Vous êtes sur la page 1sur 20

MAKALAH ANTROPOLOGI

“PENGOBATAN TRADISIONAL CACAR AIR


DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI KESEHATAN”
Dosen Pengampu : Ns. Fendy Yesayas, M.Kep

Disusun Oleh :
FIRMANDA GUSTI PASAI
2210009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RUMAH SAKIT HUSADA


PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, atas Rahmat dan ridho nya yang telah
memberi kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi.
Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Ns. Fendy Yesayas, M.Kep selaku dosen
pengampu mata kuliah Antropologi yang telah membimbing dan mengajarkan mata kuliah ini
dengan sangat baik. Semoga tugas yang diberikan ini dapat menambah pemahaman dan
pengetahuan saya tentang Antropologi terutama di bidang kesehatan.
Saya menyadari mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini baik
dalam segi struktur, maupun penulisannya, oleh karena itu saya memohon kritik dan saran dari
dosen pengampu dan teman-teman semua, agar tercapainya makalah yang sempurna.

Jakarta, 30 November 2023

Firmanda Gusti Pasai

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pengobatan tradisional dewasa ini banyak mendapat perhatian karena
sistem ini dalam realitanya di tengah masyarakat yang sudah sedemikian
modern, tidak hanya tetap digunakan, tetapi justru berkembang dan
berdampingan dengan sistem pengobatan modern. Contohnya masyarakat Jawa,
salah satu penghuni kepulauan nusantara ini telah memiliki sistem pengobatan
sejak ratusan tahun lalu. Bahkan kini sistem pengobatan itu menjadi bagian dari
industri besar. Nama-nama perusahaan besar seperti Sido Muncul, Air Mancur,
Jamu Jago dan perusahaan lainnya cukup menjadi bukti bahwa sistem 2
pengobatan tradisional masih digunakan tak hanya sebagai cara merawat
kesehatan, namun juga kecantikan (Agustini et al., 2023).
Di sisi lain memang tak dapat dipungkiri bahwa biaya kesehatan semakin
hari semakin mahal yang artinya semakin tak terjangkau oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Kondisi ini juga yang mempengaruhi pandangan dan
sikap masyarakat terhadap penyakit sehingga masyarakat cenderung lebih
memilih untuk melakukan pengobatan melalui pengobatan tradisional (Agustini
et al., 2023).
Masyarakat awam atau pakar cenderung memandang pengobatan tradisional
dari perspektif ekonomi dan medis saja, jarang atau malahan belum ada
penelitian yang lebih khusus melalui perspektif sosial dan budaya dengan cara
terjun langsung dalam kehidupan masyarakat, misalnya dengan mengukur
sejauh mana pengobatan dan obat-obatan tradisional dipandang sebagai
kebutuhan perawatan kesehatan oleh masyarakat (Muslimin et al., 2022).

B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah
antropologi, selain itu juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang antropologi di bidang kesehatan terutama tentang penyakit

1
cacar air meliputi pengertian, gejala dan penyebabnya, serta untuk mengetahui
perspektif antropologi kesehatan itu sendiri dalam pengobatan tradisional cacar
air pada anak anak.

C. Rumusan Masalah
1. Apa itu antropologi kesehatan?
2. Apa itu penyakit cacar air?
3. Ap aitu varicella zoster virus?
4. Apa saja gejala pada penyakit cacar air?
5. Bagaimana perspektif antropologi kesehatan terhadap cacar air?
6. Apa itu pengobatan tradisional?
7. Bagaimana cara pengobatan tradisional cacar air pada anak?

