Vous êtes sur la page 1sur 22

KELOMPOK 2 EVALUASI PENDIDIKAN

Tes Objektif
Tri Ardiani Nur Azhar 20227270009
Janua Sinaga 20227270168
Shalliafidani 20227270186
Aisyah Sophie 20227270191
Lina Mariyana 20227270192
Noor Faridah 20227270194
Hilda Octaviani 20227270198
Pengertian
Lina Mariyana

DISEBUT TES DIKOTOMI (DICHOTOMOUSLY SCORED ITEM) KARENA JAWABANNYA


ANTARA BENAR ATAU SALAH DAN SKORNYA ANTARA 1 ATAU 0. DISEBUT TES
OBJEKTIF KARENA PENILAIANNYA OBJEKTIF. SIAPA PUN YANG MENGOREKSI
JAWABAN TES OBJEKTIF HASILNYA AKAN SAMA KARENA KUNCI JAWABANNYA
SUDAH JELAS DAN PASTI. TES OBJEKTIF MENUNTUT PESERTA DIDIK UNTUK
MEMILIH JAWABAN YANG BENAR DI ANTARA KEMUNGKINAN JAWABAN YANG
TELAH DISEDIAKAN, MEMBERIKAN JAWABAN SINGKAT, DAN MELENGKAPI
PERTANYAAN ATAU PERNYATAAN YANG BELUM SEMPURNA. TES OBJEKTIF
SANGAT COCOK UNTUK MENILAI KEMAMPUAN YANG MENUNTUT PROSES
MENTAL YANG TIDAK BEGITU TINGGI, SEPERTI MENGINGAT, MENGENAL,
PENGERTIAN, DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP
(ARIFIN, 2009:135).
Tes Benar Salah
Lina Mariyana

DIGUNAKAN UNTUK MENILAI APAKAH SEORANG PESERTA UJIAN DAPAT MENGIDENTIFIKASI PERNYATAAN FAKTA
YANG BENAR ATAU SALAH. TES INI HARUS BERISIKAN SOAL YANG CUKUP SEHINGGA DOMAIN YANG RELEVAN DAPAT
DIAMBIL SAMPELNYA SECARA MEMADAI DAN PENGUJI DAPAT MENARIK KESIMPULAN YANG BAIK TENTANG
PENGETAHUAN PESERTA UJIAN.

KELEBIHAN KEKURANGAN

Soal ini memungkinkan pengambilan sampel yang memadai Mudah ditebak (kemungkinan 50% peserta ujian
dari domain konten menebak tes yang diberikan dengan benar)

Hanya dapat mengukur urutan keterampilan yang lebih


Item B-S relatif mudah untuk membuat atau menyusunnya
tinggi secara tidak langsung

Hanya dapat digunakan jika alternatif dikotomi cukup


B-S dapat dinilai secara efisien dan obyektif
mewakili tanggapan yang masuk akal

Penggunaan item benar/salah cenderung mendorong


Kemampuan membaca memberikan pengaruh yang lebih
peserta ujian untuk menghafal fakta daripada
sedikit dibandingkan dengan membaca soal pilihan ganda
mempelajari konten
Tes Pilihan Ganda Lina Mariyana

bentuk soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Kontruksinya terdiri dari pokok soal
dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar atau paling benar
sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkinkan memilihnya jika
tidak menguasai materinya.

KELEBIHAN KEKURANGAN

Soal pilihan ganda mudah dinilai, cepat, dan memiliki objektivitas Memerlukan waktu yang relatif lama untuk
yang tinggi menulis soalnya

Mengukur berbagai tingkatan kognitif dan dapat mencakup


Jjjjjjjjjjjjj ruang Sulit untuk membuat pengecoh yang homogen
lingkup materi yang luas dalam suatu tes dan berfungsi

Berpeluang untuk menebak jawaban terhadap


Tepat untuk ujian peserta tes yang sangat banyak (sifatnya massal)
suatu hal

Tepat digunakan untuk ujian berskala besar Kurang efektif mengukur beberapa tipe

Tepat digunakan untuk ujian berskala besar seperti ujian nasional, Kurang efektif mengukur beberapa tipe
ujian akhir sekolah, ujian akhir pelatihan atau ujian seleksi pegawai pemecahan masalah, kemampuan untuk
negeri mengorganisir dan mengekspresikan ide
Noor Faridah

Tes Mencocokkan/Menjodohkan
DIRANCANG UNTUK MENGUKURPEMAHAMAN SESEORANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA DUA ATAU LEBIH ELEMEN YANG BERBEDA. TES INI BIASANYA TERDIRI
DARI DUA KOLOM ATAU LEBIH. KOLOM PERTAMA BERISI SERANGKAIAN PERNYATAAN, DAN KOLOM KEDUA BERISI PILIHAN JAWABANATAU ELEMEN-ELEMEN YANG
HARUS DIPASANGKAN DENGAN ITEM-ITEM DALAM KOLOM PERTAMA. DIRANCANG UNTUK MENGUKUR PEMAHAMAN SESEORANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA DUA
ATAU LEBIH ELEMEN YANG BERBEDA.

