektronik yang memiliki fitur
penyimpan uang elektronik, serta untuk pembayaran transaksi di Indonesia.

c. OVO
OVO adalah sebuah layanan dompet elektronik yang memiliki fitur penyimpan
uang elektronik, serta untuk pembayaran transaksi di Indonesia. OVO juga sudah
masuk ke layanan finansial, yaitu pinjaman, investasi dan asuransi.

d. AMARTHA
Amartha melayani akses pendanaan bagi pengusaha mikro yang tidak memiliki
akses layanan keuangan di pedesaan. Amartha adalah satu alternatif investasi
online untuk menghasilkan pendapatan pasif melalui imbal hasil dalam periode
mingguan.

e. Bareksa.Com
Bareksa.com adalah salah satu startup fintech Indonesia yang produk reksa
dananya beragam dengan data yang cukup komplet. Bareksa.com ini
termasuk marketplace yang menyediakan paket tawaran komplit untuk usaha, info
jenis investasi, bahkan info terbaru soal saham dan dan obligasi juga bisa kamu
cek di Bareksa.com.

7
f. Cek aja.com
CekAja.com adalah situs toko finansial produk keuangan dan investasi.
Perusahaan menawarkan berbagai kartu kredit, kredit tanpa agunan, asuransi,
pinjaman untuk Usaha Kecil Menengah hingga investasi, contohnya reksa dana.
Perusahaan beroperasi dengan izin dan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan
dan Bank Indonesia.

g. Ajaib
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin
dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Perusahaan ini memiliki visi untuk
mengembangkan aplikasi Mobile dan Online Trading terbaik di Asia Tenggara
dan diminati oleh investor dari kalangan milenial.

h. LinkAja
LinkAja adalah layanan keuangan digital dari Telkomsel dan anggota Badan
Usaha Milik Negara berupa uang elektronik. TCASH berfungsi layaknya rekening
bank yang fleksibel dan tanpa adanya bunga.

i. Finansialku
Finansial ku adalah perusahaan yang bergerak dibidang membantu perencanaan
keuangan anggotanya.

j. Kredivo
Kredivo adalah platform kredit digital terkemuka di Indonesia yang memberikan
pembiayaan kredit instan kepada pelanggan untuk pembelian e-commerce dan
offline, serta pinjaman tunai, berdasarkan pengambilan keputusan secara real-
time.

8
BAB III
KESIMPULAN

Dari uraian materi diatas dapat saya simpulkan bahwasanya Financial dan E-
Commerce memiliki perbedaan dan persamaan. Dimana perbedaan keduanya terletak dari
segi sifat. Financial technology lebih mengarah pada bagaimana kita memanfaatkan
teknologi untuk meningkatkan layanan keuangan. Sedangkan E-Commerce mengarah
pada proses transaksi keuangan seperti transaksi jual beli. E-commerce lebih berpusat
pada penyediaan paltfrom jual beli online, sedangkan FinTech berpusat pada inovasi di
bidang jasa keuangan. Persamaan keduanya yaitu sama sama bertujuan memudahkan
kerja manusia didalam bidang finnsial.
Pelaksanaan financial technologi Indonesia saat ini telah diatur oleh BI dan OJK.
Hal ini tentu bertujuan agar regulasi fintech di Indonesia dapat berjalan lancer dan aman.
Fintech ini memiliki beberapa jenis yaitu crowfunding, microfinancing, Digital
payment system, Market comparison, E-Aggregator, P2P Lending, Pnjaman Online,
manajemen resiko dan investasi. Tapi perlu diperhatikan ada diantaranya termasuk jenis
illegal seperti pinjaman online.
Startup fintech yang berkembang di Indonesia saat ini pun semakin banyak
jumlahnya. Scontohnya saja GO-PAY, kita pasti menggunakan salah satu jenis fintech ini
untuk melakukan pembayaran Ketika memesan GO-FOOD.
Perkembangan fintech ini pun harus kita gunakan sebaik mungkin. Saat ini
mungkin kita hanya merasakan manfaat dari sisi konsumen, kedepannya akan lebih baik
jika kita juga merasakan dari sisi pelaku atau pemain. Dan akan lebih baik lagi jika kita
dapat berkontribusi dalam peningkatan perekonomian nasional Indonesia.

Vous aimerez peut-être aussi