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Antropologi Kesehatan


Antropologi merupakan bagian dari ilmu sosial, yang berawal dari
ketertarikan orang Eropa yang melihat ciri fisik, adat istiadat dan budaya yang
berbeda. Dimana pada saat itu kajian antropologi lebih memusatkan pada
penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, yang artinya kesatuan
masyarakat yang tinggal di suatu kawasan geografis yang sama, memiliki ciri
fisik dan bahasa yang digunakan serupa, serta cara hidup yang sama (Asriwati
& Irawati, 2019).
Antropologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang aspek manusia.
Sementara ada begitu banyak aspek dalam diri manusia yang kemudian
otomatis memunculkan ilmu lain sesuai dengan aspek yang menjadi titik tekan.
Carol R. Ember dan Melvin Ember8 menjelaskan bahwa antropologi
mempunyai perhatian terhadap manusia yang mendiami tempat yang ada di
bumi ini dan pernah hidup pada zaman apapun. Hal itu lah yang membedakan
sifat khas antropologi dan disiplin ilmu lain yang juga mempelajari manusia
(Muslimin et al., 2022).
Antropologi adalah studi ilmu yang membahas tentang manusia dari segi
keanekaragaman fisik, serta kebudayaannya baik itu tradisi, cara berperilaku
dan nilai moral. Sehingga antropologi didefinisikan sebagai salah satu cabang
ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.
Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-
aspek biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku yang ada pada manusia,
terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah
kehidupan manusia, serta segala sesuatu yang mempengaruhi kesehatan dan
penyakit pada manusia (Muslimin, 2015).
Mc Elroy dan Townsend juga mendefinisikan tentang antropologi kesehatan
yaitu, studi bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan mempengaruhi

3
kesehatan dan mengetahui tentang cara-cara alternatif untuk mengerti dan
merawat penyakit (Anwar, 2020)

B. Pengertian penyakit cacar air


Dalam kalangan medis cacar air yang dikenal dengan sebutan varicella
merupakan gelembung atau bisul yang terjadi pada kulit dan ketika pecah akan
menyalurkan air dan kadang membuat gatal di sekujur tubuh. Cacar air yang
disebut varicella merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
varicella zoster. Penyakit ini mudah menular pada orang lain, terutama pada
anak-anak yang belum pernah terkena cacar air (varicella). Penyakit cacar air ini
sering terjadi pada kalangan anak-anak umur dibawah 12 tahun atau anak usia
1-9 tahun. Penderita penyakit ini sudah mulai berkurang karena sudah ada
vaksinasi terhadap virus yang menyebabkan penyakit tersebut, khususnya di
negara-negara maju.(Black & Hawks, 2014)
Cacar air dapat dideteksi melalui kontak langsung penderita, dengan gejala
bersin, dan batuk. Penyakit ini umumnya tidak terlalu parah dan proses
penyembuhannya tidak memakan waktu yang lama, hanya cacar air dapat
menjadi penyakit yang mematikan, ketika kulit telah terinfeksi yang
menyebabkan bekas luka, peradangan otak serta infeksi paru-paru. Jika penyakit
ini terinfeksi oleh kalangan dewasa maka efeknya lebih parah. Dalam
masyarakat pengobatan alternatif sering digunakan sebagai pengobatan
tradisional untuk menyembuhkan sebuah penyakit secara alami.(Nasaruddin,
2021)

C. Pengertian Varicella Zoster Virus


Seperti yang sudah dijelaskan, virus menjadi salah satu penyebab
infeksi. Berbagai jenis virus banyak ditemukan, salah satunya Varicella Zoster,
yang nantinya akan membentuk infeksi seperti cacar air. Kemudian jika
tidak ada pemeriksaan lebih lanjut dan menurunnya sistem imun ditubuh,
tanpa disadari selama bertahun-tahun virus ini mengalami pengaktifan yang

