Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Laporan
Disusun oleh:
Tutorial 5
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkah dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas laporan kami. Meskipun
terdapat beberapa kendala pada saat proses pengerjaannya, kami tetap tidak patah
semangat. Selain itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam bentuk dukungan, ide, dan materi dalam proses penyelesaian
Kami menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya masukan serta saran yang membangun,
khususnya dari para pembaca. Dengan tersusunnya laporan ini, kami harap para
ii
iii
Daftar Isi
BAB I .......................................................................................................................... 10
BAB II ......................................................................................................................... 18
iii
iv
2.13 Komposit................................................................................................... 91
vii
viii
ix
BAB I
Pendahuluan
RSGM dan diwawancara mengenai keluhan oleh drg. Dodo. Hasil wawancara
diperoleh informasi bahwa Nn. Revi memiliki keluhan makanan sering tersangkut di
antara gigi-gigi belakang bawah kanan dan terasa ngilu ketika minum dingin dan
perawatan pulp caping dan penambalan kelas 2 komposit dan sebelumnya dilakukan
drg. Dodo memberikan informasi lengkap mengenai tahapan perawatan yang akan
dilakukan tersebut.
Beberapa bulan kemudian Nn. Revi datang kembali ke RSGM untuk melakukan
pemeriksaan rutin. Nn. Revi bercerita bahwa sejak giginya yang berlubang sudah
ditambal dan dilakukan perawatan oleh dokter gigi, tidak ada makanan yang sering
terselip dan tidak pernah merasakan sakit gigi lagi. Nn. Revi terlihat senang dengan
10
11
Usia: 20 tahun
Terminolo ID
Problems hipotesis Mekanisme More info Learning issue
gi K
1. Ngilu 1.Makanan sering Pulpitis Makanan sering tersangkut Keadaan Umum: 1.Mengapa
2. Sakit tersangkut antara Reversible antara gigi belakang bawah Baik makanan manis
spont gigi belakang bawah gigi 46 EO : - dan minum dingin
an 2.Terus terasa ngilu Ngilu saat minum dingin IO: mengakibatkan
3. Klorh saat minum air dan makanan manis 1. Karies ngilu?
eksidi dingin dan makanan permukaan 2.Apa itu sakit
n manis mesial gigi 46 spontan dan tidak
4. Kom 3. Karies permukaan mesial Tes perkusi (-) spontan?
posit gigi 46 Tes dingin (+) 3.Apa itu karies?
IO, Permukaan 4. Apa etiologi
EO,
RADI
OGRA oklusal tidak karies?
FI
ada kelainan 5.Bagaimana
Pulpitis Reversible 2.Radiografi: klasifikasi karies?
Infor
med Gambaran 6. Jelaskan
conse
nt radiolusen bagian macam-macam
13
17.Apa itu
komposit?
18. Bagaimana
klasifikasi
Komposit?
19. Apa saja
sifat2 komposit?
20. bagaimana
reaksi manipulasi
komposit?
21. apa saja
indikasi dan
kontraindikasi
komposit?
16
2.8 Mekanisme
Pulpitis Reversible
Informed consent
7.Bagaimana teknik radiografi yang tepat untuk digunakan pada kasus ini? Dan
bagaimana intrepretasinya?
Pada gigi yang utuh, aplikasi dingin dan panas pada permukaan gigi
dentin; hal ini mengakibatkan pergerakan cairan dan diawalinya rasa nyeri.
Respon ini akan menghebat jika dentinnya terbuka. Pada akhirnya, semua
reseptor nyeri
1. Rangsangan dingin
2. Rangsangan panas
18
19
3. Rangsangan kimiawi
Jadi, kondisi di dalam pulpa adalah isotonik. Jika, ada cairan yang bersifat
terdiri dari tubulus dentin berisi saraf, kapiler darah, dan tonjolan
tidak dibahas lebih jauh. Teori ini tidak berkembang lagi, tidak ada ilmuan
yang mendukung teori ini sehingga hingga kini, teori ini sudah hampir tidak
terdengar lagi.
penghantar saraf menuju ujung saraf dentin. Proc. Odontoblas yang terbuka
pada dentin dapat terpengaruh oleh stimulus termal atau mekanik sehingga
teori ini juga tidak mengalami perkembangan karena dalam suatu penelitian
3. Hydrodinamic Theory
paling didukung oleh banyak ilmuan. Teori ini dikemukakan pertama kali
oleh Brannstrom dan Astrom. Teori ini berlaku untuk segala macam
pulpa terdapat cairan interestinal. Pada pulpa yang sehat tekanan normal
syaraf di dalam tubulus dentin, yang kemudian direspon sebagai rasa nyeri.
Aliran hidrodinamik ini akan meningkat bila ada pemicu seperti perubahan
Rigid dentin berguna untuk mebatasi respon inflamasi ketika pulpa belum
nyeri saat terdapat stimuli. Pergerakan n yang dari cairan pada tubuli
afferent nerves dari pulpa yang akan menghasilkan nyeri tajam, cepat dan
reversible dental pain. Semakin dekat pulpa, tubuli dentin akan semakin
proteksi dengan adanya zona tubular sklerosis dan iritasi dentin. Tidak ada
titik sel inflamasi pada pulpa sampai karies berpenetrasi sejauh 0,5mm dari
pulpa. Saat lesi karies dentin berkembang, zona sclerotic dentin akan
abses akan terjadi. Oleh karena itu, sampai karies menjadi sangat dalam,
Jadi, jika karies belum mencapai pulpa, pulpa masih dalam keadaan
sehat atau belum terinflamasi sehingga yang terpapar stiuli hanya dentin
Karakter sakit hanya jika ada stimulus saja akan makin berubah
dan akan menjadi pulpitis irreversible dengan karakter sakit spontan. Rapid
dan pulpa tidak dapat lagi mengalami recovery sehingga terjadilah sakit
2.4 Karies
enamel gigi dan berlanjut menjadi kerusakan enamel serta dentin dan
mempunyai banyak faktor seperti: host atau tuan rumah yang rentan, agen
atau mikroorganisme yang kariogenik, substrat atau diet yang cocok, dan
rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan bentuk gigi),
struktur enamel, faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisur pada gigi
menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan fisur yang dalam. Selain itu,
permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak mudah melekat
(kalsium, fosfat, karbonat, fluor), air 1% dan bahan organik 2%. Bagian luar
banyak fluor, fosfat, sedikit karbonat dan air. Kepadatan kristal enamel
mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan semakin
resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies dari pada gigi tetap. Hal ini
organik dan air sedangkan jumlah mineralnya lebih sedikit dari pada gigi
tetap. Selain itu, secara kristalografis kristal-kristal gigi susu tidak sepadat
gigi tetap dan email orang muda lebih lunak dibandingkan orang tua.