Prosedur Tes Mencocokkan:


a. Menentukan Tujuan:
Tentukan tujuan pengukuran apa yang ingin Anda capai dengan tes mencocokkan ini. Apakah Anda ingin mengukur pemahaman konsep, pengetahuan
fakta, atau kemampuan menghubungkan informasi?
b. Identifikasi Elemen
Identifikasi elemen atau item yang akan dimasukkan ke dalam tes mencocokkan. Pisahkan elemen-elemen ini menjadi dua kolom, yaitu kolom pertama
berisi item atau pernyataan, dan kolom kedua berisi pilihan jawaban atau elemen yang harus dipasangkan dengan item-item dalam kolom pertama.
c. Jelaskan Instruksi:
Sediakan instruksi yang jelas kepada peserta tes tentang bagaimana mereka harus mencocokkan item-item dalam kedua kolom. Berikan petunjuk tentang
berapa banyak pasangan yang harus ditemukan atau berapa banyak elemen yang harus dipasangkan.
d. Buat Pilihan Jawaban
Buat pilihan jawaban yang cukup bervariasi dan relevan dengan item-item dalam kolom pertama. Pastikan bahwa setiap pilihan jawaban hanya memiliki
satu pasangan yang benar.
e. Ujicoba Tes
Sebelum menggunakannya secara resmi, uji coba tes mencocokkan pada sejumlah peserta untuk memastikan bahwa tes tersebut valid dan sesuai dengan
tujuan pengukuran.
f. Administer Tes
Berikan tes kepada peserta sesuai dengan instruksi yang telah diberikan.
g. Penilaian dan Analisis
Evaluasi hasil tes dengan memeriksa sejauh mana peserta berhasil mencocokkan elemen-elemen dengan benar.
Noor Faridah

Contoh Tes
Mencocokkan
/Menjodohkan
Noor Faridah

Tes Isian
DIKENAL SEBAGAI TESCLOZE, ADALAH JENIS TES OBJEKTIF DI
MANA PESERTA DIMINTA UNTUKMENGISI BAGIAN KOSONG DALAM
TEKS ATAU KALIMAT DENGAN KATA, FRASE, ATAU ANGKA YANG
BENAR. TUJUANNYA ADALAH UNTUKMENGUKUR PEMAHAMAN DAN
PENGETAHUAN PESERTA TERKAIT MATERIYANG DIUJI.

CONTOH TES ISIAN: CONTOH TES ISIAN SEDERHANA


ADALAHSEBAGAI BERIKUT:
PERNYATAAN: "DI INDONESIA, BAHASA ____________
DIGUNAKANSEBAGAI BAHASA RESMI."
JAWABAN BENAR: "INDONESIA"
DALAM TES INI, PESERTA HARUS MENGISI RUANG KOSONG
DENGANKATA "INDONESIA" AGAR PERNYATAAN MENJADI BENAR.
TES SEMACAMINI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR
PEMAHAMAN PESERTATENTANG BAHASA RESMI DI INDONESIA.
Prosedur Tes Isian
Shaliafidani