4
nantinya menimbulkan penyakit baru yaitu Herpes Zoster(HZ). Infeksi yang
disebabkan oleh virus ini bersifat terbuka yang artinya bisa menularkan
kepadaorang lain terutama pada orang yang sistem imunnya kurang baik
(Rosyidah and Anam,2020).
Di Indonesia sendiri, diberikannya vaksin virus varisella ini belum
diwajibkan, jadi hanya sebagian orang yang memilih ingin dilakukannya
imunisasi. Proses penularan melewati beberapa fase, diantaranya:
1. 1-2 hari sejak terinfeksi namun belum muncul ruam–ruam. Berlajut
sampai krusta muncul dari perubahan lesi serta virus juga mulai
menggandakan diri.
2. Masa inkubasi, terjadi sekitar 10-21 hari.
3. Fase viremiasekunder, fase initerjadi ketika virus mulai tersebar ke
beberapa organ yang mengakibatkan ruam diberbagai bagian tubuh.
4. Sama seperti, fase viremia, fase prodomol datang bersamaan dengan
fase viremia. Pada fase ini akan mengalami beberapa gejala seperti
demam dan ruam-ruam (Rosyidah and Anam,2020).
5. Selanjutnya fase akan berlanjut ke fase penyembuhan. Namun, jika
terjadi pengaktifan kembali VZV akan menyebabkan infeksi baru
yaitu Herpes Zoster(HZ).Setelah klien mengalami penyembuhan pada
kasus varisela, virus VZV tidak rentanmenular dan tidak melakukan
multiplikasi, namun selalumemiliki keahlian yaitu dapat berganti
menjadi peradangan(Danardono and Niode,2015). (Sa’adah et al., 2023)

D. Gejala penyakit cacar air


Anak-anak di bawah usia 12 tahun atau usia 1-9 tahun biasanya lebih rentan
terkena cacar air terutama pada anak yang belum pernah terkena cacar air
sebelumnya. Pada anak-anak yang mengalami cacar air biasanya tidak
mengalami kesulitan agar cepat sembuh, namun pada orang dewasa dan juga
orang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh dari penyakit ini bisa

5
berakibat buruk. Sakit cacar air bisa memunculkan bakteri dalam tubuh
penderitanya.
Gejala yang biasanya timbul akibat penyakit cacar air adalah merah di
bagian perut atau punggung atau di bagian tubuh yang lain. Selain itu, dapat
juga ditandai dengan gejala seperti demam, pusing, lemas, dan nyeri
tenggorokan. Gejala-gejala penyakit cacar air dapat diatasi dengan melakukan
kompres dingin pada kulit yang terkena cacar air supaya mengurangi rasa gatal
dan tidak menyentuh bagian kulit yang terkena penyakit tersebut, agar tidak
terkena infeksi. Pada umumnya cacar air akan hilang dengan sendirinya pada
jangka waktu tertentu.(Nasaruddin, 2021)

E. Perspektif antropologi kesehatan terhadap cacar air


Dalam Antropologi kesehatan yang mempelajari sosio-kultural dari semua
masyarakat yang berhubungan dengan sakit dan sehat sebagai pusat dari
budaya, di antaranya objek yang menjadi kajian disiplin ilmu yang melihat
penyakit saling berhubungan dengan berbagai faktor yaitu: Penyakit yang
berhubungan dengan kepercayaan (misfortunes). Jenis penyakit ini dianggap
sebagai penyebab jiwa pasien yang berkeliaran di alam mimpi yang tidak masuk
kedalam tubuhnya waktu ia terbangun, maka penyembuh akan berusaha untuk
menjebak atau membawa jiwa tersebut untuk masuk kembali ke tubuh. Namun
dalam sistem kedokteran Barat, apabila analisis laboraturium tentanng
gangguan terhadap penyakit, maka dokter modern akan menuliskan sebuah
resep antibiotik yang tepat. Pada semua masyarakat, pasien senantiasa berfikir
mengenai kesembuhan.
Kepercayaan medis dan prakteknya tidak dapat dipisahkan dari aspek
budaya dan organisasi sosial yang membuat sebuah pengertian adanya syarat-
syarat yang mendasari kepercayaan medis dan pengetahuan masyarakat
berkaitan dengan penyakit. Ia juga menyatakan keberadaan tiga padangan dunia
yang berbeda yang melihat sisi lain (gaib, religi, dan naturalistik) dan
menghubungkan sistem-sistem kepercayaan, dan tiap-tiap pandangan memilki