Mungkin alasan ini menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi karies
pada anak-anak.1,10
a. pit dan fisur pada permukaan oklusal molar dan premolar; pit bukal molar
c. email pada tepian di daerah leher gigi sedikit di atas tepi gingiva;
terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Hasil
26
beberapa strain lainnya. Selain itu, ada juga penelitian yang menunjukkan
adanya laktobasilus pada plak gigi. Pada penderita karies aktif, jumlah
untuk memproduksi asam serta bahan lain yang aktif yang menyebabkan
kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak
mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak
bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk membentuk asam
27
seperti gula akan meresap ke dalam plak dan dimetabolisme dengan cepat
oleh bakteri, sehingga makanan dan minuman yang mengandung gula akan
demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat asam selama beberapa waktu,
email.
4) Faktor waktu
demineralisasi yang melibatkan bakteri (terjadi pada proses karies gigi) dan
demineralisasi akibat bahan kimia asam (terjadi pada erosi gigi). Sedangkan
remineralisasi, jika saliva masih jenuh oleh ion-ion kalsium dan fosfat serta
Dengan demikian lesi karies awal atau erosi mengalami remineralisasi dan
sembuh.
G. V. Black
dan lingual gigi posterior, atau pada pit lingual gigi anterior.
4) Klas IV. Karies proksimal yang melibatkan tepi insisal pada gigi
anterior.
6) Klas VI. Karies pada ujung cusp gigi posterior, atau pada tepi insisal
gigi anterior.
G. J. Mount
karies cuma terjadi di tiga daerah di mahkota atau akar gigi (tempat penumpukan
Site 1. Defek pada pit, fisur dan email pada permukaan oklusal gigi posterior
atau permukaan halus lainnya (aku artiin mungkin bisa jadi restorasinya).
Site 3. Bagian sepertiga servikal email, atau jika terjadi resesi, bagian akar
G.J. Mount juga mengklasifikasi ukuran besarnya suatu kavitas karies, ada
Size 3. Lesi yang lebih besar dimana cusp atau tepi insisal terbelah.
Size 4. Karies yang luas dengan kehilangan struktur gigi yang sangan besar
ICDAS
Selain mereka berdua, ada juga klasifikasi karies dari ICDAS (International
karies berdasarkan keparahan kariesnya, misalnya masih belum ada kavitas, sampai
kavitas yang mencapai pulpa. Klasifikasi ICDAS ini yang digunakan dikampus aku.
Klasifikasi ini dalam bentuk angka, dan diawali dengan huruf D, misal D0, D1.
Sampai saat ini sih, aku belum tau apa arti D tersebut.
1 : perubahan awal pada email yang tampak secara visual. Biasa dilihat dengan cara
mengeringkan permukaan gigi, dan tampak adanya lesi putih di gigi tersebut.
2 : perubahan pada email yang jelas tampak secara visual. Terlihat lesi putih pada
4 : terdapat bayangan dentin (tidak ada kavitas pada dentin). Karies pada tahap ini
sudah menuju dentin, berada pada perbatasan dentin dan email (dentino-enamel
junction).
32
5 : kavitas karies yang tampak jelas dan juga terlihatnya dentin (karies sudah
mencapai dentin).
2.10 Pulpa
Pulpa yeng terdapat di dalam ruang pulpa memiliki dua divisi utama,
yaitu mahkota pulpa dan akar pulpa. Mahkota pulpa terdapat di dalam
mahkota gigi. Parpanjangan yang lebih kecil dari mahkota pulpa ke dalam
cusp dari gigi-gigi posterior disebut tanduk pulpa. Tanduk pulpa ini pada gigi
mesiobuccal cusp pada molar. Tanduk pulpa tidak terdapat pada gigi-gigi
anterior.
Akar pulpa adalah bagian dari pulpa yang terdapat di daerah akar gigi.
Akar pulpa/ radicular pup/ root canal atau pulp canal. Akar pulpa memanjang
dari bagian cervix gigi sampai ke apex gigi. Pada bagian apex terdapat lubang
yang disebut dengan foramen apikal. Lubang ini dikelilingi oleh cementum
dan memungkinkan arteri, vena, limfatik, dan nervus untuk masuk dan keluar
dari pulpa dari ligament periodontal. Foramen apikal adalah bagian terakhir
dari gigi yang terbentuk setelah mahkota gigi erupsi ke dalam rongga mulut.
Pada perkembangan gigi, ukuran foramen besar dan terletk di tengah. Seiring
Foramen biasanya terdapat pada apex akar. Jika ada lebih dari satu foramen
34
yang terlihat pada akar, yang terebesar adalah foramen apical dan sisanya
Gambar 2. 7 Proses erupsi yang menggambarkan pembentukan pulpa dan foramen apikal
juga disebut lateral canals karena biasanya terdapat di bagian lateral akar gigi.