A. MENENTUKAN TUJUAN: TENTUKAN TUJUAN PENGUKURAN APAYANG INGIN ANDA CAPAI DENGAN TES INI.
APAKAH ANDA INGINMENGUKUR PENGETAHUAN FAKTUAL, PEMAHAMAN KONSEP, ATAUKEMAMPUAN APLIKASI?
B. MENYUSUN DAFTAR PERTANYAAN: BUAT DAFTAR PERTANYAANATAU PERNYATAAN YANG AKAN DIGUNAKAN
DALAM TES ISIAN. PASTIKAN PERNYATAAN TERSEBUT MEMILIKI SATU ATAU LEBIH BAGIANYANG KOSONG
YANG HARUS DIISI OLEH PESERTA.
C. MENENTUKAN JUMLAH PILIHAN JAWABAN: TENTUKAN APAKAHANDA INGIN MENGGUNAKAN PILIHAN
JAWABAN YANG TERBATAS ATAUMEMBIARKAN PESERTA MEMASUKKAN JAWABAN BEBAS. JIKA ANDA
MENGGUNAKAN PILIHAN JAWABAN, PASTIKAN MEREKA RELEVAN DAN HANYA ADA SATU JAWABAN YANG
BENAR.
D. MENGISI RUANG KOSONG: BUAT PERNYATAAN DENGAN RUANGKOSONG YANG SESUAI DENGAN KONTEKS.
PILIH KATA, FRASE, ATAUANGKA YANG TEPAT UNTUK DITEMPATKAN DI RUANG KOSONG SESUAIDENGAN
INFORMASI YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELENGKAPI KALIMATATAU PERNYATAAN.
E. UJICOBA TES: UJI COBA TES PADA SEJUMLAH PESERTA UNTUKMEMASTIKAN BAHWA TES TERSEBUT VALID
DAN SESUAI DENGAN TUJUANPENGUKURAN. PERHATIKAN MASUKAN DARI PESERTA UJI COBA
UNTUKMELAKUKAN PERBAIKAN JIKA DIPERLUKAN.
F. ADMINISTER TES: BERIKAN TES KEPADA PESERTA SESUAI DENGANINSTRUKSI YANG TELAH DIBERIKAN.
G. PENILAIAN DAN ANALISIS: EVALUASI JAWABAN PESERTA UNTUKMENENTUKAN SEJAUH MANA MEREKA
DAPAT MENGISI RUANG KOSONGDENGAN BENAR. BERIKAN SKOR BERDASARKAN KRITERIA YANG
TELAHDITENTUKAN.
Shaliafidani

Bagi Siswa
Kelebihan Kelemahan
1. Objektif dan Konsisten: Tes objektif memiliki jawabanyang baku dan 1. Tidak Mengukur Kemampuan Berpikir
objektif, sehingga tidak tergantung pada penilaian subjektif guru. Ini Kritis: Tesobjektif biasanya tidak efektif
membantu meminimalkan bias penilaian. dalam mengukurkemampuan siswa dalam
2. Efisien: Siswa dapat menjawab tes objektif dengan cepat karena berpikir kritis, analisis, atau sintesis
mereka hanya perlu memilih jawaban dari pilihanyang sudah disediakan. informasi.
Hal ini memungkinkan untukmengukur banyak materi dalam waktu yang 2. Keterbatasan dalam Pilihan Jawaban: Tes
singkat. objektifmemiliki keterbatasan dalam
3. Keterukuran: Tes objektif mudah diukur, sehinggamemungkinkan memberikan gambaranyang lengkap
perbandingan hasil antar siswa denganlebih mudah. tentang pemahaman siswa karena hanya
4. Mengukur Pengetahuan Faktual: Tes objektif efektifuntuk mengukur memiliki pilihan jawaban yang terbatas.
pengetahuan faktual dan pemahamankonsep dasar. 3. Memerlukan Keterampilan Memilih
5. Umpan Balik Cepat: Siswa dapat segera mendapatkanumpan balik Jawaban: Siswa harus memiliki keterampilan
tentang kinerja mereka karena jawabanbenar atau salah sudah tersedia dalam memilih jawabanyang benar, yang
setelah mengerjakan tes. bisa memengaruhi hasil tes.
6. Menghindari Pencurian Jawaban: Kemungkinanpencurian jawaban
atau salinan oleh siswa sangat rendah karena jawaban sudah tersedia
dalam pilihan yang telah ditetapkan.
Shaliafidani

Bagi Guru
Kelebihan Kelemahan
Efisien dalam Penilaian: Guru dapat dengan Efisien dalam Penilaian: Guru dapat dengan
cepatmenilai sejumlah besar tes objektif karena cepat menilai sejumlah besar tes objektif
jawaban sudahdisediakan dan tidak memerlukan karena jawaban sudah disediakan dan tidak
interpretasi yang rumit. memerlukan interpretasi yang rumit.
Objektif: Guru dapat memastikan konsistensi dalam Objektif: Guru dapat memastikan konsistensi
penilaian karena tes objektif menghilangkan penilaian dalam penilaian karena tes objektif
subjektif. menghilangkan penilaian subjektif.
Cepat dalam Memberikan Umpan Balik: Guru Cepat dalam Memberikan Umpan Balik: Guru
dapatmemberikan umpan balik cepat kepada siswa dapat memberikan umpan balik cepat kepada
karenajawaban benar atau salah sudah tersedia. siswa karena jawaban benar atau salah
sudah tersedia.
Aisyah