6
model perilaku medis yang sesuai. Penyakit cacar air adalah satu dari jenis
penyakit yang sering ditemui pada anak-anak dan juga orang dewasa. Zulkoni
menyebutkan bahwa penyakit Varicella tidak ada perbedaan ras ataupun jenis
kelamin dan penyeberanndiseluruh dunia yang disebut Varicella Zoster Virus
(VZV).
Dalam ilmu antropologi kesehatan Penyakit ini mendefinisikan tentang
kesehatan yaitu, bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan memengaruhi
kesehatan dan mengetahui tentang cara-cara alternatif untuk mengerti dan
merawat penyakit. Infeksi cacar air menyerang semua usia dengan puncak
insidensi pada usia 5-9 tahun. Pemahaman masyarakat terkait dengan cacar air
adalah sebuah penyakit yang hanya menyerang sekali dalam seumur hidup.
Namun, bukan berarti penyakit ini hilang seutuhnya terutama ketika penyakit
ini masih ada dalam tubuh penderitanya maka akan bisa hidup kembali pada
kekebalan tubuh orang tersebut tidak stabil atau sedang terganggu. Pengobatan
tradisional di Indonesia terus mengalami peningkatan khususnya dalam
penyakit cacar air yang menjadi perhatian orang tua, kendati demikian bukan
berarti sebagai akibat dari minimya fasilitas kesehatan dan layanan kesehatan
yang memadai, namun ada faktor budaya dalam masyarakat yang memiliki
kepercayaan kuat terhadap pengobatan.
Teori health belief model yang menekankan setiap manusia memiliki
riwayat penyakit yang dapat mengancam kesehatan mereka, sehingga dengan
demikian mereka melakukan tindakan serta pencegahan untuk mencegah
penyebaran dan ancaman penyakit yang bisa menyerang manusia. Mengetahui
kasus cacar air telah banyak menyerang anak-anak, yang penularannya sangat
cepat dan dapat menimbulkan ancaman yang lebih besar.(Nasaruddin, 2021)

F. Pengertian pengobatan tradisional


Pengobatan adalah suatu usaha untuk penyembuhan penyakit. Umumnya
pengobatan ini dilakukan oleh orang yang ahli dalam menanganinya.
Pengobatan sistem modern menyebutnya dengan tenaga medis atau dokter,

7
pengobatan sistem tradisional dikenal dengan penyembuh atau dukun. Dokter
dan penyembuh adalah dua profesi yang amat dikenal masyarakat. Mengutip
Doni Saputra, Setyoningsih menuliskan bahwa kedua profesi tersebut adalah
pekerja-pekerja sosial yang menyelenggarakan upaya penyembuhan seseorang
dari penyakitnya, tetapi dengan memakai cara-caranya sendiri.
Ada berbagai istilah yang digunakan untuk menjelaskan praktik pengobatan
tradisional seperti alternative medicine, complementary medicine, natural
medicine, herbal medicine, phyto-medicine, nonconventional medicine,
indigenous medicine, folk medicine, dan ethno medicine. Meski ada banyak
istilah yang digunakan untuk menyebutkan praktik pengobatan tradsional,
intinya adalah pengobatan tradisional lahir berdasarkan tradisi yang lahir dalam
masyarakat tradisional.
Perbedaan yang paling mendasar antara pengobatan modern dan pengobatan
tradisional terletak pada cara mereka mengobati dan memahami suatu penyakit.
Seperti dijelaskan di atas, pengobatan medis memandang penyakit hanya
sebagai suatu kondisi biologis yang ditandai dengan kelainan pada fungsi atau
struktur organ-organ tertentu atau seluruh sistem organ. Sedangkan pengobatan
alternatif atau pengobatan tradisional menganggap penyakit lebih dari itu selain
biologis mereka juga melibatkan aspek spiritual, psikologis dan sosial tertentu
dari orang yang terkena. Ini yang kadang-kadang sering diabaikan oleh
pengobatan modern.
Sebagaimana yang sudah dipaparkan bahwa sebagian besar masyarakat
nusantara memiliki sudut pandang holistik dalam mencandra kondisi sehat dan
sakit. Sehat secara holistik yang dimaksud adalah bukan saja kondisi sehat
secara fisik melainkan juga spiritual dan sosial dalam bermasyarakat. Untuk
menciptakan kondisi sehat seperti ini diperlukan suatu keharmonisan dalam
menjaga kesehatan tubuh.
Masyarakat nusantara memiliki kekayaan khasanah ilmu-ilmu pengobatan sejak
lama. Hanya saja, tidak semua sistem pengobatan tersebut dapat disetujui oleh