35
banyak memiliki kemiripan dengan jaringan ikat lain pada tubuh manusia,
lubang di ujung saluran akar gigi (foramen apikal). Karena dibatasi oleh
1. Odontoblast Layer
pulpa coronal berbentuk tall columnar , di mid root region berbentuk kuboid
2. Cell-Free Zone
“bebas dari sel”. Cell-free zone sering juga di sebut cell-free of weil. Cell-
36
free zone biasanya tidak terlihat pada pulpa muda saat bentuk dentin
berubah-ubah secara cepat dan pulpa tua saat pembentukan dentin reparatif.
- Kapiler darah
3. Cell-Rich Zone
fibroblas, makrofag, sel dendritik dan sel mesenkim yang tidak berkembang.
Pada zona ini pulpa cornal lebih menonjol dibandingkan pulpa radicular.
4. Pulp Proper
Merupakan massa sentral dari pulpa dan berisi jaringan ikat bebas dan
pembulu saraf & pembuluh darah yang lebar. Sel yang paling menonjol di
1. Odontoblas
Odontoblas adalah sel pulpa yang paling khas. Sel ini membentuk
sel akhir yakni tidak mengalami lagi pembelahan sel. Seumur hidupnya,
yang bisa sama dengan umur vitalitas pulpa, odontoblas mengalami masa
yakni badan sel dan prosesus sel. Badan sel terletak dissebelah matriks
berjalan di tubulus.
Badan sel adalah bagian dari sel yang begrfungsi sintesis dan mengandung
nucleus yang terletak dibasal serta struktur organel didalam sitoplasma yang
38
mengatur aliran zat ke dalam dan keluar area. Produk ekskresi dari
odontoblas ke dalam membrane sel diujung perifer badan sel dan ujung
basal dari prosesus sel. Pada mulanya produk ini mencakup komponen
akibat cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya baru terjadi jika
pada zona kaya akan sel telah ada preodontoblas. Preodontoblas adalah sel
2. Preodontoblas
Preodontoblas adalah tipe sle yang paling umum terlihat dalam jumlah
mempertahankan kolagen serta zat dasar pulpa juka ada penyakit. Seperti
lainnya yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi. Akan tetapi, tidak seperti
odontoblas, sel-sel ini mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu
Sel ini merupakan sumber bagi sel jaringan ikat pulpa. Sel precursor ini
ditemukan di zona kaya akan sel dan inti pulpa serta dekat sekali dengan
pembuluh darah. Tampaknya, sel-sel ini merupakan sel yang pertama kali
membelah ketika terjadi cedera. Sel ini akan berkurang jumlahnya sejalan
yang normal dari pulpa. Sel dendritik dan ptosesusnya ditemukan diseluruh
dan elemen saraf. Sel-sel ini merupakan bagian Dario system respon imun
awal dan pemantau (surveillance) dari pulpa. Sel ini akan menangkap dan
lingkungannya.4
40
5. Sel imunokompeten
saraf. Sel ini pada pulpa terletak di perifer jaringan, dimana biasanya antigen
masuk. Fungsi utama sel dendritik ini adalah memperingatkan sistem imun
mengenai gigi. Literatur review ini akan membahas fungsi jaringan pulpa
vitalitas gigi. Beberapa fungsi pulpa dalam menjaga vitalitas gigi adalah
sebagai berikut:
pada pulpa.
komponen sel yang ada dalam pulpa yaitu sel odontoblas, sel fibroblas,
immunocompetent.
Odontoblas
merupakan sel pembatas dari struktur keras gigi pada batas dentin terhadap
mikroorganisme yang masuk kedalam dentin. Sel ini tidak hanya membentuk
ektomesenkim yang berasal dari migrasi sel neural crest selama awal
berbentuk kolumner dengan inti sel berada pada kutub proksimal badan sel.
sebagai prosesus odontoblas dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh
odontoblas terdiri dari dua bagian, yaitu sekret yang dikeluarkan oleh badan
43
sel dan bagian prosesus sel. Sekret yang dikeluarkan oleh badan sel yaitu
sedangkan sekret yang dikeluarkan oleh bagian prosesus sel adalah untuk
Fibroblas
kolagen dan substansi dasar. Fibroblas pada pulpa muda secara aktif
yang berfungsi untuk sintesa dan sekresi matrik pulpa. Sejalan dengan
sel jaringan ikat pada pulpa. Sel ini dapat berdiferensiasi menjadi odontoblas
mikroskop cahaya sel-sel ini berbentuk polihedral yang besar dengan nukleus
berada ditengah. Sel-sel ini akan berkurang seiring dengan jumlah sel pada
zona inti pulpa sehubungan dengan faktor usia, hal ini akan berdampak pada
Makrofag
Makrofag terdapat pada bagian zona inti pulpa. Sel ini berbentuk oval
besar dengan nukleus gelap dan terdapat lisosom yang besar dalam
Sel-sel immunocompetent
pertahanan terhadap jejas. Sel-sel ini meliputi limfosit T dan sel dendritik.
Limfosit T berfungsi sebagai sistem imunitas alami terhadap agen asing, dan
antigen-expresing dendritic cells. Sel ini pada gigi yang belum erupsi terdapat
diantara sel-sel odontoblas dan pada gigi yang telah erupsi, sel ini terdapat
Mikrosirkulasi pulpa
venule, vena. Sirkulasi terjadi pada pulpa karena dentin, enamel, dan sementum
45
tidak mempunyai pembuluh darah. Total flow rate/gram tissue pada pulpa lebih
tinggi daripada jaringan lainnya, tetapi total flow keseluruhan lebih kecil karena
pulpa lebih kecil. Mikrosirkulasi pulpa disulplai melalui arteri maksilari yang
merupakan cabang arteri carotid eksternal. Pembuluh darah dan saraf masuk ke
pulpa melalui foramen apikal. Dikamar pulpa arteriol bercabangkan ke arah perifer
atas secara terpusat dan bercabang-cabang untuk membentuk jaringan kapiler pada
perifer pulpa dan darah tertarik ke venules di pusat pulpa. Jaringan kapiler
dalam pulpa ukurannya lebih besar dari kapiler, akan meresorbsi cairan jaringan
penyakit periapikal
Etiologi Pulpitis
Fisik
46
2. Thermal Injury
Kimia
2. Erosi (asam)
Bakteri
akan merespon tes pulpa, dan gejala yang dihasilkan dari tes semacam itu
mungkin ada beberapa tingkat kalsifikasi pulpa namun tidak ada bukti
rangsangan tidak nyaman pada pasien namun membaik dengan cepat setelah
47
dentin terbuka, perawatan gigi baru-baru ini, dan restorasi yang tidak tepat.