Stem & Option SOAL TES OBJEKTIF TERDIRI ATAS DUA BAGIAN. BAGIAN PERTAMA DISEBUT
STEM ATAU BATANG TUBUH YANG BERISI PERTANYAAN DAN SERING PULA
DISERTAI GAMBAR ATAU BAGAN UNTUK DISIMAK. BAGIAN KEDUA BERUPA
OPTIONS ATAU PILIHAN JAWABAN. PILIHAN JAWABAN INI BERVARIASI DARI DUA
SAMPAI LIMA PILIHAN BAHKAN MUNGKIN LEBIH. APABILA PERLU, SOAL DAPAT
MEMUAT STIMULUS ATAU DASAR PERTANYAAN (HOWE & JONES, 1993).
Stem

Beberapa saran pengembangan tes objektif adalah:


Stem menggunakan kalimat singkat dan jelas.
Stem menggunakan kalimat positif.
Stem menghindari menggunakan TIDAK atau KECUALI, namun
apabila digunakan tulis dengan huruf besar.
Stem tidak menggunakan kata bilangan tak tentu, misalnya sering
kali, kadang-kadang, kira-kira.
Stem tidak menggunakan kata-kata ekstrem, misalnya selalu, pasti.
Kunci jawaban hendaknya tidak terletak pada tempat yang sama
atau memiliki pola tertentu supaya tidak tertebak.
Nomor soal yang satu hendaknya bebas/tidak tergantung dari
nomor soal yang lain.
Soal harus sesuai dengan indikator yang dirumuskan.
Aisyah

Pengembangan Tes
Ada delapan langkah yang perlu ditempuh dalam
mengembangkan tes hasil belajara atau prestasi
belajar, yaitu : (1) menyusun spesifikasi tes; (2) menulis
soal tes; (3)menelaah soal tes; (4) melakukan ujicoba
tes; (5) menganalisis butir soal; (6) memperbaiki tes;
(7) merakit tes; (8) melaksanakan tes; (9) menafsirkan
hasil tes

(Mardapi, 2007: 88).


Aisyah

Teknik Penyusunan
Untuk menyusun soal bentuk ini, Arifin (2009:145) memberikan beberapa kriteria, yaitu:

1 2 4 6 7
3 5
STEP STEP STEP STEP STEP
STEP STEP
Buatlah petunjuk Sesuaikan Jumlah alternatif Seluruh Gunakanlah
Kumpulan soal jawaban Susunlah item-item kelompok soal kalimat yang
tes dengan jelas, dengan
diletakkan di hendaknya lebih dan alternatif dan jawaban singkat dan
singkat, dan kompetensi
sebelah kiri, banyak daripada jawaban dengan hanya terdapat langsung terarah
mudah dipahami. dasar dan
sedangkan jumlah soal. sistematika dalam satu pada pokok
indikator.
jawabannya di tertentu. Misalnya, halaman. persoalan.
sebelah kanan. sebelum pokok
persoalan,
didahului dengan
stem, atau bisa juga
langsung pada
pokok persoalan.
Tri Ardiani

Kisi-kisi Soal
Syarat Penyusunan
Kisi-kisi adalah pedoman yang bisa
dijadikan dasar penyusunan soal yang di
Kisi-kisi
dalamnya terdapat beberapa elemen SYARAT PENYUSUNAN KISI – KISI ADALAH,
yang menjadi identitas soal. Salah DAPAT MEWAKILI ISI SILABUS ATAU KURIKULUM.
satunya indikator. KOMPONEN-KOMPONENNYA RINCI, JELAS DAN
MUDAH DIPAHAMI.
MATERI YANG HENDAK DITANYAKAN DAPAT
Kisi-kisi berfungsi sebagai pedoman
DIBUAT SOALNYA SESUAI BENTUK SOAL YANG
dalam penulisan soal dan perakitan tes.
DITETAPKAN.
Dengan adanya kisi-kisi penulisan soal
SESUAI DENGAN INDIKATOR.
menjadi terarah. Dengan pedoman
kepada kisi-kisi penyusunan soal
menjadi lebih mudah dan dapat
menghasilkan soal-soal yang sesuai
dengan tujuan tes.
Tri Ardiani