8
para penggegam ilmu kesehatan masa kini sehingga tidak berkembang,
tenggelam, bahkan mati.(Anwar, 2020)

G. Cara pengobatan tradisional cacar air pada anak


Cacar air memang bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi hal itu tidak
berlaku untu ksegala jenis caca air. Pada umumnya penyakit cacar air dapat
sembuh tanpa melakukan pengobatan. pengobatan cacar air yang dapat
dilakukan di rumah untuk meringankan gejala penyakit ini yaitu menjaga
kebersihan, makan-makanan yang lembut, menghindari makanan yang
mengandung asam terlalu banyak, istirahat secukupnya, mandi dengan air
hangat atau air dingin setiap 3 sampai 4 jam untuk mengurangi rasa gatal, ini
dilakukan pada hari pertama saat terkena penyakit tersebut dan Bagi anak kecil,
disarankan untuk memakai sarung tangan untuk mencegah tangan menggores
ruam merah yang ada pada tubuh.(Nasaruddin, 2021)
Sedangkan dalam pengobatan medis dapat dilakukan dengan menggunakan
obat-obatan medis yang diberikan untuk menurunkan demam dan gejala yang
lainnya. Pengobatan yang dilakukan di rumah yang dapat membantu menangani
cacar air yakni:
a) Kompres dingin
b) Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan kain yang dibasahi dengan air
dingin pada area yang nyeri dan gatal dan biarkan hingga beberapa menit
atau sampai 1 jam.
c) Kenakan sarung tangan
d) Sarung tangan digunakan untuk mencegah goresan jika anak-anak bagian
tubuh yang gatal. Sarung tangan yang digunakan adalah sarung tangan yang
berbahan kain halus Selain itu kuku yang panjang juga harus dipotong.
e) Berikan makanan yang dingin dan lembut
f) Untuk menghindari iritasi pada mulut berikan makanan yang dingin dan
lembut karena luka cacar di mulut bisa sangat tidak nyaman.
g) Tinggal dalam rumah

9
h) Orang yang terkena cacar harus tinggal di dalam rumah dan istirahat untuk
sementara waktu karena penyakit cacar bisa menular baik di kalangan
dewasa maupun di kalangan anak-anak.
i) Istirahat yang cukup
j) Agar kesehatan bisa cepat pulih maka anak yang terserang penyakit ini
harus perhatian cukup agar tidak merasa lelah dan demamnya bisa turun.
k) Menjaga kebersihan
l) Kebersihan adalah hal yang paling utama agar tubuh tetap terhindar dari
penyakit. Jika seseorang mengalami cacar air maka harus memperhatikan
kebersihan tubuhnya, agar penyakit tersebut tidak bertambah parah namun
bisa pulih dengan cepat.
Selain itu, praktek pengobatan ini juga masih banyak digunakan sebagai
alternatif untuk mempermudah masyarakat dalam penyembuhan. Dengan
demikian jenis-jenis tanaman yang dapat dijadikan obat harus tetap dilestarikan.
salah seorang ibu rumah tangga yang anaknya pernah terkena penyakit cacar
air, obat tradisional yang dapat digunakan untuk pengobatan cacar air adalah
sebagai berikut:
a) Resep obat: temulawak, kencur, jahe, kunjit, asam tampa biji. Diolah dengan
cara mencuci bersih semua bahan, lalu ditumbuk. Setelah itu semua bahan
tersebut rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian diangkat
dan didinginkan. Air rebusan yang telah dingin itu disaring dan airnya
diminum tiga kali dalam sehari.
b) Resep tambahan: kelapa muda 1 buah, bawang merah 2 buah, biji kecipi 3
biji. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut: kelapa muda dikupas
bagian atasnya, lalu masukan ke dalam kelapa muda tersebut bahan-bahan
berupa irisan bawang merah dan biji kecipir yang telah ditumbuk kasar.
Diamkan kurang lebih 10 menit lalu airnya dikonsumsi oleh si penderita
cacar air (Nasaruddin, 2021).
Berdasarkan pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa cacar air
merupakan penyakit menular yang lebih banyak di alami oleh anak-anak usia1-