hipersensitifitas dentin (atau gigi tiruan). Area dari dentin yang terpapar
Semakin terbuka tubulus ini (misalnya, dari persiapan yang baru terpapar,
pulpitis reversibel, yang akan menjadi sekunder akibat karies, trauma, atau
perubahan pada daerah tubulus dentin. Selain itu terdapat juga gambaran
rangsangan dihilangkan.
timbul, sakit dapat menjadi kronis, gigi dengan pulpitis reversible bersifat
setelah sumber rasa sakit dihilangkan (30 detik atau lebih). Rasa sakit
kanal yang luas. Hal tersebut menyebabkan tidak adanya rasa sakit atau rasa
tidak nyaman saat dilakukan test perkusi. Test vitalitas menjadi test utama
walaupun secara klinis atau radiografis karies bisa masuk ke dalam pulpa.
Waktu tidak diobati, gigi bisa menjadi simtomatik atau bahkan nekrotik.
adanya rangsangan, rasa yang dirasakan pasien dapat berupa nyeri yang
meningkatkan rasa sakit karena adanya tekanan intrapulpa, jika tidak ada
menyebabkan sakit yang paling hebat, rasa sakit dapat dirasakan pada gigi
pulpa terkikis dan adanya bau pada area tersebut karena adanya
Diagnosa banding
Sakit terjadi hanya beberapa saat Sakit terjadi parah dan lama
menyebabkan sakit
Tajam, menusuk
pulpitis:
Pembengkakan
Mobilitas
kematian dari pulpa gigi yang membutuhkan perawatan saluran akar, pulpa
52
tidak bereaksi saat dolakukan test vitalitas dan asimptomatis. Nekrosis pulpa
tidak akan menyebabkan periodontitis apikalis (sakit saat perlusi atau kerusan
dekstruksi jaringan pulpa. Nekrosis pulpa dapat terjadi secara parsial maupun
total. Etiologi primer dari nekrosis pulpa adalah iritan akibat infeksi bakteri.
Nekrosis pulpa dibagi menjadi dua tipe yaitu nekrosis koagulasi dan
Bentuk khusus dari nekrosis koagulasi adalah gangren (dry type), yang
mewakili efek dari nekrosis, dimana terjadi proses pengeringan atau desikasi,
koagulasi, protoplasma sel menjadi kaku dan opak. Massa sel dapat dilihat
nekrosis liquefaksi dikelilingi oleh zona leukosit PMN, dan sel inflamatori
mencapai ruang pulpa dimana pulpa sudah dalam keadaan non vital,
membrane periodontal dan lamina dura menghilang pada daerah lesi dan
vital/ tidaknya pulpa, tetapi tidak dapat menentukan apakah pulpa tersebut
dalam keadaan normal atau tidak. Menurut Mumford & Bjorn, terdapat 3
2. Assessment of anaesthesia
deep restoration
Terdapat beberapa macam tes vitalitas pulpa; tes termal dingin, tes
1. Tes termal
dari tes termal menunjukan bahwa pulpa masih vital dan respon
servikal gigi
spirtus
56
gigi
electric pulp tester. Pada tes ini, gigi dikatakan vital apabila
terasa kesemutan, geli, atau hangat dan gigi dikatakan non vital
keramik, atau logam. Tes elektris ini terkadang juga tidak akurat
sebagai berikut:
Apikal yang normal tidak sensitif terhadap tes palpasi ataupun tes
periodontal disekitar akar gigi dalam batas normal. Sama halnya dengan
diagnosa pulpa, tes perkusi dan tes palpasi harus dilakukan juga pada gigi
adanya inflamasi. Gejala klinis yang ditimbulkan adalah respon sakit pada
saat menggigit, tes palpasi, maupun tes perkusi. Pada gambaran radiografi,
ruang ligamen periodontal dapat terlihat normal dan bisa saja tidak, seperti
Nyeri parah saat tes perkusi atau tes palpasi, merupakan salah satu
kerusakan pada jaringan periodontal di apikal yang berasal dari pulpa. Pada
tetapi tidak menimbulkan adanya gejala klinis saat dilakukan tes palpasi
Tes
Simptom Radiografi Tes Pulpa
periapikal
Periapikal
Tidak ada gejala Normal Respon Tidak sensitif
Normal
Tidak ada
perubahan
Nyeri saat Ada atau tidak
Periodontitis periapikal atau Nyeri pada tes
mastikasi atau ada respon
Apikal terkadang perkusi atau
saat adanya (tergantung
Simptomatik terlihat palpasi.
tekanan status pulpa)
radiolusen di
apikal.