Komponen Kisi-kisi
Berikut contoh kisi-kisi mata pelajaran Fisika
TERDIRI DARI:
- KOMPONEN IDENTITAS
- JENIS PENDIDIKAN DAN JENJANG
PENDIDIKAN.
- MATA PEMBELAJARAN.
- TAHUN AJARAN
- JUMLAH SOAL.
- BENTUK SOAL.
- STANDAR KOMPETENSI.
- KOMPETENSI DASAR.
- INDIKATOR
Tri Ardiani

Syarat Indikator Soal Yang


INDIKATOR
Baik
Indikator soal adalah suatu tolak ukur pencapaian KD
yang bisa dibuktikan secara terukur melalui perubahan Menggunakan kata kerja operasional yang sesuai
perilaku, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator ini dan bisa diukur
merupakan unsur penting yang harus diperhatikan saat
membuat kisi-kisi soal. Melalui indikator soal dapat
Bisa dikembangkan menjadi soal beserta
mudah mengetahui kesesuaian soal dan tujuan
pembelajaran. Jika indikatornya tidak sesuai, sudah
pengecohnya
pasti tujuan pembelajaran tidak akan tercapai.
Indikator soal sesuai dengan materi
Hilda

Rumusan Indikator Soal Contoh


Suatu indikator soal dikatakan lengkap jika memuat empat Perhatikan contoh berikut :
komponen, yaitu sebagai berikut.
Audience “Disajikan grafik gerak parabola, peserta
Merupakan target sasaran dari soal tersebut. Dalam hal didik dapat menentukan jangkauan
ini, yang berperan sebagai audience adalah peserta didik. maksimum dengan tepat.
Behavior Dari contoh di atas:
artinya tingkah laku, adanya soal tersebut diharapkan “Disajikan grafik gerak parabola”
muncul tingkah laku tertentu pada peserta didik. berfungsi sebagai condition.
Condition “Peserta didik” berfungsi sebagai
adalah suatu keadaan tertentu yang diberikan atau audience.
diterima peserta didik saat tingkah lakunya diukur. “Dapat menentukan jangkauan
Artinya, condition ini tidak berlaku saat peserta didik maksimum” berfungsi sebagai behavior.
belajar di luar konteks soal. “Dengan tepat” berfungsi sebagai degree.
Degree
adalah derajat keberhasilan yang dibuktikan dengan
adanya tingkah laku yang benar
Hilda

Pengembangan Indikator
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengubah indikator menjadi butir soal:

1 2 3 4 5
STEP STEP STEP STEP STEP
Pahami Tentukan Bentuk Tulis Pertanyaan Pilih Opsi Jawaban Pastikan
Indikator: Butir Soal (jika perlu): Kecocokan:
Pastikan Anda Buat pertanyaan
memahami dengan Pilih bentuk butir atau pernyataan Jika Anda membuat Pastikan bahwa butir
jelas apa yang soal yang sesuai yang sesuai dengan soal pilihan ganda, soal yang Anda buat
diinginkan oleh dengan indikator indikator. Pastikan berikan opsi jawaban benar-benar mengukur
indikator tersebut. dan tujuan pertanyaan tersebut yang benar dan indikator yang
Indikator adalah pengukuran. menguji pilihan yang salah. ditetapkan. Butir soal
gambaran umum Misalnya, multiple- pemahaman atau Opsi jawaban yang harus relevan dan
tentang apa yang choice, isian kemampuan yang salah sebaiknya sesuai dengan tujuan
diharapkan dari singkat, esai, atau diinginkan. membingungkan, pengukuran.
siswa bentuk lainnya. tetapi tidak terlalu
sulit.
Hilda

Pengembangan Indikator
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengubah indikator menjadi butir soal:

6 7 8 9 10
STEP STEP STEP STEP STEP
Cek Uji Coba Revisi (jika Siapkan Key dan Evaluasi Hasil:
Kekonsistenan diperlukan): Rubrik Penilaian
Sebelum digunakan Setelah ujian selesai,
dan dalam ujian
(jika perlu): evaluasi hasilnya untuk
Jika hasil uji coba
Keseragaman: sebenarnya, uji melihat sejauh mana
menunjukkan Jika Anda
coba butir soal masalah atau menggunakan soal butir soal dapat
Pastikan format,
kepada sekelompok ketidakjelasan esai, buat kunci mengukur kemampuan
tingkat kesulitan,
orang untuk dalam butir soal, jawaban dan rubrik siswa sesuai dengan
dan gaya bahasa
memastikan lakukan revisi penilaian untuk indikator yang
seragam di seluruh
mereka dapat sesuai kebutuhan. mengukur jawaban ditentukan.
set soal.
memahami dan siswa.
menjawabnya
dengan benar.
Janua