10
10 tahun, namun kita tidak perlu khawatir dengan penjakit cacar air ini ,karna
terdapat beberapa obat tradisional yang mudah didapatkan dengan
memanfaatkan hasil alam maupun tumbuha-tumbuhan yang kerap tumbuh di
kebun masyarakat Minanga, dan pengobatanya biasa dilakukan oleh siapa saja
baik masyrakat yang dikampung, orang berpendidikan maupun masyarakat
biasa karna, pengobatan tradisional merupakan warisan yang di wariskan turun
–temurun yang perlu dilestarikan.
Dalam hubungannya dengan praktek pengobatan tradisional dengan
menggunakan perspektif antropologi kesehatan ialah, sebuah hasil dari
pengetahuan masyarakat yang dapat menarik nilai positif terhadap sebuah
kebudayaan yang ia yakini terhadap sebuah penyakit yang bisa ia terapkan
tanpa melalui pengobatan medis yang masyarakat minanga pahami masih
mengandung bahan kimia yang tidak baik untuk tumbuh kembang anak dan
akan ada efek samping yang akan ditimbulkan setelahnya yaitu dengan
memanfaatkan hasil alam atau kebun mereka untuk mereka pakai dan gunakan
sebagai obat tradisional penyembuhan penyakit cacar air pada anak.

11
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Jurnal
Berdasarkan Analisa yang telah dilakukan, pada pendahuluan jurnal
penulis menggambarkan penyakit kulit yaitu cacar air dan pengobatan
tradisionalnya yang masih dipercaya sebagai pengobatan alternatif. Dimana
dijelaskan bahwa pada salah satu kelurahan yang terletak di Mengkendek
Kabupaten Tana Toraja, mereka masih percaya dengan praktek pengobatan
secara alami sebagai salah satu alternatif pengobatan non medis. Beberapa
penyakit yang kerap menyerang Masyarakat minanga yaitu diantaranya
penyakit kulit. Salah satu penyakit kulit yang sering menyerang anak-anak ialah
penyakit cacar air atau puru. Dengan latar belakang tersebut penulis menjadikan
Minanga sebagai sampel penelitian dengan tujuan untuk mengkaji pengetahuan
pengobatan tradisional dalam perspektif Antropologi Kesehatan. Pengobatan
tradisional merupakan sebuah fenomena yang saling terkait dengan sosial
budaya yang dilakukan dengan cara interaksi sosial dengan sebuah pemahaman
budaya masyarakat. Dengan demikian maka penulis mengatakan bahwa praktik
pengobatan tradisional ini, menarik perhatian para antropolog untuk mengkaji
lebih mendalam dalam ilmu antropologi disebut ethnomedicine tentang sistem
pengobatan tradisional cacar air pada anak dari perspektif mayarakat Minanga
yang memiliki anak dan pernah terkena cacar air.
Secara keseluruhan didalam pembahasan penulis sudah bisa memberikan
data sesuai dengan tujuan penelitian yang dikemukakan yaitu berdasarkan

12
penelitian yang telah dilakukan pada jurnal ini, didapatkan hasil bahwa
keyakinan Masyarakat Toraja terhadap suatu penyakit diwujudkan dengan
memanfaatkan tumbuhan alami untuk menyembuhkan penyakit tersebut,
sehingga mereka meyakini dapat terhindar dari penyakit. Pandangan
Masyarakat Toraja terhadap berbagai penyakit selalu berhubungan dengan pola
perilaku manusia dengan lingkungan nya yang saling berkaitan. Ada salah satu
tumbuhan alami yang dapat menyembuhkan penyakit cacar air pada anak ialah
kencur. Hal ini membentuk sebuah cara pandang hidup masyarakat Toraja untuk
melestarikan budaya mereka untuk menjadi sebuah pemahaman terkait dengan
budaya pengobatan tradisional cacar air.