59
Nyeri ringan
hingga tidak
Periodontitis
Terdapat nyeri Radiolusen Tidak ada terasa nyeri
Apikal
ringan apikal respon pada tes
Asimptomatik
perkusi atau
palpasi
akut ini disebabkan oleh masuknya bakteri dari saluran akar gigi yang
terinfeksi. Abses apikalis akut ditandai oleh adanya nyeri spontan, rasa sakit
pada tekanan ringan, menggigit, sentuhan, perkusi, serta ada nanah dan
lingual dan palatal tergantung lokasi apeks gigi yang terkena. Terkadang
Tes perkusi dan tekan abses apikalis akut akan menghasilkan respon
atau panas tidak memberikan respon. Secara histologi abses periapikal akut
leukosit PMN yang rusak, debris, dan sel serta eksudat purulent. Pada
dan cairan yang menumpuk mengakibatkan ekstrusi gigi dari posisi normal
di dalam soket.
jaringan periapikal, selain itu dapat juga disebabkan oleh abses akut yang
sebelumnya terjadi. Abses telah menyebar melalui tulang dan jaringan lunak
untuk membentuk saluran sinus (sinus tract) pada mukosa oral atau kadang-
kadang hingga ke kulit wajah. Pada drainase abses apikalis kronis dapat ke
lokal yang mati, sel-sel darah putih, organisme penyebab infeksi atau benda
ditandai adanya fistula di daerah sekitar gigi yang terkena. Fistula sendiri
localized bony sampai inflamasi ringan yang biasa terlihat di apeks gigi.
62
dibawah apeks gigi nonvital dengan riwayat pulpitis kronis atau menetap.
rahang bawah. Gigi dengan kelainan radioopak ini adalah gigi non-vital dan
biasanya memiliki lesi karies yang besar atau tumpatan yang luas.
Teknik radiografi yang tepat untuk kasus ini adalah teknik radiografi
puncak tulang alveolar di daerah interdental region rahang atas dan rahang
63
1. Film diletakkan di dalam mulut parallel dengan mahkota rahang atas dan
rahang bawah
1. Film Holder
64
Penggunaan film holder dengan arah sinar untuk memfasilitasi posisi dan
2. Bitewing-tab
65
Bitewing-tab adalah papan tab yang berat dan digunakan untu menstabilkan
film selama eksposure. Tab dilekatkan pada film dan tube x-ray diletakkan
sejajar mata.
1. Size 0 film: Size 0 film digunakan untuk memeriksa gigi posterior anak-
2. Size 1 film: Size 1 film digunakan untuk gigi posterior anak-anak dengan
mixed dentition. Jika pada gigi posterior anak-anak maka film diposisikan
bentuk horizontal. Size 1 juga dapat digunakan untuk gigi anterior dewasa
3. Size 2 film: Size 2 digunakan untuk gigi posterior dewasa dam film dapat
4. Size 3 film: size 3 ini memiliki panjang dan lebar yang lebih daripada size
2. Biasanya size 3 film hanya digunakan untuk bitewing eksposur dan film
di bite-wing tabnya
a. Vertical Bite-wings
periodontal yang parah seperti bone loss. Total ada 7 film (tiga anterior dan
molar.
mencegah terjadinya kesalahan foto maka digunakan cotton roll pada area
2. Bony Growth
penempatan film. Maka film ditempatkan diantara torus dan lidah, bukan
1. Patient preparation
dimulai
eksposure
2. Equipment preparation
film holdernya
film di tengah premolar kedua dan ujung film sejajar dengan garis tengah
kaninus mandibula.
6. Lakukan penyinaran
70
6. Lakukan penyinaran
(DBN)
Akar: Jumlah akar, bentuk akar, kondisi patologis (2, lurus, DBN)
foramen apikal
laminadura DBN
72
1) Mahkota: gambaran radiolusen pada sisi mesial dari email sampai dentin
2) Akar: DBN
4) Laminadura: DBN
5) Furkasi: DBN
6) Alveolarcrest: DBN
2.15.1 Definisi
tindakan yang akan dilakukan oleh Dokter harus dilakukan tanpa adanya
unsur pemaksaan.
73
tersebut.
yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus
mencakup :diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis
yang dilakukan, alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko dan komplikasi
perkiraan pembiayaan.
biomedik.
tiga, yaitu:
penelitian).
menerima persetujuan pasien atas nama dokter lain, maka dokter tersebut
segi usia, maka seseorang dianggap kompeten apabila telah berusia 18 tahun
atau lebih atau telah pernah menikah. Sedangkan anak-anak yang berusia 16
tahun atau lebih tetapi belum berusia 18 tahun dapat membuat persetujuan
seseorang yang berumur 21 tahun atau lebih atau telah menikah dianggap
maka setiap orang yang berusia 18 tahun atau lebih dianggap sebagai orang
memberikan persetujuan.
atau penolakan mereka dapat dibatalkan oleh orang tua atau wali atau
gangguan jiwa yang berusia 18 tahun atau lebih tidak boleh dianggap tidak
kompeten sementara sebagai akibat dari nyeri hebat, syok, pengaruh obat
memahami sifat dan tujuan suatu tindakan kedokteran yang diajukan. Jadi,
tindakan.
77
tersebut terkesan tidak logis. Kalau hal seperti ini terjadi dan bila
sebelumnya. Dalam setiap masalah seperti ini rincian setiap diskusi harus
sebelum tindakan dimulai. Selain itu, pasien harus diberitahu bahwa pasien
tindakan hanya bisa dilakukan apabila tidak akan mengakibatkan hal yang
membahayakan paien.
bila informasi baru muncul, misalnya tentang adanya efek samping atau
mereka yang sejak awal memang masih ragu-ragu atau masih memiliki
pertanyaan.
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan
penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-
1) Alkohol
2) Aldehid
steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu
3) Biguanid
secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok
plak, misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub
sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri
4) Senyawa halogen
ion halide. Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat
pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros,
5) Fenol
oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.
Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak
(dalam bentuk lotion), hemoroid analgetik topikal, obat batuk, obat kumur
dan deodoran. Klorotimol sering terdapat pada sediaan untuk gigi, gusi dan
6) Klorsilenol
UNISRI, 2008:163)
7) Chlorhexidine (CHX)
negative, bakteri, ragi, jamur, protozoa, alga dan virus. Chlorhexidin sangat
negative.