Kartu Soal
Alat yang digunakan oleh pengajar atau ujian untuk memberikan soal-soal pilihan ganda
kepada siswa. Kartu soal ini berfungsi untuk memudahkan proses penyelenggaraan tes
dan memastikan bahwa setiap siswa menerima soal yang sama. Kartu soal tes objektif
adalah alat penting dalam penyelenggaraan tes besar-besaran dan dapat membantu
memastikan integritas dan konsistensi dalam proses penilaian.
Langkah Membuat Kartu Soal
Janua

Persiapkan Daftar Soal:


Siapkan daftar butir soal yang akan digunakan dalam tes. Pastikan setiap Cetak Kartu Soal
butir soal memiliki pertanyaan atau pernyataan yang jelas dan pilihan Cetak sejumlah kartu soal yang sesuai dengan jumlah siswa yang
jawaban yang sesuai. akan mengikuti tes. Pastikan cetakan tersebut jelas dan
Tentukan Format Kartu Soal: berkualitas.
Pilih format kartu soal yang akan Anda gunakan. Kartu soal umumnya Distribusi Kartu Soal
terdiri dari dua bagian: bagian pertanyaan/soal di atas dan bagian jawaban Bagikan kartu soal kepada siswa pada saat ujian. Pastikan setiap
di bawahnya. siswa menerima satu kartu soal yang berisi soal-soal yang sama.
Penomoran Butir Soal Pengisian Kartu Jawaban
Nomori setiap butir soal dengan angka atau huruf. Ini akan membantu
Siswa akan mengisi kotak pilihan jawaban pada kartu jawaban
dalam mengidentifikasi soal-soal saat memberikan instruksi kepada siswa.
mereka sesuai dengan jawaban yang mereka pilih.
Buat Kotak Pilihan Jawaban
Pengumpulan Kartu Jawaban
Di bagian bawah kartu soal, buat kotak-kotak untuk pilihan jawaban
Setelah ujian selesai, siswa akan mengumpulkan kartu jawaban
(biasanya A, B, C, D). Ini adalah tempat di mana siswa akan memberi tanda
mereka, yang akan diolah untuk menghitung skor.
atau mengisi jawaban mereka.
Sertakan Petunjuk (jika diperlukan): Periksa dan Evaluasi
Jika diperlukan, tambahkan petunjuk atau instruksi umum mengenai cara Setelah mengumpulkan kartu jawaban, periksa dan evaluasi hasil
mengisi kartu soal, seperti penggunaan pensil 2B atau cara menyatakan ujian. Kunci jawaban yang telah Anda siapkan akan membantu
jawaban. dalam penilaian.
Format Kartu Soal dengan Komputer: Publikasikan Hasil
Jika memungkinkan, Anda dapat menggunakan perangkat lunak pengolah Setelah penilaian selesai, publikasikan hasil ujian kepada siswa,
kata atau perangkat lunak khusus untuk membuat kartu soal dalam format dan berikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau
yang rapi dan mudah dicetak. klarifikasi jika diperlukan.
Janua

Validasi Soal
PROSES UNTUK MENENTUKAN SEJAUH MANA TES OBJEKTIF DAPAT
MENGUKUR APA YANG SEHARUSNYA DIUKUR. VALIDITAS TES
OBJEKTIF DAPAT DILIHAT DARI BEBERAPA ASPEK, SEPERTI
VALIDITAS ISI, VALIDITAS KONSTRUK, DAN VALIDITAS KRITERIA.

Validitas isi: Validitas isi mengacu pada sejauh mana tes mencakup semua
materi yang seharusnya diukur dan relevan dengan domain yang ingin diukur.
Validitas isi sering juga disebut validitas kurikulum, karena suatu alat ukur
dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur.
Validitas isi lebih menekankan pada keabsahan instrumen yang disusun dengan
cara dikaitkan dengan domain yang ingin diukur
Validitas konstruk: Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana tes mengukur
konsep atau konstruk yang dimaksud. Validitas konstruk menunjukkan sejauh
mana instrumen mengungkap suatu trait atau konstruk teoretis yang hendak
diukurnya.
Validitas kriteria: Validitas kriteria mengacu pada sejauh mana tes dapat
memprediksi hasil yang diinginkan. Validitas kriteria terbagi Validitas tes objektif
dapat dibagi menjadi dua kajian, yaitu kajian teoritik dan kajian empirik

Vous aimerez peut-être aussi