B. Pembahasan Jurnal
Kepercayaan medis dan prakteknya tidak dapat dipisahkan dari aspek
budaya dan organisasi sosial yang membuat sebuah pengertian adanya syarat-
syarat yang mendasari kepercayaan medis dan pengetahuan masyarakat
berkaitan dengan penyakit. Ia juga menyatakan keberadaan tiga padangan dunia
yang berbeda yang melihat sisi lain (gaib, religi, dan naturalistik) dan
menghubungkan sistem-sistem kepercayaan, dan tiap-tiap pandangan memilki
model perilaku medis yang sesuai. Penyakit cacar air adalah satu dari jenis
penyakit yang sering ditemui pada anak-anak dan juga orang dewasa. Zulkoni
menyebutkan bahwa penyakit Varicella tidak ada perbedaan ras ataupun jenis
kelamin dan penyeberanndiseluruh dunia yang disebut Varicella Zoster Virus
(VZV).
Dalam ilmu antropologi kesehatan Penyakit ini mendefinisikan tentang
kesehatan yaitu, bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan memengaruhi
kesehatan dan mengetahui tentang cara-cara alternatif untuk mengerti dan
merawat penyakit. Infeksi cacar air menyerang semua usia dengan puncak
insidensi pada usia 5-9 tahun. Pemahaman masyarakat terkait dengan cacar air
adalah sebuah penyakit yang hanya menyerang sekali dalam seumur hidup.

13
Namun, bukan berarti penyakit ini hilang seutuhnya terutama ketika penyakit
ini masih ada dalam tubuh penderitanya maka akan bisa hidup kembali pada
kekebalan tubuh orang tersebut tidak stabil atau sedang terganggu. Pengobatan
tradisional di Indonesia terus mengalami peningkatan khususnya dalam
penyakit cacar air yang menjadi perhatian orang tua, kendati demikian bukan
berarti sebagai akibat dari minimya fasilitas kesehatan dan layanan kesehatan
yang memadai, namun ada faktor budaya dalam masyarakat yang memiliki
kepercayaan kuat terhadap pengobatan.
Dalam perspektif antropologi kesehatan, penyakit yang disebabkan oleh
virus maupun bakteri yang belum pernah terserang penyakit tersebut, namun
jika seseorang sudah mengalami cacar air maka tubuhnya membentuk anti bodi
terhadap virus sehingga tidak akan terserang lagi dengan penyakit tersebut.
Dengan demikian pengobatan tradisional yang dilakukan oleh beberapa
masyarakat yang ada di Minanga membuktikan bahwa ada pengetahuan terkait
dengan apa itu sakit dan cara menyembuhkannya, yang kemudian mereka
kembangkan melalui pola prilaku yang berkembang menjadi sebuah kebiasaan.
Masyarakat juga wajib mendatangi anggota keluarganya dan memberikan
pengetahuan terkait dengan pengobatan cacar air secara tradisional apabila
masih ada keluarga yang belum pernah terkena sehingga bisa sedini mungkin
untuk mengantisipasi penyebarannya baik dalam pengobatan tradisional
maupun melalui vaksinasi dan imunisasi di pelayanan kesehatan terdekat. Jika
hal ini dilakukan maka dapat menyembuhkan bahkan mencegah penyakit cacar
air kepada anak dan orang tua agar lebih berhati-hati untuk menjaga anaknya
untuk tidak bergaul ataupun bermain dengan anak-anak atau penderita yang
terinfeksi cacar air.