Farmakokinetik CHX
Farmakodinamik CHX
chlorhexidine akan melintasi membrane luar melalui proses difusi pasif dan
intraselular.
gigi. Dasar yang kuat untuk mencegah terbentuknya plak adalah terjadiya
ikatan antara CHX dengan molekul-molekul permukaan gigi. Hal ini juga
Indikasi CHX
1. Gingivitis
3. Denture stomatitis
5. Periodontitis
7. Mencegah karies
impaksi
9. Abrasi
10. Pendarahan
KontraIndikasi CHX
1. Taste alteration
2. Staining
3. Iritasi mukosa
4. Deskuamasi mukosa
5. Contact dermatitis
6. Photosensitivity
7. Muntah
8. Alergi
9. Iritasi kulit
Dosis CHX
30 detik
Selain itu juga dianjurkan untuk berkumur 2 kali sehari selama 30 detik.
2.17.1 Definisi
sebagai aplikasi dari satu atau beberapa lapis bahan pelindung di atas pulpa
vital yang terbuka. Pulp capping adalah aplikasi selapis atau lebih material
pelindung atau bahan untuk perawatan diatas pulpa yang terbuka, misalnya
menempatkan bahan yang sesuai, baik secara langsung pada pulpa yang
3. Pulpa yang terbuka karena faktor mekanis dan dalam keadaan steril
87
terpotong oleh bur pada waktu preparasi kavitas dan tidak terdapat
2) Mobilitas berlebihan.
Alat
- Bur bulat
- Ekscavator
- Pinset berkerat
- Stopper cement
Bahan
a. Kalsium Hidroksida
kuat dengan pH 12-13. Bahan ini sering digunakan untuk direct pulp
pengaruh pada jaringan. Bentuk terlarut dari bahan ini akan terpecah
diatap pulpa.
1. Karies dibuang dengan escavator atau bur round (bor bundar) kecepatan
rendah, lalu lakukan ekskavasi sampai dasar pulpa, hilangkan dentin lunak
sebanyak mungkin tanpa membuka kamar pulpa. Jaringan karie yang paling
dalam dibiarkan.
2.18 Komposit
pemisah yang nyata diantara keduanya. Bila konstruksi tepat, kombinasi ini
digunakan satu komponen saja. Bahan restorasi resin komposit adalah suatu
ditingkatkan.
gigi dan memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga akhirnya dapat
utama yaitu resin matriks, partikel bahan pengisi, dan bahan coupling.
stabilitas warna (penyerap sinar ultra violet) dan mencegah polimerisasi dini
diantaranya:
ukuran, bentk dan distribusi partikel filler. Pada awalnya komposit berisi
partikel besar (20-30 𝜇𝑚) berbentuk bola, diikuti oleh produk berisi partikel
seperti glass, silika, kuarsa, silika koloidal, zirconia silika, barium silikat,
dan microfilled.
silicate, strontium atau zinc glass. Selain partikel glass ada juga partikel
distribusi dua atau lebih ukuran partikel fine dan microfine (5% sampai
15%). Distribusi ini lebih efisien, dibandingkan dengan partikel yang lebih
area permukaan sangat tinggi, hanya 25% volume atau 38% berat dapat
rendah untuk aplikasi klinis. Filler terdiri dari microfine silica dengan
3. Coupling Agent
dengan partikel filler anorganik. Bahan yang digunakan pada komposit resin
umumnya sebagai coupling agents adalah silikon organik yang disebut silane.
tekanan pada celah-celah antara partikel filler. Silane memiliki gugus reaktif
pada kedua ujungnya sehingga mampu berikatan dengan matriks organik dan
a. Ujung grup silane mengikat gugus hidroksil pada partikel filler melalui
digunakan.
Pada komposit resin yang polimerisasinya dengan cahaya atau sinar, cahaya
yaitu 470nm dengan sinar blue light. Selama komposit tidak terekspos cahaya,
Komposit light cured dan self cured lebih umum digunakan, namun ada
beberapa komposit yang diaktivasi dengan dual cured, yaitu formula berisi
inisiator dan akselerator yang memungkikan terjadi light activation diikuti oleh
pengisi dari komposit ini adala quartz, dengan ukuran partikel sekiar
diskolorisasi.
2. Komposit Microfiller
adalah permukaan yang dihasilkan lebih halus dan kilap, tetapi lebih
3. Komposit Hybrid
98
macrofiller.
monomer dan membentuk ikatan tunggal yang diinisiasi oleh radikal bebas.
yang terdapat pada ikatan rangkap karbon amina organik. Amina organik
mudah bereaksi karena memiliki elektron bebas. Pada tahap inisiasi, akan
awal. Tahap kedua adalah tahap propagasi. Pada tahap ini terjadi
Resin komposit memiliki sifat fisik dan kimia. Sifat fisiknya antara
water sorption and color stability. Sifat mekanisnya antara lain flexural
sumber sinar dan waktu exposure. Light curing times: 3-40 detik (tipe dan
Polymerization shrinkage.
kebocoran mikro
Thermal properties.
dan resin komposit juga dapat mempengaruhi kerapatan tepi restorasi antara
matriks resin dan komposisi filler. Sifat penyerapan air ini akan
mempengaruhi sifat fisik dan sifat mekanis resin komposit seperti hardness
ikatan matriks dan filler sehingga menurunkan resiko penyerapan air oleh
resin komposit.
bahan lain seperti bubuk quartz untuk membentuk struktur komposit. Untuk
ditambahkan seperti ferric oxide, cadmium black, mercuric sulfide dan lain-
lain. Bahan resin komposit ini biasanya digunakan untuk menumpat gigi
anterior, memperbaiki gigi patah, melapisi permukaan gigi yang rusak, atau
misalnya tetrasiklin.
restorasi. Kombinasi yang bagus antara warna gigi dan warna material
mendapatkan hasil yang bagus. Walau begitu, kombinasi ini harus dapat
hilang. Penyebab diskolorasi resin komposit terbagi atas dua faktor yaitu
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Sebagai faktor intrinsik adalah reaksi
minuman dan makanan, bahan kumur, rokok dan tembakau dan proses
oksidasi.
dari resin komposit sejenis microfilled dan flowable lebih rendah daripada
komposit hybrid.
Hardness.
KHN ataupun 38-72 VHN dimana lebih rendah dibandingkan email (343
oleh berbagai faktor, baik faktor selama manipulasi ataupun faktor setelah
Oleh karena itu, komposit microfilled dengan partikel yang lebih kecil dan
microhybrid yang partikelnya lebih besar dan lebih sedikit. Pada komposit
dikeluarkan oleh light curing unit, jarak antara sumber sinar ujung tip light
bahan. Ujung sumber cahaya harus dipegang pada jarak 1 mm dari permukaan
bahan untuk mendapat penetrasi optimal. Jika cahaya lebih opaque dan
paling tampak ialah 20 detik. Secara umum, waktu ini cukup untuk
kedalaman, tetapi hal ini dibutuhkan untuk mendapat pancaran yang cukup
Radiopacity
superior untuk restorasi anterior yang penting dari segi estetika dan memiliki
gaya oklusi yang rendah. Satu masalah dari komposit yaitu hilangnya kontur
pemakaian abrasif saat mengunyah dan menyikat gigi serta pemakaian erosif
Biocompability
meskipun pada konsentrasi rendah. Efek dari paparan jangka panjang sel
lebih tinggi karena tidak ada pertahanan dentin untuk membatasi paparan
dalam matriks resin dan dimetakrilat, jika tidak terpolimerisasi dapat bersifat
reaksi ini terjadi orang yang sering menangani komposit sehingga sering
partikel yang lebih besar. Hal ini dikarenakan partikel filler yang semakin
kecil saat penyinaran akan memantulkan sinar LCU lebih banyak daripada
ketebalan yang sama dan warna yang sama. Faktor lain yang mempengaruhi
Warna/shade komposit
yang lebih lama dibanding komposit dengan warna yang lebih terang. Setelah
light curing paling lama dan paling umum digunakan. QTH menggunakan
melihat langsung atau terkena pantulan sinar QTH dan menghasilkan panas
selama pemakaiannya.
dengan 40 detik menggunakan QTH dengan ketebalan dan warna yang sama.
tinggi.
Bonding Agent
kovalen, ionic dan metalik), physical bonding (ikatan sekunder, van der
karies sekunder, biokompabilitas terhadap dentin dan email, kuat rekat yang
Tahap Preparasi :
109
3) Memastikan putaran bur, syringe dan lapu pada dental chair berfungsi
dengan baik
5) Isolasi gigi yang akan di preparasi menggunakan rubber dam atau cotton
roll
Lingkari bonjol dan membuang pit dan fissure. Bagian tepi mesial atau
distal harus sejajar dengan marginal ridge. Itsmus 1/3 dari puncak bonjol
bukal-palatinal. Pada karies kelas II, lesi mencapai proksimal gigi, sehingga
diperluas melewati cusp ke arah mesial atau distal tergantung dengan letak
3. Membuka kavitas
Membuka kavitas awal menggunakan bur bundar pada pit di bagian oklusal
gigi. bur diletakkan parallel terhadap garis aksis mahkota. Kedalaman awal
adalah 1,5 mm dari central groove. Tinggi dinding fasial dan lingual adalah
1,75-2 mm.
110
4. Menghilangkan jaringan karies dan restorasi yang telah ada sebelumnya jika
ada
1) Oklusal Step
ujung cusp.
diperdalam sebesar 0,2 mm ke dalam DEJ. Jika pada bagian fasial atau
Matriks adalah alat yang biasa digunakan pada gigi yang telah di
pada saat kondensasi lebih baik, yang sangat tergantung dari viskositas
itu juga matriks harus membentuk permukaan dinding gigi yang sudah
dipreparasi sesuai dengan bentuk asli gigi tersebut. Agar hal ini dapat
1. Memisahkan gigi
2. Menahan matriks
Tahapan:
4. Tepi oklusal band harus melebihi tepi preparasi oklusal gigi dan ujung
5. Bentuk matriks yang sudah terpasang sesuai kontur gigi dengan matriks
diperlukan
Etsa terdapat dalam bentuk gel dan liquid. Etsa gel diaplikasikan
Komposisi dari etsa ini 32%-37% asam fosfor. Pemberian etsa akan
mempengaruhi enamel dan dentin. Etching enamel merubah prism core dan
permukaan.
Tahapan:
ketebalan 0,5 mm
3. Biarkan 15 detik untuk enamel dan dentin, apabila preparasi hanya pada
4. Bilas dengan air 5 detik dimulai dari gigi yang berdekatan agar air yang
5. Ganti cotton roll yang basah lalu keringkan permukaan kavitas dengan air
6. Lakukan etsa ulang 15-30 detik apabila tidak ada perubahan pada enamel
kering, kolagen akan hancur sehingga tidak dapat terbentuk hybrid layer.
Kenaikan ini ( kenaikan ntuk kotak besar) ketebalannya harus hanya sekitar
dan yang paling penting dalam membangun segel gingival yang tepat.
facial) untuk mengembalikan sekitar dua pertiga dari kotak. Kenaikan akhir
meggunakan
carvers
abrasive disc
7. Rubber dam atau alat isolasi lain dilepaskan dan oklusi dievaluasi
8. Restorasi dihaluskan dengan fine, rubber abrassive points, cups atau disc
menetapkan diagnosis yang benar dan tepat. Dokter harus melakukan pemeriksaan
harus berlangsung efektif dengan menggali segala informasi dari pasien sesuai
pemeriksaan ekstra, intra oral, dan penunjangnya (radiografi atau yang lainnya).