14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cara melihat konsep sehat dan sakit sebagian besar masyarakat nusantara
dengan model holistik juga sangat berperan terhadap keberlangsungan sistem
pengobatan tradisional saat ini. Dengan cara pandang makrokosmos, yang
sangat menghargai kesimbangan alam, sistem pengobatan tradisional ini kiranya
dapat terus dilestarikan dan dikembangkan di nusantara. Berdampingan dengan
sistem pengobatan modern seperti yang sudah banyak dilakukan di banyak
negara di belahan bumi lainnya.

15
Dengan demikian pengobatan tradisional yang dilakukan oleh beberapa
masyarakat yang ada di Minanga membuktikan bahwa ada pengetahuan terkait
dengan apa itu sakit dan cara menyembuhkannya, yang kemudian mereka
kembangkan melalui pola prilaku yang berkembang menjadi sebuah kebiasaan.
Pentingnya informasi mengenai pencegahan dan perawatan penyakit cacar air
bertujuan agar masyarakat mengetahui dan mengaplikasikan cara pencegahan
dan perawatan cacar air yang baik dan benar karena cacar air adalah penyakit
yang menular kepada orang yang belum pernah terkena cacar air sebelumnya
Kebersihan tubuh harus diperhatikan untuk mencegah seseorang agar
terhindar dari penyakit khususnya di kalangan anak-anak. Dalam mencegah
penyebaran penyakit ini, dapat dilakukan dengan cara rutin mencuci tangan,
rajin memotong kuku, membersihkan badan dan mengenakan pakaian bersih.
Dari pengobatan yang dilakukan di rumah maka dapat disimpulkan bahwa
penyakit tidak hanya disembuhkan oleh obat-obatan yang diberikan oleh medis,
namun juga dapat disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan tradisional,
yang juga merupakan kebiasaan orang-orang dari dulu. Hal tersebut
membuktikan bahwa kebiasaan lama yang memberikan hal baik masih terus
dilakukan dan dilestarikan.

B. Saran
Diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan pembelajaran agar Masyarakat
dapat menjaga kebersihan tubuh dan juga lingkungan untuk mencegah agar
terhindar dari berbagai penyakit khususnya dikalangan anak anak. Diantaranya
dengan mencuci tangan, rajin memotong kuku, membersihkan badan dan
mengenakan pakaian bersih.
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, R. T., Nurrachmawati, A., Rohmah, N., & Permana, L. (2023). Buku Ajar
Sosiologi Dan Antropologi Kesehatan Dalam Kawasan Hutan Tropis Lembab. In
Deepublish. Deepublish. https://books.google.co.id/books?id=F5rREAAAQBAJ
Anwar, S. (2020). Pengobatan Tradisional Perspektif Antropologi Kesehatan.

16
Tawshiyah, 15(1), 1–13.
Asriwati, & Irawati. (2019). Buku Ajar Antropologi Kesehatan dalam Keperawatan.
In Deepublish. Deepublish. https://books.google.co.id/books?id=Ln-
QDwAAQBAJ
Black, J., & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. In R. Nampira
(Ed.), Elsevier.
Muslimin, I. (2015). Perilaku Antropologi Sosial Budaya Dan Kesehatan. In
Deepublish. Deepublish. https://books.google.co.id/books?
id=DaOMDwAAQBAJ
Muslimin, I., Selviana, Suwarni, L., Khariri, R. B., Ahmad, M., Syahrir, S., Akbar, H.,
Chairan, M., Otik Widyastutik, & Juariah. (2022). Teori Antropologi Kesehatan.
In Yayasan Penerbit Muhammad Zaini. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
https://books.google.co.id/books?id=JiduEAAAQBAJ
Nasaruddin, R. P. (2021). Antropologi Kesehatan : Pengobatan Tradisional Cacar Air
Pada Anak Di Minanga. MASOKAN : Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan
Perspektif, 1(1), 52–64.
Sa’adah, I. S., Sopiah, P., & Ridwan, H. (2023). Literatur Review : Herpes Zoster
( Infeksi Lanjutan Dari Virus Varicella Zoster). Jurnal Ilmiah Keperawatan,
9(2), 325–332.

17

Vous aimerez peut-être aussi