Pada kasus ini, Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa Nn. Revi
mengalami karies klas II karena makanan sering tersangkut di antara 2 gigi dan
factor-faktor penyebab karies muncul, sesuai dengan diagram (host, diet, time,
mikroorganisme).
Karies klas II ini berujung pada pulpitis reversible. Akibat dari terbukanya
tubulus dentin (dari karies), maka gigi pun mengalami hipersensitivitas. Inilah yang
118
menyebabkan Nn. Revi mengalami rasa nyeri saat makan mananan manis
dan minum minuman dingin. Selain itu, ketika pulpa terbuka, bakteri pun dapat
dengan mudah masuk dan akan mengeluarkan toksik untuk proteksinya di dalam
inang.
sedang yang disebabkan oleh adanya jejas, tetapi pulpa masih mampu kembali pada
yang digunakan adalah bite wing. Bite Wing digunakan untuk mendeteksi karies
interroximal permukaan gigi. Teknik bite wing meliputi Bite wing tab dan film
film di tengah molar kedua dan ujung film sejajar dengan garis tengah
6. Lakukan penyinaran
komposit klas II. Namun, sebelum berlanjut pada proses restorasi, informed
consenct harus diberikan pada Nn. Revi (pasien memiliki hak otonomi untuk
secara benar dan layak, semua tanggung jawab berada ditangan Dokter atau
pemberi perawatan, boleh saja mendelegasikan tapi tetap harus dengan informasi
yang benar, layak dan dapat dipertanggung jawabkan, informasi harus diberikan
secara empati dan segala hasil keputusan harus bisa dihormati, diterima, dan
kavitas klas II dengan menggunakan bur inverted cone dan round diamond, juga
pulpa. Pembuatan kavitas klas II dilakukan dengan menggunakan design box only
untuk prinsip retensi dan resistensi dan pengambilan jaringan dari arah facial /
lingual agar mudah bagi operator untuk mengakses. Pembuatan retensi dan
derajat atau lebih, dan adanya perluasan pada lantai ke arah facial dan
lingual.
Initial proximal depth sebesar 0.2 mm dari DEJ (sebelum DEJ), dan diakhir
Apabila dalam tahap preparasi ini ternyata tanduk pulpa terbuka, atau dalamnya
karies sehingga banyak jaringan yang harus dibuang dan membuat kavitas lebih
122
dalam sampai hampir mengenai pulpa, maka dilakukanlah pulp capping (sesuai
pulpa sudah berbuka) dan indirect (tanduk pulpa belum terbuka, namun sudah
rumus Ca(OH)2. Kalsium hidroksida dapat berupa kristal tidak berwarna atau bubuk
putih. Kalsium hidroksida dapat dihasilkan melalui reaksi kalsium oksida (CaO)
dengan air.
Kalsium hidroksida adalah suatu bahan yang bersifat basa kuat dengan pH
12-13. Bahan ini sering digunakan untuk direct pulp capping. Jika diletakkan
kontak dengan jaringan pulpa, bahan ini dapat mempertahankan vitalitas pulpa
Sifat bahan yang alkalis inilah yang banyak memberikan pengaruh pada
jaringan. Bentuk terlarut dari bahan ini akan terpecah menjadi ion-ion kalsium dan
hidroksil.
Sifat basa kuat dari bahan kalsium hidroksida dan pelepasan ion kalsium
akan membuat jaringan yang berkontak menjadi alkalis. Keadaan basa akan
menyebabkan resorpsi atau aktivitas osteoklas akan terhenti karena asam yang
dihasilkan dari osteoklas akan dinetralkan oleh kalsium hidroksida dan kemudian
123
terbentuklah kalsium fosfat kompleks. Selain itu, osteoblas menjadi aktif dan
untuk enamel biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA yang encer tanpa
pasi atau hanya dengan sedikit bahan pengisi (pasi). Bahan bonding untuk dentin
adalah dentin conditioner, primer (HEMA), dan sealer (gabungan dari Bis-GMA
Lalu, gigi dipasangkan matriks diantara gigi yang akan direstorasi dengan gigi
4. Tepi oklusal band harus melebihi tepi preparasi oklusal gigi dan ujung
burnisher kecil
1-2 mm. Tahap akhir adalah konturing dan polishing. Konturing dapat dilakukan
bulat atau oval atau dengan menggunakan finishing bur. Segala overhang dari sisa
komposit pada daerah ginggival dihilangkan dengan pisau amalgam tajam. Sisa
komposit juga bisa dihilangkan dengan finishing diamond dan abbrasive disc atau
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Nona Revi Keping
gigi-gigi belakang bawah kanan dan terasa ngilu ketika makan makanan manis dan
minum dingin di daerah tersebut. Rasa ngilu yang terjadi ini disebabkan oleh
mesial gigi 46 dengan tes dingin positif yang menandakan bahwa pulpa gigi masih
vital serta tes perkusi negatif menandakan tidak adanya kelainan dari jaringan
etching dan pemebrian bonding agent agar komposit dapat merekat erat dengan
struktur gigi dan mencegah terlepasnya tambalan dari kavitas yang telah dipreparasi.
125
Daftar Pustaka
http://eprints.undip.ac.id/50238/3/Ari_Wibowo_22010112130109_Lap.KTI_Bab2
http://ocw.usu.ac.id/course/download/611-PEDODONSIA-
TERAPAN/pdi705_slide_ perawatan_pulpa_gigi_anak.pdf.
https://www.aae.org/uploadedfiles/publications_and_research/newsletters/endodo
ntics_colleagues_for_excellence_newsletter/endodonticdiagnosisfall2013
Science of Operative Dentistry. 6th Edition. St. Louis. Elsevier. 2013. P.94
Heymann, H., et al. 2012. Sturdevant's Art and Science of Operative Dentistry 6th
Edition. Mosby.
Kidd EAM, Bechal SJ. 1992. Dasar-Dasar Karies Penyakit dan Penanggulang-
126